Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia Pradipta Arsyad
"ABSTRAK

Penyimpanan energi panas sistem adsorpsi memiliki reaksi bolak-balik dimana terjadi reaksi eksotermik ketika proses adsorpsi dan reaksi endotermik ketika proses desorpsi. Sistem ini memungkinkan penyimpanan panas untuk sumber energi yang tidak kontinu seperti sumber energi matahari dan sisa panas buang industri. Ketika proses adsorpsi berlangsung, panas dilepaskan dari adsorben dan dihitung sebagai jumlah panas adsorpsi yang dapat disimpan. Zeolite alam merupakan adsorben dengan potensi yang cukup besar mengingat panas adsorpsi yang cukup tinggi, karakteristiknya yang berporos, luas permukaan yang besar, dan kemampuannya untuk meng-adsorp molekul yang sangat kecil seperti air. Selain itu, zeolite alam merupakan bahan alami yang potensi sumber dayanya cukup besar di Indonesia. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis terhadap kemampuan penyimpanan panas sistem adsorpsi menggunakan pasangan zeolite alam-air sebagai adsorben-adsorbat untuk temperature pemanasan 160°C dengan variasi temperature adsorber dan evaporator (30°C, 35°C, 40°C). Didapatkan bahwa densitas energi paling besar didapatkan pada temperature 40°C sebesar 69.65 kWh/m3. Terlebih lagi, zeolite alam dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan kemampuannya mengadsorp air dan menyimpan panas lebih banyak.


ABSTRACT
Adsorption thermal energy storage has reversible reaction which are exothermic in adsorption reaction and endothermic in desorption reaction. This system is a promising technology for the storage of intermittent energy, such as solar power and industrial waste heat. During the adsorption reaction, heats are released and calculated as the amount of energy that can be stored. Natural zeolite is a potential adsorbent due to its high heat of adsorption, porous structure, high surface area and ability to adsorb small molecule such as water. Moreover, Indonesia has quite a lot of zeolite resourches. In this research, we analyze the storage performance of adsorption thermal energy storage using natural zeolite-water as a pair for charging temperature of 160°C at different evaporator and adsorber temperature ranges (30°C, 35°C, 40°C). As the result, the highest energy density reached at temperature 40°C with 69.65 kWh/m3. Furthermore, natural zeolite can be developed as it can be modified to enhance its ability to adsorb water.

 

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akmal
"Perpindahan data yang besar dan semakin cepat belakangan ini menuntut perangkat peralatan IT (information technology) bekerja pada performa yang tinggi. Performa suatu perangkat IT yang tinggi juga akan membuat panas yang dihasilkan perangkat IT ke lingkungan sekitar semakin tinggi. Selain itu, hal tersebut juga membuat konsumsi energi pada perangkat IT semakin tinggi akibat panas yang dihasilkan serta membuat beban kerja sistem pendingin perangkat IT meningkat. Suhu dan aliran udara di dalam ruangan data center merupakan salah satu komponen keamanan pada data center yang harus diperhatikan. Standar optimal ruangan data center yang direkomendasikan menurut standar ASHRAE (2011) yaitu antara 18-27 oC. Tujuan dari penelitian ini untuk mensimulasikan pola aliran temperatur dan aliran kecepatan udara di dalam ruangan data center kemudian dilakukan anlisa mengenai performa pendinginan rak. Penelitian ini, ruang server akan disimulasikan menggunakan software CFD dengan bantuan aplikasi CAD untuk menggambarkan geometri dan ANSYS 16.2 untuk melakukan simulasi perpindahan panas dan aliran udara di dalam ruangan. Ruangan server diketahui menggunakan raised floor air conditioner dengan temperatur inlet udara sebesar 16-17 oC dan kecepatan aliran udara ke ruangan 2.65 m/s. Berdasarkan hasil simulasi didapatkan gambaran mengenai temperatur udara ketika meninggalkan rak mencapai 27 oC dan temperatur total di dalam ruangan sebesar 23 oC. Kemudian dilakukan layout ulang dari rak dan didapati nilai RCI rata-rata pada rak initial mencapai 90.83% sementara pada layout baru sebesar 95.75%. Nilai SHI layout initial rata-rata sebesar 0.353 sementara pada layout baru sebesar 0.306.

