Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afifah Nur Fariha
"Penelitian ini membahas upaya-upaya pembentukan citra Rusia sebagai negara yang ramah terhadap penganut agama Islam melalui kanal berita dan media sosial milik Russia Beyond The Headlines (RBTH) Indonesia yang dapat dikategorikan sebagai nation branding. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan bentuk-bentuk upaya pembentukan citra positif Rusia dalam hal menghargai keberadaan agama Islam sebagai agama terbesar kedua setelah Kristen Orthodoks. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode analisis konten, salah satu metode yang berhubungan dengan metode kepustakaan. Melalui metode tersebut ditemukan upaya pembentukan citra positif Rusia sebagai negara ramah muslim dapat terlihat dari artikel-artikel yang disajikan dalam kanal berita daring yang juga sering dibagikan melalui media sosial milik RBTH Indonesia. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa topik yang paling banyak dibahas adalah perayaan hari besar islam, sikap perlawanan Rusia terhadap terorisme atau ISIS termasuk dalam konflik Suriah, dan program pariwisata halal yang sedang digencarkan oleh negara tersebut.

This research discusses the efforts of image formation of Russia as a muslim-friendly country through news website and social media belonging to Russia Beyond the Headlines (RBTH) Indonesia that can be categorized as a nation branding. The purpose of this study was to find forms of forming a positive image of Russia in terms of respecting the existence of Islam as the second largest religion after Orthodox Christianity. This research is a qualitative research that uses content analysis method, one of the methods related to the library method. Through this method, it found that the effort to establish a positive image of Russia as a muslim-friendly country can be seen from the articles presented in their online news website which are often shared too through RBTH Indonesia's social media. The results of this study prove that the most discussed topics are about the the celebration of Islamic holidays, Russian resistance to terrorism or the ISIS group including in Suriah conflicts and the halal tourism program being intensified by the country"
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sofhia Miranda Safredi
"Penelitian ini membahas komik sebagai media propaganda, khususnya komik Superputin! oleh Sergey Kalenik yang diterbitkan secara digital pada tahun 2010. Superputin! merupakan komik fiksi dan fantasi, tetapi komik ini merefleksikan realita yang terjadi di Rusia melalui teks, dialog, dan gambar di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi peran komik sebagai media hiburan to entertain dan fungsi komik sebagai media propaganda di Federasi Rusia khususnya menggunakan komik Superputin!, dari tahun 2010 hingga 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode analisis semiotika, yang digunakan untuk menganalisis penggunaan frasa, klausa, atau kata dalam sebuah teks. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tanda verbal dalam komik Superputin! berupa teks dialog dan tanda nonverbal dalam komik terdiri dari gambar, ekspresi fasial, dan simbol. Tanda dan pertanda yang ditemukan dalam komik Superputin! memiliki pesan-pesan propaganda yang berkaitan dengan realitas di Federasi Rusia. Penulis menyimpulkan persepsi yang dibentuk oleh Kalenik adalah Putin merupakan pemimpin yang kuat, Putin yang mampu menghadang segala problematika yang muncul di Rusia bahkan di dunia, Putin yang tidak terkalahkan.

This research discusses comics as a propaganda media, specifically Superputin! comic by Sergey Kalenik which was published digitally in 2010. Superputin! comic is a fiction and fantasy comic, yet this comic reflects the reality that happens in Russia through text, dialogue, and images in it. The purpose of this study was to explore the role of comics as an entertainment media to entertain and the function of comics as a propaganda medium in the Russian Federation specifically using the comic Superputin! From 2010 until 2018. This is a qualitative research that uses semiotic analysis methods, whereas used to analyze the use of phrases, clauses, or words in a text. It concludes that the verbal sign in the comic Superputin! consists of dialogues of texts and nonverbal signs in comics consisting of images, facial expressions, and symbols. Signifier and Signified found in the Superputin! comic have propaganda messages related to reality in the Russian Federation. Writer conclude the perception formed by Kalenik is that Putin is a strong leader, Putin is able to confront all the problems that arise in Russia even in the world, Putin is invincible."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Harliza Dea Sakinah
"Penelitian ini membahas propaganda Card Stacking dalam poster pendidikan anak Uni Soviet pada zaman kekuasaan Joseph Stalin dengan membuka realita yang sebenarnya di balik poster bernuansa utopis dan ideal. Poster mulai dikenal dan berkembang di masyarakat Rusia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Poster perlahan muncul setelah beredarnya plakat cetak, papan toko bergambar, dan lubok.
