Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 283 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunita
"ABSTRAK
Antioksidan memiliki peranan penting dalam mencegah atau menunda waktu
timbulnya penyakit degeneratif melalui mekanisme penghambatan proses oksidasi
yang menyebabkan penyakit kronik dan menunda waktu terjadinya aging. Reaksi
antara antioksidan dengan radikal bebas dapat menghentikan reaksi berantai
radikal bebas sehingga mencegah pembentukan senyawa radikal baru. Buah cabe
rawit (Capsicum frutescens L.) telah diketahui aktivitas antioksidannya melalui
penelitian-penelitian ilmiah. Senyawa beraktivitas antioksidan pada buah cabe
rawit dapat tersebar pula di bagian daun. Tujuan penelitian ini adalah menguji
aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi ekstrak daun cabe rawit (Capsicum
frutescens L.) dan mengidentifikasi golongan senyawa dari fraksi teraktif.
Ekstraksi daun Capsicum frutescens L. dilakukan dengan metode maserasi
bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Aktivitas
antioksidan daun Capsicum frutescens L. diuji dengan metode 1,1-difenil-2-
pikrilhidrazil (DPPH). Hasil uji aktivitas antioksidan pada ekstrak n-heksana, etil
asetat, dan metanol menunjukkan nilai IC50 berturut-turut 160,81; 105,08 dan
48,28 μg/mL. Ekstrak metanol sebagai ekstrak teraktif kemudian difraksinasi
dengan kromatografi kolom dipercepat. Fraksi teraktif dari ekstrak metanol adalah
fraksi keenam (CM6) dengan nilai IC50 sebesar 72,07 μg/mL. Golongan senyawa
yang terdapat dalam fraksi teraktif ini adalah flavonoid dan glikon.

ABSTRACT
Antioxidant has important role in preventing or delaying degenerative disease by
ihibiting oxidation that causes chronic disease and delaying aging. Reaction of
antioxidant and free radicals stop the chain reaction of free radicals so it prevents
formation of new radicals. Antioxidant activity of hot short pepper fruit
(Capsicum frutescens L.) has been known by scientific research. Antioxidant
compounds of hot short pepper fruit may be found in its leaves. This research
aims to test the antioxidant activity of hot short pepper leaves (Capsicum
frutescens L.) extracts and extract fractions and identify compounds group of the
most active fraction. Extraction method of Capsicum frutescens L. leaves is
maseration using n-hexane, ethyl acetate, and methanol solvent. Antioxidant
activity of Capsicum frutescens L. leaves tested by 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl
(DPPH) method. Result of antioxidant activity test in extract of n-hexane, ethyl
acetate, and methanol show that IC50 value are 160,81; 105,08 and 48,28 μg/mL.
Most active extract or methanol extract then fractionized by accelerated column
chromatography. The most active fraction of methanol extract is sixth fraction
(CM6) which has IC50 value 72,07 μg/mL. Groups of compounds contained in the
most active fraction are flavonoid and glycon.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43777
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erwi Putri Setyaningsih
"Brazilin merupakan komponen utama yang terdapat pada kayu secang (Caesalpinia sappan) yang diketahui memiliki aktivitas antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kadar brazilin dan efektivitas penghambatan DPP-IV nya dengan mengaplikasikan metode ekstraksi ionic liquid-MAE. Ionic-liquid merupakan cairan pelarut yang dapat diaplikasikan pada proses pemisahan karena memiliki sifat fisika kimia yang baik. Microwave assisted extraction (MAE) merupakan metode ekstraksi yang dapat digunakan sebagai metode alternatif terhadap metode ekstraksi konvensional karena proses ekstraksi berjalan lebih singkat dan menggunakan pelarut yang lebih sedikit.
Hasil pre optimasi diperoleh faktor ekstraksi konsentrasi pelarut 0,5, 1, 1,5 mol/L, rasio solid/liquid 1:10, 1:15, 1:20, dan waktu ekstraksi 5, 7, dan 9 menit. Respon surface methodology dengan desain Box-Behnken terhadap tiga faktor digunakan untuk menentukan kondisi ekstraksi yang optimum terhadap tiga respon (rendemen, kadar brazilin, dan aktivitas inhibisi). Pemilihan jenis pelarut ionic-liquid dan garam penarik brazilin dari larutan ionic-liquid dilakukan untuk menentukan pelarut yang cocok dan garam yang paling optimum dalam menarik brazilin.
