Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahma Alfianty Oetami
"Bunuh diri menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada remaja usia 15-19 tahun. Ide bunuh diri remaja muncul akibat berbagai faktor salah satunya adalah konflik orang tua destruktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konflik orang tua dengan ide bunuh diri yang dipersepsikan remaja pada siswa sekolah menengah atas di Depok. Konflik orang tua diukur menggunakan instrumen Children’s Perception of Interparental Scale (CPIC). Desain penelitian ini adalah analitik korelatif cross-sectional terhadap 193 remaja usia 15-19 tahun di SMA Negeri 13 Depok yang dipilih menggunakan metode stratified random sampling.
Hasil uji korelasi spearman didapatkan ada hubungan bermakna antara persepsi terhadap konflik orang tua dengan ide bunuh diri pada siswa SMA di Depok (p<0,001). Semakin tinggi konflik orang tua yang dipersepsikan remaja, semakin tinggi ide bunuh diri yang muncul (r=0,416). Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terutama keperawatan melalui program promotif dan preventif berfokus pada peningkatan status kesehatan jiwa keluarga dan remaja untuk mencegah munculnya ide bunuh diri pada remaja.

Suicide is one of the leading death causes in adolescents between 15-19 years old. Adolescents’ suicide ideation emerges due to several reasons, one of them is destructive interparental conflict. This study aims to determine the relationship between interparental conflict and suicide ideation perceived by adolescents in senior high school in Depok. The interparental conflict was measured by the Children's Perception of Interparental Scale (CPIC) instrument. The design of this study was correlative-analytic cross-sectional that was conducted on 193 respondents aged 15-19 years old at SMAN 13 Depok selected by stratified random sampling.
The analysis result using Spearman’s Rank Correlation test found that there is a significant relationship between the perception of interparental conflict and suicide ideation among adolescents in senior high school in Depok (p<0,001). In conclusion, as interparental conflict perceived by adolescents becomes higher and more intense, the higher adolescents to be put at risk for suicide ideation (r=0,416). The results of this study are expected to be useful to health services primarily nurses by improving mental health promotion programs that focus on family and adolescence to prevent suicide ideation among adolescents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Mohammad Nuzu
"ABSTRAK
Klien dengan penyakit gagal ginjal kronik adalah salah satu kondisi klien yang paling kompleks. Penyakit gagal ginjal kronik membutuhkan proses perawatan yang lama, sehinngga mengakibatkan terjadinya berbagai masalah secara fisik maupun psikososial seperti keputusasaan. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari tindakan keperawatan terhadap keputusasaan yang dialami oleh klien Ny. U dengan gagal ginjal kronik. Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien Ny. U dengan keputusasaan menitikberatkan pada upaya untuk menumbuhkan harapan pada diri klien. Intervensi yang diberikan yaitu membuat klien mengungkapkan dan mengenal keputusasaan yang dialami, menjelaskan tentang proses penyakit, melakukan kegiatan kegiatan positif, mendorong keterlibatan keluarga, dan meningkatkan kegiatan spiritual klien. Hasil asuhan keperawatan menunjukan bahwa intervensi keperawatan secara efektif meningkatkan harapan hidup dan menurunkan keputusasaan pada klien.