Dalam membahas poster pendidikan anak Soviet tersebut, digunakan teori propaganda Card Stacking, yaitu upaya menutupi hal-hal yang faktual seraya mengemukakan bukti-bukti palsu, sehingga banyak orang yang tertipu. Data yang digunakan adalah poster-poster bertema pendidikan pada zaman Uni Soviet saat era kekuasaan Joseph Stalin (1925-1953) dalam buku kumpulan poster Uni Soviet yang berjudul «Материнство и Детство в Русском Плакате» /Materinstvo i Detstvo v Russkom Plakate/.
Penelitian ini menggunakan metode analisis konten dengan materi visual. Temuan penelitian ini adalah tiga atribut yang melekat pada poster bertema pendidikan pada zaman Uni Soviet saat era kekuasaan Joseph Stalin, yaitu subjek anak, dasi merah, dan buku.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun pemerintah Uni Soviet menggunakan anak sebagai subjek beserta simbol-simbol organisasi kepanduannya, yaitu kacu merah dan buku dalam poster dengan nuansa utopis dan ideal, tetapi pada kenyataannya, kondisi sosial kehidupan mereka pada masa Stalin justru tidak bahagia.

This article discusses the Card Stacking technique in propaganda from Soviet Union`s children education posters during Joseph Stalin`s reign by revealing the realities behind posters with utopian nuances and ideals. Posters had been developed and became popular in Russian society in the late 19th century and early 20th century. Posters slowly appeared after the circulation of printed placards, shop signs, and lubok.
In discussing the Soviet Union`s children education poster, the Card Stacking propaganda theory is used to cover up factual (real) things while presenting false evidence, so that many people are deceived. The data used are educationalthemed posters in the Soviet Union era during Joseph Stalin`s reign (1925-1953) in a book collection of Soviet Union posters entitled «Материнство и Детство в Русском Плакате» /Materinstvo i Detstvo v Russkom Plakate/.
This article uses content analysis method with visual material. The findings of this article are three attributes attached to educational-themed posters in the Soviet era during Joseph Stalin's reign, the three subjects are children, red ties, and books.
This study concludes that although the Soviet Union government used children as a subject along with the symbols of its scouting organization, namely red ties and books in posters with utopian and ideal nuances, but in reality, the social conditions of their lives during Stalin's time were actually unhappy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Afifah Salsabila
"Penelitian ini menganalisis respons pemerintah Rusia terhadap upaya pemberontakan Wagner Group pada 23-24 Juni 2023. Penelitian ini bertujuan untuk menyoroti dan memahami bagaimana respons pemerintah Rusia lewat berita-berita yang dirilis terhadap upaya pemberontakan Wagner Group, dengan fokus pada propaganda yang digunakan dalam merespons situasi tersebut. Seluruh data diambil dari berita yang dimuat di media massa daring RT milik pemerintah pada saat peristiwa terjadi. Analisis framing Pan dan Kosicki digunakan untuk menyelidiki cara pemerintah Rusia menyusun naratif melalui media massa. Hasil analisis menunjukkan terdapat penerapan framing dalam propaganda dengan memanfaatkan sumber respon dari otoritas terpercaya seperti Presiden Putin, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Pertahanan. Melalui framing terdapat pemberian label pengkhianatan, himbauan persatuan, pernyataan musuh memanfaatkan situasi, dan penegasan kontrol serta perlindungan bagi masyarakat. Selanjutnya, penelitian mengungkap berbagai jenis propaganda yang dilakukan oleh pemerintah Rusia, termasuk teknik propaganda testimonial dari Institute for Propaganda Analysis serta konsep propaganda Jacques Ellul yaitu propaganda politik, integrasi, dan vertikal. Propaganda juga ditujukan kepada audiens internasional melalui RT sebagai media global.