Hasil optimasi ekstraksi yaitu konsentrasi pelarut (Bmim)Br 1 mol/L, rasio solid/liquid 1:20g/mL, dan waktu ekstraksi 9 menit. Rendemen ekstrak berkisar antara 0,1 - 0,9%. Analisis HPLC pada ekstrak secang menunjukkan kadar brazilin yang berkisar antara 807,56 - 948,12 mg/g ekstrak. Ekstrak secang memberikan nilai penghambatan aktivitas DPP-IV secara in vitro >90%. Nilai IC50 sitagliptin sebesar 9,37 µg/mL, nilai IC50 standar brazilin 11,7 µg/mL, nilai IC50 sampel sebesar 16,35 µg/mL, dan nilai IC50 sampel yang telah dilakukan eliminasi tannin sebesar 22,15 µg/mL. Metode ekstraksi ionic liquid-MAE terbukti dapat meningkatkan kadar brazilin dan efektivitas penghambatan enzim DPP-IV.

Brazilin is the main component found in secang wood (Caesalpinia sappan) and have known to have antidiabetic activity. This study aimed to increased brazilin level and effectivity of DPP-IV inhibition by applying ionic liquid extraction method. Microwave assisted extraction (MAE) is an extraction method that can be used as an alternative method of conventional extraction methods because with the MAE method the extraction process runs shorter and uses fewer solvents.
Pre optimation resulted extraction factor solvent concentration 0,5, 1, 1,5 mol/L, solid/liquid ratio 1:10, 1:15, 1:20, and extraction time 5, 7, dan 9 minute. The response surface methodology with the Box-Behnken design for three factors is used to determine the optimum extraction conditions for the three responses (yield, brazilin level, and inhibitory activity). The selection of ionic-liquid solvents and brazilin withdrawal salts from ionic-liquid solutions is carried out to determine the suitable solvent and the most optimum salt in attracting brazilin.
The results of extraction optimization were solvent concentration (Bmim)Br 1 mol / L, solvent / powder ratio of 1:20 g / mL, and 9 minutes extraction time. HPLC analysis on secang extract shows brazilin levels of 807,56 - 948,12 mg/g extract. Secang extract gives the in vitro inhibitory value of DPP-IV activity>90%. The IC50 value of sitagliptin is 9,37 µg/mL, IC50 of brazilin standar is 11,7 µg/mL, IC50 value of sample is 16,35 µg/mL, and IC50 value of removal tannin's sample is 22,15 µg/mL. Ionic liquid - MAE extraction method have been proved can increase brazilin level and DPP-IV inhibitory enzyme activity.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
T52604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kelly Nagaruda
"Industri farmasi memiliki berbagai macam data seperti corrective and preventive action (CAPA), continuous improvement (CONIM), dan energi yang dihasilkan dalam jumlah besar dari setiap departemen. Data yang diperoleh akan diproses dan dibutuhkan oleh departemen terkait untuk mengambil keputusan serta mendapatkan informasi misalnya melihat aktual dan target yang harus tercapai. Penulisan tugas khusus ini dilakukan untuk mempermudah pengambilan keputusan oleh user melalui visualisasi data menggunakan dashboard google data studio di PT Finusolprima Farma Internasional. Penulisan tugas khusus praktek kerja dilakukan dengan membuat dashboard google data studio di departemen Manufacturing System and Technology Development (MSTD) PT Finusolprima Farma Internasional. Pada pengerjaannya, sumber data akan diambil melalui spreadsheet dan ditampilkan ke dalam bentuk grafik garis, batang, serta lingkaran yang disesuaikan dengan kebutuhan agar informasi dapat disampaikan dengan jelas secara visual.