ABSTRACT
Chronic Kidney Disease (CKD) is complex illness condition. Patient with CKD should get long term nursing care, which leads to many physic and physiologic problems, including hopelessness. This paper has aimed to indentify the effectiveness of nursing care on Mrs. U with hopelessness in chronic kidney disease. Nursing care aims to enhance patient life expectancy. Nursing care plans is designed to foster trust relationships with patient, help the patient to recognize the hopelessness, explain the disease process, conduct positive activities, encourage family support, and increase the patient's spiritual activity. The implementation of nursing care is effective to improve life expectancy and reducing hopelessness in client with CKD."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Laura Peby Sinta
"Salah satu gejala positif yang paling banyak ditemui pada klien dengan skizofrenia adalah halusinasi. Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa berupa respon panca indera yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan, terhadap sumber yang tidak nyata. Halusinasi pendengaran merupakan gejala psikosis yang paling banyak terjadi. Dampak dari halusinasi pendengaran yang terjadi pada klien dapat menganggu kehidupan sehari-hari seperti sering mengalami ketakutan, kecemasan, bahkan depresi akibat halusinasi, yang dapat meningkatkan risiko melakukan bunuh diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran terkait penerapan intervensi kegiatan bermain catur sebagai distraksi pada Tn M.I dengan halusinasi pendengaran. Intervensi yang diberikan kepada klien yaitu intervensi keperawatan jiwa generalis dengan ditambahkan dengan distraksi dengan kegiatan bermain catur. Pemberian intervensi dilakukan dari tanggal 04 April-14 April 2023. Pengukuran tingkat keparahan halusinasi menggunakan instrument Auditory Vocal Hallucination Rating ScaleQuestionnaire (AVHRS-Q). Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat keparahan halusinasi yang dialami dari 9 menjadi 4 dan terjadi penurunan tanda dan gejala halusinasi dari 28 menjadi 12 tanda dan gejala yang tersisa. Penelitian ini membuktikan bahwa kegiatan bermain catur dapat digunakan sebagai salah satu teknik distraksi dalam mengontrol halusinasi yang muncul terutama pada pasien dengan halusinasi pendengaran.

One of the most common positive symptoms in clients with schizophrenia is hallucinations. Hallucinations are a symptom of a mental disorder in the form of a response from the five senses, namely sight, hearing, smell, touch and taste, to sources that are not real. Auditory hallucinations are the most common symptom of psychosis. The impact of auditory hallucinations that occur on clients can interfere with daily life such as often experiencing fear, anxiety, and even depression due to hallucinations, which can increase the risk of committing suicide. The purpose of this study is to provide an overview regarding the application of chess playing interventions as a distraction to Mr. M.I with auditory hallucinations. The intervention given to the client is a generalist psychiatric nursing intervention with added distraction by playing chess. The intervention was carried out from 04 April to 14 April 2023. The measurement of the severity of hallucinations used the Auditory Vocal Hallucination Rating Scale-Questionnaire (AVHRS-Q) instrument. The results showed that there was a decrease in the severity of hallucinations experienced from 9 to 4 and there was a decrease in signs and symptoms of hallucinations from 28 to 12 remaining signs and symptoms. This study proves that playing chess can be used as a distraction technique in controlling hallucinations that appear especially in patients with auditory hallucinations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Mutia
"ABSTRAK
Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan dalam bidang ketenagakerjaan. Pengangguran sarjana yang telah meningkat di tahun 2019, diprediksi semakin meningkat akibat adanya pandemi Covid-19 di tahun 2020. Kondisi tersebut memicu kekhawatiran mahasiswa terhadap masa depan yang disebut sebagai kecemasan menghadapi masa depan. Dalam hal ini, resiliensi berperan sebagai salah satu faktor protektif yang berperan dalam menginterpretasikan kecemasan pada seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara resiliensi dengan kecemasan menghadapi masa depan. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional kepada mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (n=238) Universitas Ibn Khaldun Bogor. Penelitian menggunakan kuesioner Connor-Davidson Resilience Scale 10 untuk mengukur resiliensi dan Future Anxiety Scale untuk mengukur kecemasan menghadapi masa depan. Analisis data bivariat antara resiliensi dengan kecemasan menghadapi masa depan menggunakan Pearson product-moment correlation. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara resiliensi dengan kecemasan menghadapi masa depan (-0,379). Penelitian ini merekomendasikan asuhan keperawatan jiwa yang mengacu pada peningkatan resiliensi mahasiswa sehingga diharapkan dapat mengurangi kecemasan mahasiswa dalam menghadapi masa depan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Almalia Rahmadini
"Skizofrenia merupakan suatu kondisi gangguan jiwa yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami penyimpangan pada pikiran, persepsi, emosi, dan perilaku. Gejala paling umum yang dialami oleh penderita skizofrenia adalah halusinasi. Halusinasi adalah persepsi yang diterima panca indera tanpa adanya stimulus eksternal. Tujuan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran penerapan intervensi generalis dengan pendekatan terapi seni menggambar pada pasien dengan masalah halusinasi. Pasien bernama Ny. A berusia 64 tahun diantar oleh tetangga ke rumah sakit karena marah-marah dirumah, membakar kasur di rumah, tampak gelisah dan berbicara sendiri. Selama di rumah sakit, pasien mengalami halusinasi pendengaran. Asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, analisa data, perencanaan, implementasi hingga evaluasi. Seluruh proses asuhan keperawatan dilakukan selama 10 hari sejak tanggal 02 April – 13 April 2024 di ruangan Saraswati Rumah Sakit Dr H. Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor. Intervensi yang diberikan kepada Ny. A dilakukan sesuai standar asuhan keperawatan generalis untuk setiap diagnosis keperawatan yang muncul serta dikombinasikan dengan terapi seni menggambar sebagai kegiatan alternatif untuk mendistraksi pasien dari pikiran yang terpusat pada halusinasi yang muncul pada pasien. Penerapan intervensi keperawatan generalis dengan pendekatan terapi seni menggambar terhadap pasien Ny. A dengan masalah keperawatan halusinasi terbukti efektif dalam mengurangi tanda dan gejala halusinasi serta dapat meningkatkan kemampuan dalam mengontrol halusinasi.

