Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tabah Budi Margono
"Salah satu komponen yang memegang peranan penting dalam penyiapan kondisi kesehatan jemaah haji adalah kegiatan pembinaan, khususnya pada masa keberangkatan. Saat ini kegiatan pembinaan kesehatan telah berjalan dengan baik, namun saran pembinaan yang diberikan kepada jemaah haji belum terstandarisasi karena petugas pelaksana pembinaan harus menghafal berbagai saran pembinaan dari berbagai sumberyang terpisah. Hal ini menyebabkan petugas pembina baru harus membuka berbagai sumber/literatur untuk dapat memberikan saran pembinaan kesehatan yang tepat. Penelitian ini bermaksud untuk membangun sistem untuk dapat memberikan saran pembinaan kesehatan pada masa keberangkatan yang terstandarisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memperoleh gambaran sistem informasi pembinaan yang berjalan saat ini. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode wawancara mendalam dan telaah dokumen. Informasi yang diperoleh dijadikan dasar untuk pembuatan rancangan sistem dengan menggunakan System Development Life Cycle (SDLC) dengan metode prototipe. Penelitian menghasilan prototype sistem pemberian saran pembinaaan kesehatan dalam bentuk aplikasi web. Sistem ini akan mempermudah petugas pelaksana kegiatan pembinaan kesehatan pada jemaaah haji pada masa keberangkatan untuk memberikan saran pembinaan kesehatan, karena petugas tidak perlu mencari atau menghafal saran pembinaan dari berbagai sumber. Saran pembinaan didasarkan pada hasil pemeriksaan kesehatan tahap kedua dan pengukuran kebugaran fisik. Data pemeriksaan kesehatan, pengukuran kebugaran dan saran pembinaan kesehatan disimpan pada basis data online, sehingga memudahkan penelusuran dan pemanggilan data.

One of the components that plays an important role in preparing the health condition of pilgrims is the promotion activities, especially during the departure period. Currently health promotion activities have been running well, but promotion advice given to Haj pilgrims has not been standardized because the promotion officer must memorize various coaching suggestions from various sources. This leads to new guidance officers having to search at various sources/literatures to be able to provide appropriate health promotion advice. This research intends to build a system to provide advice on health promotion on standardized departure times. This study uses a qualitative approach to obtain a picture of current coaching information system. The research data was collected using in-depth interview and document review. The information obtained is used as the basis for the design of the system using System Development Life Cycle (SDLC) with prototype method. This study produced a prototype system of health promotion advice in the form of web applications. This system will facilitate the officer of health promotion activity on hajj during the departure period to provide health promotion advice, because officers do not need to seek or memorize promotion advice from various sources. The promotion advice is based on the results of a second stage medical examination and measurement of physical fitness. Health examination data, fitness measurements and health coaching advice are stored in an online database, making it easier for search and data calling."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Atelya
"Status kesehatan, perkembangan kognitif dan produktivitas yang baik tidak dapat tercapai tanpa gizi yang baik. Permasalahan gizi dapat menyerang seluruh kelompok umur, namun bayi dan anak merupakan kelompok usia paling rentan akibat tingginya kebutuhan gizi dalam proses tumbuh kembang yang optimal. Anak dua tahun masuk ke dalam periode 1000 HPK, dimana pemenuhan gizi dan status kesehatan pada masa ini dapat menentukan status kesehatan di periode usia selanjutnya. Sayangnya, permasalahan gizi seperti underweight pada baduta masih terjadi di Indonesia, terlebih hal ini terjadi di ibukota Indonesia yaitu Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dengan total 135 sampel baduta pada data Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5 tahun 2014. Uji chi square digunakan untuk menemukan faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian underweight pada baduta. Hasil menyatakan prevalensi underweight pada baduta di provinsi DKI Jakarta adalah 30,4%. Hasil penelitian menunjukkan faktor karakteristik anak seperti usia kehamilan, BBLR dan frekuensi makan makanan manis berhubungan dengan kejadian underweight pada baduta (p-value< 0,05). Hasil penelitian menyarankan keterlibatan langsung pemerintah dalam upaya meningkatkan peran masyarakat seperti petugas puskesmas dan kader dalam mencegah, mendeteksi dan melakukan penanganan kasus underweight seperti memberikan edukasi dan solusi kepada masyarakat guna mencegah terjadinya underweight.

