Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kendaraan yang berjalan di atas suatu permukaan, misalnya permukaan es, atau pergerakan kereta api di atas rel, dapat menyebabkan timbulnya gelombang di dalam lapisan permukaan tersebut. Pemodelan masalah ini melibatkan persamaan diferensial dari lapisan permukaan tersebut dan juga persamaan diferensial dari lapisan penyokong dibawahnya. Pada masalah pergerakan kereta api di atas lintasan rel, gelombang yang terjadi pada lintasan rel akibat pergerakan tersebut mempunyai mekanisme yang mungkin mempengaruhi perjalanan kereta api tersebut. Dalam literatur telah diketahui bahwa pada suatu kecepatan tertentu, yang biasa disebut kecepatan kritis, gelombang yang ditimbulkan dapat menjadi sangat besar. Gelombang yang sangat besar ini memungkinkan terjadinya gangguan pada rel yang dapat mempengaruhi perjalanan kereta api tersebut.
Besarnya kecepatan kritis ini pada keadaan sehari-hari dapat berbeda dengan kecepatan kritis yang dihitung pada keadaan ideal. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh perbedaan parameter-parameter dari rel kereta api, maupun adanya perbedaan dari parameter lapisan penyokong rel kereta api tersebut. Tahap pertama dari penelitian ini menekankan penyelesaian model matematika masalah pergerakan kereta api di atas rel dengan menggunakan metoda beda hingga dengan tujuan agar mekanisme gelombang yang terjadi dapat dianalisa dengan lebih mudah. Dengan mengetahui pengaruh perubahan parameter terhadap gelombang yang terjadi, maka pengaruh kecepatan kritis pada keselamatan perjalanan kereta api berkecepatan tinggi akan lebih dipahami. Pada penelitian yang dilaporkan, akan dilihat bagaimana pengaruh perubahan suhu terhadap karakteristik gelombang yang terjadi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metoda beda hingga dengan tingkat ketelitian yang cukup baik (metoda Runge Kutta eksplisit dari Dormand dan Prince (Hairer, 1992) dapat dipakai untuk menyelesaikan model dari pergerakan kereta api. Tingkat kompleksitas yang tidak terlalu rumit dalam menerapkan langkah-langkah metoda beda hingga amat membantu sekali dalam proses analisa karateristik gelombang, terutama gelombang yang terjadi pada saat kereta api bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan kritis. Hasil yang diperoleh juga menunjukkan bahwa suhu dapat mempengaruhi besarnya kecepatan kritis dari suatu pergerakan kereta api, selain faktor-faktor lain yang mempengaruhi karakteristik gelombang seperti modulus elastisitas rel (F}, momen inersia rel terhadap sumbu y (I), massa rel per unit panjang (m), modulus elastisitas jalan rel (k). Untuk studi kasus di Indonesia, kecepatan kritis kereta api diperkirakan berada di antara kecepatan 66 - 68 km/jam."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Seperti kita ketahui, saat ini telah banyak tersedia bermacam kamus elektronis dalam bahasa asing baik yang bersifat "umum" seperti Webster English Dictionary atau Oxford English Dictionary, maupun yang bersifat khusus seperti Home Medical Adviser, bahkan dalam bahasa Indonesia kita dapati juga buku kesehatan yang menggunaan compact disk dengan nama Bagaimana Tubuh kita Bekerja, dalam bahasa Melayu dan Arab kitab suci A1-Qur'an dan tafsirnya pun sudah dapat dibaca dari compact disk.
Dengan tersedianya kamus-kamus elektronis tersebut, para pengguna komputer dapat langsung merasakan manfaat yang besar karena mereka tidak perlu lagi meluangkan waktunya untuk mencari buku kamus dan membalik-balik halaman untuk menemukan kata yang dicari. Mereka dapat memperoleh informasi yang diperlukan langsung dari buku elektronis di layar komputernya. yang dapat dilakukan jauh lebih cepat dari pada buku. Kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan informasi yang diperlukan akan sangat membantu menyingkat waktu penyelesaian pekerjaan.
