Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Muharisa
"Voice-over-IP atau VoIP adalah istilah yang menjelaskan penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi suara. Teknologi VoIP pada saat ini sudah cukup maju sehingga membuatnya dapat bersaing dengan POTS (Plain Old Telephone Service) sebagai sarana komunikasi suara pilihan. Selain itu, faktor penghematan biaya percakapan telpon juga menjadi daya tarik dari VoIP. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk melakukan perancangan dan implementasi VoIP sebagai alternatif sarana komunikasi suara di Universitas Indonesia. Studi kasus dilakukan di lingkungan Fakultas Ilmu Komputer.
Langkah ? langkah pengembangan sistem VoIP meliputi tahap ? tahap analisa, perancangan, implementasi, dan pengujian terhadap sistem. Analisa yang dilakukan mencakup analisa terhadap kebutuhan sistem, analisa terhadap infrastruktur jaringan yang telah ada, serta analisa terhadap keadaan jaringan pada saat ini. Hasil dari proses analisa tersebut dijadikan sebagai dasar bagi proses perancangan yang dilakukan. Rancangan yang dibuat meliputi rancangan arsitektur sistem dan jaringan, serta rancangan basis data sistem. Proses implementasi dilakukan dengan menggabungkan aplikasi third-party yang diperlukan dengan infrastruktur jaringan yang telah ada.
Pengujian dilakukan terhadap kualitas suara yang dihasilkan oleh sistem VoIP hasil implementasi. Parameter ? parameter yang diujikan antara lain jitter dan packet loss. Dari dokumen rancangan yang dihasilkan, serta dari hasil pengujian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem VoIP dapat dijadikan alternatif sarana
komunikasi suara. Hal tersebut ditandai dengan berhasilnya implementasi yang dilakukan. Selain itu, kualitas suara yang dihasilkan sistem cukup bagus. Namun, pengembangan lebih lanjut harus dilakukan apabila sistem VoIP hasil implementasi hendak dijadikan pengganti sistem POTS yang digunakan pada saat ini (i.e PSTN dan
PBX). Layanan ? layanan seperti yang diberikan oleh sistem POTS harus dapat direplikasi oleh sistem VoIP secara keseluruhan, agar transisi dapat berjalan dengan"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhityo Priyambodo
"Pada tulisan ini, penulis melakukan penelitian dalam membangun sebuah sistem komunikasi yang dapat menjembatani dua buah media network yang berbeda yaitu jaringan bluetooth dan IP based network. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah membangun sebuah prototipe sistem komunikasi yang dapat memberikan fasilitas messaging maupun
percakapan voice antara alat komunikasi bergerak dengan komputer melalui sebuah IP based network. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, penulis menggunakan Session Initiation Protocol (SIP) sebagai protokol komunikasi. Penulis melakukan pengkajian terhadap SIP, analisa dan perancangan hingga melakukan implementasi sistem. Dalam melakukan implementasi sistem, penulis menggunakan beberapa perangkat lunak penunjang dari research group National Institute of Standard and Technology (NIST) antara lain NIST Proxy, NIST Presence Server dan NIST User Agent. Connected Limited Device (CLD) adalah sebuah entitas yang merepresentasikan alat komunikasi bergerak yang mempunyai keterbatasan catu daya maupun komputasi. Agar
dapat menghubungkan CLD dengan sebuah IP based network, penulis melakukan implementasi bluetooth gateway.
Dari hasil percobaan yang dilakukan pada saat penelitian, dapat disimpulkan bahwaimplementasi sistem komunikasi antara bluetooth enabled Connected Limited Device (CLD) dengan IP based network, untuk aktifitas messaging dapat diwujudkan. Pada saat melakukan
penelitian penulis mendapatkan kendala ? kendala yang dihadapi pada tahapan implementasi.
Kendala tersebut adalah tidak tersedianya Real Time Protocol (RTP) pada library multimedia yang terdapat pada perangkat keras, sehingga mengakibatkan belum berhasilnya implementasi fitur percakapan voice. Prototipe sistem yang dihasilkan pada penelitian dapat memberikan fasilitas pengiriman pesan teks antara Personal Computer (PC) dan CLD, serta antar CLD."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Julian M.R.
