Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Setiadi Sadikin
"Penelitian ini mengenai penggunaan sarana temu kembali informasi yang paling banyak digunakan di perpustakaan BPPT. Pengguna mempunyai kesempatan untuk memilih sarana temu kembali yang diinginkannya, dengan didukung sistcm terbuka dari perpustakaan. Sarana temu kembali informasi yang tersedia adalah katalog online, susunan kolcksi di rak dan petugas perpustakaan. Sejauhmana kontribusi fasilitas layanan dalam mempengaruhi penggunaan sarana temu kembali informasi. Populasi penelitian adalah anggota aktif perpustakaan BPPT sebanyak 876 orang. Sampel diambil sebanyak 10% (sekitar 90 orang). Pengumpulan data penelitian diperolch dengan menyebarkan angket. Penycbaran angket dilakukan dengan cara accidental sampling antara 5 sampai dengan 15 Juni 2001. Lokasi pcnelitian di perpustakaan BPPT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna cenderung untuk memanfaatkan lebih dari sate layanan yang tersedia. Sarana temu kembali informasi yang tersedia di perpustakaan BPPT secara umum dapat dikategorikan baik.

This study is concerning "The use of information retrieval devices which the most used in a BPPT Library". Users have a chance to choose the retrieval device to use in searching the information. The library applies open access system. The information retrieval devices are online catalog, collection stack and a librarian. The problem statement of this study is how far the contribution of service facilities to force of using information retrieval devices. Population of this study are active members of BPPT Library, which whole 876 people. Sample taken from the population is 10% (approx. 90 people). Gathering data method for this study uses questionnaire. Accidental sampling was used to distribute the questionnaire, during June 5 to 15, on 2001. Research location is in BPPT Library. The result shows that the users tend to use more than one service. Information retrieval devices in BPPT Library can state in a good category."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T38860
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Rafiani
"
ABSTRAK
Skripsi ini didasari oleh banyaknya kegiatan komersialisasi perpustakaan yang terjadi selama beberapa tahun terakhir ini. Pada awalnya komersialisasi perpustakaan dianggap sebagai hal yang tabu dilakukan mengingat misi perpustakaan yang seharusnya menyediakan informasi secara gratis bagi masyarakat luas. Namun dengan adanya pemotongan dana untuk kegiatan operasional perpustakaan, para pustakawan mulai memikirkan kemungkinan untuk menggalang dana dari sumber-sumber yang mereka miliki.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan oleh pustakawan untuk mengkomersialisasikan pelayanannya, bagaimana mereka menjalankannya, kendala-kendala yang mereka hadapi, dan mengetahui prospeknya di masa depan. Perpustakaan perguruan tinggi dipilih sebagai obyek penelitian karena penulis beranggapan bahwa perpustakaan jenis ini mempunyai koleksi dan sumber_-sumber lain yang bisa dikomersialkan, memiliki pasar yang cukup jelas, yaitu mahasiswa, peneliti dan dosen di lingkungan kampus, dan juga pemakai luar yang cukup potensial untuk dijadikan target pemasaran. Metode penelitian yang dipilih adalah metode kualitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan cara mewawancarai pustakawan di perpustakaan tersebut, datang langsung ke tempat penelitian untuk pengamatan, dan mengumpulkan sumber-sumber tertulis.
,br>
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan sebelum perpustakaan melakukan komersialisasi, yaitu peraturan, sarana, dan sumber daya manusia. Sementara kendala yang dihadapi adalah kelengkapan koleksi, kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, serta dana. Hasil yang diperoleh dari komersialisasi ini digunakan untuk membeli sarana perkantoran, menutup biaya-_biaya yang sifatnya darurat, dan meningkatkan kesejahteraan pegawai. Para nara sumber juga berpendapat bahwa perpustakaan perguruan tinggi bisa bersaing dengan perusahaan atau organisasi lain yang rnenyediakan jasa yang sama, asalkan didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan dana yang kuat.
,br>
Saran-saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah meningkatkan kualitas komersialisasi layanan perpustakaan, meningkatkan sumber daya manusia, meneliti lebih lanjut potensi-potensi yang dimiliki oleh perpustakaan, dan meningkatkan kerjasama antar perpustakaan.
