Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sayyid Fauzan Ilmi
"Ruang pamer umumnya berisikan objek-objek yang tidak dapat disentuh secara langsung dan bersifat dominan visual. Hal ini merugikan bagi khususnya orang tunanetra yang memiliki keterbatasan dalam melihat. Perancangan ruang pamer yang inklusif terhadap tunanetra perlu dicapai dengan metode khusus melalui interaksi multisensor. Salah satu diantara metode yang paling efektif dipakai pada pameran untuk tunanetra adalah dengan memakai audio (bunyi). Tulisan ini akan membahas bagaimana metode penyampaian pameran melalui audio dapat membantu tunanetra memahami sebuah objek visual. Pembahasan dilakukan melalui 2 buah studi kasus (“Oregon Project”; “IMG Exhibition”) yang menerapkan metode ini untuk tunanetra. Hasil studi kasus kemudian akan menjadi dasar pengetahuan mengenai efektivitas dan performa pameran untuk menghasilkan pengalaman yang baik bagi tunanetra.

Exhibitions generally contain objects that cannot be touched directly and are visually dominant. This is detrimental for especially blind people who have limited vision. The design of an exhibition that is inclusive of the visually impaired needs to be achieved by a special method through multisensory interaction. One of the most effective methods used at exhibitions for the blind is to use audio (sound). This paper will discuss how the method of delivering exhibitions through audio can help the visually impaired understand a visual object. The discussion was carried out through 2 case studies (“Oregon Project”; “IMG Exhibition”) that applied this method to the visually impaired. The results of the case studies will then become the basis for knowledge about the effectiveness and performance of the exhibition to produce a good experience for the visually impaired."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Farah Indrianti
"Perpustakaan di zaman ini sudah banyak yang memiliki fungsi lain selain fungsi utamanya yaitu untuk membaca dan belajar. Kedua fungsi tersebut memiliki kebutuhan aural yang berbeda. Untuk itu diperlukan pertimbangan akustik dalam mendesain sebuah perpustakaan. Skripsi ini membahas permasalahan akustik yang sering dirasakan oleh pengguna perpustakaan. Metode yang dilakukan dalam mengetahui permasalahan akustik adalah dengan pendekatan soundscape. Pendekatan ini dilakukan untuk menganalisis persepsi dan pengalaman pengguna pada suatu ruang. Setelah mendapatkan permasalahan akustiknya, dapat dianalisis kriteria akustik yang diperlukan untuk mendesain suatu perpustakaan. Kriteria akustik yang dibutuhkan bagi perpustakaan di era modern adalah dengan mempertimbangkan penggunaan material yang dapat menyerap gelombang bunyi dan susunan tata letak ruang yang dapat memisahkan dua fungsi dengan kebutuhan akustik yang berbeda.

Libraries in this era have many other functions besides their main function, namely to read and study. The two functions have different aural needs. For this reason, acoustic considerations are needed in designing libraries. This thesis discusses acoustic problems that are often felt by library users. The method used to find acoustic problems is the soundscape approach. This approach is used to analyze the user's perception and experience in a space. After finding the problem in acoustic, the acoustic criteria needed to design a library can be analyzed. The acoustic criteria needed for libraries in the modern era is to consider the use of materials that can absorb sound waves and the arrangement of space layouts that can separate two functions with different acoustic needs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wica Delatoya
"ABSTRACT
Fenomena kerusakan lingkungan sangat erat kaitannya dengan aktivitas pembangunan. Oleh sebab itu diperlukan upaya dalam aktivitas pembangunan yang dapat meminimalisir dampaknya terhadap lingkungan. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan atau disebut sustainable development merupakan pola dalam aktivitas pembangunan yang dapat meminimalisir pengaruh terhadap lingkungan. Salah satu bagian dari sustainable development yang berkaitan dengan fenomena dampak dari aktivitas pembangunan adalah sustainable construction, salah satu aspeknya adalah dengan konservasi terhadap penggunaan sumber daya alam. Konsep sustainable material adalah bagian dari sustainable construction yang berkaitan dengan konservasi sumber daya alam. Diperlukan tindakan untuk mendukung konsep sustainable material atau material berkelanjutan yaitu dengan menggunakan material dan teknologi yang sesuai. Salah satu upaya dari konsep material berkelanjutan yang dilakukan dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan teknologi biokomposit, yaitu kombinasi antara serat alam dengan matriks. Dalam skripsi ini, limbah pertanian merupakan serat alam dan miselium merupakan matriks yang berperan sebagai perekat.