The large and faster data transfer nowdays, requires IT equipment devices to work at high performance. The performance of a high IT device will also make the heat generated by IT devices to the surrounding environment higher. In addition, this also makes energy consumption in IT devices higher due to the heat generated and makes the cooling system workload of IT devices increase. Temperature and air flow in a data center room is one of the security components in the data center that must be considered. The optimal standard for data center rooms that are recommended according to ASHRAE (2011) standards is between 18-27 oC. The purpose of this study is to simulate the pattern of temperature distribution and air velocity flow in the data center room including cooling performance analysis. In this research, a data center room simulated using CFD software with the help of CAD applications to describe geometry and ANSYS 16.2 to simulate heat transfer and air flow in the room. The server room is known to use raised floor air conditioner with an air inlet temperature of 16-17 oC and air flow velocity to room 2.65 m/s. Based on the simulation results, the air temperature when increasing the rack reaches 27 oC and the total server room temperature is 23 oC. Then the re-layout of the rack has been done and it was found that the average RCI value on the existing rack reached 90.83% while the new layout was 95.75%. The average SHI value of existing rack is 0.353 while in the new layout it is 0.306."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elang Pramudya Wijaya
"Penggunaan peralatan pengkondisian udara di dunia selalu meningkat setiap tahunnya sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dunia. Sekitar 45% penggunaan listrik pada gedung maupun perumahan dibebankan pada peralatan pengkondisian udara (Air Conditioner). Untuk menekan beban konsumsi listrik, dibutuhkan regulasi yang mengatur mengenai labelling peralatan pengkondisian udara. Maka dari itu, ruang psikrometrik dirancang dan dibuat untuk melakukan pengujian pada peralatan tata udara. Ruang psikrometik adalah dua buah ruangan yang dapat mengkondisikan temperature, kelembaban relative, dan kecepatan aliran udara. Sistem ruang psikrometrik terdiri dari sistem sirkulasi air, sistem sirkulasi udara, dan sistem kontrol. Studi ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan ruang psikrometrik sehingga dapat memenuhi standar yang berlaku. Agar pengujian untuk pengkondisian udara dapat dilakukan, ruangan harus sesuai dengan standar variasi rata-rata error aritmatika ± 0,3 °C dan variasi maksimum ± 0,5 °C. Pengambilan data dilakukan dengan variasi temperatur pada standar ISO 5151. Hasil perancangan dan pengembangan ini ruang psikrometrik mempunyai nilai variasi terbesar sistem berkisar ± 0.5 °C pada beberapa setpoint yang diujikan, hal ini memenuhi syarat dari standar yang berlaku.

The use of air conditioning equipment in the world always increases every year in line with the growth of the world's population. Around 45% of electricity use in buildings and housing is charged to air conditioning equipment. To reduce the burden of electricity consumption, regulations governing the labeling of air conditioning equipment are needed. Therefore, a psychrometric chamber is designed and built to perform tests on air conditioning equipment. The psychrometric room is two rooms that can condition temperature, relative humidity, and air flow velocity. The psychrometric chamber system consists of a water circulation system, an air circulation system, and a control system. This study aims to design and develop a psychrometric room so that it can meet the applicable standards. Test for air conditioning must be carried out, the room must comply with the standard variation of the arithmetic mean error of ± 0.3 °C and the maximum variation of ± 0.5 °C. Data retrieval was carried out with temperature variations on the ISO 5151 standard. The results of this design and development of the psychrometric room have the largest system variation value ranging from ± 0.5 °C at several setpoints tested, this fulfills the requirements of the applicable standard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Agung Ayu Desy Wulandari
"Sistem pendingin dengan tenaga surya adalah teknologi dengan peluang yang besar dalam upaya mengurangi biaya terutama pada pemakaian listrik, dampak terhadap lingkungan, dan emisi gas rumah kaca, salah satunya adalah teknologi absorption chiller dengan bantuan energi surya untuk mendukung kerja pada komponen generator. Pada penelitian ini, simulasi termodinamika dilakukan sebagai tahapan awal desain sistem single-effect ammonia-water absorption chiller yang dimodelkan menggunakan media pendingin udara lingkungan (air-cooled) dan sumber panas berasal dari sistem kolektor termal surya, disesuaikan dengan aplikasi rumah tangga (residential) berkapasitas pendinginan rendah di negara beriklim tropis Indonesia. Kinerja sistem berupa nilai COP yang diperoleh dari simulasi sistem berdasarkan parameter input yang telah disesuaikan dengan batasan permasalahan penelitian adalah sebesar 0.554. Karakterisasi yang dilakukan terhadap dua parameter input pada sistem menunjukkan bahwa kenaikan temperatur kondensasi meningkatkan temperatur outlet generator, namun menurunkan nilai COP sistem. Hal ini bertentangan dengan pengaruh temperatur evaporasi yang menurunkan temperatur outlet generator, namun COP sistem menjadi meningkat. Sedangkan peningkatan kadar air pada solution menurunkan COP sistem. Jumlah solar collector dengan tipe ETC yang diperlukan untuk sistem single-effect ammonia-water absorption chiller adalah sebanyak lima buah kolektor dengan rangkaian seri, dan dengan kapasitas rata-rata masing-masing kolektor sebesar 1,52 kW.

