Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lia Indri Hapsari
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk memperlihatkan keterkaitan ruang dengan identitas dalam novel The Leavers (2017) karya Lisa Ko yang berfokus pada tokoh bernama Deming Guo yang nantinya menjadi Daniel Wilkinson. Novel tersebut dianalisi dengan menggunakan teori Hall (1990) dan Longhurst, dkk. (2008). Hasil analisis menunjukkan adanya krisis identitas pada tokoh generasi kedua imigran Cina yang disebabkan oleh perubahan ruang dan dominasi budaya di dalamnya. Budaya dominan dalam setiap ruang menimbulkan krisis identitas pada tokoh Deming/Daniel sehingga perlu adanya upaya beradaptasi dalam ruang tersebut. Ruang homogen memberikan tekanan yang lebih berat dibandingkan dengan ruang heterogen. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya pembagian ruang publik dan ruang privat sehingga menghasilkan dominasi yang lebih longgar. Strategi negosiasi yang digunakan oleh tokoh perlu memperhatikan karakteristik ruang yang ditinggali. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan identitas bersifat cair dan sesuai dengan wadah yang menampungnya. Sifat cair yang dimiliki identitas dap

ABSTRACT
This thesis aims to explicate the linkage of space with identity crisis in Lisa Kos The Leavers (2017) which focuses on the character of Deming Guo who renamed as Daniel Wilkinson. Theories that are initiated by Hall (1990) dan Longhurst, et al. (2008) is used to analyze this novel. The result of the analysis indicates an identity crisis in the second generation of Chinese immigrants caused by changes in space and dominance in it. The dominant culture in each space forms a different identity causing an identity crisis on Deming/Daniel character. Therefore, adaptation needs to be pursued to minimize the identity crisis. Homogeneous space provides more severe pressure than heterogeneous space. This difference is caused by the division of homogeneous space into public spaces and private space resulting in more loose dominance. Negotiation strategies used need to consider the space characteristics. Identity can be formed according to the container that holds it. The nature of identity can adversely affect the awareness of identity so it needs to be negotiate"
2018
T51999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Fakhri Iwansyah
"Tesis ini adalah penelitian terhadap apa itu hakikat realitas menurut Slavoj Zizek. Penelitian ini menggunakan metode refleksi kritis dan fenomenologi-hermeneutika Gadamer untuk menganalisis teori yang ditawarkan oleh Slavoj Zizek. Menggabungkan Psikoanalisis Lacanian dengan Idealisme Jerman, pemikiran Zizek penuh dengan kontradiksi dan paradoks karena memang realitas itu ternyata sarat dengan kontradiksi. Realitas simbolik ternyata hanyalah fiksi yang menyembunyikan di belakangnya suatu void yang memberikan dimensi performatif. Temuan penelitian ini adalah tidak ada sesuatu yang konsisten akan dirinya sendiri; dan dengan demikian realitas simbolik tidak lengkap, tidak selesai, dan berkontradiksi secara internal. Dalam pemikiran Zizek tidak ada sesuatu yang tidak cacat secara ontologis; tidak ada substansi yang bukan merupakan kegagalan representasi namun justru kegagalan representasi ini adalah konstitutif akan esensi substansi. Akan tetapi, sejauh realitas itu tidak utuh dan terbelah dari dalam, subjek memiliki potensi untuk bebas secara radikal: subjek dapat membangun dunia lain, realitas simbolik yang lain.

This thesis is a research on what is reality according to Slavoj Zizek. This study uses critical reflection and Gadamer's phenomenology-hermeneutics methods to analyze the theory offered by Slavoj Zizek. Combining Lacanian Psychoanalysis with German Idealism, Zizek's thinking is full of contradictions and paradoxes because reality is indeed full of contradictions. Symbolic reality turns out to be just a fiction that hides behind it a void that gives a performative dimension. The findings of this study are that nothing is self-consistent; and thus symbolic reality is incomplete, inconsistent, and internally contradictory. In Zizek's thinking there is nothing that is not ontologically flawed; there is no substance which is not a failure of representation but rather that this failure of representation is constitutive of the substance’s essence. However, in as much as reality is incomplete and divided from within, the subject has the potential to be radically free: the subject can construct another world, another symbolic reality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Moh. Hiu Dilangit Ramadhan Sasongkojati
"Tesis ini menginvestigasi keterikatan antara politik Brazil dengan bantuan luar negeri A.S. yang terfokus pada “linkage” antara kebijakan luar negeri A.S. dan arah pembuatan kebijakan rezim militer Brazil antara tahun 1964-1985. Pada saat itu, bantuan A.S. melibatkan skema promosi demokrasi sebagai syarat bagi negara penerima bantuan, meski literaturnya belum menghubungkan “gelombang ketiga” demokratisasi dengan bantuan luar negeri A.S., terutama dengan studi kasus per negara sebagai penerima bantuan. Maka, tesis ini bertujuan untuk meletakkan hubungan antara bantuan A.S. sebagai salah satu faktor penyebab demokratisasi di Brazil dengan menggunakan teori modernisasi dan demokratisasi, serta konsep profesionalisme baru militer. Riset ini menggunakan logika bahwa, apabila bantuan A.S. adalah upaya jangka panjang untuk membangun kedekatan dengan negara-negara yang dianggap penting secara geopolitik pada masanya, maka bantuan A.S. bersifat instrumental dalam menghadirkan demokratisasi di Brazil yang berdampak signifikan terhadap politik dalam negeri, walau dipicu secara lintas perbatasan. Tesis ini berkesimpulan dua hal: pertama, militer adalah satu institusi yang bertindak sebagai pemerintah dan juga aktor keamanan yang sekaligus menjadikannya penerima berbagai jenis bantuan, sehingga pengaruh besar militer terhadap masyarakat membuka satu jalur di mana A.S. dapat memengaruhi proses pembuatan keputusan rezim sehingga dapat menjauh dari sikap otoriter dan membuka jalan untuk transisi menuju pemerintahan sipil; kedua, bahwa fokus spesifik terhadap hak asasi manusia memaksa rezim militer untuk mengimbangi keamanan nasional atau hak individu, dalam konteks hubungan ketergantungan dengan A.S.

This thesis investigates the interlocking relationship between Brazilian politics and U.S. foreign aid, focusing specifically on the linkage between U.S. foreign policy and the Brazilian military regime’s policymaking directions between 1964-1985. Accordingly, U.S. aid includes democracy promotion as a condition for countries to receive aid, though studies have not gone as far as linking foreign aid to the “third wave of democratization” and, in particular, the experience of individual countries as recipients of aid. This thesis aims to establish the link between U.S. aid and democracy promotion in Brazil through abertura by employing the theories of modernization and international factors of democratization. The research embraces the logic that, if U.S. aid was a sustained effort to maintain close ties with countries deemed crucial to the geopolitical imperatives at the time, then aid was instrumental in bringing democratization to Brazil that, while international in nature, had significant national effects. This thesis concludes with two overarching points: first, as the military represented a single institution in charge of both government and security, therefore becoming a negotiating actor to multiple forms of aid, the overarching influence of the armed forces in civil society allows for a single channel in which U.S. aid influenced Brazilian politics, giving the U.S. an indirect mechanism to influence the regime’s decision-making process to eventually withdraw from authoritarian behavior and pave the way for the transition to civilian government; second, that the singular focus on human rights forces a balancing act for the military government to prioritize either national security or individual rights, being situated in a dependent relationship with the U.S."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library