ABSTRACT
The phenomenon of environmental damage is very closely related to development activities. Therefore efforts are needed in development activities that can minimize their impact on the environment. Environmentally sustainable development or called sustainable development is a pattern in development activities that can minimize the influence on the environment. One part of sustainable development related to the phenomenon of the impact of development activities is sustainable construction, one of the aspects of which is conservation of natural resources. The concept of sustainable material is a part of sustainable construction that is related to the conservation of natural resources. Action is needed to support the concept of sustainable material by using appropriate materials and technology. One of the efforts of the sustainable material concept carried out in this paper is to use bio-composite technology, which is a combination of natural fibers with a matrix. In this paper, agricultural waste is a natural fiber and mycelium is a matrix that acts as an adhesive."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karamina Idzni Rani
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai prinsip-prinsip yang harus diterapkan pada suatu bangunan agar dapat dikatakan green building. Green building sangat identik dengan prinsipnya untuk menggunakan energi secara efisien baik selama proses kontruksi maupun saat bangunan digunakan. Tidak hanya itu, green building sangat memerhatikan pemanfaatan sumber daya material sehingga bangunan serta proses kontruksinya tidak merusak kelestarian lingkungan. Salah satu material yang menunjang green building adalah bambu. Bambu merupakan material alami yang dapat dibudidayakan dan dapat diperharui dengan cepat. Sehingga pemanfaatannya sebagai material bangunan tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Dengan begitu, sebuah bangunan yang menggunakan bambu sebagai material utamanya memilki kualitas green building yang terpenuhi dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.

ABSTRACT
This thesis discusses the principles that must be applied to a building so that it can be called as a green building. Green building is very related with the principle of using energy efficiently both during the construction and when the building is used. Not only that, green building is very concerned about the use of material resources so that the building and construction does not damage the sustainability of the environment. One of the materials that supports green building is bamboo. Bamboo is a natural material that can be cultivated and can be renewed quickly. So that its use as a building material does not have a negative impact on the environment. That way, buildings that use bamboo as their main material have fulfilled the quality of green building and contributes to conserving the environment."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handy Wijaya
"Indonesia terletak di daerah di mana dibutuhkan banyak sambaran petir dibandingkan dengan negara lain. Stroke petir dapat menimbulkan berbagai kerugian seperti kebakaran, kerusakan bangunan, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak dari sambaran petir terutama untuk bangunan, diperlukan perangkat tambahan yang dapat menghindari sambaran petir pada bangunan. Dalam proses desain bangunan, penentuan posisi perangkat proteksi petir terutama untuk penangkal petir kurang diperhatikan. Ini bisa mengurangi tingkat perlindungan di bawah maksimum.
Dengan demikian, tesis ini akan membahas tentang mekanisme sambaran petir, metode yang tepat untuk memposisikan perangkat proteksi petir, dan persepsi arsitek dan pemilik tentang perangkat proteksi petir dalam aspek keselamatan dan estetika. Tesis ini mengambil Splow House, yang dirancang oleh Delution Architect sebagai studi kasus melalui pengambilan data primer.
Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat proteksi petir dari Splow House berada di kelas 3 dan dianggap kurang. Kurangnya perlindungan ini adalah hasil dari permintaan arsitek dan pemilik untuk tidak menempatkan perangkat proteksi petir di area bangunan bagian depan, yang akan merusak keindahan fasadnya. Berdasarkan analisis pengujian, dapat disimpulkan bahwa tingginya nilai estetika bangunan mampu mengurangi tingkat proteksi petir bangunan.