"
1998
S15561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Andriaty
"Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui dan membandingkan: istilah indeks yang dihasilkan penulis artikel, pustakawan dan rumus frekuensi kata; 2) mengetahui konsistensi antara istilah indeks yang dihasilkan penulis artikel, pustakawan dan rumus frequensi kata.
Penelitian ini dilakukan terhadap artikel "Indonesian Journal of Crop Science" (IJCS) tahu 1985 s.d. 1997, 'dengan populasi penelitian sebanyak 66 artikel, sedangkan sampel penelitian sama dengan populasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumenter, sedangkan pengolahan data menggunakan perangkat lunak Microsoft Words versi 97. Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan rumus Zipf.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) jumlah seluruh kata yang muncul dalam UCS tahun 1985 s.d. 1997 adalah 141.371 kata, termasuk didalamnya kata buangan (stop words) sebanyak 42,7 %. Jumlah kata unik yang muncul adalah 34.750 kata; 2) istilah indeks yang dihasilkan penulis artikel terdiri Bari 194 (48 %) kata tunggal, dan 210 (52 %) frase, istilah indeks yang dihasilkan pustakawan terdiri dari 226 (52 %) kata tunggal dan 209 (48 %) frase, sedangkan istilah indeks yang dihasilkan rumus frekuensi kata berjumlah 603 kata tunggal; 3) Dari seluruh istilah indeks yang terbentuk, 27 % dibuat oleh penulis artikel, 32 % dibuat oleh pustakawan, dan 41 % terbentuk dari rumus frekuensi kata; 4) Dari seluruh istilah indeks berbentuk kata tunggal yang dibuat penulis artikel, 20 % sama dengan istilah indeks yang terbentuk melalui rumus frekuensi kata, sedangkan dari seluruh istilah indeks berbentuk kata tunggal yang dibuat pustakawan, 25 % sama dengan istilah indeks yang terbentuk dari rumus frekuensi kata; 5) pustakawan lebih konsisten dibandingkan penulis artikel dan rumus frekuensi kata karena menggunakan bahasa indeks terkendali.

Study of Comparison between Index Terms Produced by Authors and Librarians: the Case of Indonesian Journal of Crop Science.The objective of this research are as follows (1) to compare index terms produced by authors, librarians, and word frequency formula, and (2) to observe inter-indexer consistency.
This research used Indonesian Journal of Crop Science. (IJCS) 1985 - 1997. The samples and the population were 66 articels. Data were collected using documenter method and than processed by using Microsoft Word 97, and analysed by using Zipf's law.
The result showed that : (1) the total amount of word occurrence in the article of International Journal of Crop Science in 1985 - 1997 were 141,371 words including 42.7% stop words. The unique term occurrence were identified as much as 34,750 words; (2) the authors and the librarians produced single words and frase index terms, but all of index terms produced by word frequency formula were in single word form; (3) from all of the index terms, 27% were produced by authors, whereas 32% by librarians, and 41% by word frequency formula; (4) from all of the single word index terms produced by authors, 20% of them were similar to word frequency formula index terms, whereas from all of the single word index terms produced by librarians, 25% of them were similar to word frequency formula; 5) librarian are more consistence than authors or word frequency formula. Further research are required in this field."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romanus Beni
"ABSTRAK
Studi yang dilakukan dalam rangka penyusunan tesis ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk literatur yang disitir, peringkat buku yang sering disitir, peringkat majalah yang sering disitir, karakteristik literatur yang sering disitir ilmuwan kependudukan di Indonesia selama periode 1990-1998, dan lama keusangan literaturnya. Kemudian, temuan penelitian ini dibandingkan dengan temuan penelitian analisis sitiran bidang kependudukan sebelumnya dan mencoba untuk mengmukan penjelasan tentang perbedaan atau persamaan temuan penelitian tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode analisis sitiran dengan obyek penelitiannya adalah daftar kepustakaan artikel yang terdapat dalam majalah ilmiah bidang kependudukan yaitu Majalah Demografi Indonesia, Journal of Population, dan Populasi yang terbit di Indonesia antara tahun 1990-1998. Jumlah artikel yang dianalisis sebanyak 172 judul dengan total sitiran mencapai 2.828 buah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk monograf merupakan bentuk literatur yang sering disitir ilmuwan kependudukan (43,6 persen), disusul bentuk majalah (26,3%), terbitan pemerintah (9,4%), makalah (8,9%), laporan penelitian (5,1%), tesisldisertasi (2,7%), dan bentuk-bentuk lain (4%). Sebanyak 14 judul buku yang sering disitir dengan peringkat pertama ditempati buku berjudul Of-farm Employment in the Development of Rural Asia. Ada 18 judul majalah yang sering disitir dengan lima besar teratas ditempati oleh Population and Development Review, Prisma, Bulletin of Indonesian Economics Studies, Demography, dan Population Studies.