A good health status, cognitive development, and productivity cannot be achieved without a good nutrition. Nutrition problems can affect all ages group, but infant and children are the most vulnerable among the others due to high nutritional needs for an optimal growth and development process. Two years old children are included in the first 1,000 days of life period, where the nutritional status and its fulfilment will be shaping the health status in the next age period. Unfortunately, underweight still become a serious health problem in Indonesia, especially in the capital of Indonesia, DKI Jakarta province. This study used a cross-sectional study with a total of 135 samples of under two years old children in Indonesian Family Life Survey 5 data in 2014. The chi square test was used to find factors associated with underweight among two years old children. The result stated that the prevalence of underweight among under two years old children in DKI Jakarta province was 30,4%. The result showed that child characteristics such as gestational age, Low Birth Weight (LBW), and frequency of eating sweets were associated with underweight in children under two years old (p-value < 0,05). The result of study suggesting government for taking more involvement in a way to increasing the role of community such as health center staff and cadres on preventing, detecting, and handling underweight cases by providing education and solutions to prevent underweight."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Kurnianingtyas
"Underweight merupakan suatu keadaan dimana anak tidak mencapai berat badan ideal yang mengakibatkan asupan makan tidak sesuai kebutuhan anak pada umurnya. Underweight memiliki resiko terbesar di negara berkembang terhadap beban penyakit. Berdasarkan data Riskesdas 2018 prevalensi underweight di Sumatera Utara sebesar 19,7% yang tergolong tinggi dibandingkan prevalensi nasional. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian underweight pada anak usia 24-59 bulan di Sumatera Utara berdasarkan data IFLS 5 tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan menggunakan data sekunder IFLS 2014 yang dilaksanakan dari bulan Maret hingga April 2020. Jumlah sampel sebanyak 280 anak usia 24-59 bulan yang berlokasi di Sumatera Utara. Hasil analisis bivariat diperoleh bahwa variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian underweight pada anak usia 24-59 bulan di Sumatera Utara adalah jenis kelamin anak (0,502; 0,292-0,862), status gizi ibu (3,962; 0,965-14,165), dan pengeluaran rokok (1,800; 1,039-3,117)

Underweight is a condition where the child doesn’t reach an ideal body weight which result inappropriate food intake to the needs of children at their age. Underweight has the biggest risk in developing country against the burden of disease. Based on Riskesdas data in 2018 the prevalence of underweight in North Sumatera had reached 19,7% and classified as high than the national prevalence.
This Research aims to determine what factors are associated with incidence of underweight in child aged 24-59 months in North Sumatera based on Indonesia Family Life Survey 2014. This research used cross-sectional design using secondary data of 2014 IFLS which implemented from March 2020 untul April 2020. Total sample that used in this research is 280 child aged 24-59 months that located in North Sumatera. Result of bivariate analysis shows that variabel which significantly associated with the incidence of underweight in child aged 24-59 months are gender (0,502; 0,292-0,862), maternal nutritional status (3,962; 0,965-14,165), and cigarette expenditure (1,800; 1,039-3,117).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Aliyah
"Kota Bogor merupakan salah satu dari17 kab./kota dengan prevalensi hipertensi lebih tinggi dari prevalensi Jawa Barat yaitu 41,0%, menempati urutan pertama di antara semua penyakit PTM di Kota Bogor. Dari 25 Puskesmas di Kota Bogor, baru 24% yang mencapai target SPM dengan rentang nilai capaian antara 23,7% hingga 126,4%. Malcolm Baldrige National Quality Award merupakan kerangka kerja sistem manajemen mutu organisasi yang mampu mengidentifikasi kekuatan-kekuatan dari semua aspek dalam organisasi terkait kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pada pelanggan, pengukuran analisis dan manajemen pengetahuan, fokus pada sumber daya manusia, dan fokus pada proses untuk melihat hubungan dengan hasil kinerja program pencegahan dan pengendalian Hipertensi di Puskesmas Kota Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kinerja program pencegahan dan pengendalian hipertensi di Puskesmas Kota berdasarkan kriteria Malcolm Baldrige serta melihat hubungan kriteria Malcolm Baldrige dengan hasil kinerja program pencegahan dan pengendalian hipertensi di Puskesmas Kota Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain potong lintang menggunakan instrumen kuesioner Malcolm Baldrige National Quality Award. Populasi penelitian adalah seluruh Puskesmas di Kota Bogor yang berjumlah 25 Puskesmas dengan responden 6 karyawan setiap Puskesmas.Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil kinerja program P2 hipertensi berdasarkan kriteria Malcolm Baldrige didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara statistik dari 6 kriteria Malcolm Baldrige terhadap kinerja program P2 Hipertensi dengan nilai p value <0,05. Hasil analisis juga menunjukkan nilai OR tertinggi adalah variabel fokus pada SDM (OR = 60,0; CI 95%: 4,72-763,01). Untuk meningkatkan program P2 Hipertensi di Puskesmas Kota Bogor diharapkan dapat mengoptimalkan pembinaan Puskesmas melalui Tim Pembina Cluster Binaan secara terpadu menggunakan acuan self-assessment yang telah dibuat oleh Puskesmas dengan pendekatan Malcolm Baldrige.