Schizophrenia is a mental disorder that can cause sufferers to experience deviations in thoughts, perceptions, emotions and behavior. The most common symptom experienced by people with schizophrenia is hallucinations. Hallucinations are perceptions received by the five senses without any external stimulus. The aim of this scientific work is to provide an overview of the application of generalist intervention with drawing art therapy in patients with hallucinatory problems. The patient named Mrs. 64 year old A was taken by a neighbor to the hospital because he was angry at home, burned the mattress at home, seemed restless and was talking to himself. While in the hospital, the patient experienced auditory hallucinations. Nursing care starts from assessment, data analysis, planning, implementation to evaluation. The entire nursing care process was carried out for 10 days from April 2 – April 13 2024 in the Saraswati room at Dr H. Marzoeki Mahdi Hospital (RSMM) Bogor. The intervention given to Mrs. A is carried out according to generalist nursing care standards for each nursing diagnosis that arises and is combined with drawing art therapy as an alternative activity to distract the patient from thoughts focused on the hallucinations that appear in the patient. Implementation of generalist nursing intervention with a drawing art therapy approach to the patient Mrs. A with the problem of hallucination nursing has proven to be effective in reducing the signs and symptoms of hallucinations and can increase the ability to control hallucinations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Yuli Pertiwi
"Penerapan Latihan Fisik Tarik Napas Dalam Dan Teknik Pukul Bantal Pada Klien Risiko Perilaku Kekerasan di Ruang Sadewa Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor Early psychosis merupakan kondisi seseorang yang baru mengalami psikosis yang ditandai dengan mendengar suara-suara, mempercayai hal-hal yang tidak dapat dipercaya serta mengalami perubahan perilaku dan emosi. Salah satu perubahan dalam perilaku dan emosi yaitu perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan adalah tindakan mencederai diri sendiri, orang lain, ataupun lingkungan. Karya ilmiah ini melaporkan analisis masalah dan intervensi dari penerapan latihan fisik pada klien dengan risiko perilaku kekerasan. Tindakan keperawatan yang dilakukan dan paling efektif digunakan oleh klien yaitu latihan fisik. Latihan fisik yang dilakukan berupa tarik nafas dalam dan teknik pukul bantal. Tujuan dari latihan fisik yaitu klien mampu menyalurkan energi dari emosi yang dirasakan dengan cara yang tepat. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah analisa kasus. Evaluasi akhir dari asuhan keperawatan yang diberikan menunjukkan adanya penurunan tanda dan gejala dari risiko perilaku kekerasan.