Indonesia is located in an area where lightning strikes are needed compared to other countries. Lightning strokes can cause various losses such as fire, damage to buildings, and even death. Therefore, to reduce the impact of lightning strikes especially for buildings, additional devices are needed that can avoid lightning strikes on buildings. In the process of building design, the determination of the position of the lightning protection device, especially for lightning protection is less attention. This can reduce the level of protection below the maximum.
Thus, this thesis will discuss the mechanism of lightning strikes, the right method to position the lightning protection device, and the perceptions of architects and owners about lightning protection devices in the safety and aesthetic aspects. This thesis takes Splow House, which was designed by Delution Architect as a case study through primary data collection.
The results show that the level of lightning protection from Splow House is in grade 3 and is considered to be lacking. This lack of protection is the result of requests by architects and owners not to place lightning protection devices in the front of the building area, which will damage the beauty of the facade. Based on testing analysis, it can be concluded that the high aesthetic value of the building is able to reduce the level of lightning protection of the building.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Sarah Saraswati
"Gereja digunakan sebagai tempat ibadah bagi komunitas Kristen & Katolik, di mana kegiatan seperti berkhotbah, berdoa dan menyayi berlangsung. Akustik dalam arsitektur itu penting karena kegiatan yang dilakukan di dalam gereja di antara komunitas-komunitas besar. Skripsi ini akan didasarkan pada dua gereja yaitu Katedral dan Gereja St. Immanuel, Jakarta Pusat dimana pemeriksaan dan studi struktur interior akan dilakukan untuk memahami pekerjaan akustik di dalamnya. Pengaturan dan bagaimana ruangnya, juga memainkan peran penting karena dapat memengaruhi gelombang suara. Analisis bagaimana ruang interior bulat dan persegi panjang serta posisi kursi akan dilakukan, untuk memahami bagaimana suara menyebar di dalam ruangan. Bahan bangunan juga penting karena memainkan peran penting baik sebagai reflektor, penyerap atau resonator yang mempengaruhi kekuatan, frekuensi dan gema suara di dalam. Ini penting karena suara yang dianggap sudah volume maksimum dapat merusak telinga manusia dan juga bisa menjadi polusi suara bagi orang lain yang tidak ada di dalam gereja. Sebaliknya, kebisingan dari luar bisa menjadi gangguan bagi orang yang di dalam Gereja sehingga analisis tentang bagaimana bangunan membatasinya dari itu akan dilakukan juga. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas akustik kedua Gereja yang dipilih untuk memahami bagaimana perbedaan dimensi, bentuk dan bahan mempengaruhi akustiknya. Dengan demikian akustik gereja penting karena memiliki korelasi yang kuat dengan kegiatan yang dilakukan di dalamnya.

Church is used as a place of worship for the Christian and Catholic community, where activities such as preaching, praying and singing takes place in. The architectural acoustics is important due to the activities done inside the church among the big community. This paper will be based on two churches which are the Cathedral and St. Emmanuel Church, Central Jakarta where examination and studies of the interior structure will be done to understand the work of acoustics within. Arrangements and how the space is, also plays an important role as it might affect the sound-wave. Analyzing how the round and rectangular interior space as well as the seat positioning will be done, to understand how the sound spread within the room. Materials of the building is also important as it plays an important role as either reflectors, absorbent or resonators which effect the strength, frequency and reverberation of the sound inside. This is important because sound that is seen as the maximum volume can destruct the human’s ears and could even end up being a noise pollution for others that are not inside the church. The other way around too, noise from outside could be a disturbance for the people inside the Church so analysis on how the building confine itself away from it will be done too. This paper aims to compare the acoustics quality of the two chosen Churches to understand how the difference in dimension, form and materials effects the acoustics. Thus the acoustics of the church is important as it has a strong correlation with the activities that is done within. Church is used as a place of worship for the Christian and Catholic community, where activities such as preaching, praying and singing takes place in. The architectural acoustics is important due to the activities done inside the church among the big community. This paper will be based on two churches which are the Cathedral and St. Emmanuel Church, Central Jakarta where examination and studies of the interior structure will be done to understand the work of acoustics within."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afina Hawna
"Bangunan Cagar Budaya (BCB) mengalami keadaan yang kontradiktif, disatu sisi BCB harus dilindungi dengan tidak boleh mengubah atau merusak elemen eksisting. Namun disisi lain BCB harus bertahan hidup melalui praktek adaptive reuse yang berpotensi untuk mengubah elemen bangunan. Apabila adaptive reuse diterapkan pada BCB, segala konsekuensi perubahan yang dihasilkan, termasuk pemasangan utilitas perlu ditinjau secara khusus agar potensi merusak bangunan eksisting dapat terhindari.
Penulisan skripsi bertujuan untuk menjelaskan seperti apa pemasangan utilitas dalam konteks adaptive reuse Bangunan Cagar Budaya, serta untuk mengetahui metode adaptive reuse apa yang bisa diterapkan pada pemasangan utilitas di Bangunan Cagar Budaya. Metode penulisan dilakukan dengan mengkaji data sekunder yang bersumber dari buku, peraturan daerah dan website internet, serta melakukan survei terhadap bangunan yang dijadikan studi kasus terlebih terkait utilitas bangunannya.
Hasil analisis didapatkan bahwa pemasangan utilitas dapat menerapkan berbagai strategi adaptive reuse dan metode pemasangan utilitas itu sendiri. Utilitas sebagai salah satu sistem pendukung bangunan, perubahannya diharapkan dapat berperan secara maksimal pada adaptive reuse Bangunan Cagar Budaya agar standar/peraturan bangunan kontemporer yang diminta terpenuhi. Hal ini karena utilitas merupakan aspek yang dapat mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat dan teknologi.