"Kebutuhan komputasi dan alokasi space yang besar terkadang menjadikan suatu ma- salah tidak dapat diselesaikan dengan single computer. Arsitektur grid menawarkan solusi komputasi yang tersebar dengan memanfaatkan resource yang ada pada setiap komputer yang terhubung pada jaringan Internet. Dengan adanya konsep komputasi
tersebar, setiap pihak yang mempunyai resource dapat saling membantu dalam mela- kukan grid computing. Salah satu kesempatan dalam membuat arsitektur grid pada bidang ilmu kompu- ter adalah information retrieval (GridIR). Banyak keuntungan yang dapat ditawarkan grid pada information retrieval, beberapa diantaranya adalah mendistribusikan koleksi dokumen, proses indexing atau query kepada banyak node, dapat digunakan algorit- ma yang kompleks yang mungkin tidak dapat diimplementasikan pada sistem non- grid karena keterbatasan sumber daya, ataupun memberikan tingkat hak akses kontrol kepada pengguna dalam mengakses dokumen. Pengerjaan tugas akhir ini terdiri dari dua bagian. Yang pertama adalah perancang- an dan implementasi GridIR yang dilakukan dengan memakai Globus Toolkit 4. Kedua, diadakan pengujian untuk membandingkan kecepatan pada sistem dengan kuantitas node yang berbeda pada saat memasukkan dokumen dan melakukan query. Selain
kecepatan, juga diamati perubahan dokumen yang diterima oleh multiple nodes diban- dingkan dengan single node. Berdasarkan hasil pengujian, sistem dua node berjalan lebih cepat daripada sistem
satu node pada saat memasukkan dokumen dan melakukan query. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku bagi sistem tiga node, karena ada node yang kemampuan komputasinya lebih rendah yang mendapat bagian beban komputasi yang kurang lebih sama dengan node lainnya yang kemampuan komputasinya lebih tinggi. Selain itu, dibandingkan dengan perolehan dokumen pada node tunggal, perubahan dokumen yang diterima oleh sistem multiple nodes akan semakin besar seiring dengan penambahan node pada sistem."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirajudin Maizir
"Teknologi grid computing menawarkan beberapa peluang baru yang menarik, salah satunya adalah kemudahan untuk melakukan resource sharing. Resource yang di-sharing ini bisa meliputi banyak hal, mulai dari CPU, memory, storage, bandwidth jaringan, hingga berbagai alat percobaan. Peluang ini sangat berguna untuk sebuah online lab. Sayangnya riset yang selama ini dilakukan di Fasilkom belum banyak menyentuh aspek praktis dari pemanfaatan grid. Oleh karena itu perlu dilakukan eksplorasi dalam pemanfaatan teknologi grid, terutama dalam bentuk pembuatan service yang merupakan salah satu antarmuka ke teknologi grid yang ada.
Tulisan ini akan membahas pembuatan service sederhana untuk mengetahui sejauh mana peluang yang ditawarkan dan batasannya. Studi kasus yang dipilih untuk diimplementasikan dalam bentuk service adalah permasalahan perkalian matriks. Studi kasus ini dipilih karena cukup sederhana untuk diimplementasikan, memungkinkan paralelisasi, dan cukup mengeksploitasi kemampuan grid yang ada.
Toolkit yang digunakan dalam penelitian ini adalah Globus Toolkit 4 (GT4), yang merupakan implementasi de facto dari standar yang ada. Hal-hal yang diujicoba antara lain bagaimana GT4 menangani node yang mengalami failure, serta bagaimana proses resource registration and discovery dilakukan. Berdasarkan ujicoba yang dilakukan, diketahui bahwa terjadinya failure ketika mengakses sebuah service yang memiliki suatu resource dapat langsung diketahui oleh user. Akan tetapi GT4 tidak menyediakan fasilitas untuk secara otomatis me-resume request yang sebelumnya sudah dikirimkan ke sebuah service. Untuk resource registration, masih harus dilakukan secara manual oleh user atau programmer dari service yang bersangkutan.
