Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chairuni. B. Prajitno
"Telah dilakukan penelitian tentang Rencana Strategik Kemandirian RSBA Tanjung Enim Sumatera Selatan Tahun 2000 - 2003, dengan tujuan utama analisis mengenai kelayakan kemandirian dan rencana strategik kemandirian RSBA Tanjung Enim Sumatera Selatan tahun 2000 - 2003. Ruang lingkup penelitian meliputi Analisa lingkungan Eksternal, Analisa lingkungan Internal, Analisa Misi dan Visi, membuat alternatif strategik dan penetapan strategik kemandirian RSBA tahun 2003.
Metode yang digunakan, penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan analisa kualitatif dan kuantitatif; dengan mengunakan data selama 5 tahun sebelumnya 1994 - 1998 dan diolah dengan menggunakan time series QSB. Analisa data dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1. Mendapatkan data sekunder, lingkungan eksternal dan Iingkungan internal kemudian diolah dengan menggunakan time series QSB.
2. Mendapatkan data primer dengan menampilkan data sekunder.
3. Melakukan CDM untuk mendapatkan analisa SWOT.
4. Pembobotan faktor eksternal dan internal dengan EFAS dan IFAS Matriks.
5. Memasukkan hasil EFAS dan IFAS dalam Matriks IE.
6. Melakukan evaluasi alternatif strategik dengan TOWS dan BCG Matriks.
7. Mengambil keputusan dengan menggunakan QSPM.
Dari hasil penelitian yang diperoleh memberikan informasi bahwa matriks IE dalam sel ke IV yang isinya pada posisi strategik grow and build yang penjabarannya adalah, Market Penetration, Market Development dan Product Development. Dari TOWS menghasilkan strategik SO dan dari BCG menghasilkan kuadran Question Mark, yang artinya Market Penetration, Market Development dan Product Development. Sehingga strategik yang terpilih adalah strategik grow and build.
Dalam penelitian ini kesimpulan yang diperoleh adalah : didapatkan mengenai kelayan kemandirian RSBA saat ini belum Iayak untuk mandiri karena saat ini RSBA dalam kondisi subsidi penuh, strategik yang dihasilkan untuk kemandirian ialah strategik grow and build serta dihasilkan Misi dan Visi yang disepakati oleh CDM. Sedangkan saran yang diajukan ialah secepatnya mengusulkan misi dan Visi yang dihasilkan kepada manajemen korporat PTBA untuk segera disyahkan. Strategik yang terpilih segera diimplementasikan mulai tahun 2000 - 2003 sehingga apapun bentuknya badan usaha RSBA tersebut mulai saat ini sudah memulai paradigma barunya.

A research has been done on the strategic plan of self reliance of RSBA at Tanjung Enim of South Sumatera in the periode 2000 - 2003 with the main aim of analyzing the feasibility of self reliance and strrategic plan on self reliance of RSBA in the periode 2000 - 2003. The scope of research includes analyses of the external environment, internal environment mission and vision, compilation of strategic alternatives and strategic application of RSBA self-reliance in the year 2003.
The methode used in this research is descriptive analytical with qualitative and quantitative analyses using data of the previous 5 years, 1994-1998, which is processed using time series QSB. Data analysis is done with the following steps :
1. Seeking secondary data on external and intemal environments which are then processed using time series QSB.
2. Seeking primaiy data by showing secondary data.
3. Doing CDM to accomplish a SWOT analysis.
4. Weighing of external and internal factors using EFAS and IFAS matrices.
5. Putting the results of EFAS and IFAS into IE Matrix.
6. Making strategic altemative evaluation using TOWS and BCG matrices.
7. Taking decisions using QSPM.
The research results show that IE matrix in 4th cell whose content in the strategic position of grow and build has pointed to market penetration, market development and product development. The TOWS results in SO and the BCG results in Question Mark quadrant denoting market penetration, market development and product developmet. So the strategy of choice is the strategy of grow and build.