Heritage Buildings going through contradictive phase, on the one hand it must be protected by not changing or demaging existing elements. But on the other hand Heritage Building must survive through the practice of adaptive reuse that has the potential to change buildings elements. If adaptive reuse is applied to Heritage Building, all consequences of the changes it give, including installation of utilities, need particular method so that any potential for damaging existing buildings can be avoided.
This thesis is written to explain what installation of utilities is in the context of adaptive reuse of Heritage Buildings, and to find out which kind of adaptive reuse method that can be applied in heritage building. This thesis is done by collecting secondary data sourced from books, regional regulations and internet websites, as well as take surveys of buildings that are used as case studies especially related building utilities.
The results of the analysis show that installation of utilities can implement various adaptive reuse strategies and methods of installing the utilities themselves. Utilities as one of the building support systems, the changes are expected to take maximum role in adaptive reuse of Heritage Buildings so that the contemporary building standards/ regulations requested are fulfilled. This is because utility is an aspect that can best follow the development of community needs and technology.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsalitsa Maysa Aunidina
"ABSTRAK
Material membran ETFE dengan kemampuan meneruskan cahaya dengan intensitas tinggi dikatakan dapat menjadi pengganti material panel kaca. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk membandingkan aspek berkelanjutan pada kedua material, juga untuk mengetahui bagaimana penerapan material membran ETFE pada negara tropis seperti Indonesia. Metode pembahasan dilakukan dengan menganalisis data hasil studi literatur, studi lapangan serta mewawancarai beberapa ahli. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan material membran ETFE tidak selalu lebih berkelanjutan daripada panel kaca. Penggunaan material membran ETFE pada iklim dan lokasi yang tepat dapat menjadi langkah berkelanjutan, dan sebaliknya, jika penggunaannya dilakukan pada iklim dan lokasi yang tidak tepat justru akan menjadi langkah pemborosan sehingga membran ETFE tidak lebih berkelanjutan dari pada panel kaca. Penggunaan material membran ETFE pada negara tropis seperti di Indonesia dapat diwujudkan namun membutuhkan pemeliharaan yang jauh lebih kompleks daripada material panel kaca.

