Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nancy Duma H. S.
"ABSTRAK
Penelitian mengenai penegakan keadilan dalam cerita detektif Das Versprechen karya Friedrich Duerrenmatt dilakukan dari aspek cerita bertujuan mengetahui penyebab timbulnya ketidakadilan dalam usaha menegakkan keadilan sedangkan analisa dari aspek bentuk bertujuan untuk mengetahui kaitan antara penyimpangan struktural dalam Das Versprechen dari struktur cerita detektif konvensional dengan tema penegakan keadilan
Hasil penelitian aspek cerita dan aspek bentuk Das Versprechen kemudian dihubungkan dengan pandangan Friedrich Duerrenmatt mengenai penegakan keadilan dalam bukunya Monstervortrag ueber Gerechtigkeit und Recht. Penelitian aspek bentuk cerita detektif ini menggunakan teori cerita detektif dari buku Der Kriminalroman II: Zur Theorie and Geschichte einer Gattung (Editor: Jochen Vogt) dan buku Aspekte der erzaehlender Prosa: eine Einfuehrung in Erzaehltechnik and Romantheorie karangan Jochen Vogt.
Hasil penelitian menunjukkan hal-hal berikut ini. Penegakan keadilan yang dilakukan dalam sistem hukum juga dapat menyebabkan ketidakadilan apabila dalam usaha tersebut kepentingan pribadi lebih diutamakan dari pada keadilan itu sendiri. Di sisi lain, usaha penegakan keadilan secara absolut juga menimbulkan ketidakadilan karena dilakukan di luar sistem hukum. Masalah yang bersifat filosofis ini ditampilkan di dalam Das Versprechen melalui penyimpangan struktural dari struktur cerita detektif konvensional, yang berfungsi sebagai kritik terhadap penegakan keadilan dalam cerita detektif konvensional.