Bogor City is one of 17 regencies/cities with a prevalence of hypertension higher than the prevalence of West Java, namely 41.0%, ranks first among all PTM diseases in Bogor City. Of the 25 Puskesmas in Bogor City, only 24% achieved the Minimum Service Standards target with a range of achievement values ​​between 23.7% to 126.4%. Malcolm Baldrige National Quality Award is an organizational quality management system framework that is able to identify the strengths of all aspects of the organization related to leadership, strategic planning, customer focus, measurement analysis and knowledge management, focus on human resources, and focus on processes for see the relationship with the results of the performance of the Hypertension prevention and control program at the Bogor City Health Center. The purpose of this study was to determine the performance of the hypertension prevention and control program at the City Health Center based on the Malcolm Baldrige criteria and to see the relationship between the Malcolm Baldrige criteria and the results of the performance of the hypertension prevention and control program at the Bogor City Health Center. The research method used is a quantitative method with a cross-sectional design using the Malcolm Baldrige National Quality Award questionnaire instrument. The research population was all Public Health Centers in Bogor City, totaling 25 health centers with 6 employees in each Puskesmas. Data analysis used univariate and bivariate analysis with chi-square statistical test. The results of the performance of the P2 hypertension program based on the Malcolm Baldrige criteria found that there was a statistically significant relationship from the 6 Malcolm Baldrige criteria to the performance of the P2 Hypertension program with a p value <0.05. The results of the analysis also showed that the highest OR value was the variable focused on HR (OR = 60.0; 95% CI: 4.72-763.01). To improve the P2 Hypertension program at the City Health Center, it is hoped that it can optimize the development of the Community Health Center through the Integrated Development Cluster Development Team using the self-assessment reference that has been made by the Puskesmas with the Malcolm Baldrige approach."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Yuliastini
"

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan faktor kejadian diare pada balita 6-59 bulan di Kecamatan Babakan Madang tahun 2019. Desain penelitian adalah cross sectional. Metode pengambilan sampel yaitu cluster random sampling, diperoleh 612 balita. Pengumpulan data dilakukan bulan Mei-Agustus 2019, dengan mengukur berat badan dan panjang badan balita serta wawancara terstruktur kepada ibu balita menggunakan kuesioner. Hasil penelitian diketahui 22,5% balita mengalami diare pada 1 minggu, 2 minggu, 1 bulan dan 3 bulan terakhir sebelum wawancara dilakukan. Faktor dominan terjadinya diare pada balita 6-59 bulan di Kecamatan Babakan Madang tahun 2019 adalah sumber air bersih untuk minum setelah dikontrol variabel usia ibu, menyimpan MP-ASI sisa, potong kuku balita, air bersih untuk masak dan mencuci peralatan makan balita. Perlu diupayakan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah, penyehatan lingkungan dengan penyuluhan tentang bahaya diare dan cara pencegahannya.