Dilihat dari segi pemakaian literatur menurut karakteristik, sebagian besar (69%) sitiran berbahasa Inggris, dan sebagian kecil (30%) menggunkan bahasa Indonesia. Subyek literatur yang paling sering disitir termasuk dalam kelas 304 DDC edisi 20 (36,2%), kelas 331 (9,9%), kelas 306 (8,2%), kelas 613 (6,7%), dan kelas 307 (5,8%). Dari kelas 304, subyek literatur kependudukan yang paling sering disitir adalah kelas 304.6 (30%), kelas 304.66 (16,3%), kelas 304.63 (12,8%), dan kelas 304.8 (12,3%).
Ada 38 ilmuwan kependudukan yang sering disitir selama periode 1990-1998 dengan empat peringkat teratas berturut-turut ditempati oleh Masri Singarimbun, Terence H. Hull, Aris Ananta, dan Graeme Hugo. Sebagian besar (47,2%) usia literatur yang paling sering disitir berada pada kelompok 00-05 tahun, disusul kelompok 06-10 tahun (25,1%), kelompok 11-15 tahun (13,3%), 16-20 tahun (6,8%), 21-25 tahun (3,2%), 26-30 tahun (1,5%) dan di atas 30 tahun (2,9%). Sementara paro hidup literatur bidang kependudukan selama periode 1990-1998 adalah 5,6 tahun.
Temuan penelitian ini kemudian dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Hasilnya menunjukkan bahwa temyata tidak ada perbedaan peringkat bentuk literatur yang sering disitir dari temuan penelitian ini dengan temuan penelitian Soimatun, dimana bentuk monograf berada pada peringkat pertama, disusul bentuk majalah pada urutan kedua. Namun, ada perbedaan persentase peringkat bentuk literatur yang sering disitir clan temuan penelitian ini dengan temuan penelitian Soimatun, dimana (1) pemanfaatan bentuk monograf pada penelitian ini persentasenya mencapai 43,6 persen sedangkan pada penelitian Soimatun hanya 27,5 persen; (2) pemanfaatan bentuk majalah pada penelitian ini persentasenya mencapai 26,3 persen sedangkan pada penelitian Soimatun hanya 25,6 persen.
Ada perbedaan peringkat bentuk literatur yang sering disitir dari temuan penelitian ini dan temuan penelitian Soimatun dengan penelitian Pasquariella, dirnana pada penelitian ini dan Soimatun bentuk monograf berada pada peringkat pertama dan bentuk majalah pada urutan kedua. Sebaliknya ternuan penelitian Pasquariella menunjukkan bahwa bentuk majalah menempati peringkat pertama sedangkan monograf pada peringkat kedua.
Ada tiga judul majalah yang sama-sama menempati peringkat 10 besar pada tiga penelitian. Ketiga majalah tersebut adalah Demography, Population Studies, dan Studies in Family Planning. Ada empat judul majalah yang sama-sama menempati peringkat 10 besar pada penelitian ini dan penelitian Soimatun namun tidak termasuk dalam kelompok 10 besar temuan penelitian Pasquariella. Keempat majalah tersebut adalah Population and Development Review, Prisma, Bulletin of Indonesian Economics Studies, dan Majalah Demograf Indonesia.