"
1999
S16204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina A. Sofjan
"Manusia adalah zoom politikon, makhluk sosial yang hampir dalam setiap aktivitasnya membutuhkan manusia lain. Namun, dalam bersosialisasi, manusia terkadang tidak mampu mengontrol dorongan-dorongan irasional dalam dirinya sehingga dapat menghancurkan manusia lain. Sisi Homo homini lupus dalam diri manusia ini diangkat oleh Tilman Rohrig dalam karyanya In dreihundert Jahren vielleicht. Ia melihat kenyataan di sekelilingnya bahwa sekelompok manusia senantiasa menghancurkan sekelompok yang lain. Melalui skripsi ini ditunjukkan apa-apa saja yang mempengaruhi Tilman Rdhrig dalam menulis roman tersebut serta kritik_kritiknya terhadap hubungan antarmanusia. Rohrig menyampaikan kritik-kritiknya melalui judul romannya yang ironis dan melalui beberapa peristiwa di dalam roman itu sendiri. Ia memperlihatkan dalam In dreihundert Jahren vielleicht bahwa perang tidak saja membuat para serdadu kehilangan rasa prikemanusiaan, tetapi juga membuat penduduk desa Eggebusch menderita dan tidak dapat bersosialisasi dengan baik. Dari uraian-uraian seluruh bab, dapat disimpulkan bahwa manusia mempunyai dua kecenderungan yang saling bertolak belakang yaitu: zoon politikon dan horno homini lupus. Jika manusia tidak dapat mengendalikan dorongan-_dorongan irasionalnya, maka ia akan menjadi homo homini lupus. Melalui In dreihundert Jahren vielleicht, Rohrig mencoba mengingatkan kepada kita agar menggunakan akal budi, menumbuhkan rasa cinta kasih terhadap sesama dan toleransi, untuk mengontrol dorongan-dorongan irasional tersebut, dan kemudian bersama-sama berusaha mewujudkan perdamaian di muka bumi."
2000
S14802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicitas Trimulyani
"ABSTRAK
Di Indonesia pada umumnya kebutuhan akan terjemahan semakin terasa, terutama di masa pembangunan ini seiring pesatnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang kita serap dari negara-negara maju. Oleh karena itulah kegiatan penerjemahan banyak dilakukan baik oleh penerjemah yang telah mapan ilmunya maupun penerjemah yang hanya mengan_dalkan pengalaman saja. Namun sayang, justru penerjemah lulusan sekolah pengalaman lebih banyak daripada pe-nerjemah yang telah menguasai teori terjemahan dengan baik. Akibatnya adalah sebagian besar hasil terjemahan merupakan hasil terjemahan interlinear. Melihat kenyataan tersebut, saya akan menunjukkan dan membuktikan melalui penulisan skripsi ini bahwa teori terjemahan amat berguna bagi penerjemah. Dengan menguasai teori terjemahan pe_nerjemah akan mendapatkan gambaran dan pegangan yang lebih pasti mengenai cara menerjemahkan yang baik. Namun, masih ada pendapat yang mengatakan bahwa dalam proses terjemahan tidaklah diperlukan teori karena kegiatan menerjemahkan itu lebih merupakan kegiatan artistik dan secara intuitif. Pekerjaan menerjemahkan melibatkan bahasa sepenuhnya karena melalui bahasa, pengarang, khususnya pengarang karya sastra, menyampaikan pesan/isi karyanya melalui permainan kata. Pada umumnya permainan kata sering terdapat pada karya sastra bahkan merupakan ciri khas pengarang karya sastra berbobot sehingga penerjemah acapkali sulit mencari padanan kata yang tepat dalam memperta-hankan ciri khas tersebut. Untuk itulah menurut saya penerjemah harus memiliki penguasaan bahasa (bahasa sasar_an maupun bahasa sumber) yang baik. Hal ini dikemukakan oleh Simatupang sebagai berikut: a. penguasaan bahasa sasaran yang baik, b. penguasaan bahasa sumber yang baik c. Penguasaan materi teks yang akan diterjemahkan, dan d. pengetahuan teori terjemahan dengan baik. (Simatupang,1979: 31-32). Perlunya penguasaan bahasa sumber dan bahasa sasaran serta penguasaan materi teks yang akan diterjemahkan dengan baik karena teks adalah rangkaian kalimat yang dibentuk berdasarkan sistim bahasa tertentu, sedangkan sistim bahasa tersebut mencerminkan kebudayaan suatu bangsa. Oleh karena itulah, kita tidak dapat begitu saja menerjemahkan suatu karya hanya dengan menukarkan kata. Menerjemahkan haruslah menerjemahkan suatu teks, dengan melihat konteksnya karena suatu teks mengandung latar budaya tersendiri. Honig, pakar teori terje-mahan, juga mengeluarkan pendapat yang menegaskan bahwa menerjemahkan adalah menerjemahkan suatu teks yang mengan_dung latar budaya. Tiap bahasa mempunyai struktur yang berbeda, terutama bahasa yang tidak serumpun. Seorang penerjemah yang telah mempelajari teori terjemahan tidak akan menerjemahkan kalimat lch habe Durst ke bahasa sasaran saya mempunyai kehausan. Namun dalam menerjemahkan bahasa yang serumpun juga sering terjadi masalah, seperti pada saat Pasta Penutupan Olimpiade Musim Dingin pada tahun 1976 di Inns_bruck. Pada papan raksasa tertera kalimat GOOD BYE IN LAKE PLACID (selamat tinggal di LAKE PLACID) yang di_terjemahkan dari kalimat AUF WIEDERSEHEN IN LAKE PLACID (sampai jumpa di LAKE PLACID) (Ibid., hlm. 9). Penerjemah kalimat Good Bye in Lake Placid hanya berorientasi pada frase Auf Wiedersehen dan tidak mengetahui dalam situasi bagaimana semestinya Good Bye digunakan. Hal ini perlu diperhatikan, sebab ada perbedaan antara bahasa Inggris dan bahasa Jerman mengenai perihal Abschied (meminta diri; berpisah). Pada sistem bahasa Inggris Abschied ditandai oleh penggunaan frase yang berbeda misalnya antara lain : See you, Good bye, Till Thursday dan We'll meet you again in. Ucapan-ucapan perpisahan ini sesuai dengan situasinya, yaitu apabila akan bertemu kembali pada suatu tempat dan waktu tertentu (See you) ataukah tidak jelas akan bertemu kembali (Good bye). Jadi, padanan yang tepat untuk kalimat Auf Wiedersehen in Lake Placid adalah We'll meet again in Lake Placid. Kalau Good bye tidak jelas apakah berjumpa kembali atau tidak. Dengan latar belakang inilah, saya akan menerapkan teori kritik terjemahan menurut Reid dalam menganalisis teks sumber dan teks sasarannya.

"
1989
S14635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvester Sila Wedjo
"Patriotisme adalah perasaan cinta terhadap tanah air yang diidealisasikan dalam bentuk kesediaan secara sukarela untuk mengabdi dan mengorbankan diri. Dengan beberapa jargon seperti Kehormatan. Gugur demi tanah air, Gugur di altar tanah air membuat rakyat menjadi tidak kritis untuk membedakan, mina yang benar dan niana yang tidak benar. Patriotisme ini sering membuat rakyat tidak mengetahui bahwa mereka telah dimanfaatkan oleh negara untuk kekuasaan. Kenyataan inilah yang ingin dibahas dalan skripsi ini. Kata-kata dan jargon-jargon yang digunakan dalam dua cerita pendek ini akan dianalisis dalam skripsi ini dengan bantuan latar belakang sosial historis Jerman. Dalam skripsi ini ditunjukkan pula peranan dan pengaruh dari pilihan kata yang digunakan dalam dua cerita pendek ini. Sumber data skripsi ini diambil dari dua cerita pendek karya Leonhard Frank yang berjudul Der Vater dan Die Kriegswitwe yang pada tahun 1919 kemudian dibukukan dalam sebuah roman yang berjudul Der Mensch ist gut. Kesimpulan dari skripsi ini menunjukkan bahwa kadang-kadang semangat patriotisme digunakan ke arah yang salah dan untuk ambisi kekuasaan negara saja. Dengan beberapa jargon yang rnembangkitkan semangat cinta tanah air membuat rakyat menjadi tidak kritis. Karena semangat patriotisme rakyat membunuh yang lain sebelum mereka sendiri terbunuh tanpa mereka mengerti untuk apa mereka melakukan semua itu. Dengan dua cerita pendek ini Leonhard Frank ingin mengkritik rakyat Jerman untuk tetap berpikir kritis dengan sesuatu yang berhubungan dengan patriotisme."
2000
S14804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lea Hutrinda
"Skripsi ini mencari citra perempuan pekerja asing Turki di Jerman melalui tokoh utama perempuan di dalam buku kumpulan cerpen Mutterzunge. Adapun cerpen yang dianalisis adalah Mutterzunge dan Großvaterzunge. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori analisis intrinsik dan teori intertekstual (ekstrinsik). Citra perempuan yang ditemukan dalam analisis adalah perempuan yang bebas, berani, mandiri, dan tangguh. Mereka pun manusia biasa yang juga dapat merasakan perasaan bahagia, sakit hati, dan jatuh cinta.