The pharmaceutical industry has a variety of data such as Corrective and Preventive Action (CAPA), Continuous Improvement (CONIM), and the energy produced in large quantities of each department. The data obtained will be processed and needed by the relevant departments to make decisions and get information such as seeing the actual and targets that must be achieved. Writing this special task is carried out to facilitate decision making by the user through data visualization using the Google Data Studio Dashboard at PT Finusolprima Farma International. Writing special work practices is done by creating a Google Data Studio dashboard at the Department of Manufacturing System and Technology Development (MSTD) of PT Finusolprima Farma Internasional. In the process, the data source will be taken from spreadsheet and displayed in the form of line graphs, rods, and circles that are tailored to the needs so that information can be conveyed clearly visually."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jais Rauf
"Apoteker memiliki peranan yang penting untuk masyarakat terutama dibidang apotek, industri farmasi maupun pedagang besar farmasi. Untuk mempersiapkan apoteker yang profesional maka dilakukan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dibeberapa tempat, sehingga diharapkan para calon apoteker dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan selama kuliah. Selain itu para calon apoteker mendapatkan ilmu baru yang belum pernah didapatkan sebelumnya di tempat PKPA. Pada kesempatan kali ini penulis berkesempatan melakukan PKPA di Apotek Safa, PT. Harsen Laboratories dan PT. Sammarie Tramedifa Periode September-Desember 2020. Selama PKPA diharapkan dapat menjadi calon apoteker yang profesional dan siap memasuki dunia kerja.

Apothecary have an important role for society, especially in the pharmacy, pharmaceutical industry and pharmaceutical wholesalers. To prepare apothecary pharmacists, the apothecary Professional Work Practice (PKPA) is carried out in several places, so that prospective pharmacists are expected to be able to apply the knowledge they have gained during college. In addition, prospective apothecary get new knowledge that has never been obtained before at the PKPA place. On this occasion the author had the opportunity to do PKPA at the Safa Pharmacy, PT. Harsen Laboratories and PT. Sammarie Tramedifa September-December 2020 period. During PKPA, it is hoped that you can become professional apothecary candidates who are ready to enter the world of work."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Andriani Lestari
"Ekstrak biji kopi hijau (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) mengandung senyawa asam klorogenik yang berpotensi menurunkan berat badan dengan memodulasi metabolisme glukosa dalam tubuh, dan antihipertensi, sedangkan kafein memiliki efek stimulan sistem saraf pusat. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan kondisi pengeringan ekstrak menggunakan metode pengeringan beku pada ekstrak pelarut eutektik dalam (NADES) biji kopi hijau yang memiliki titik leleh rendah dengan menggunakan maltodekstrin dan Aerosil® sebagai adsorben. Variabel kondisi pengeringan yang diteliti adalah konsentrasi maltodekstrin pada 25%, 30%, 35%, dan Aerosil® pada 1%, 2%, 3%.
Hasil kadar kafein dan asam klorogenat diperoleh oleh sistem gradien HPLC, dan kadar air diuji pada ekstrak beku-kering. Hasil kadar kafein dan asam klorogenat yang diperoleh dalam ekstrak NADES dari biji kopi hijau adalah 18,70 mg / g dan 42,63 mg / g bubuk kopi hijau. Hasil pengeringan dalam ekstrak NADES dari biji kopi hijau menjadi lebih baik seiring dengan penambahan maltodekstrin dan Aerosil® dengan mengurangi lengket dan higroskopisitas ekstrak. Pengeringan hasil, kafein, dan kadar asam klorogenat menunjukkan hasil yang tidak signifikan dalam penambahan maltodekstrin dan Aerosil® (p> 0,05). Kadar air terendah diperoleh dengan penambahan maltodekstrin pada 35% (p <0,05).

Green coffee bean extract (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) contains chlorogenic acid compounds that have the potential to lose weight by modulating glucose metabolism in the body, and antihypertensive, whereas caffeine has a stimulant effect on the central nervous system. This research aims to produce extract drying conditions using the freeze drying method in eutectic solvent extracts (NADES) of green coffee beans that have low melting points by using maltodextrin and Aerosil® as adsorbents. The drying conditions variables studied were maltodextrin concentrations at 25%, 30%, 35%, and Aerosil® at 1%, 2%, 3%.
The results of caffeine and chlorogenic acid levels were obtained by the HPLC gradient system, and the water content was tested on freeze-dried extracts. The results of caffeine and chlorogenic acid obtained in NADES extracts from green coffee beans are 18.70 mg / g and 42.63 mg / g green coffee powder. Drying results in NADES extracts from green coffee beans get better along with the addition of maltodextrin and Aerosil® by reducing the stickiness and hygroscopicity of the extract. Drying yield, caffeine, and chlorogenic acid levels showed insignificant results in the addition of maltodextrin and Aerosil® (p> 0.05). The lowest water content was obtained by adding maltodextrin at 35% (p <0.05).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Ramdanis
"Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia. Tujuan utama terapi penyakit ini adalah mengontrol kadar gula darah. Salah satu terapi yang digunakan adalah penghambat ⍺-glukosidase yang dapat mengurangi hiperglikemia postprandial dengan menghambat pencernaan karbohidrat menjadi monosakarida di usus halus. Kemampuan kapang endofit untuk menghasilkan senyawa bioaktif yang sama dengan tanaman inangnya merupakan sumber yang potensial untuk mendapatkan senyawa penghambat ⍺-glukosidase.