Oleh karena beberapa keterbatasan pada paket-paket basis data tekstual, untuk memudahkan pengembangan kamus elektronis ini, digunakan paket perangkat lunak yang ada yaitu paket basis data FoxPro yang menyediakan fasilitas pengelolaan basis data dan fasilitas pemrograman antarmuka grafis berbasis Windows. Paket basis data ini dimungkinkan untuk dikembangkan prototipe kamus elektronis dengan lebih cepat dan menghasilkan .tampilan yang menarik (dalam bentuk antar-muka grafis).
Walaupun jika dilihat dari uraian di atas paket basis data yang digunakan pada penelitian ini tidak sesuai benar, tetapi karena pada tahap ini tujuannya adalah pembuatan prototipe yang dapat dikembangkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan paket basis data FoxPro memiliki fasilitas pemrograman yang amat membantu pengembangan kamus elektronis tersebut, dalam penelitian ini tetap digunakan paket basis data tersebut. Tentunya, apabila kelak kamus elektronis ini akan dikembangkan lebih lanjut, kita dapat memilih paket perangkat lunak lainnya yang lebih sesuai sebagai lingkungan pengembangannya.
Bentuk akhir dari prototipe kamus elektronis yang dikembangkan ini dapat disimpan dalam satu atau beberapa floppy-diskette sehingga dengan mudah dapat didistribusikan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Pada pengembangan lanjut, jika jumlah istilah yang dikandung kamus elektronis ini amat besar maka dapat digunakan CD-ROM yang berkapasitas jauh lebih besar dari kapasitas floppy-diskette.
Terwujudnya kodifikasi dan kamus istilah IPTEK yang dapat melayani pemakai bukan saja akan mempercepat laju perkembangan ilmu dan teknologi, tetapi juga memberikan kemudahan bagi para praktisi, seperti penerbit serta redaktur majalah dan surat kabar. Selain itu penelitian ini juga memberikan manfaat lain, yaitu ikut serta memberikan sumbangan kepada pemerintah dalam hal ini Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dalam bidang peristilahan ilmu dan teknologi. Sasaran yang akan dicapai adalah kodifikasi dan unifikasi istilah IPTEK serta penyebarannya. Dengan demikian, penelitian ini mempunyai dua manfaat sekaligus: pertama, menyediakan sarana yang dapat dipakai sebagai acuan peristilahan bagi para praktisi bahasa seperti redaktur media masa para penyunting dan tentu saja para akademisi. Kedua, penelitian ini memberikan sejumlah butir masukan dalam komunikasi dalam upaya mengalihkan perkembangan teknologi dan kebudayaan dari negara-negara maju dan memberikan masukan untuk penyusunan berbagai strategi di bidang perisitilahan di INdonesia.
Dalam penelitian ini sudut pandang perencanaan yng dipakai adalah sudut pandang sebagaimana dikemukakan oleh Cooper (1989), sebuah bahasan mengenai perencanaan bahasa mengandung 4 kriteria berikut:
a. Kepadanan deksriptif (descriptive adequacy)
b. Kepadanan prediksi (predictive adequacy)
c. Kepadanan uraian (explanatory adequacy)
d. Kepadanan teori (theoretcal adequacy)
Selain itu pembentukan istilah bukan saja ditentukan oleh pertimbangan ketepatan konsep dan bentuk, tetapi juga pertimbangan-pertimbangan linguistis, seperti keluwesan fonologis dalam bahasa Indonesia, serta valensi morfologis dan sintaksis.
Analisis pemakaian istilah dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif mempergunakan teori semantik yakni analisis komponen sebagaimana dikemukakan oleh Nida yang membedakan makna atas 4 dasar yakni inclusion, overlapping, complementation, dan contiguity. Metode kuantitatif dipergunakan untuk memilih istilah yang ternyata lebih dari satu, akan ditentukan, selain secara linguistik,juga penyebarannya dalam masyarakat.
Sesuai dengan tujuan, data untuk penelitian ini diperoleh dari kamus, buku-buku, majalah, disertasi, tesis, dan skripsi ketiga bidang ilmu. Setelah diseleksi berdasarkan pertimbangan kebahasaan, kurang dua pertiga kata istilah yang sudah terkumpul diputuskan untuk dijadikan entri dalam kamus elektronik yang menjadi sasaran akhir penelitian. Kata-kata yang dipilih seluruhnya telah dicarikan makna atau padanannya dalam bahasa Indonesia dalam bentuk daftar khususnya menurut kaidah penulisan kamus elektronis, yang tentunya berbeda seandainya istilah itu disajikan dalam bentuk cetak. Prototipe kamus elektronik telah selesai disusun programnya, dan di dalamnya telah dicoba dimasukkan istilah kesehatan, teknologi, dan ekonomi yang dapat diperlihatkan dalam bentuk elektronik.