The conclusion of the present research is that the hope for self-reliance of RSBA for the present time is not yet feasible since at present RSBA is under full subsidy, the srtategy for self-reliance is a strategy of grow and build and a mission and vision agreed upon by CDM. While it is advised that the resulted mission and vision immediately submitted to the eorporateangement PTBA to be endrorsed as soon as possible. The selected strategy is implemented immediately during the periode 2000 - 2003 so that whatever form of business unit approved for RSBA it has started its new paradigm from now on.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustin Darwis
"Dalam menghadapi era globalisasi dan kompetisi yang ketat rumah sakit harus menyusun strategi yang tepat untuk dapat mengembangkan diri dan menjaga citra rumah sakit, masyarakat menuntut pelayanan yang lebih baik dan bermutu . Salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan adalah dengan kepuasan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien rawat inap di rumah sakit bersalin Lenggogeni Padang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data primer didapat melalui pengisian kuesioner oleh pasien. Analisa statistik yang dipakai adalah uji chi-square untuk melihat hubungan kepuasan pasien dengan faktor-faktor yang diteliti dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik serta tabel uji silang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan tingkat kepuasan pasien baik, kecuali pada faktor lingkungan yang didapatkan perbedaan yang bermakna. Berdasarkan penelitian ini disarankan perlunya melakukan pengukuran tingkat kepuasan pasien rawat inap di RSB.Lenggogeni Padang secara berkesinambungan.

The Study on patient Satisfaction with Hospital Services at Lenggogeni Maternity Hospital, Year Padang 2001In the presence of globalization and tight competition, hospitals need to establish a meticulous strategy in developing itself and safeguard the image of good hospital, because more and more people will demand a better and more qualified service. One of the indicators in measuring the quality of health service is the satisfaction of its patients.
This study aims at obtaining the degree of inpatient satisfaction at Lenggogeni Maternity Hospital in Padang, carried out quantitatively with cross-sectional approach. Primary data was collected using the completion of questionnaire by patients. Chi-square analysis was applied to evaluate the relationship between satisfaction factor with researched variables, and the result was presented in frequency distribution tables and cross-analysis tables.
The result showed that in general the satisfactory rate was good, except in the environmental factor which significantly different from other factors in generating the overall satisfaction outcome. We suggest that the service in this area to be improved and further study on the same factors be carried out regularly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnawilis
"Biaya belanja obat pada tahun 2000 di Rumah Sakit "IBNU S1NA" Pekanbaru sebesar Rp 2.784.442.315,00 atau 31,29% dari seluruh biaya operasional rumah sakit (Rp 8.894.418.879,00). Meskipun biaya yang dikeluarkan untuk pembelanjaan obat tersebut sudah cukup besar tetapi masih ditemukan masalah berupa belanja obat ke apotek luar sebesar Rp 325.687.400,00 atau 11,69%, dari biaya belanja obat. .Obat yang dibeli secara kontrak menumpuk sebesar Rp 249.059.000,00 atau 49,18% dari nilai obat yang dibeli secara kontrak yaitu sebesar Rp 600.000.000,00. Sejumlah obat deadstock sebesar Rp. 22.603.827,00 atau 0,8% dari biaya belanja obat. Penulis berasumsi masalah tersebut terjadi karena belum memadainya perencanaan obat di Rumah Sakit "IBNU S1NA" Pekanbaru. Berdasarkan hal tersebut penulis ingin mendapatkan gambaran perencanaan obat di Rumah Sakit "IBNU SINA" Pekanbaru pada Januari 2000 sampai dengan Desember 2000.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam yang mencakup informasi dari informan yang terkait, observasi dengan menelusuri data yang terdokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan dari awal Mei sampai akhir Juni 2001.
Hasil wawancara mendalam dari observasi yang dilakukan terhadap variabel-variabel terkait dengan perencanaan obat di Rumah Sakit "IBNU SINA" Pekanbaru tahun 2000, didapatkan hal-hal yang sudah dipertimbangkan, yaitu pemakaian obat periode sebelumnya, stok akhir, masa tenggang (lead time), kapasitas gudang, stok pengaman, usulan dokter, usulan kepala kamar operasi, dan anggaran. Dengan catatan belum adanya data yang mendukung perhitungan terhadap hal-hal yang dipertimbangkan tersebut. Didapatkan juga hal-hal yang seharusnya sudah dipertimbangkan, tetapi pada kenyataannya belum dipertimbangkan, yaitu usulan komite medik, usulan panitia farmasi dan terapi, usulan kepala IGD, usulan kepala ruangan perhitungan analisis ABC pemakaian, perhitungan analisis ABC investasi, perhitungan indeks kritis ABC, perhitungan Economic Order Quantity (EOQ), pertimbangan Length of Slay, pola penyakit, formularium, dan standar terapi.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa perencanaan obat di Rumah Sakit "IBNU SINA" Pekanbaru tahun 2000 belum efektif, mengingat hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan obat belum sepenuhnya dipertimbangkan, dan pihak-pihak yang seharusnya terlibat belum dilibatkan.