Dari ujicoba juga ditemukan bahwa jumlah memory yang dapat digunakan oleh sebuah service di atas GT4 lebih terbatas daripada aplikasi Java biasa. Selain itu ditemukan juga bahwa proses pengiriman data dalam jumlah besar untuk sebuah service harus menggunakan mekanisme tersendiri. Karena jika data tersebut dikirimkan sebagai argumen dari sebuah operasi ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama dan memory yang tidak sedikit. Komponen Reliable File Transfer (RFT) dari GT4 tampaknya dapat digunakan dalam hal ini. Terakhir, ada 2 cara untuk melakukan komputasi secara terdistribusi di atas GT4. Cara pertama dengan membuatnya sebagai service, atau cara kedua dengan memanfaatkan komponen Grid Resource Allocation and Management (GRAM) dari GT4. GRAM adalah komponen dari GT4 yang menangani masalah execution management dengan memanfaatkan local job scheduler yang ada di sebuah mesin. Penelitian ini memilih cara pertama karena lebih fleksibel dan dinamis."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
GST Agus Komang Lastrawan
"Sebuah laboratorium online dalam sistem e-learning menyediakan media untuk melaksanakan tugas eksperimen suatu mata kuliah melalui Internet. Penggunaan layanan grid pada eksperimen laboratorium online menjadi teknologi yang revolusioner saat ini. Teknologi grid ini difokuskan pada penggunaan sumber daya yang heterogen dan tersebar, serta untuk memecahkan masalah komputasi yang kompleks pada suatu eksperimen. Dengan menggunakan laboratorium online berbasis layanan grid, para mahasiswa dapat melaksanakan eksperimen, dengan memanfaatkan sumber daya komputasi dan data yang terdapat pada lingkungan grid secara bersamaan.
Pada pelaksanaan tugas akhir ini penulis mengembangkan prototype laboratorium online yang berbasis layanan grid untuk keperluan eksperimen analisis data yang terdistribusi. Penulis mempersiapkan suatu lingkungan grid di Fakultas Ilmu Komputer yang terdiri atas 3 buah komputer menggunakan perangkat lunak Globus Toolkit 4. Kemudian penulis menambahkan prototype modul eksperimen pada sistem e-learning Moodle dan menghubungkannya dengan layanan grid. Sebagai studi kasus, penulis mengembangkan eksperimen pengambilan keputusan dengan analisis Pareto terhadap data yang tersebar pada beberapa basis data yang berbeda (heterogen). Pengambilan dan pengiriman data pada eksperimen ini dilakukan oleh layanan grid, yang dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak Open Grid Services Architecture Data Access and Integration (OGSA-DAI).
Dalam pengembangan modul eksperimen pada Moodle, penulis menemukan kesulitan untuk menghubungkannya dengan layanan grid secara langsung. Oleh karena itu, penulis mempersiapkan grid portal sebagai aplikasi mediasi antara modul eksperimen Moodle dan layanan grid. Pada tahap pengujian, penulis menguji heterogenitas basis data yang dapat digunakan sebagai sumber daya dalam ingkungan grid. Melalui layanan grid yang telah diinstalasikan pada masing-masing komputer dalam lingkungan grid, penulis melakukan eksperimen analisis Pareto. Eksperimen ini mengambil data dari sumber daya data (data resource) yang tersebar pada lingkungan grid. Penulis berkesimpulan bahwa pengembangan laboratorium online berbasis layanan grid untuk kebutuhan eksperimen analisis data, mampu memberikan sumber daya berupa basis data yang heterogen dan terdistribusi pada organisasi virtual (virtual organization)."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Andriansyah