Solar-powered cooling system is a technology with great opportunities to reduce operation costs, especially on electricity consumption, impact on the environment, and greenhouse gas emissions, one of which is by the use of absorption chiller technology with the help of solar energy to support the work of generator components. In this study, the thermodynamic simulation was carried out as an early stage in designing a single-effect ammonia-water absorption chiller system which is modeled using air-cooled system and the heat source comes from solar thermal collector system, adapted for residential applications with low cooling capacity in the tropical country of Indonesia. System performance in the form of COP value obtained from the system simulation based on input parameters that have been adjusted to the limits of the research problem is 0.554. System characterization was carried out on the two input parameters in the system shows that the increase in condensation temperature increases the generator outlet temperature but decreases the COP value of the system. This is contradicting to the effect of the evaporation temperature which decreases the generator outlet temperature, but the COP system increases. Meanwhile, increasing the water content of the solution decreases the COP of the system. The number of solar collectors with ETC type required for the single-effect ammonia-water absorption chiller system is five collectors in series arrangement, with an average collector capacity of 1.52 kW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reyhan Husain Wicaksono
"Penggunaan bahan bakar fosil secara berlebihan telah menyebabkan pencemaran lingkungan, kelangkaan energi, dan perubahan iklim yang merupakan hambatan utama bagi pertumbuhan berkelanjutan. Kekhawatiran global terhadap dampak lingkungan dari penggunaan bahan bakar fosil telah mendorong minat untuk mencari dan menggunakan teknik-teknik penghematan energi dalam berbagai aplikasi. Thermal Energy Storage (TES) dapat menjadi solusi konservasi energi untuk beragam aplikasi. TES menyediakan kapasitas penyimpanan energi berdasarkan perubahan energi internal atau transformasi fasa media penyimpanan untuk meningkatkan efisiensi dan meminimalkan pemborosan energi. Penelitian ini akan membahas terkait sifat termofisik bahan pengubah fasa (PCM) berupa coconut oil yang dienkapsulasi menggunakan material aluminium fumarate dan zeolite dengan variasi mass fraction sebagai TES. Secara umum, performa dan sifat termofisik yang terbentuk menunjukkan bahwa zeolite lebih unggul dibandingkan aluminium fumarate. Sampel ZEO-PCM C dengan mass fraction 90 wt% menunjukkan sifat yang paling unggul dari segi heat latent sebesar -39.034 J/g untuk proses melting dan 31.08 J/g untuk proses solidification. Sampel ZEO-PCM C juga menunjukkan karakteristik kristal terbaik dengan jumlah kristal dan ukuran kristal terbesar. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan zeolite untuk enkapsulasi coconut oil memberikan dampak buruk pada lingkungan yang lebih tinggi dibandingkan aluminium fumarate, terutama pada kategori particulate matter yang dapat memberikan dampak kesehatan manusia.