Agar perencanaan obat lebih efektif dan efisien, maka penulis menyarankan kepada pihak manajemen dalam membuat perencanaan kebutuhan obat sebaiknya mempertimbangkan hal-hal yang semestinya dipertimbangkan dengan melibatkan pihak-pihak terkait. Selain itu, perlu dibuat prosedur tetap dan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan perencanaan obat.

The Process of Planning for Medical Supplies at IBNU SINA Moslem Hospital, Yarsi Riau - Pekanbaru, 2000.The medicine expenditure in the year 2000 at IBNU SINA Hospital, Pekanbaru was Rp 2,784,442,315.00 or 31.29% from the whole operational costs (Rp 8,894,418,879.00). Although the medicine expenditure is quite large, there still are prescriptions filled to other pharmacies amounting to Rp 325,687,4000.00 or 11.69% from the total medicine expenditure. Unused medication bought through contracts reached Rp 249,059,000.00 or 49.18% from the Rp 600,000,000.00 spent on medicine. The amount of dead stock medicine was Rp 22,603,827.00 or 0.8% from the total medicine expenditure. The author assumes that inadequate medical planning at IBNU SINA Hospital, Pekanbaru, caused it. Based on those facts, the author aims to achieve an illustration of the medical planning at IBNU SINA Hospital, Pekanbaru in January 2000 to December 2000.
This study was a case study that applies a qualitative approach. The data obtained through in-depth interviews that comprised of the information from related informants, observation by tracing documenting data, and Discussion Group Focus (FGD). This study began in early May to the end of June 2001.
The in-depth interviews, Discussion Group Focus, and observations on related variables against medical planning at IBNU SINA Hospital, Pekanbaru, in the year 2000, these aspects were already being considered: the use of medical supplies during the previous period, final stocks, lead time, warehouse capacity, safety stock, doctor recommendations, recommendations from the head of the surgery room, and budget. However, there is no data that supports the calculations on the aspects above. There were also several items that should be considered, but were not, such as the recommendations from the medical committee, pharmacy and therapy committee, the head of the IGD, the head of the room, calculations analysis of the ABC use, calculations analysis of the ABC investing, calculations on the ABC critical index, the Economic Order Quantity (ECQ), the Length of stay, disease pattern, Hospital drug standard, and therapy standard.
The study indicated that the medical supplies planning at IBNU SINA Hospital, Pekanbaru, in the year 2000, was ineffective, since the aspects that should be considered had not been considered, and the parties that should be involved were not involved.
To make the planning more effective and efficient, the author suggests the management to take into consideration the aspects above and involve the related parties. In addition to that, create a standard procedure and policies that is related to the planning.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T592
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyanto Nagawidjaja
"RSUD Pasar Rebo Jakarta merupakan Rumah Sakit Unit Swadana Daerah Kelas B Non Pendidikan yang memiliki Pelayanan Medik. Salah satu Pelayanan Medik yang ada di RSUD Pasar Rebo Jakarta adalah Instalasi Kamar Operasi. Berdasarkan Gambaran Keuangan Pelayanan Medik pada Semester I Tahun Anggaran 1999/2000 (April-September) didapatkan Pendapatan Instalasi Kamar Operasi sebesar Rp 548.964.000. Sedangkan Pengeluaran Instalasi Kamar Operasi sebesar Rp 649.148.000. Dengan demikian, Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi rendah mencapai (Rp 100.184.000) atau (3,90%) dari Total Sisa Hasil Usaha seluruh Pelayanan Medik.
Kamar Operasi merupakan salah satu Unit Pelayanan Medik yang seharusnya memberikan Kontribusi Keuangan yang baik sebagai Revenue Center. Dengan demikian, didapatkan masalah penelitian yaitu Rendahnya Kontribusi Keuangan di Instalasi Kamar Operasi. RSUD Pasar Rebo Jakarta pada Semester I Tahun Anggaran 1999/2000.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor yang berhubungan dengan Rendahnya Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar operasi di RSUD Pasar Rebo Jakarta tahun 1999/2000. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dan data sekunder dengan menelaah data yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor Rendahnya Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi berhubungan dengan Utilisasi Kamar Operasi yang rendah, Tarif yang tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, Piutang Pasien operasi yang besar dan Pembiayaan yang Iebih besar daripada pendapatan Kamar Operasi. Selain itu berhubungan dengan Jenis Pembayaran Pasien, Jenis Pemilihan Kelas, Jenis Operasi, Golongan Operasi dan Kebijakan di Instalasi Kamar Operasi RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Disimpulkan bahwa untuk meningkatkan Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi perlu adanya Kebijakan dari Manajemen Rumah Sakit dan Kegiatan Operasional untuk menanggulangi hal yang berhubungan dengan Rendahnya Kontribusi Keuangan.