Dari segi usia literatur yang sering disitir, tiga penelitian menunjukkan kecenderungan yang sama untuk menyitir literatur yang berusia muda. Literatur yang berusia kurang dari atau sama dengan 10 tahun mencapai 72,3 persen pada penelitian ini, 73,5 persen pada penelitian Siti Soimatun, dan 53,6 persen pada penelitian Pasquariella. Persentase sitiran berbahasa Inggris sangat dominan pada penelitian ini dan Soimatun, bahkan penggunaannya cenderung meningkat dimana pada penelitian ini persentasenya mencapai 68,7 persen sementara pada penelitian sebelumnya 64,7 persen (Soimatun).

The aim of the study is to identify the most frequently cited types of document, the rank of the books most frequently cited, the rank of the journal most frequently cited, literature characteristics (subject, age, and language) most frequently cited by population scientists during the period 1990-1998, and their half-life. Then, the result of this study will be compared with the result of similar citation analysis studies in population literature and how the difference and similarity could be explained.
The object of the study is the bibliography of the population articles in the three-population journals: Majalah Demografi Indonesia, Journal of Population, and Populasi, which were published in Indonesia during the period 1990-1998. There were 172 titles of journal articles with a total of 2.828 citations.
This study has discovered that the most frequently cited document type is monographs (43,6 %), followed by journal articles (26,3%), published government documents (9,4%), papers (8,9%), research reports (5,1%), theses/dissertation (2,7%), and others (4%). As many as 14 titles of books are most frequently cited with the title Off farm Employment in the Development of Rural Asia in the top rank. There are 18 journals most frequently cited and the top five are Population and Development Review, Prisma, Bulletin of Indonesian Economics Studies, Demography, and Population Studies.
When analyzing the use of literature based on their characteristics, it was found that the majority of titles cited are in English (69%), then followed by titles written in bahasa Indonesia (30%), and other languages (1%). The subject of the population
literature most frequently cited belongs to class 304 DDC 20th edition (36,2%), followed by class 331 (9,9%), class 306 (8,2%), class 613 (6,7%), and class 307 (5,8%). In class 304, the subjects most frequently cited are class 304.6 (30%), class 304.66 (16,3%), class 304.63 (12,8%), and class 304.8 (12,3%).
There are 38 population scientists most frequently cited during the period 1990-1998 and the four top ranks are Masri Singarimbun, Terence H. Hull, Aris Ananta, and Graeme Hugo successively. A large part of the literature age most frequently cited belong to group 00-05 years (47,2%), followed by group 06-10 years (25,1%), group 11-15 years (13,3%), group 16-20 years (6,8%), group 21-25 years (3,2%), group 26-30 years (1,5%) and over 30 years (2,9%). A half-life of the population literature during the period 1990-1998 is 5,6 year.
The findings of this study are then compared with previous studies. Soimatun (1988) in Indonesia and Pasquariella (1981) in the USA did the previous studies on citation analyses, especially on the population literature. The result shows that apparently there is no difference in the rank of the types of documents being frequently cited as found by this study and that of Soimatun's, where monograph occupies the first rank, followed by journal in the second place. However, the difference lies in the percentage of ranks of the types of document being cited, where (1) monograph utilization in this study is 43,6% whereas in Soimatun's study it is only 27,5%; (2) journal utilization is 26,3 % compared to Soimatun's findings which is only 25,6%.
There is a difference in the rank of types of document most frequently cited, found either by this study or Soimatun's compared with Pasquariella's finding. The two studies, both conducted in Indonesia, discover that monographs are more frequently cited than journals. On the other hand, journals are more frequently used than monographs outside Indonesia.
All of the three studies have identified the same three journal titles that share the first rank out of the top ten titles. The journals are Demography, Population Studies, and Studies in Family Planning. Four other journals identified in this study and that of Soimatun's belong to the top ten titles but they are not mentioned in Pasquariella's top ten selections. The journals are Population and Development Review, Prisma, Bulletin of Indonesian Economics Studies, and Majalah Demografi Indonesia.