This study aims to determine the determinants incidence of diarrhea in infants 6-59 months in Babakan Madang District in 2019. Study design was cross sectional. Sampling method was purposive sampling, obtained 612 toddlers. Data collection in May August 2019, by measuring the weight and length of infants, structured interviews with toddler mothers using questionnaire. The results of the study found that 22.5% of children under five had diarrhea at 1 week, 2 weeks, 1 month and the last 3 months before the interview. Dominant factor in the occurrence of diarrhea in infants 6-59 months in Babakan Madang Sub-district in 2019 was the source of clean water for drinking after being controlled by the mother's age variable, storing leftover complementary feeding, cutting toddler's nails, clean water for cooking and washing toddler's tableware. Infrastructure needs to be sought to meet drinking water needs for low-income people, environmental health through counseling about the dangers of diarrhea and how to prevent it.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Wahyu Wadarsih
"Hipertensi adalah penyebab utama kematian dan kecacatan di tingkat global dan merupakan faktor risiko untuk penyakit kronis lainnya termasuk penyakit jantung iskemik dan gagal ginjal. Penelitian ini bertujuan menilai trend dan determinan hipertensi yang terkait dengan karakteristik individu dan gaya hidup. Desain penelitian ini adalah studi longitudinal dengan analisis time series memanfaatkan data studi kohor faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) tahun 2015-2017 di kota Bogor. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 711 responden. Analisis bivariat menggunakan uji repeated ANOVA, Friedman dan Wilcoxon, oneway ANOVA, Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney serta Chi-square. Sedangkan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian tahun 2015-2017 menunjukkan prevalensi hipertensi meningkat dari 31,9% menjadi 45,9%. Kenaikan juga ditunjukkan pada rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik, asupan energi, karbohidrat, protein, lemak, natrium dan aktifitas fisik. Pada penelitian ini diperoleh faktor paling dominan mempengaruhi status hipertensi tahun 2015-2017 yaitu asupan karbohidrat berlebih. Responden dengan asupan karbohidrat berlebih berisiko 5,14-14,58 kali mengalami hipertensi dibandingkan dengan asupan karbohidrat cukup. Variabel lain yang berpengaruh terhadap status  hipertensi adalah status gizi, usia, jenis kelamin, asupan protein, kebiasaan merokok dan asupan lemak.

Hypertension is a leading cause of death and disability on a global level and is a risk factor for other chronic diseases including ischemic heart disease and kidney failure. This study aimed to assess trends and determinants of hypertension associated with individual characteristics and lifestyle. The design of this research was a longitudinal study with time series analysis utilizing cohort study data of risk factors for  Non-Communicable Diseases 2015-2017 in Bogor. The number of samples in this study were 711 respondents. Bivariate analysis used repeated ANOVA, Friedman and Wilcoxon, oneway ANOVA, Kruskal-Wallis and Mann-Whitney and also Chi-square tests. Meanwhile, the multivariate analysis used multiple logistic regression. The results of the 2015-2017 study showed that the prevalence of hypertension increased from 31.9% to 45.9%. The increase was also shown in the average systolic and diastolic blood pressure, energy, carbohydrates, protein, fat, sodium intake and physical activity. In this study, it was found that the most dominant factor affecting hypertension status in 2015-2017 was excess carbohydrate intake. Respondents with excess carbohydrate intake had a 5,14-14,58 times risk of developing hypertension compared to those with sufficient carbohydrate intake. Other variables that affect hypertension status were nutritional status, age, gender, protein intake, smoking habits and fat intake."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Hariyani Sudarman
"Sebanyak 40 kematian yang diakibatkan hipertensi tidak terkendali, salahsatunya karena ketidakpatuhan diet, Makanan yang dimakan akan berpengaruh terhadapkestabilan tekanan darah. Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian DASHI direkomendasikan karena dapat mengendalikan tekanan darah bagi penderitahipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepatuhan diet DASHIterhadap perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi usia 25-65 tahun.
Desain penelitian ini adalah studi longitudinal yang dilakukan dari bulan Meihingga September 2017, dengan menggunakan data primer. Hasil uji Reapeted MeasureAnova menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh kepatuhan diet DASHI terhadapperbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi, namunberdasarkan perbandingan pada setiap hasil pengukuran terdapat perbedaan perubahantekanan darah sistolik dan diastolik berdasarkan kepatuhan diet DASHI diantaranyaadalah pengukuran bulan pertama dibandingkan bulan ketiga, serta pengukuran bulankedua dibandingkan dengan bulan ketiga, dengan nilai p-value

As many as 40 of deaths caused by uncontrolled hypertension, one of them dueto dietary disobedience, Food eaten will affect the stability of blood pressure. DietaryApproach to Stop Hypertension for Indonesian DASHI is recommended, because it cancontrol blood pressure for people with hypertension. The purpose of this study to seewhether there is influence of DASHI diet adherence to differences in systolic anddiastolic blood pressure changes in patients with hypertension 25 65 years old.
The design of this study was a longitudinal studies conducted from May to September 2017 usingprimary data. There is no effect of dietary compliance DASHI on the difference ofsystolic and diastolic blood pressure in hypertensive patients, but based on the comparisonon each measurement result there is difference of systolic and diastolic blood pressurechanges based on DASHI diet compliance including first month compared to third month,and second month measurement compared with third month, with p value
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library