Tujuan penelitian ini diantaranya adalah untuk memperoleh isolat kapang endofit dari biji mahoni (Swietenia macrophylla King), mengetahui efek penghambatan hasil fermentasi isolat terhadap aktivitas ⍺-glukosidase, dan mengetahui golongan senyawa dari ekstrak paling aktif. Enam kapang endofit berhasil diisolasi. Setiap isolat difermentasi dalam kultur cair berisi media Potato Dextrose Broth dan yeast extract selama 7 hari, kemudian diekstraksi dengan etil asetat dan metanol. Ekstrak kemudian diuji efek penghambatannya terhadap aktivitas ⍺-glukosidase dengan menggunakan metode spektrofotometri dan diukur dengan microplate reader. Ekstrak paling aktif diuji dengan Kromatografi Lapis Tipis. Lima ekstrak etil asetat menunjukkan aktivitas lebih baik dibandingkan dengan akarbose dengan nilai IC50 terkecil 73,64 μg/mL. Ekstrak paling aktif menunjukkan penghambatan kompetitif. Berdasarkan penapisan kimia, ekstrak ini mengandung flavonoid.

Diabetes mellitus is a metabolic syndrome characterized by hyperglycemia. The major goal in the treatment of this disease is to achieve normoglycemia. One of medication used is ⍺-glucosidase inhibitor that could reduce postprandial hyperglycemia with delay of digestion of carbohydrate to monosaccharides in the small intestine. The ability of endophytic fungi to produce similar bioactive compounds to its host plant is potential source to get ⍺-glucosidase inhibitory compounds.
This research was aimed to isolate the endophytic fungi from Swietenia macrophylla King seeds, to evaluate the inhibitory activity of ⍺-glucosidase from fermentation culture of its isolate, and to know the chemical compounds from the most active extract. Six endophytic fungi were isolated. Each isolate was fermented in submerged culture with Potato Dextrose Broth and yeast extract medium for 7 days, then extracted with ethyl acetate and methanol. ⍺-Glucosidase inhibitory activity of those extract was assayed by spectrophotometric method using microplate reader. The most active extract was tested by Thin Layer Chromatography (TLC). Five ethyl acetate extracts showed better activity than acarbose with smallest IC50 values was 73.64 μg/mL. The most active extract showed competitive inhibition. This extract contained flavonoids."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42750
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilla Fauzy
"Minyak ikan mengandung asam-asam lemak tidak jenuh yang berpotensi sebagai agen peningkat penetrasi obat.. Pada penelitian ini kurkumin digunakan sebagai model obat untuk menguji pengaruh konsentrasi minyak ikan terhadap penetrasi obat. Minyak ikan diformulasikan dalam mikroemulsi gel dengan konsentrasi 5,8, dan 10 % serta digunakan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan konsentrasi 5 % sebagai pembanding. Penelitian ini bertujuan menguji stabilitas fisik dan menguji pengaruh konsentrasi minyak ikan terhadap penetrasi kurkumin dalam sediaan mikroemulsi gel. Stabilitas fisik sediaan diuji dengan cycling test dan penyimpanan pada suhu rendah (4 ± 2°C), suhu kamar (25 ± 2°C), serta suhu tinggi (40 ± 2°C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroemulsi gel dengan konsentrasi minyak ikan 5 , 8 , dan 10 % stabil pada suhu rendah. Pada suhu kamar formula dengan konsentrasi minyak ikan 5 dan 8 % stabil, tetapi pada konsentrasi 10 % tidak stabil. Pada cycling test dan penyimpanan suhu tinggi mikroemulsi gel pada ketiga formula tidak stabil. Aktivitas minyak ikan sebagai enhancer diuji secara in vitro dengan menggunakan alat difusi frans. Hasilnya adalah dengan meningkatnya konsentrasi minyak ikan dapat meningkatkan penetrasi kurkumin.