Excessive use of fossil fuels has caused environmental pollution, energy scarcity, and climate change, which are major obstacles to sustainable growth. Global concerns about the environmental impacts of fossil fuel use have driven interest in seeking and using energy-saving techniques in a variety of applications. Thermal energy storage (TES) can be an energy conservation solution for various applications. TES provides energy storage capacity based on internal energy changes or phase transformation of the storage medium to increase efficiency and minimize energy waste. This research will discuss the thermophysical properties of phase change materials (PCM) in the form of coconut oil encapsulated using aluminum fumarate and zeolite materials with varying mass fractions as TES. In general, the performance and thermophysical properties formed show that zeolite is superior to aluminum fumarate. The ZEO-PCM C sample with a mass fraction of 90 wt% shows the most superior properties in terms of latent heat of -39,034 J/g for the melting process and 31.08 J/g for the solidification process. The ZEO-PCM C sample also shows the best crystal characteristics, with the largest number of crystals and crystal size. This research shows that the use of zeolite to encapsulate coconut oil has a higher negative impact on the environment than aluminum fumarate, especially in the particulate matter category, which can have an impact on human health."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Afdhal Pradisto
"Pemanasan global menjadi isu fenomenal karena sangat bahaya bagi kehidupan. Pemanasan global terjadi akibat proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Salah satu penyebabnya disebut Efek Rumah Kaca. Faktor yang membuat efek ini bisa terjadi adalah semakin pesatnya pembangunan gedung di dunia ini. Salah satu upaya untuk menangani kondisi ini adalah dengan menerapkan konsep Green Building dan Net Zero Energy Building (NZEB). Green Building adalah sebuah konsep perencanaan atau penerapan terhadap bangunan yang dioperasikan dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan. Net Zero Energy Building adalah konsep bangunan tanpa energi yang bermaksud dapat memaksimalkan efisiensi energi dan memanfaatkan produksi energi terbarukan. Kedua konsep tersebut merupakan cara mengantisipasi pemanasan global dari bidang konstruksi yang bisa membuat lingkungan lebih baik. Sebagai bentuk dukungan penulis terhadap penerapan konsep tersebut, penulis dan tim mengikuti lomba yang diadakan ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers) tentang Integrated Sustainable Building Design (ISBD). Dimana penulis dan tim melakukan perancangan dan penelitian terhadap gedung seni pada kampus dengan konsep Net Zero Energy Building yang berlokasi di Sydney, Australia. Penulis memfokuskan perancangan NZEB pada kategori Tepat Guna Lahan dan Konservasi Air. Untuk Tepat Guna Lahan, hal yang harus diperhatikan dalam perancangan adalah pemilihan tapak. Pemilihan tapak termasuk penting dalam perancangan NZEB ini. Tapak yang dipilih terletak di kawasan Macquarie University. Tapak tersebut dipilih dari 7 potensi tapak lainnya karena paling berpotensial dengan mempertimbangkan akses transportasi, luasan area, potensi tapak, fasilitas penunjang, dan jenis lahan. Untuk Konservasi Air, penulis menerapkan rainwater harvesting, pemanfaatan air bekas pakai, dan penggunaan fitur dengan efisiensi tinggi. Ketiga penerapan tersebut dapat mengurangi konsumsi air per tahun sebesar 38% dan mengurangi biaya yang diperlukan sebesar $307.113 per tahun.