Considering the age of the literature, all three studies show the same trend of citing young age literature. This study has found that cited literature that age is less or equal to 10 years is 72,3%, while Soimatun's finding shows 73,5% and Pasquariella has 53,5%. The percentage of citation in English is most dominant in this study as well as in Soimatun's study. Even it shows an increase in percentage as proven by this study (6$,7%) compared with Soimatun's finding which are only 64,7%.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paula Umboh
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis subyek laporan penelitian Hibah Bersaing yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Direktoran Jenderal Pendidikan Tinggi bagi staf pengajar perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Indonesia.
Lebih lanjut, penelitian ini mengkaji klasifikasi subyek yang dilakukan oleh Dirjen Dikti sesuai dengan distribusi subyek dari koleksi laporan penelitian tersebut. Juga untuk mengetahui distribusi klasifikasi laporan penelitian dan sejauh mana membentuk keterkaitan subyek satu sama lain, serta mengkaji distribusi subyek laporan penelitian dapat membentuk struktur disiplin ilmu.
Cara pengumpulan data dengan memeriksa semua hasil laporan penelitian serta pemantauan hasil penelitian dan pembahasan usul kegiatan Hibah Bersaing I, II, III dan V. Dalam menganalisis data digunakan alat bantu Daftar Tajuk Subyek untuk Perpustakaan ( Perpusnas, 1994 ) dan skema klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC) edisi 20.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa distribusi subyek yang dilakukan oleh Dirjen Dikti belum mengikuti pedoman yang baku. Secara keseluruhan Penelitian Hibah Bersaing ini menitik beratkan pada bidang pertanian dan teknologi yang berkaitan. "
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Putu Suhartika
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian tentang penerapan rumus frekuensi kata sebagai salah satu sarana pengindeksan. Dengan menggunakan majalah ilmiah dwi bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) sebagai sampel penelitian, maka diharapkan dapat diketahui istilah indeks dari kedua bahasa tersebut. Di samping hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menghitung jumlah kata bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta membandingkan istilah indeks yang dihasilkan melalui rumus frekuensi kata dengan ahli kehutanan dan subject specialist.
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai penentuan istilah indeks melalui rumus frekuensi kata, ahli kehutanan, dan subject specialist, mengenai perbedaan istilah indeks yang dihasilkan melalui ketiga sarana pengindeksan tersebut, dan mengenai perbedaan jumlah kata bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Mengacu kepada masalah penelitian di atas, maka metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumenter, sedangkan pengolahan data dilakukan dengan komputer memakai program WordStar Tiers/ 7.0. Setelah data tersebut terkumpul, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan rumus Zipf. Untuk pengujian hipotesis penelitian digunakan analisis kuantitatif 1-student dan analisis kualitatif.
Hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh adalah (1) jumlah seluruh kata yang muncul dalam artikel majalah Dula Rimba tahun 1988-1993 adalah 37258 kata, terdiri dari 18430 kata bahasa Indonesia dan 18918 kata bahasa Inggris. Dari jumlah tersebut, 10376 kata merupakan kata unik yang terdiri dari 5324 kata unik bahasa Indonesia dan 5052 kata unik bahasa Inggris, (2) secara statistik, jumlah kata antara kedua bahasa tersebut dinyatakan tidak berbeda secara nyata, (3) istilah indeks yang dihasilkan melalui rumus frekuensi kata berjumlah 187 buah, melalui ahli kehutanan berjumlah 109 buah, dan melalui subject specialist berjumlah 21 buah, dan (4) sebagian besar istilah indeks yang dihasilkan melalui rumus frekuensi kata mempunyai persamaan dengan istilah indeks yang ditentukan oleh ahli kehutanan dan subject specialist, sehingga dapat dikatakan bahwa istilah indeks melalui rumus frekuensi kata dengan ahli kehutanan dan subject specialist tidak berbeda secara nyata.

ABSTRACT
This research is about the application of word frequency formula as one of indexing tools. By using bilingual magazine (Indonesian and English) as research sample, it hopes index terms of both languages can be determined. Beside that, the research aims to calculate the amount of Indonesian words and English, and also to compare index terms produced by word frequency formula with index terms provided by foresters and subject specialist.