Pembuatan istilah dalam kamus elektronik ini mentaati batasan istilah Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Jadi, dalam batas-batas tertentu, diusahakan untuk mencari padanan yang tidak menyimpang dari kesinambungan hakikat bahasa dulu dan sekarang. Karena kekayaan bahasa. yang menyebabkan ada beberapa kata yang termasuk dalam satu medan makna, banyakistilah yang menggunakan kata-kata yang mempunyai hubungan sinonim. Pemilihan kata-kata untuk menyusun kamus ini dilakukan sesuai konteks. Dalam hal tidak dapat ditemukan padanannya, dilakukan usaha penyerapan kata-kata bahasa asing yang sesuai dengan penyesuaian ejaan dan kaidah bahasa Indonesia. Penyerapan tersebut tidak selalu dilakukan dari bahasa Inggris mangingat kontak budaya yang terjadi di Indonesia.
Usaha lainnya adalah membuat istilah tanpa menaati kaidah bahasa Indonesia atau mempertahankan istilah asingnya karena tuntutan konsep bidang yang bersangkutan. Ini dilakukan sesuai dengan batasan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa bahwa suatu istilah harus mengungkapkan gagasan, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Selain itu, pengistilahan dapat dilakukan dengan membuat suatu ungkapan yang sebetulnya cenderung merupakan definisi singkat. Tuntutan ini juga mengakibatkan ketidakkonsistenan seperti yang juga dilakukan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Dalam penyajiannya informasi tekstual yang terkandung dalam kamus elektronis ini tentunya harus diorganisasikan terlebih dahulu sesuai dengan pembagian yang diperlukan misalnya entri utama, jenis kata, definisi, contoh dan sebagainya. Dengan pengorganisasian demikian informasi kamus dapat ditampilkan di layar komputer dengan susunan atau bentuk sesuai dengan kebutuhar pengguna komputer. Kandungan kamus dibagi ke dalam banyak entri, yang masing-masing berisi informasi yang berkaitan dengan suatu istilah. Secara sistematis, setiap entri akan terdiri atas komponen-komponen informasi berikut:
1. kata kepala, yaitu kata yang merupakan sebutan dari suatu istilah yang mempunyai makna tertentu,
2. padanannya dalam bahasa lain/asing,
3. makna, yaitu bagian entri yang menjelaskan makna istilah yang disebutkan di bagian kata kepala, dan
4. rujuk silang.
Selanjutnya, dalam suatu entri mungkin terdapat satu atau lebih sub-entri, yang masing-masing berisi informasi yang berkaitan dengan istilah-istilah yang diturunkan dari istilah yang disebutkan pada kata kepala entri yang bersangkutan. Struktur masing-masing sub- entri ini serupa dengan struktur entri yaitu terdiri dari:
1. kata kepala sub-entri, yaitu istilah yang diturunkan dari kata kepala pada entri yang bersangkutan,
2. padanannya dalam bahasa lain/asing,
3. makna sub-entri, yaitu bagian entri yang menjelaskan istilah yang disebutkan di bagian kata kepala sub-entri, dan
4. rujuk silang bila perlu.
Entri utama ditulis dalam huruf kapital, yang diikuti kata padanannya dalam bahasa lain dalam bentuk huruf miring. Kata yang ditulis dengan huruf tebal merupakan sub entri, yang bila dianggap perlu dapat langsung dibaca informasinya dengan menuding dengan penuding (mouse), sedang kata yang diberi garis bawah merupakan rujuk silang. Susunan entri seperti ditampilkan di atas akan ditayangkan oleh kamus elektronis sabagai jawaban dari permintaan pengguna komputer yang menghendaki penjelasan dari suatu istilah.
Selanjutnya kamus elektronis ini akan dikembangkan sehingga dapat membantu penggunanya mencari penjelasan suatu istilah walaupun pengguna tersebut tidak mengetahui dengan lengkap istilah yang dimaksud. dengan menuding, sebagian kata saja pengguna akan memperoleh informasi lengkap."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library