This research analyzes the Russian government's response to the Wagner Group mutiny attempt on June 23-24, 2023. This research aims to highlight and understand how the Russian government responded through news reports to the Wagner Group's mutiny attempt, with a focus on the propaganda used in response to the situation. All data was taken from news published on the state-owned RT online mass media at the time of the event. Pan and Kosicki's framing analysis was used to investigate the way the Russian government structured the narrative through mass media. The results of the analysis show that there is an application of framing in propaganda by utilizing sources of response from trusted authorities such as President Putin, the Ministry of Foreign Affairs, and the Ministry of Defense. Through framing, there is labeling of traitors, appeals for unity, statements of enemies taking advantage of the situation, and affirmation of control and protection for the people. Furthermore, the research revealed several types of propaganda carried out by the Russian government, including testimonial propaganda techniques from the Institute for Propaganda Analysis, along with Jacques Ellul's propaganda concepts of political, integration, and vertical propaganda. Propaganda is also aimed at international audiences through RT as a global media."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arvinka Azalia Ramadina
"Terpecahnya Uni Soviet mengembalikan harapan dan semangat para bangsa yang sebelumnya kehilangan nasionalitas dan potensi dalam diri mereka. Perintah deportasi yang dikeluarkan oleh Iosif Stalin merupakan salah satu peristiwa paling signifikan dalam sejarah imigran dan diaspora masyarakat. Kelompok etnis Turki Meskhetia adalah kelompok minoritas yang sebagian besar terkena pengaruh dari deportasi tersebut. Atas dukungan komunitas masyarakat Vatan yang didirikan oleh orang Turki Meskhetia itu sendiri, secara berangsur bangsa tersebut perlahan kembali ke tanah kelahiran mereka yaitu Georgia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji permasalahan kewarganegaraan dalam proses repatriasi kelompok etnis Turki Meskhetia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif yang mengeksplorasi berbagai aspek dalam permasalahan repatriasi kelompok Turki Meskhetia tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui selama dua puluh tahun terakhir sekitar 5.000 orang Turki Meskhetia berhasil mendapatkan kependudukan mereka di Georgia, dan sebagian menetap di beberapa negara di sekitarnya.
The breakup of the Soviet Union restored hope and vigor to nations that had previously lost their nationality and potential. The deportation order issued by Iosif Stalin was one of the most significant events in the history of immigrant and diasporic peoples. The Meskhetian Turks were a minority group that was largely affected by the deportations. With the support of the Vatan community, which was founded by the Meskhetian Turks themselves, the nation gradually returned to their homeland of Georgia. The purpose of this research is to examine the citizenship issues in the repatriation process of the Meskhetian Turk ethnic group. The research method used in this study is an explorative method that explores various aspects of the repatriation problem of the Meskhetian Turkish group. The result of this research is that it is known that for the last twenty years around 5,000 Meskhetian Turks managed to get their residency in Georgia, and some settled in several surrounding countries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Limbangan
"Artikel ini membahas perbedaan narasi pemberitaan terhadap fenomena Bessmertniy Polk yang dijadikan sebagai instrumen propaganda oleh pemerintah Rusia melalui peran media. Pemerintah Rusia melihat peran penting dan strategis media, khususnya media online, dalam membentuk dan mengontrol opini masyarakat. Bessmertniy Polk dijadikan alat oleh pemerintah Rusia dalam misinya untuk menanamkan patriotisme melalui ingatan historis Perang Dunia II serta mendefinisikan kembali identitas nasional Rusia di era pasca Soviet. Dengan menggunakan strategi naratif yang umum digunakan dalam menginterpretasikan narasi media, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa strategi naratif pemerintah Rusia yang direpresentasikan oleh dua media online yang saling bertolak belakang dalam memberitakan fenomena Bessmertniy Polk periode 2015-2018, yakni Russia Today dan Radio Free Europe/Radio Liberty. Penelitian ini menggunakan metode analisis konten kualitatif untuk mengeksplorasi laman RT dan RFE/RL. Data yang ditemukan akan dipadukan dengan tiga kategori teori strategi naratif yang dikemukakan oleh Miskimmon, O`Loughlin dan Roselle, yaitu International System Narrative, National Narrative, dan Issue Narrative. Narasi yang dibentuk ialah anti-Barat, patriotisme, serta kebijakan yang dimaksudkan untuk memperpanjang masa kepemimpinan Putin sebagai Presiden Rusia.