"Saat ini terdapat berbagai merek basis data relasional, misalnya MySQL, Oracle, SQL Server. Untuk dapat menerapkan konsep basis data tersebar pada bermacam-macam produk tersebut, diperlukan suatu mekanisme komunikasi, yang dapat mendukung eksekusi query pada tabel-tabel basis data relasional yang multi produk. Salah satu cara untuk merealisasikan hal di atas, adalah penggunaan XML Web service sebagai sistem komunikasi, dan penggunaan XML XPath Query sebagai representasi SQL query. Kedua teknologi tersebut akan diimplementasikan dalam tugas akhir, yang memiliki tujuan untuk mengembangkan mekanisme eksekusi query pada tabel-tabel basis data relasional yang multi produk. Pengembangan di sini hanya terbatas pada mekanisme pengeksekusian query insert, delete, update, dan select sederhana. Yang dimaksud dengan query sederhana, adalah query yang tidak memiliki unsur nested, dependency, ordering. Pengembangan juga tidak mencakup penanganan pada isu-isu sistem basis data terdistribusi seperti, konkurensi, atomcity, logging. Pada tugas akhir ini juga dilakukan uji coba sistem yang telah dikembangkan.Uji coba dilakukan dengan melakukan pengeksekusian query yang dikenakan pada dua buah PC dengan platform sistem operasi yang berbeda (Windows dan Linux), dan merek basis data yang berbeda (SQL Server dan MySql). Dari hasil uji coba akan terlihat kemampuan sistem, dalam mengeksekusi query yang dikenakan pada basis-data basis data yang multi produk dengan benar. Hasil uji coba juga memperlihatkan performa yang masih lambat dari sistem, dalam mengeksekusi data dengan ukuran lebih dari 1000 record."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Adianto Prabowo
"Cylindrical Hidden Multi-Layer Perceptron Back Propagation (CHMLP-BP) adalah sistem jaringan syaraf tiruan berdasarkan multy-layer perceptron untuk mengenali objek 3 dimensi secara horizontal. Arsitektur CHMLP-BP dikembangkan lebih lanjut menjadi Hemisphere Structure of Hidden Layer (HSHL) sehingga mampu mengenali objek 3 dimensi secara vertikal dan horizontal dengan lingkup ½ bola. Efektifitas HSHL mendorong disempurnakannya arsitektur HSHL agar dapat mengenali objek 3 dimensi dengan lingkup 1 bola penuh. menjadi Spheric Structure of Hidden Layer. Dalam pengembangan SSHL dilakukan juga penambahan pemrosesan pada citra masukan dengan melakukan inversi dan perentangan nilai piksel citra masukan. Dilakukan juga modifikasi pada metode pengklasifikasian kelas pada neuron keluaran dari penggunaan batas treshold ½ untuk menentukan apakah neuron harus dibaca sebagai 1 atau 0 menjadi menggunakan metode greedy dengan harapan proses pembelajaran menjadi lebih mudah dan pengenalan objek 3 dimensi menjadi lebih baik. Metode eksperimen yang dilakukan pada SSHL menggunakan Percentage of Learning/Testing Paradigm. Kemampuan pengenalan objek 3 dimensi terbaik didapatkan pada jenis jaringan Multiplied untuk arsitektur SSHL Tunggal maupun Jamak dengan prosentase data pelatihan sebesar 47% didapatkan pengenalan sekitar 94% - 95% khususnya menggunakan Multiplied 3 Lapis yang mencapai 95.87%. Pengenalan terburuk pada SSHL didapatkan pada SSHL Tunggal Normal dengan prosentase data pelatihan sebesar 26% diperolah hasil pengenalan mencapai 81.02%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haidar Ahmad
"PT PLN (Persero) (PLN) diamanatkan pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan masyarakat. Untuk mewujudkan amanat pemerintah tersebut, PLN membangun sebuah kanal pelayanan maya berupa contact center yang disebut PLN 123 sebagai pintu utama pelayanan pelanggan. Namun pada kenyataannya pelayanan yang diberikan oleh PLN 123 tidak seperti yang diharapkan. Banyak keluhan-keluhan yang disampaikan pelanggan dan masyarakat atas pelayanan yang diberikan PLN 123 melalui berbagai media. Karena itu perlu dilakukan evaluasi pada kepuasan pelanggan dan masyarakat terhadap pelayanan PLN 123 serta peranan teknologi informasi dan komunikasi di PLN 123 karena contact center tidak dapat dipisahkan dari peranan teknologi informasi dan komunikasi. Untuk mengukur kualitas pelayanan PLN 123, metodologi yang digunakan adalah SERVQUAL yang mengukur melalui lima dimensi yaitu tangible, empathy, reliability, responsiveness, dan assurance. Sedangkan COPC CSP standard 5.1 digunakan untuk mengukur dan menganalisis pengelolaan PLN 123 secara holistik melalui empat kategori, yaitu kategori 1.0 Leadership and Planning, kategori 2.0 Process, kategori 3.0 People, dan kategori 4.0 Performance. Rekomendasi dapat dihasilkan dari penilaian COPC CSP standard 5.1 termasuk didalamnya mengarahkan peran teknologi informasi untuk mencapai kepuasan pelanggan pada layanan PLN 123.