Fish oil contains unsaturated fat acids, its can increase penetration of drugs for transdermal. In this research, curcumin is used as drug model to know effect concentration of fish oil on penetration of drugs. Fish oil was formulated into microemulsion gel with concentration of 5, 8, and 10 % also is used Virgin Coconut Oil (VCO) with concentration 5 % as blanco. This research was designed to investigate the physical stability and the influence of fish oil in penetration of drugs. To look physical stability, the centrifugal test, cycling test, and storage at low (4 ± 2°C), room (25 ± 2°C), and high temperatures (40 ± 2°C) was carried out on this microemulsion gel. The result showed that microemulsion gel with concentration of fish oil 5 , 8 , and 10 % was stable at low temperature. At room temperature only formula with concentration of fish oil 10 % did not stable. The activity of fish oil as enhancer was tested by Frans diffusion Cell. The result was with increasingly of fish oil concentration could increase penetration of curcumin."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42849
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tan, Jenifer Laurensius
"Luffa acutangula (L.) Roxb. merupakan tumbuhan yang telah diteliti akan potensi aktivitas antidiabetesnya di luar Indonesia dan secara empiris telah digunakan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti efek hipoglikemik ekstrak etanol 70% buah oyong terhadap mencit yang dibebani glukosa. Ekstrak etanol buah oyong diskrining kandungan fitokimianya dan distandardisasi melalui ciri organoleptik, kadar fenolat total, kadar abu total dan kadar abu tidak larut dalam asam, serta susut pengeringan. Dua puluh lima ekor mencit galur ddY dikelompokkan menggunakan rancangan acak sederhana menjadi 5 kelompok, yaitu kontrol induksi glukosa, kontrol metformin (sebagai kontrol pembanding), dan 3 kelompok ekstrak etanol buah oyong (13,35; 26,69; dan 53,38 mg/20 g bb mencit). Setelah dipuasakan selama 16 jam, semua mencit diberikan bahan uji yang sesuai lalu dibebani glukosa monohidrat sebesar 2,2 g/kg bb mencit. Kadar glukosa darah diukur setelah puasa, tiga puluh menit setelah pemberian bahan uji, dan berturut-turut pada menit ke-30, 60, 90, dan 120 setelah pemberian glukosa menggunakan glukometer AccuChek Advantage II. Pemberian ekstrak etanol buah oyong dengan dosis 26,69 dan 53,38 mg/20 g bb mencit dapat menurunkan kadar glukosa darah yang bermakna pada menit ke-60 dan 90 setelah pemberian glukosa dengan persentase penurunan kadar glukosa darah sebesar 16-18%.

Luffa acutangula (L.) Roxb. is a plant which has been screened for its antidiabetic potential outside Indonesia and widely used in Indonesia. The aim of this study was to investigate the hypoglycemic effect of 70% ethanol extract of ridged gourd in glucose loaded mice. The extract was screened for its phytochemical constituents and standardized through organoleptic characteristic, total phenolic content, total ash value and acid insoluble ash value, and loss on drying. Using simple randomized design, twenty five ddY mice were divided into 5 groups: glucose induced control, metformin control (as a comparison), and 3 ridged gourd fruit extract groups (13,35; 26,69; and 53,38 mg/20 g b.w. mouse). After being fasted for 16 hours, all mice were administered with test samples and loaded with glucose monohydrate (2,2 g/kg b.w. mouse). Blood glucose concentration was measured after fasting, thirty minutes after administration, and subsequently at 30, 60, 90, and 120 minutes after glucose load using glucometer AccuChek Advantage II. Administration of the extract at dose level of 26,69 and 53,38 mg/20 g b.w. mouse were able to lower blood glucose concentration significantly at 60 and 90 minutes after glucose load with blood glucose concentration lowering percentage about 16-18%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43087
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Retno Wijayanti
"Buah oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb.) merupakan tanaman yang secara empiris memiliki efek diuretik, sehingga diduga memiliki efek antihipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antihipertensi dari ekstrak etanol 70% buah oyong pada tikus putih jantan yang diinduksi larutan NaCl. Tiga puluh ekor tikus putih jantan galur Sprague-Dawley dibagi dalam enam kelompok yaitu kontrol normal, kontrol induksi, kontrol Tensigard®, dan tiga kelompok dosis ekstrak buah oyong. Induksi larutan NaCl (3,75g/kg bb) diberikan pada setiap kelompok perlakuan, kecuali kelompok kontrol normal, secara per oral selama 14 hari. Pada hari ke-15 dilanjutkan pemberian sediaan uji berupa larutan CMC 0,5% (kontrol normal dan induksi), Tensigard®, dan ekstrak buah oyong dengan dosis 274,5; 411,75; dan 617,62 mg/200g bb hingga hari ke-28. Pengukuran tekanan darah sistol, diastol, dan arteri rata-rata dilakukan pada hari ke-14, 21, 24, dan 28 menggunakan alat pengukur tekanan darah non-invasif CODA®. Penelitian dilanjutkan dengan pengukuran volume urin 24 jam untuk melihat efek diuretik. Hasil analisis pengukuran tekanan darah menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% buah oyong dapat menurunkan tekanan darah sistol, diastol, dan darah rata-rata secara bermakna pada hari ke-24 pengujian, namun hasil analisis pengukuran volume urin 24 jam tidak menunjukkan perbedaan bermakna antar kelompok.