This paper aims to discuss the difference in news narratives towards Bessmertniy Polk phenomenon that has been made as an instrument for propaganda purpose by the Russian government and by using media. The Russian government sees the important and strategic role of the media, in this case, online media in particular, in shaping and controlling public opinion. Bessmertniy Polk has been made a tool by the Russian government in their mission to build patriotism through historical memories of World War II and redefinition of Russia`s national identity in the post Soviet era. Using strategic narrative, commonly used to interpret media narratives, this research aims to analyze the Russian government`s strategic narrative as represented in two online media with different perspectives and stances on the potrayal of Bessmertniy Polk phenomenon between 2015-2018 : Russia Today and Radio Free Europe/Radio Liberty. This research uses qualitative content analysis method to explore the web pages of RT and RFE/RL. The collected data will then be combined with three categories of strategic narrative by Misskimon, O`Loughlin, and Roselle: International System Narrative, National Narrative, and Issue Narrative. The built narratives are anti-West narrative, patriotism, and a policy aimed to further extend Putin`s term as Russia`s President."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khairuni Cesario
"Media merupakan sumber informasi mengenai konflik dan perang yang dianggap penting karena dapat mempengaruhi cara publik berfikir mengenai sebuah isu. Framing menjadi cara yang digunakan media untuk menyajikan informasi. Artikel ini bertujuan mengemukakan framing keterlibatan militer Rusia dalam perang sipil Suriah oleh media Sputnik. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah analisis konten dan dengan mengaplikasikan konsep framing Robert Entman. Framing dapat dilihat melalui pembentukan frame tertentu. Pengidentifikasian bentuk frame menggunakan pendekatan deduktif berdasarkan bentuk frame yang telah didefinisikan oleh Holli Semetko dan Patti M. Valkenburg. Hasilnya mengemukakan bahwa framing aktif digunakan oleh Sputnik untuk melegitimasi tindakan pemerintah Rusia dalam perang sipil Suriah melalui penggunaan frame tanggung jawab, frame moralitas dan frame konflik. Frame tersebut digunakan untuk menarik perhatian publik dan membuat publik berpikir bahwa keterlibatan militer Rusia adalah upaya positif untuk menyelesaikan perang sipil Suriah. Penggunaan frame tersebut menunjukkan bahwa sputnik menjadikan framing sebagai upaya pembentukan citra positif Rusia sebagai negara yang kuat kepada dunia internasional.

Media is considered a critical source of information regarding war and conflict due to its ability to affect publics thought of certain issue. Media uses framing to provide the information. This article aims to reveal framing used by Sputnik media in regards to the issue of Russian military involvement in the Syrian civil war. This article uses content analysis with accordance to Robert Entmans framing concept. Framing can be seen through the forming of certain frames. The identification of certain frames is gained through using a deductive approach that uses predefined frames by Holli Semetko dan Patti M. Valkenburg. The result shows that framing is actively used by Sputnik to legitimate the Russian governments action in the Syrian civil war through the use of frame of responsibility, morality and conflict. These frames are used to attract public attention and aim to influence public in thinking that the Russian militarys involvement is a positive attempt from Russia towards putting an end to the Syrian civil war. The usage of framing by Sputnik also demonstrates Sputniks effort in forming Russias positive image as a superpower country to the international world. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lestiani Melania
"Penelitian ini membahas peran perempuan dalam Duma pada masa Federasi Rusia (1993-2011). Kontitusi 1993 Rusia menyatakan bahwa perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki termasuk di dalam pemerintahan, namun ditemukan bahwa jumlah perempuan di dalam Duma tidak mengalami penambahan jumlah yang signifikan sejak tahun 1993-2011. Keterwakilan perempuan di dalam Duma dianggap dapat lebih memperhatikan masalah keadilan perempuan di Rusia. Peran perempuan Rusia di dalam Duma dikaji menggunakan teori gender and nations Nira Yuval-Davis dengan metode deskriptif analisis mengacu kepada indiator kebijakan dan partisipasi. Berdasarkan hasil analisis, peran perempuan Rusia di dalam Duma tidak banyak memberikan pengaruh signifikan kepada kesejahteraan perempuan Rusia.