Global warming is a phenomenal issue because it is very dangerous for life. Global warming occurs due to the process of increasing the average temperature of the atmosphere, sea, and land on earth. One of the causes is called the Greenhouse Effect. The factor that makes this effect possible is the rapid development of buildings in this world. One of the efforts to deal with this condition is to apply the concept of Green Building and Net Zero Energy Building (NZEB). Green Building is a concept of planning or application of buildings that are operated with due regard to environmental factors. Net Zero Energy Building is a zero-energy building concept that aims to maximize energy efficiency and utilize renewable energy production. Both concepts are ways to anticipate global warming from the construction sector that can make the environment better. As a form of the author's support for the application of the concept, the author and the team participated in a competition held by ASHRAE (American Society of Heating, Refrigating and Air-Conditioning Engineers) on Integrated Sustainable Building Design (ISBD). Where the author and the team carried out the design and research of the campus art building which has a location in Sydney, Australia. The author focuses on the design of the NZEB on the category of Appropriate Site Development and Water Conservation. For Appropriate Site Development, the thing that must be considered in the design is site selection. Site selection is important in the design of this NZEB. The selected site is in the Macquarie University area. The site was chosen from 7 other potential sites because it has the most potential by considering transportation access, site area, site potential, facilities, and land type. For Water Conservation, the author applies rainwater harvesting, utilization of used water, and the use of features with high efficiency. These three applications can reduce water consumption per year by 38% and reduce the required costs by $307.113 per year."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Miftah Majduddin
"Menara Pendingin adalah suatu unit yang dapat membantu melakukan perpindahan kalor dimana kalor tersebut sudah tidak dibutuhkan lagi. Dalam operasi menara pendingin, ada beberapa faktor yang dapat dijadikan tinjauan dalam mengukur performa dari menara pendingin. Banyaknya bakteri di dalam menara pendingin menyebabkan presipitasi kerak yang dapat mengganggu efektivitas thermal dari menara pendingin dikarenakan kerak-kerak tersebut akan menghambat laju perpindahan kalor karena mempunyai resistansi thermal yang tinggi. Ada beberapa cara untuk mengurangi laju pertumbuhan dari kerak, salah satunya adalah ozonasi. Ozonasi adalah injeksi ozon pada air pendingin menara pendingin untuk mengurangi potensi dari presipitasi kerak yang akan meningkatkan performa dari menara pendingin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik efek ozonasi terharap performa dari menara pendingin dan kualitas air pendingin pada menara pendingin sistem tertutup. Metode yang digunakan untuk menguji kualitas air adalah pengujian dengan alat ukur yang dicelupkan setiap harinya dan uji laboratorium seperti AAS, Titrimetric, Gravimetrik, dan Spectrophotometric.
Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah karakterisitik laju performa setiap harinya dan laju kualitas air setiap harinya maupun saat sebelum dan sesudah ozonasi. Hasil dari nilai efektivitas yang didapat adalah 0.12 % untuk nilai terkecil dan 8.74 % untuk nilai terbesar. Ozonasi terbukti dapat meningkatkan kualitas air menara pendingin tetapi belum terbukti dapat meningkatkan performa atau efektivitas menara pendingin untuk jangka waktu ozonasi selama 15 hari.

Cooling tower is a unit or system that used for heat transfer process where the heat is not useful anymore. There is several factor in the cooling tower operations that can observed for cooling tower performance. The large amount of bacteria on cooling tower become potential of scale precipitation that can decrease the cooling tower thermal effectivity because of the scale will act as inhibitor for heat transfer rate since the scale has high value of thermal resistance. There are several method for reducing scale precipitation growth rate, one of them is ozonation or ozone injection method. The ozone will injected to the cooling water to reduce the scale precipitation growth rate that can decreases the cooling tower performance.
This research intends to find the characteristic of ozonation effect from cooling tower performance and water quality. The method for water quality checking are AAS method, Titrimetric, Gravimetric, and Spectrophotometric.
The output of this research are characteristic of cooling tower performance each day and rate of water quality before and after ozonation and each day. The effectiveness value results obtained in this research was 0.12 % for the lowest value and 8.74 % for the highest value. Ozonation has been proven to improve water quality rate of cooling towers but has not been proven to improve the performance or effectiveness of cooling towers for an ozonation period of 15 days.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Rizky Habibie
"Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan penggunaan energi listrik. Penggunaan energi listrik pada masyarakat umum salah satunya digunakan untuk pemakaian unit pengkondisi udara (AC). Pemerintah melalui Kementrian ESDM mengatur ketentuan dari pelabelan energi dari unit pengkondisi udara yang dipasarkan secara komersil oleh pabrikan pada Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2015. Dalam pengujian dari unit pengkondisi udara, metode yang digunakan adalah metode entalpi udara yang membutuhkan komponen pengujian seperti ruangan pengujian, alat pengkondisian udara dan alat pengujian udara. Ruangan pengujian yang digunakan adalah ruangan terisolasi yang terbagi dalam 2 bagian yaitu ruangan indoor dan ruangan outdoor. Ruangan pengujian indoor memiliki kondisi standar pengujian dengan temperature sebesar 27°C dan kelembapan udara sebesar 47%, sedangkan ruangan pengujian outdoor memiliki kondisi standar temperature sebesar 35°C dan kelembapan udara yang tidak dipersyaratkan. Untuk mencapai kondisi pengujian, AHU disambungkan dengan chiller pada masing-masing ruangan untuk mengatur kondisi udara sesuai dengan standard. Pendesainan AHU berdasarkan kondisi udara yang kemudian digunakan untuk seleksi dari coil pendingin, coil pemanas, humidifier dan fan. Hasil ini kemudian digunakan untuk mendesain sistem kontrol untuk pengkondisian udara.