Application of Physical Exercise by Deep-Breathing Excercise and Pillow Hit Techniques on Clients with Risk of Violent Behavior in Marzoeki Mahdi Hospital Early psychosis is a persons mental state characterized by hearing voices, behavioral and emotional changes, and trusting things that can not be trusted. One of the signs and symptoms of early psychosis is emotional change. Emotional changes include violent behavior. Violent behavior is the behavior of individuals in the form of acts of self-harm, others, and the environment. This research reporting analytical problems and application of physical excercise for patients with risk of violent behaviour. The most effective nursing interventions that used by patient is physical excercise. Physical excercise consists of deep breathing excercise and pillow-hit technique. The purpose of physical excercise is that the client is able to channel energy of anger in the right way. The method used in this work is case analysis. Final evaluation from nursing care shows a decrease in signs and symptoms of the risk of violent behavior. early psychosis, risk of violent behavior, deep-breathing excercise, pillow-hit techniques."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Wagiono
"

Terapi aktivitas kelompok adalah intervensi keperawatan yang dilakukan oleh perawat sebagai terapi terhadap sekelompok pasien dengan masalah keperawatan yang sama dan di dalamnya terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi sarana untuk merubah perilaku dari maladaptif menjadi perilaku adaptif. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan berkaitan dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok, seperti kelompok klien yang mengalami halusinasi. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek dari terapi aktivitas kelompok terhadap peningkatan kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi. Metode yang digunakan adalah dengan menganalisis kasus dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap klien Tn. C  yang dirawat di rumah sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor dengan diagnosis keperawatan utama halusinasi pendengaran. Hasil dari pemberian terapi aktivitas kelompok: stimulasi persepsi selama sepuluh hari perawatan menunjukkan bahwa terapi aktivitas kelompok: stimulasi persepsi mampu meningkatkan kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi, terutama pada sesi ke-4 yaitu mengontrol halusinsi dengan cara bercakap-cakap. Kesimpulan dari analisis ini adalah terapi aktivitas kelompok: stimulasi persepsi berpengaruh terhadap kemampuan klien mengontrol halusinasi.


 

 


Group activity therapy is a nursing intervention carried out by nurses as a therapy for a group of patients with the same nursing problems, and in which interdependent interaction dynamics occur, need each other, and become a means to change maladaptive behavior into adaptive behavior. Group activity therapy stimulation of perceptions is therapy that uses activity as a stimulus and is related to experience or life to be discussed in groups, such as groups of clients who experience hallucinations. The final scientific work aims to determine the influence of group activity therapy on increasing the client's ability to control hallucinations. The method used is to analyze cases in the provision of nursing care to clients of Mr. C  who was admitted in Marzoeki Mahdi hospital Bogor with the main nursing diagnosis of auditory hallucinations. The results of group activity therapy: stimulation of perceptions for ten days of treatment showed that group activity therapy: perceptual stimulation was able to improve the client's ability to control hallucinations, especially in the 4th session namely controlling the province by means of conversation. The conclusion of this analysis is group activity therapy: stimulation of perceptions influences the clients ability to control hallucinations.

 

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Olivia Yuriza
"Risiko perilaku kekerasan merupakan gejala positif dari gangguan skizoafektif yang timbul dari respon maladaptif. Perilaku kekerasan merupakan perilaku individu yang berupa tindakan mencederai diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis tentang asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan pada Tn. AD dengan gangguan skizoafektif. Implementasi pada klien dilakukan pada 15-22 April 2019. Implementasi keperawatan generalis yang dilakukan untuk mengontrol marah adalah secara fisik: relaksasi napas dalam, latihan pukul bantal; patuh minum obat, secara verbal asertif, dan secara spiritual. Implementasi tambahan yang dilakukan untuk alternatif pemecahan kasus adalah terapi musik. Implementasi ini menghasilkan penurunan tanda gejala dan mampu mengontol perilaku kekerasan. Rencana tindak lanjut yang dapat dimaksimalkan yaitu dengan cara melibatkan keluarga dalam perawatan klien sehari-hari di rumah.