PT PLN (Persero) (PLN) mandated by government to serves its customers and society in the best way. As the answer of the duty, PLN built customer service channel named PLN 123 as primary gateway of PLN’s services. In the fact, there are many complaint addressed to PLN 123’s services. Facing this condition, evaluate customers satisfaction of the services is a must. Because of contact center industry has a tight relationship with IT, evaluate IT role in PLN 123 is also necessary. PLN 123’s service quality is assessed by SERVQUAL which assessing in five dimensions; they are tangible, empathy, reliability, responsiveness, and assurance. COPC CSP standard 5.1 is used to assess PLN 123’s operation and governance in four categories: 1.0 Leadership and Planning, 2.0 Process, 3.0 People, and 4.0 Performance. The result of COPC CSP standard 5.1 can be used to create recommendations to improve the operation and governance of PLN 123, and also to evaluate role of IT in PLN 123 as the backbone in contact center to achieve customer satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Raditia Sakha Dhipa
"Implementasi sistem ERP di PT XYZ pada awalnya memiliki harapan untuk melakukan simplifikasi terhadap pulau-pulau aplikasi dan mencapai value chain alignment dalam hal proses distribusi media dari berbagai penerbit di Indonesia. Namun, berdasarkan dokumen business blueprint PT XYZ diketahui bahwa manfaat dari implementasi sistem ERP dirasa kurang maksimal, dari 135 business blueprint yang rencananya akan terpenuhi melalui penerapan sistem ERP hanya 57 yang berhasil terpenuhi. Salah satu penyebab kurang maksimalnya manfaat dari implementasi sistem ERP tersebut dadalah rendahnya tingkat penerimaan pengguna akhir terhadap sistem ERP.
Dalam penelitian ini dibangun model teoritis yang menjelaskan penerimaan pengguna akhir terhadap sistem ERP. Model yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari model Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis (1986). Kemudian dilakukan penyebaran kuesioner kepada 350 responden yang merupakan pengguna sistem ERP di PT XYZ. Data yang dikumpulkan dari kuesioner kemudian digunakan untuk menguji kerangka pemikiran atau hipotesis- hipotesis dengan menggunakan tahapan pada Structural Equation Modeling (SEM).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel pada Technology Acceptance Model (TAM) yang mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap implementasi sistem ERP di PT XYZ adalah Perceived Usefulness, Attitude Towards System Use, dan Perceived Ease of Use yang dipengaruhi oleh dua variabel lain yaitu User Involvement dari perspekti individu dan Training dari perspektif organisasi.

Implementation of ERP systems in PT XYZ initially had hopes to make simplification towards the islands of application and achieve value chain alignment in terms of the distribution of media from various publishers in Indonesia. However, based on the business blueprint document of PT XYZ is known that the benefits of implementing ERP systems is considered less than the maximum, of 135 business blueprint which planned to be met through the implementation of ERP systems, only 57 were successfully met. One of the things that cause the benefit of the implementation of ERP system become less maximum is the low level of end-user acceptance of the ERP system.
In this study constructed a theoretical model that describes the end-user acceptance of the ERP system. The model used in this study is an adaptation of the model of the Technology Acceptance Model (TAM) developed by Davis (1986). Then conducted questionnaires distribution to 350 respondents who are the users of ERP systems in PT XYZ. Data collected from the questionnaire were then used to test the framework or hypotheses using the stages on Structural Equation Modeling (SEM).
Based on the results of this study it can be concluded that the variables on the Technology Acceptance Model (TAM) that affect the user’s acceptance of the ERP system implementation in PT XYZ is Perceived Usefulness, Attitude Towards System Use, and Perceived Ease of Use which is influenced by two other variables, namely the User Involvement from the perspective of individuals and Training from the perspective of the organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ummi Azizah Rachmawati
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>