Gourd fruit (Luffa acutangula (L.) Roxb.) is the crop that empirically has diuretic effect, so it might be had antihypertensive effect. This research aimed to know the antihypertensive effect of 70% ethanol extract of ridged gourd fruit in sodium chloride induced white male rats. Thirty male rats strain Sprague-Dawley were divided into six groups of 5 animals each were used and administered orally with CMC liquid 0,5% (normal control), NaCl liquid 3,75 g/kg bw (induced control), Tensigard ® (Tensigard® control), and three groups of gourd fruit extract. Sodium chloride liquid as inducer was administered orally for 14 days, then continued by giving the gourd fruit extract (274,5; 411,75; and 617,62 mg/200g bw), Tensigard®, and CMC 0,5%. The blood pressure (systole, diastole, and arterial blood pressure) was measured on the day 14th, 21st, 24th, and 28th using CODA® non-invasive blood pressure. After that, the research was followed by measurement of the urine volume in 24 hours to know the diuretic effect. Result from analysis of blood pressure data showed that the 70% ethanol extract of gourd fruit could significantly reduce blood pressure (systole, diastole, and average blood pressure) on hypertensive rats in days 24th, however result of the analysis urine volume in 24 hours did not show significant difference inter-group."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42854
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Utami Putri
"Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang terjadi karena pankreas tidak memproduksi insulin secara cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Salah satu terapi untuk diabetes melitus adalah menggunakan inhibitor a-glukosidase. a-Glukosidase merupakan enzim yang berfungsi untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa ekstrak etanol daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) memiliki penghambatan aktivitas a-glukosidase dengan nilai IC50 9,11 μg/ml.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh fraksi paling aktif dari ekstrak metanol daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) yang dapat menghambat aktivitas a-glukosidase dan identifikasi golongan senyawa dari fraksi paling aktif. Serbuk simplisia daun jambu mete diekstraksi secara bertingkat dengan metode reflux menggunakan n-heksana, etil asetat, dan metanol. Ekstrak metanol kering kemudian difraksinasi menggunakan kromatografi kolom dengan Sephadex LH-20 dan eluen metanol 50%.
Hasil menunjukkan bahwa fraksi E dari ekstrak metanol memiliki penghambatan paling kuat terhadap aktivitas a-glukosidase dengan nilai IC50 49,37 μg/ml. Uji kinetika enzim menunjukkan bahwa fraksi E dari ekstrak metanol mempunyai aktivitas penghambatan kompetitif. Golongan senyawa kimia yang terdapat pada fraksi E daun jambu mete adalah flavonoid, tanin, dan saponin.

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease that occurs either when the pancreas can't produce enough insulin or when the body can't effectively use insulin. One therapy used in treating DM is a-glucosidase inhibitor. a-Glucosidase is an enzyme that breaks down carbohydrates into simple sugars. Ethanolic extract of cashewnut (Anacardium occidentale L.) leaves has proved to inhibit a-glucosidase activity with IC50 values 9.11 μg/ml.
The purpose of this research was to get the fraction which had the highest a-glucosidase inhibitory activity from the methanol extract of cashewnut leaves and to identify phytochemical compounds from the most active fraction. The powder was extracted by reflux using n-hexane, ethyl acetate and methanol. Dry methanolic extract then fractionate by column chromatography using Sephadex LH-20 and 50% methanol as the eluent. Fraction E had the highest a-glucosidase inhibitory activity with IC50 values 49.37 μg/ml.
The result of enzyme kinetics showed that fraction E has a competitive inhibitory activity. Phytochemical identification showed that fraction E contained flavonoids, tannins, and saponins.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S43065
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>