The problems observed in the research are about the determination of index terms from word frequency formula, foresters, and subject specialist, about the difference among these index terms, and about the difference between the amount of Indonesian words and English.
Relate to the above problems, the method of collecting data used in this research is documentation method, whereas the word processing is done by computer using WordStar program. After the data is collected, it is then analyzed by using Goffman formula. To test hypothesis, it uses quantitative analysis t-student and qualitative analysis.
Result and conclusion gained in the research are as follows: (I) the total words appear in the article of Duta Rimba magazine in 1988-1993 amount to 37258 words, consist of 18430 Indonesian words and 18918 English words. Of the amount, there are 10376 unique words which consist of 5324 Indonesian unique words and 5052 English unique words, (2) statistically, the amount of Indonesian words and English words are not significantly different, (3) the index terms produced by word frequency formula amount to 187 index terms, provided by foresters amount to 109 index terms, and provided by subject specialist amount to 21 index terms, and (4) 65% index terms provided by foresters are the same as index terms produced by word frequency formula, whereas 61,54% index terms provided by subject specialist are the same as index terms produced by word frequency formula, so that's why, it can be said that there are a' lot of index terms produced by word frequency formula have similarity with index terms provided by foresters and subject specialist.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priti Swasti
"ABSTRAK
Studi yang dilakukan dalam rangka penyusunan tesis ini bertujuan untuk mengetahui peringkat majalah bidang kelautan berdasarkan frekuensi sitiran, mengetahui jenis literatur yang disitir oleh para peneliti dalam bidang kelautan, mencari hubungan antara peringkat majalah kelautan berdasarkan frekuensi sitiran dengan indikator sitiran yang terdapat dalam Journal Citation Report.
Objek penelitian ini adalah majalah ilmiah bidang kelautan yang telah terdaftar dalam Daftar Terbitan Berkala Indonesia yang Telah Mempunyai ISSN no.111992, na.211993 dan no.311994 dari Pusat Dokwnnetasi dan Informasi Ilmiah - LIPI, Jakarta. Jumlah judul majalah ilmiah bidang kelautan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 7 (tujuh) buah judul majalah yang terdiri dari : (1) Buletin Budidaya Laut, (2) Buletin Maritek, (3) Buletin of The Marine Geological Institute of Indonesia, (4) Marine Research in Indonesia, (5) Oceanica: Jurnal Iptek Kelautan, (6) Oseanologi Di Indonesia, (7) Torani: Buletin ilmu dan Teknologi Kelautan. Data penelitian ini diambil dari semua daftar pustaka dan catatan kaki dari setiap artikel yang terdapat dalam 7 (tujuh) judul majalah ilmiah bidang kelautan, di mana keseluruhannya berjumlah 2536 sitiran. Disamping itu untuk membandingkan peringkat majalah yang disusun berdasarkan frekuensi sitiran dengan peringkat majalah yang disusun berdasarkan nilai indikator sitiran, diambil nilai-nilai indikator sitiran untuk setiap majalah dari Journal Citation Report.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: komposisi jenis literatur yang disitir terdiri dari: majalah 44,60 %, buku 28,40 %, prosiding 4,09 %, makalah pertemuan ilmiah 4,95 %, monagraf 0,31 %, skripsi 0,50 %, tesis 1,40 %, disertasi 2,75 %, laporan penelitian 4,59 %, abstrak 0,36 %, Upping 0,18 % karya yang belum diterbitkan 1,03 % dan buku referens 6,84 %.
Majalah merupakan literatur yang paling banyak digunakan. Dalam penelitian terdapat 332 judul majalah yang disitir. Dari sejumIah judul majalah tersebut, hanya 19 judul majalah yang disitir lebih dari 8 (delapan) kali. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa lama hidup literatur bidang kelautan berkisar 9,66 tahun. Dari hasil pengujian menyatakan bahwa terdapat hubungan antara peringkat majalah berdasarkan frekuensi sitiran dengan peringkat majalah berdasarkan nilai indikator sitiran.