Saran yang diusulkan adalah perlu adanya Kebijakan mengenai Jenis Pembayaran Pasien, Penggolongan Operasi dan Piutang yang dapat dijadikan pedoman. Selain itu disarankan untuk meningkatkan Manajemen Kamar Operasi, memberlakukan Tarif operasi yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, membentuk team untuk menangani masalah Piutang dan memperbaiki Sistem Farmasi di Kamar Operasi. Yang semuanya diharapkan dapat meningkatkan Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi di RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Daftar bacaan : 32 (1971-1999).

Factor Analysis in Case of Low Financial Contribution from Operation Room Unit in RSUD Pasar Rebo Jakarta Year 1999/2000RSUD Pasar Rebo Jakarta is declared as a self-funding, B-class as well as non educational hospital which offers various type of medical services. One of the medical services in this hospital is the Operation Room Unit (ORU). Based on-the Financial Description for April - September 1999/2000, this unit has contributed of Rp.548.964.000,-. Unfortunately, this Operational Room Unit (ORU) has spend Rp.649.148.000,-. This number causes a negative contribution for about Rp.100.184.000,- or 3,90 percent of the Medical Services Income.
The Operation Room has been expected to become hospital revenue center. But this research has found the significant problem which is the low of financial contribution of the unit in the year of 1999/2000.
Using description analytical research with qualitative appraisal, this research aims to have the description of factors causes the low of financial contribution. Primary data is provided by deep interview and secondary data is provided by analyzing an available data.
The research shows the factors resulted in low of financial contribution has significant correlated with the low of utilization of the Operation Room, liability of operation patient and the cost of pharmacy and employee's salary. In addition patient payment,. decision of room class, type of operation, operation class and policy has contributed to the low of financial contribution.
This research suggested that to increase the financial contribution, the hospital is recommended to have policy which is used to overcome the problem causing the low of financial contribution.
It is also suggested to reevaluate the policy of the patient payment, operation classification, and standardized liability. In addition, the RSUD Pasar Reba Jakarta should consider to manage operation room better than it is today, to evaluate current price of the services, and build the team to handle the liability and pharmacy system in room operation. This recommendation will help the management of the hospital to increase the financial contribution in RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Bibliographies : 32 (1971-1999)"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T5057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Semiarty
"Dalam rangka globalisasi perlu upaya lebih besar membenahi rumah sakit termasuk data upaya penetapan pola tarif, agar tetap survive. Rumah Sakit RPS sebagai RS dengan pelayanan bedah, belum menetapkan pola tarif pelayanan bedah merujuk pada biaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan biaya satuan tindakan bedah, serta mengidentifikasikan tindakan yang mencapai break even, dan kebijakan pola tarif tindakan bedah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisa dengan metoda evaluatif dan analisa tarif yang berlaku selama ini di kamar bedah. Data yang digunakan adalah data isian sekunder dari bagian keuangan dan wawancara, serta FGD dengan para dokter bedah.
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran biaya satuan tindakan bedah dari 4 kelompok bedah yaitu : Digestif, Orthopaedi, Onkologi, Urologi, serta biaya satuan yang memperhitungkan utilisasi untuk 4 jenis operasi (Minor, Medium, Mayor, Khusus). Ternyata terdapat beberapa tindakan yang tidak mencapai break even, defisit, serta ada yang surplus. Atas dasar perhitungan analisa tarif didapatkan pola kebijakan tarif yang berdasarkan perhitungan unit cost.

Design Pricing For Surgical Services at Ropanasuri Hospital
In order to prepare globalization era, all hospital mainly private hospital should arrange their management and the resources including financial. Ropanasuri hospital as one of the private hospital specialized in surgical, also should arrange their income budget in order to keep survive.