Indonesia is the fourth most high population country in the world. This amount of population causes the electricity energy necessity much more. One of the common uses of electricity in society is for the usage of air conditioner. The government have created a regulation made by the Ministry of Energy and Mineral Resources of Indonesia regarding energy labeling of commercial air conditioners stated in Peraturan Menteri ESDM No. 7 2015. Energy label of air conditioners are rewarded through air conditioner testing, in this case the use of air enthalpy method. This method utilizes the psychrometric chamber, air handling unit, and measurements equipment. The psychrometric chamber itself is divided into two sections, indoor and outdoor room with specific parameters for each rooms. Standard testing for the indoor room is 27˚C and relative humidity of 47% while the outdoor temperature standard is 35˚C with RH not required. To achieve these testing conditions, an air handling unit connected to a water chiller is needed in each rooms to maintain the conditions of air as specified in the regulation. Then the result is used for designing control system for air handler."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Brantyopati Bregas B.W.
"AC telah menjadi salah satu kebutuhan mendasar manusia terutama di Indonesia. Penggunaan AC tersebut difokuskan untuk kenyamanan pengguna nya. Dengan meningkatnya jumlah populasi masyarakat Indonesia, terjadi peningkatan pula pada penggunaan energi listrik. AC adalah salah satu alat yang digunakan pada rumah yang sangat konsumtif energi listrik. Permasalahan pemakaian energi yang meningkat ini adalah alasan pemerintah Indonesia mendorong untuk menggunakan teknologi yang efisien energi. Salah satu metode adalah pengujian AC dan pelabelan AC menggunakan energy efficiency ratio dengan menggunakan ruangan psikometrik. Salah satu syarat untuk perhitungan EER adalah temperatur udara yang akan digunakan untuk perhitungan kapasitas pendinginan AC. Alat ukur temperatur udara yang digunakan akan berfungsi untuk mengukur temperatur bola basah dan kering udara masuk serta keluar evaporator yang akan digunakan untuk mendapatkan perbedaan entalpi udara. Diperlukan perhitungan serta pertimbangan saat merancang dan mengkonstruksi alat ukur temperatur udara seperti ukuran fan, ukuran pipa, dan sensor yang digunakan. Selain perhitungan, harus dipastikan bahwa rancangan tersebut sesuai dengan standar yang sudah diterapkan pemerintah atau pun lembaga internasional. Secara keseluruhan, karya tulis ini akan membahas mengenai tahap perancangan serta perhitungan alat ukur temperatur udara untuk pengujian dan pelabelan energi AC.

Air conditioner has been one of the main necessities for mankind, especially for people living in warm climate countries such as Indonesia. The need for air conditioner itself functions for the comfort of users and also operating functions of certain equipment. Due to global warming, increase in the temperature of the Earth forces greater energy consumption of air conditioner to reach the required room temperature requested by the user. This increase in energy consumption has been the main focus of the Indonesian government in finding solutions to help reduce energy consumption from non-renewable energy power plants while still fulfilling societies demand. One solution is applying energy labelling for air conditioners using Energy Efficiency Ratio (EER) as a parameter. In order to calculate the EER of air conditioners, a controlled room environment is needed, thus the reason of creating the Psychrometric Chamber. One of the required data to calculate EER is the temperature of air leaving the evaporator which will take part for the cooling capacity calculation, thus the reason for constructing the Air Sampling. The Air Sampling collects data of dry bulb temperature and wet bulb temperature of air exiting the evaporator and also the Psychrometric Chamber room. Certain calculations are needed in designing the Air Sampling which involves fan selection, pipe selections, and sensor selections. Besides calculation, the design of the Air Sampling needs to follow standards where applicable. Overall, this paper shows the design process and construction of the Air Sampling in the Psychrometric Chamber to calculate the EER for energy labelling."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>