ABSTRACT
Characteristics Literature Study Cited in Oceanology Scientific Journals Published In Indonesia During 1991-1996The objectives of this research are: to determine the rank of oceanology scientific journal based on citation frequency, the proportion of literature cited by oceanology researchers, the half life of oceanology literature, the relationship between scientific journal rank based on citation frequency and indicator values of citation taken from Journal Citation Report.
The objects of this research are oceanology scientific journals that had been registered in Daftar Terbitan Berkala Indonesia yang Telah Mempunyai ISSN published by Centre ofDocumentatian and Scientific Information- Indonesian Institute of Sciences. The amount of scientific journals used in this research are 7 (seven), consits of: (I) Buletin Budi daya taut, (2) Buletin Maritek (3) Bulletin of The Marine Geological Institute of Indonesia, (4) Marine Research in Indonesia, (5) Oceanica: Jurnal Iptek Kelantan , (6) Oseanologi Di Indonesia, (7) Torani: Buletin Ilmu dan Teknologi Kelantan'.. From each journals, the amount of citation in the references and footnote were counted and the result was 2536 citation.
The result shows that the composition of literature that had been cited consits ofr. 44,60 % journals, books 28,40 %, proceedings 4,09 %, papers from scientific meeting 4,95 %, monograf 0,31 %, skripsi 0,50 %, thesis 1,40 %, dissertation 2,75 %, research report 4,59 %, abstract 0,36 %, clipping 0,18 %, unpublished report 1,03 % and reference books 6,84 °A The most. Frequently sources, which often used was journal. There were 332 journals, which had been cited. Only 19 of them cited more than 8 times. This research shows that the half life of oceanology literature was 9,66. The hypothesis test shows there were relationships between journals rank based on the frequency of citation and journal rank based on citation indicator.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banu Susanto
"ABSTRAK
Studi yang dilakukan dalam rangka penyusunan tesis ini mengkaji tentang kerjasama dari para peneliti di Lembaga Pemerintah Non-departemen bidang Riset dan Teknologi di bawah Menteri Negara Riset dan Teknologi dalam melakukan kegiatan penelitian. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kolaborasi dilakukan oleh para peneliti di Lembaga Pemerintah Non-departemen bidang Riset dan Teknologi; apakah tingkat kolaborasi dari beberapa lembaga yang ada besamya sama?; dan apakah tingkat kolaborasi untuk semua bidang kajian dalam penelitian yang dilakukan besarnya sama?
Subyek dari penelitian ini adalah "Abstrak hasil penelitian LPND Ristek 1991-1992", buku 1 sampai buku 3; dan "Abstracts of science and technology in Indonesia 1989-1992"; yang diterbitkan oleh Staf Perencanaan Umum Menteri Negara Riset dan Teknologi, yang merupakan kumpulan abstrak hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Lembaga Pemerintah Non-departemen Riset dan Teknologi.
Data diambil secara keseluruhan dengan beberapa batasan, antara lain bahwa hasil penelitiannya bersifat nasional. Dari data yang ada dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu berdasarkan lembaga dan bidang kajian. Untuk lembaga terbagai dalam empat lembaga, yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; Badan Tenaga Atom Nasional; Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional; dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Sedang bidang kajian yang ada adalah bidang Kebutuhan Dasar Manusia; Sumber daya Alam dan Energi; Industrialisasi; Pertahanan dan Keamanan; dan Sosial, Ekonomi, Budaya, Falsafah, Hukum dan Perundang-undangan. Secara keseluruhan data terkumpul berdasarkan lembaga sebanyak 836 hasil penelitian dengan 859 orang peneliti; sedang berdasarkan bidang kajian sebanyak 957 hasil peneliti dengan 984 orang peneliti.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan kajian bibliometrika, antara lain untuk menentukan tingkat kolaborasi menggunakan rumus yang dikembangkan oleh L. Egghe (1991), kemudian untuk menguji kesamaan nilai dari tingkat kolaborasi yang dihasilkan digunakan uji statistik non-parametrik dengan uji Kruskal-Wallis. Sedang analisis data untuk mengetahui pengaruh kolaborasi dengan produktivitasnya dilakukan dengan aplikasi komunikasi graf.