This research was maid to identification all the unit cost mainly for surgical cases, in order to find which cases deficit values and surplus value. The research method is evaluation type with analyses the all income of the hospital especially operation theatre, gaining on rating price right now. We analyze the data collecting from financial unit, including personal interview with executive hospital, and focus group discussion with the surgeon. There are about 1066 cases was done at the operating theatre during January until December 2000. To simplify all the data, we divided in to 4 big groups such as Orthopedic, Digestive, Oncology, and Urology.
The result of investigation we can conclude there were cases that come out with deficit and some others with surplus. Based on this cost analyze, especially unit cost we can offering the reasonable rate that worth for both sides, hospital and doctors."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T7853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanto
"Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan diupayakan melalui pemberdayaan tenaga keperawatan. Dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan aspek iklim kerja karena dapat menghambat motivasi yang diperlukan sebagai daya dorong bagi staf dalam melaksanakan tugas keperawatan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara kesenjangan variabel iklim kerja dengan motivasi kerja di ruang rawat inap RSPAU Antariksa Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan deskriptif korelasi, dan pengumpulan data cross sectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengukuran iklim kerja (Litwin & Meyer, 1971) terdiri dari kuesioner A dan B tentang iklim kerja. Pengukuran motivasi kerja menggunakan kuesioner C berdasarkan teori pemenuhan kebutuhan Mc.Clelland. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach memperoleh basil alpha masing masing 0, 8499, 0,8457 dan 0,8266. Sampel penelitian ini total populasi. Analisa data terdiri dari analisa univariat. Analisa bivariat menggunakan Pearson Product Moment dan analisa multivariat menggunakan regresi linier ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim kerja dan kesenjangannya serta motivasi kerja perawat pelaksana adalah sedang. Analisa bivariat memperoleh hasil bahwa hubungan antara kesenjangan variabel iklim kerja dengan motivasi kerja bermakna (p = 0,0001). Demikian juga hubungan antara masing masing kesenjangan sub variabel iklim kerja dengan motivasi kerja diperoleh hasil senmanya bermakna (p < 0,05). Analisa multivariat memperoleh hasil bahwa kesenjangan sub variabel standar, penghargaan dan rekan kerja memiliki tingkat signifikan bermakna (p=0,0001) dimana kesenjangan sub variabel yang paling berhubungan adalah kesenjangan sub variabel rekan kerja (R= 0,360).
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka Bidang Keperawatan RSPAU Antariksa disarankan untuk segera menyelesaikan penyusunan standar asuhan keperawatan yang sedang diupayakan dan standar lainnya, mengembangkan sistem penghargaan yang berlaku serta meningkatkan hubungan saling mendukung. Penelitian lanjutan disarankan untuk menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen guna mengetahui kuat dan lemahnya hubungan yang terjadi antara variabel iklim kerja dengan motivasi kerja.

Analysis of the Relationship between Work Climate and Work Motivation of Nurses at the Several Wards of Antariksa Air Forces Central Hospital Jakarta In 2001The improvement of nursing service quality is undertaken through empowerment of nursing personnel. In implementing this program, it is urgent to pay attention to the work climate aspect because it could spoil required motivation as supporting power for staffs in carrying out their assignment. This research is done in order to obtain the description on the relationship between discrepancies of work climate with work motivation at several wards of Antariksa Air Forces Central Hospital Jakarta.
The used research method was descriptive correlation an the method of data collecting was cross-sectional. Instrument of the research was measurement questioner of work climate (Litwin & Meyer, 1971) that consisted of questioner A and B on work climate. The measurement of work motivation used questioner C based on theory of need fulfillment of Mc. Clelland. The test of validity and reliability utilized Cronbach's Alpha and it gained result of alpha respectively 0.8499, 0.8457 and 0.8266. The sample of this research was the total population. The data analysis was made of univariat analysis, bivariat analysis using Pearson's Product-Moment and multivariate analysis utilizing multiple regressions.
The results indicated that the work climate and discrepancy as well as work motivation of patient-faced nurse were moderate. Bivariat analysis attained result that the relationship between variable discrepancy of work climate with work motivation had significant (p=O.0001). Relationship between respective sub-variables discrepancy of work climate with work motivation had significant (p < O.05). Multivariat analysis got out come that standard sub-variable discrepancy, rewarding and team spirit had significant.level (1r=0.0001) in which the most correlated sub-variable discrepancy was sub-variable discrepancy of team spirit (p = 0.360).