ABSTRACT
ETFE membrane material with its high capability to transmitting light is mentioned to be a substitute for glass panel material. This scientific paper is written to compare the sustainable aspects of both materials, and also to learn how to apply ETFE membrane material in tropical countries like Indonesia. The method of discussion is carried out by analyzing data from literature studies, field studies and interviewing several experts. The results of the analysis show that the use of ETFE membrane material is not always better than glass panel. Using ETFE membrane materials in the right climate and location can be one sustainable step, otherwise, using this material in an inappropriate climate and location will be a step of waste, so that it does not become more sustainable than glass panel. Using ETFE membrane material in tropical countries such as Indonesia can be realized but it needs a far more complex maintenance than glass panel material."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Tsabitul Azmi
"Sampah plastik menjadi salah satu masalah lingkungan global yang perlu segera ditangani. Saat ini, telah banyak bermunculan gerakan untuk mengatasi masalah sampah plastik. Salah satu diantaranya adalah gerakan green dengan fokus daur ulang material. Namun, proses daur ulang material juga perlu memperhatikan nilai pada barang, agar barang tersebut juga mengalami upcycle. Saat ini, telah muncul sebuah gerakan mendaur ulang sampah plastik menjadi ecobrick. Ecobric adalah bata plastik yang terbuat dari PET yang dapat digunakan sebagai alternatif material bangunan. Namun, belum diketahui apakah penggunaan ecobrick sebagai material bangunan merupakan suatu proses upcycle dan apakah ecobrick dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah sampah plastik. Pada tulisan ini dilakukan analisis terhadap nilai upcycle dari ecobrick dan membandingkannya dengan metode daur ulang plastik konvensional. Hasil dari analisis tersebut menyatakan bahwa ecobrick sebagai material bangunan mengalami proses upcycle dan memiliki nilai upcycle yang lebih baik daripada metode daur ulang plastik konvensional. Selain itu, ecobrick juga berpotensi untuk dapat mengatasi permasalahan sampah plastik dan juga dapat menekan jumlah konsumsi energi dan produksi emisi.

Plastic waste has become one of the global environmental problems that need to be addressed immediately. In the moment, there have been many movements aimed to overcome plastic waste problems. One of them is the green movement with a focus on material recycling. However, the recycling process also needs to focus on the value of the product, so that the product upcycled. Nowadays, there is a movement to recycle plastic waste into ecobrick. Ecobrick is a plastic brick made from PET that can be used as an alternative building material. However, it is not yet known whether the use of ecobrick as a building material is upcycled and whether ecobrick can become the right solution to overcome plastic waste problem. To find out about this, it is necessary to analyze the upcycle value of the ecobrick and to compare it with the conventional plastic recycling methods. The results of the analysis prove that ecobrick as a building material is upcycled and has a better upcycle value than the conventional plastic recycling methods. Furthermore, ecobrick also has the potential to overcome the plastic waste problem and also can reduce the amount of energy consumption and production of emissions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aufalia Rosyida Maula
"Di negara tropis, suhu dan kelembapan tinggi menjadi salah satu kendala yang perlu ditangain dalam perancangan rumah. Sehingga banyak perumahan di perkotaan Indonesia yang bergantung pada pengudaraan buatan atau air-conditioning (AC). Sementara itu, dengan perkembangan pengetahuan, maka berkembang juga berbagai macam teknik pemanfaatan udara alami. Konsep passive cooling berpotensi mengurangi kebutuhan konsumsi energi listrik. Pengetahuan terkait sifat dasar pergerakan aliran udara serta strategi menurunkan suhu udara dapat mengoptimalkan passive cooling sehingga suhu udara tidak bergantung pada alat pendingin mekanis. Tujuan dari passive cooling adalah untuk mencapai kenyamanan termal dengan konsumsi listrik minim. Tulisan ini mendalami hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem passive cooling yaitu iklim dan perubahan iklim, serta pengaruhnya pada kenyamanan termal manusia. Didapatkan bahwa pengetahuan terkait dasar pergerakan udara serta strategi passive coolinglainnya dapat mendukung tercapainya kenyamanan termal penghuni di suatu rumah.

In tropical countries, high temperatures and humidity are a few of the obstacles that need to be overcome when designing a home. Thus, many urban housings in Indonesia are dependent on artificial air-conditioning (AC). However, various kinds of natural air utilization techniques have been and are being developed. The concept of passive cooling has the potential to reduce the need for mass electricity consumption. Knowledge regarding the nature of air flow movements and strategies to reduce air temperature can optimize passive cooling so that a comfortable air temperature is not dependant on mechanical cooling devices. The purpose of passive cooling itself is to achieve thermal comfort with minimal electricity consumption. This paper explores the things that need to be considered in designing passive cooling systems, namely climate and climate change, and their effects on human thermal comfort. It was found that a thorough understanding of basic principles of air movement and other passive cooling strategies can support the achievement of residents' thermal comfort in a house."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>