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kolaborasi yang terjadi berdasarkan lembaga dan bidang kajian nilainya sangat keciil jauh dibawah 0,5; sedangkan prosentase karya kolaborasi sekitar 50%. Uji hipotesis 1, yang berbunyi `tingkat kolaborasi semua lembaga pemerintah Non-departemen, untuk semua bidang kajian, besarnya sama', menghasilkan bahwa hipotesis 1 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat lembaga yang berbeda tingkat kolaborasinya dengan lembaga lainnya. Uji hipotesis 2, yang berbunyi `tingkat kolaborasi untuk semua bidang kajian pada lembaga pemerintah Non-departemen bidang riset dan teknologi besarnya sama', menghasilkan hipotesis 2 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kolaborasi untuk semua bidang kajian besarnya sama. Uji hipotesis 3 yang berbunyi `peneliti yang sering berkolaborasi merupakan peneliti yang lebih produktif dibandingkan dengan peneliti yang tidak sering berkolaborasi', dihasilkan bahwa hipotesis 3 berdasarkan lembaga dan bidang kajian ditolak. Dalam hal ini masih terdapat peneliti yang mempunyai produktivitas lebih tinggi merupakan bukan titik sintetis dibandingkan dengan peneliti yang mempunyai produktivitas lebih rendah merupakan titik sintetis.
Nilai tingkat kolaborasi baik untuk lembaga maupun bidang kajian sangat kecil, hal ini sangat dipengaruhi oleh banyaknya peneliti yang terlibat dari hasil penelitian yang ada, serta banyaknya hasil penelitian yang merupakan karya kolaborasi dilakukan oleh pasangan yang bervariasi.

This thesis evaluates the cooperations in their researches among the researchers in the Non-departmental Institution for Research and Technology under Minister of State for Research and Technology. The aim of this study is to discover how far the collaboration conducted by the researchers in the Non-departmental Institution for Research and Technology; how is the level of collaboration amongst the available institutions?; how is the level of collaboration for all field of researches performed by the researchers also about the same?.
The subject of this study is "Abstrak hasil peneIitian LPND Ristek 1991-1992", book 1-thru book 3; and "Abstracts of science and technology in Indonesia 1989-1997'; published by Staff Assistant of General Planning State Minister for Research and Technology, a compilation of research abstract produced by the researchers of the Non-departemental Institution for Research and Technology.
The data taken is restricted to the researches of national level. The available data were then divided in two groups; i.e. based on institutions and based on field of research. The institution based group then is divided again in four institutions i.e. Institution of Science of Indonesia, National Institution of Atom Energy, National Institution of Aviation and Space, and Institution of Technological Research and Implementation. The other group consists of Basic Human Needs; Natural Resources and Energy; Industrialization; Defense and Security; and Social, Economy, Culture, Philosophy, Law and Legislation. The institutions based data consist of 836 researches with 859 researchers, whill the data on field of researches consist 957 researches with 984 researchers.
Data analysis were conducted by using bibliometric system, among others to determine level of collaboration based on formula promoted by L. Egghe (1991), and value comparison of level of collaboration is tested by using with nonparametric statistic test with Kruskal-Wallis test, while the analysis to determine collaboration effect and productivity is performed with graph communication application.
The result of the research shows that the value of both level collaborations based on the institutions and field of researches are very low, far under 0.5; while percentage of products performed by collaboration is about 50%.
Hypothesis test I stated that "level of collaboration of all non-departmental institutions for all field of researches are equal", is rejected, which means that the level of collaboration amongst institutions are not equal. Hypothesis test 2 stated that the "level of collaboration for all field of researches in the Non-departmental Institution for Research and Technology are equal", is accepted, so it can be considered that level of collaboration for all field researches are about equal. Hypothesis test 3 stated that the "researchers who are usually collaborating are more productive than those who rarely collaborating', is not accepted. In these aspects, there are researchers who have higher productivity records but represent non-synthetic point compared to researchers with low productivity in synthetic point.
The value of collaboration levels, both among institutions and field of researches, are very low. Such condition is closely related to the fact that too many researchers were involved in the available researches and too many collaborated researches were performed by pairs in variety.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library