The risk of violent behavior is a positive symptom of a schizoaffective disorder which arising from maladaptive response. The violent behavior itself is an individual behavior in the form of an act of injuring oneself, others, and environment. The purpose of this case report is to analyze the nursing care toward the risk of violent behavior on Mr. AD who has schizoaffective disorder. The implementation to client is carried out on April 15-22, 2019. The implementation of generalist nursing which were done to control the anger is physically: deep breathing relaxation, hit-cushion training; obediently taking medication, verbally assertive, and spiritually. Additional implementation results on the lower of the sign of symptoms and is able to control the violent behavior. Further plan that can be maximized is involving the family to take care the client every day at home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Kusuma Wardani
"Skizofrenia merupakan salah satu masalah gangguan jiwa yang paling banyak penderitanya di dunia. Isolasi sosial menjadi salah satu gejala negatif yang muncul pada penderita skizofrenia. Isolasi sosial merupakan penurunan bahkan tidak adanya sosialisasi bagi penderitanya. Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk menganalisis proses asuhan keperawatan pada klien yang mengalami isolasi sosial melalui penerapan terapi musik. Metode penulisan yang digunakan adalah case-report. Terapi musik ini diterapkan dengan tujuan sebagai media bagi klien untuk mengungkapkan emosi dan perasaan yang dialami oleh klien. Asuhan keperawatan diberikan pada Tn. Z yang berusia 28 tahun dengan diagnosis keperawatan utama isolasi sosial. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi klien dengan tindakan keperawatan generalis dan terapi musik. Intervensi keperawatan generalis tetap diberikan kepada klien namun ditambah terapi musik. Asuhan keperawatan diberikan selama 8 hari dan terapi musik selama 4 hari. Hasil penerapan terapi musik menunjukkan adanya penurunan tanda gejala isolasi sosial dari skor 20 menjadi 4, serta peningkatan kemampuan pada klien dari skor 0 menjadi 7. Melalui hasil tersebut diharapkan terapi musik dapat diterapkan sebagai intervensi tambahan dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial di rumah sakit.

Schizophrenia is one of the most common mental disorders in the world. Social isolation is one of the negative symptoms that appear in people with schizophrenia. Social isolation is a decrease or even no socialization for sufferers. The purpose of writing this scientific paper is to analyze the process of nursing care for clients who experience social isolation through the application of music therapy. The writing method used is case-report. Music therapy is applied with the aim of being a medium for clients to express emotions and feelings experienced by clients. Nursing care was given to Mr. Z who is 28 years old with a primary nursing diagnosis of social isolation. Efforts are being made to improve the client's socialization skills with generalist nursing actions and music therapy. Generalist nursing interventions are still given to clients, but music therapy is added. Nursing care was given for 8 days and music therapy for 4 days. The results of the application of music therapy show a decrease in the symptoms of social isolation from a score of 20 to 4, as well as an increase in the ability of the client from a score of 0 to 7. Through these results it is hoped that music therapy can be applied as an additional intervention in providing nursing care to clients with social isolation at hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Monica Dewi
"
Harga diri rendah kronis adalah kondisi individu mengalami perasaan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri. Masalah keperawatan jiwa ini sering ditemui pada fasilitas kesehatan jiwa di Indonesia, salah satunya terdapat di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Bogor. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan asuhan keperawatan jiwa generalis, yaitu latihan aspek positif dengan kegiatan regular farming untuk meningkatkan self-esteem pada pasien harga diri rendah kronis. Kegiatan regular farming dalam penelitian ini menggunakan evaluasi tanda dan gejala dan Rosenberg Self-Esteem Scale untuk mengukur peningkatan self-esteem pada pasien. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat penurunan tanda dan gejala yang signifikan dari skor 13 tanda gejala menjadi 3 tanda gejala. Selain itu, terdapat peningkatan self-esteem pasien dari skor 12 menjadi skor 26. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan regular farming dapat meningkatkan self-esteem dan menurunkan tanda gejala pada pasien harga diri rendah kronis.

Chronic low self-esteem is the condition of individuals experiencing prolonged feelings of inferiority due to negative evaluations of themselves. This mental nursing problem is often found in mental health facilities in Indonesia, and found at Marzoeki Mahdi Hospital, Bogor. The purpose of writing this scientific paper is to provide an overview of the application of generalist mental nursing care, which is the exercise of positive aspects with regular farming activities to increase self- esteem in chronic low self-esteem patients. Regular farming activities in this study used the evaluation of signs and symptoms and the Rosenberg Self-Esteem Scale to measure the increase of self-esteem in patients. The results of this study showed a significant decrease in signs and symptoms from a score of 13 symptom and signs to 3 symptom and signs. In addition, there was an increase in patients' self-esteem from a score of 12 to a score of 26. Based on these results, it can be concluded that regular farming activities can increase self-esteem and reduce signs of symptoms in chronic low self-esteem patients."
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>