Based on the research, it is recommended that the Nursing Division of Antariksa Air Forces Central Hospital Jakarta should settle standard nursing care structuring that is still undertaking, and other standard. It also should improve the running rewarding system as well as increase each-other supporting relationship. A following up research is advised to use quasi experiment method or experiment to see strength and weakness of relationship occurring between work climate variable with work motivation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumaryati Setyaningrum
"Dalam penyelenggaraan program jaminan pemeliharaan kesehatan, PT. Jamsostek sering mendapat keluhan tentang berbagai pelayanan baik di PT. Jamsostek maupun di rumah sakit provider. Adanya keluhan dari peserta menandakan adanya harapan/keinginan yang belum terpenuhi terhadap pelayanan di rumah sakit provider. PT. Jamsostek sebagai badan penyelenggara berusaha agar kelangsungan program tetap terjaga, dengan cara pengendalian biaya serta peningkatan mutu pelayanan. Untuk itu tingkat kepuasan perlu dipantau serta ditingkatkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien peserta program jaminan pemeliharaan kesehatan terhadap komponen pelayanan rawat inap di rumah sakit provider. Penelitian ini adalah penelitian survey dengan menghimpun data penilaian pasien terhadap empat aspek pelayanan rumah sakit. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji coba terlebih dahulu. Penelitian dilakukan pada pasien yang mengalami rawat inap selama bulan Juli 1998 di sepuluh rumah sakit di Jakarta.
Analisa univariat dan bivariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan responden dan faktor yang berhubungan dengan kepuasan tersebut. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 81,5% peserta program jaminan pemeliharaan kesehatan rumah sakit menyatakan puas terhadap keempat aspek pelayanan. Kepuasan pasien terhadap pelayanan dokter merupakan yang terendah (67,5%) dibandingkan kepuasan terhadap pelayanan administrasi (79,6%), pelayanan perawat (81,5%) dan fasilitas penunjang rumah sakit (82,2 %), hubungan karakteristik pasien dan rumah sakit dengan kepuasan pasien secara statistik tidak bermakna.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa peserta program jaminan pemeliharaan kesehatan telah merasa puas terhadap pelayanan di rumah sakit provider, namun tetap ada beberapa pasien yang masih belum puas. Disarankan PT. Jamsostek perlu meningkatkan pembinaan dalam kerjasama dengan rumah sakit provider. Bagi rumah sakit diharapkan meningkatkan pelayanan bagi peserta program asuransi kesehatan yang telah mempunyai kepastian dalam pembiayaan.

During its five years PT. Jamsostek often received members complaints regarding dissatisfaction with health care received. Complaints from members signify that there are unmet needs among admitted patients in PT. Jamsostek hospital network. PT. Jamsostek has tried to retain its program sustainability by controlling cost and improving quality of services. For that reason, patient satisfaction must be monitored and handled.
This study aims to identify the extent of patient satisfaction of PT. Jamsostek members in hospital services. This study is a survey to find out patient perception of four aspects of hospital in patient services. Data were collected using a questionare pretested. The study was conducted among Jamsostek patient discharged during the month of July 1998 in ten hospital providers in Jakarta.
Univariate and bivariate analyses were performed to obtain the level of patient satisfaction and factors related to overall satisfaction. The results show that 81,5% patient satisfied with overall services. Satisfaction with doctors visit was the lowest (67,5 %) compared with administration services (79,6 (Yo), nursing services (81,5 %) and facilities (82,2 %), no significant statistical relationship was observed among patient and hospital characteristics.
It is concluded from this study that Jamsostek members are satisfied enough, however, there are still many Jamsostek members that are not yet satisfied. Further more, it is recommended that PT. Jamsostek need to improve development through cooperation with hospital provider. Hospital provider is expected to improve services to health insurance members.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Sholahuddin Wibisono
"ABSTRAK
Dalam upaya memperoleh informasi perihal penerapan metode peramalan kuantitatif yang berdasarkan deret waktu terhadap pemakaian obat di instalasi farmasi Klinik IAIN Syarif Hidayatullah, telah dilakukan penelitian dengan cara membandingkan penerapan dari 6 metode peramalan yaitu rata-rata bergerak 3 bulan, rata-rata bergerak 6 bulan, pemulusan eksponensial tunggal, pemulusan eksponensial ganda, regresi linear sederhana dan dekomposisi klasik terhadap 6 sampel obat yang digunakan oleh karyawan IAIN dari tahun 1994-1997. Kriteria yang dipakai untuk membandingkan dan menentukan metode yang paling sesuai adalah nilai kesalahan peramalan, analisis autokorelasi, analisis regresi dan indeks musiman, ditambah kriteria lain yaitu jangka waktu peramalan dan kemudahannya dalam penerapan.