This theses analyses the role of woman in the Duma on Russian Federation period (1993-2011). Russian constitution 1993 declared that women have equal rights with men including in the Russian government. The number of women in the Duma did not experience a significant increase in the number since 1993-2011. Representation of women in the Duma expected to pay more attention to women equality in Russia. The role of Russian woman in the Duma analyzes using the theory of gender and nations Nira Yuval-Davis with descriptif analysis method based of indicators policy and participation. Based on the analyzes, the role of women in the Duma not give significant impact to the welfare of Russian women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Ajie Basuki
"Penelitian ini membahas penggunaan bahasa Rusia di Uzbekistan pasca-Uni Soviet berkaitan dengan politik dan perencanaan bahasa di Uzbekistan. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif analitis, dengan mengumpulkan data dari undang-undang, dan hasil survey dari beberapa lembaga survey, lalu dianalisis dengan teori-teori politik dan perencanaan bahasa bahasa. Bukti-bukti yang terdapat di dalam skripsi ini menunjukkan bahwa Uzbekistan menerapkan Politik dan Perencanaan bahasa secara umum pada kehidupan sehari-hari, pendidikan, dan media massa dengan tujuan membangun identitas nasional dan integrasi sosial. Berkaitan dengan penerapan politik bahasa tersebut, terjadi bilingualisme bahasa di Uzbekistan dengan penggunaan bahasa Rusia dan bahasa Uzbek pada berbagai bidang. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa Rusia di Uzbekistan mengalami penurunan, walaupun masih digunakan secara luas.

This research explains the use of Russian language in post-Soviet Uzbekistan related to its language policy. This thesis uses descriptive-analytical method, with the constitution and language law of Uzbekistan as primary sources, and results of survey on language use in Uzbekistan from numerous institutions, then analyzed with language policy and planning theories . The evidence in this thesis shows that Uzbekistan has been implementing language policy and planning in spheres of general life, education, and mass media in purpose of building the national identity and social integrity. Related to the implementation of language policy, bilingualism occur in Uzbekistan with the use of Russian language and Uzbek language in many spheres of life. It is then concluded that the use of Russian language is reduced although it is still widely spoken."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyandra Faza Qintara
"Bersamaan dengan perang informasi dan manipulasi media di bawah kontrol pemerintah semenjak operasi militer Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, pemerintah Rusia memblokir akses masyarakat ke media sosial populer asal barat, seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Akibatnya, aplikasi asal Rusia, Telegram, meraih popularitas di Rusia dan dimanfaatkan oleh para millitary bloggers pro-Rusia untuk menyebarkan kesadaran akan konflik yang tengah menjadi sorotan masyarakat. Penelitian ini berusaha menjelaskan motivasi yang mendasari penyebaran informasi di kanal Telegram @maryananaumova. Dengan menggunakan metode analisis konten, penulis menemukan pola konten berulang yang didominasi oleh tuduhan dan ujaran kebencian terhadap Ukraina, serta narasi pencitraan/image branding Rusia selama bulan April-Mei 2022. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa identitas nasional dan afiliasi politik Maryana memiliki pengaruh dalam membentuk narasi di kanal Telegram yang cenderung memprioritaskan harga diri kelompok pro-Rusia.

Along with the cyber war and media manipulation under government control since the Russian military operation of Ukraine in February 2022, the Russian government has blocked public access to popular western social media, such as Instagram, Facebook and Twitter. As a result, a Russia-based social media called Telegram gained popularity and is used by pro-Russian military bloggers to spread awareness of the issue that was currently in focus among society. This research seeks to explain the motivation underlying the dissemination of information on @maryananaumova Telegram channel. By utilizing content analysis methods, the author identified recurring content patterns dominated by accusations and expressions of hatred towards Ukraine, as well as Russia’s image branding narrative throughout April-May 2023. The findings of this research demonstrate that Maryana's national identity and political affiliation exert influence in shaping the narrative on the Telegram channel, which tends to prioritize the dignity of pro-Russian groups."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>