Hasil analisis autokorelasi menunjukkan bahwa pemakaian obat oleh karyawan IAIN memiliki pola data diantara pola acak dan pola kecenderungan, sedangkan hasil peramalan dari setiap sampel obat dengan beberapa metode peramalan yang diteliti menunjukkan nilai kesalahan peramalan yang bervariasi untuk setiap metode peramalan. Analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan kecilnya pengaruh variabel babas ( waktu ) terhadap perubahan variabel terikat ( pemakaian obat ), sedangkan indeks musiman yang dihitung dengan metode dekomposisi klasik menunjukkan adanya variasi dari setiap sampel.
Kesimpulan yang diperoleh setelah beberapa metode peramalan diperbandingkan menunjukkan bahwa metode pemulusan eksponensial ganda merupakan pilihan utama, sedangkan metode rata-rata bergerak 3 bulan merupakan pilihan kedua untuk meramalkan pemakaian obat oleh karyawan IAIN di Klinik IAIN Syarif Hidayatullah. Meskipun lebih baik dari metode naif, metode dekomposisi klasik dengan rasio rata-rata bergerak dan regresi linear sederhana terhadap waktu sebaiknya tidak digunakan karena tidak memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan.
Disarankan agar pengelola instalasi farmasi memberi perhatian lebih besar terhadap obat-obat yang perlu diramaikan serta mempersiapkan sarana/ prasarana dan sumber daya manusia yang khusus menangani perencanaan pengadaan obat. Sebelum menerapkan metode pemulusan eksponensial ganda terhadap pemakaian obat oleh seluruh pasien disarankan untuk-mencari kesamaan pola pemakaian obat dan poly penyakit antara karyawan IAIN dan seluruh pasien. Apabila pola-pola tersebut memiliki kesamaan maka metode yang sama dapat diterapkan untuk meramalkan pemakaian obat oleh seluruh pasien di instalasi farmasi Klinik IAIN Syarif Hidayatullah.

ABSTRACT
Study is undertaken in clinical pharmacy installation of IAIN Syarif Hidayatullah Clinic that is by comparing 6 of forecasting method application with are 3 months moving average, 6 months moving average, single exponential smoothing, double exponential smoothing, simple linear regression and classic decomposition toward 6 of drug sample used by IAIN staff within period of 1994-1997. The criteria for comparing and defining of the most suitable method are forecasting error value, autocorrelation analysis, regression analysis and seasonal indexes which combined with forecasting time horizon and its' easy of application.
The result of autocorrelation analysis indicate that drug consumption of IAIN staff have data pattern which is applicable between random and non stationer, whereas the result of forecasting method on every drug sample indicate that forecasting error value is variative. The whole regression analysis indicate that independent variable ( time ) has small effect on the movement of dependent variable ( drug consumption ), whereas the seasonal indexes which is calculated using classic decomposition method indicate variative result for every sample.
The conclusion is that double exponential smoothing method is the primary choice method, whereas 3 months moving average method is the second choice to forecast drug consumption of IAIN staff in IAIN Syarif Hidayatullah Clinic. Classic decomposition method with moving average ratio and simple linear regression toward time is not recommended to use for its' unfullfillment to the defined criteria.
It is suggested that management of pharmacy installation provide more attention on the forecasted drug and prepare infrastructure as well as human resources especially to handle planning of drug supply. Before applying double exponential smoothing method for drug consumption for all of the patient, it is suggested to find the similar of pattern of disease and drug consumption between IAIN staff and all of the patient. If these indicate the similar, the method is subsequently applicable. ;Study is undertaken in clinical pharmacy installation of IAIN Syarif Hidayatullah Clinic that is by comparing 6 of forecasting method application with are 3 months moving average, 6 months moving average, single exponential smoothing, double exponential smoothing, simple linear regression and classic decomposition toward 6 of drug sample used by IAIN staff within period of 1994-1997. The criteria for comparing and defining of the most suitable method are forecasting error value, autocorrelation analysis, regression analysis and seasonal indexes which combined with forecasting time horizon and its' easy of application.
The result of autocorrelation analysis indicate that drug consumption of IAIN staff have data pattern which is applicable between random and non stationer, whereas the result of forecasting method on every drug sample indicate that forecasting error value is variative. The whole regression analysis indicate that independent variable ( time ) has small effect on the movement of dependent variable ( drug consumption ), whereas the seasonal indexes which is calculated using classic decomposition method indicate variative result for every sample.
The conclusion is that double exponential smoothing method is the primary choice method, whereas 3 months moving average method is the second choice to forecast drug consumption of IAIN staff in IAIN Syarif Hidayatullah Clinic. Classic decomposition method with moving average ratio and simple linear regression toward time is not recommended to use for its' unfullfillment to the defined criteria.
It is suggested that management of pharmacy installation provide more attention on the forecasted drug and prepare infrastructure as well as human resources especially to handle planning of drug supply. Before applying double exponential smoothing method for drug consumption for all of the patient, it is suggested to find the similar of pattern of disease and drug consumption between IAIN staff and all of the patient. If these indicate the similar, the method is subsequently applicable.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Syahrial
"Pemanfaatan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan hasil interaksi antara pengguna jasa pelayanan kesehatan dalam hal ini pasien (user) dan peyelenggara pelayanan kesehatan (provider), interaksi ini merupakan suatu hal yang sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor.
Rumah sakit Omni Medical Center (RSOMC) adalah sebuah rumah sakit umum swasta yang terletak di daerah Pulomas Jakarta Timur. Tingginya angka kunjungan pada poli rawat jalan kebidanan di RSOMC ternyata tidak diikuti oleh jumlah persalinan di RSOMC yang tinggi juga, oleh karena itu hal ini sangat menarik untuk diteliti dan diketahui apa penyebabnya.
Desain penelitian ini adalah kasus kontrol. Kasus adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di unit rawat jalan kebidanan RSOMC dan melakukan persalinan di RSOMC juga, sedangkan kontrol adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di unit rawat jalan poli kebidanan RSOMC dan tidak melakukan persalinan di RSOMC. Jumlah responden dari kelompok kasus adalah sebanyak 15 orang ibu yang akan dipilih secara simple random sampling dan jumlah responden dari kelompok kontrol adalah sebanyak 15 orang ibu juga dan akan dipilih secara simple random sampling. Jadi jumlah keseluruhan sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 30 orang ibu. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti dengan pemilihan tempat persalinan di RSOMC Jakarta dilakukan analisa Univariat untuk melihat keputusan pemilihan tempat persalinan dan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel dan analisa Bivariat untuk melihat pembuktian dan dilakukan perhitungan Odds Ratio dengan menggunakan uji Chi-Square.
Hasil peneltian menunjukan ada hubungan yang bermakna antara variabel biaya dan variabel kemudahan mendapatkan informasi dengan keputusan pemilihan tempat persalinan di RSOMC, walaupun variabel-variabel lain secara statistik tidak menunjukkan hubungan yang bermakna akan tetapi hal tersebut sangat menarik untuk ditelusuri dan perlu dicermati oleh pihak rumah sakit.

Factors Influencing Patient Decision of Mid-Wife-Affairs Outpatients Treatment at Omni Medical Center Hospital Jakarta Toward selection of Place of DeliveryBasically the utilization of health service in the result of interaction between the user (patients) and the providers of health service. The interaction is very complex and influenced by many factors.
Omni Medical Center Hospital is a private public hospital located at Pulomas region of East Jakarta. The high number of visit to mid-wife-affairs outpatient poly at RSOMC appears not followed by the number of deliveries at RSOMC which is also high. Therefore this matter is very interesting to be and recognized what the reasons are.
This study design is a case control. The case is a pregnant mother, her pregnancy examined at the mid-wife outpatient treatment unit of RSOMC and also conducting delivery at the RSOMC, while the control is pregnant mother, her pregnancy examined at mid-wife outpatient treatment poly unit of RSOMC and does not conducting delivery at RSOMC. The numbers of respondents of the case group are 15 mothers selected at sample random sampling and the numbers of respondent of the control group are 15 mothers as well as and will be selected at simple random sampling. Thus the total samples at this study are thirty mothers. To know the existence or not of variables studied by selecting place of delivery at RSOMC Jakarta, an Univariat analysis is carried out to see the decision of selection of delivery places at RSOMC and Bivariat analysis to see the verification and carrying out the calculation of Odds Ratio through Chi-Square test.
The result of the study shows that there is a significant relation between variables of cost and variables of facilities to obtain information by the decision of delivery place selection at RSOMC, even thought other variables statistically do not show significant relation but the matter is very interesting to be traced and need to be closely observed by the management of the hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library