Abstract
This bachelor thesis is seeking the image of Turkish foreign female workers in Germany through the women main figures in a book of short stories named Mutterzunge. The short stories which have been analyzed are Mutterzunge and Großvaterzunge. The theories used in this thesis are the theories of intrinsic and intertextual (extrinsic) analysis. Images of women found in the analysis were women who are free, brave, independent, and strong. They too are ordinary human beings who can feel hurt, happiness and love."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S327
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Ardiansyah
"Flowrate merupakan parameter penting dalam sebuah sistem refrijerasi. Selama ini, pengukuran flowrate dianggap hal yang menyulitkan lantaran membutuhkan ketersediaan alat ukur. Oleh karena itu, berbagai alternatif pengukuran mulai dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Diantaranya adalah pengukuran flowrate melalui putaran motor pada kompresor torak. Dimana putaran tersebut dapat dibaca melalui sinyal tekanan keluaran kompresor yang kemudian diolah secara matematis untuk mendapatkan frekuensi dari putaran motor. Dalam hal ini, ada dua metode matematis yang digunakan untuk membaca frekuensi dari tekanan keluaran kompresor, yaitu Fast Fourier Transform (FFT) dan Chirp-Z Transform (CZT) dimana beban pendinginan divariasikan guna melihat pengaruhnya terhadap nilai flowrate yang didapat.

Flowrate is important value in a refrigeration system. During this time, flowrate measurement is considered difficult because it requires the availability of measuring instruments. Therefore, various alternative measurement begun to overcome it. Such as measuring flowrate based on the compressor speed in which it can be read by discharge pressure signal of the compressor and then it processed mathematically to obtain the frequency. In this case, there are two mathematical methods are used to find the frequency of the compressor speed, they are Fast Fourier Transform (FFT) and Chirp-Z Transform (CZT), where the cooling load was varied to see its effect on the flowrate that would be obtained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irish Hening
"Adanya masa pemerintahan Jerman Timur merupakan masa yang kelam bagi para warganya. Mereka diatur kebebasannya dan dikekang oleh pemerintah. Dalam novel Schuld, Grit Poppe mengemukakan pandangan dan kritiknya terhadap pemerintahan Jerman Timur. Kritik Grit Poppe terhadap pemerintahan Jerman Timur dianalisis dengan pendekatan sosiologi sastra yang difokuskan pada teori Pierre Bourdieu mengenai arena kekuasaan yang kemudian menjadi alat untuk menganalisa konflik di dalam novel ini yang mencerminkan kondisi sosial pada masa itu. Orang-orang yang melakukan perlawanan dengan pemerintah diawasi dan kemudian ditangkap oleh Stasi dan pihak Stasi tidak memandang umur orang yang ditangkap. Dengan perjuangan para warga Jerman Timur yang merindukan kebebasan, akhirnya Jerman Timur dan Jerman Barat kembali bersatu (Wiedervereinigung) dan masa reunifikasi ini dianggap juga sebagai masa perubahan "Wendezeit".

The government of East Germany has brought the dark time for its citizens. The government set up a restriction for its citizens liberty and restrained them too. In the novel Schuld, Grit Poppe put her views and criticisms towards the government of East Germany. Her Critics towards the government of East Germany were analyzed by sociology of literature approach that is focused on the theory of Pierre Bourdieu about field of power which used as tools to analyzing the conflicts in this novel that reflects the social conditions in that time. The people, who were against with the government will be monitored and then arrested by the Stasi and the Stasi irrespective of age. Through the struggle of the East German citizens who yearn for freedom, finally East Germany and West Germany reunited (Wiedervereinigung) and reunification is considered to be a time of change "Wendezeit"."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S63547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumbayak, Desri Maria
"ABSTRAK
Novel Song of Solomon karya Toni Morrison dan novel Mama Day karya Gloria Naylor merupakan dua karya besar penulis wanita kulit hitam. Dengan menggunakan unsur mitos dan aspek supranatural dalam menggerakkan alur cerita, Morrison dan Naylor mengangkat satu tema pencarian "dunia baru" melalui masing-masing tokoh utamanya. "Duna baru" yang merupakan sebuah idealisme dan obsesi orang kulit hitam untuk menemukan identitas rasnya disampaikan dengan sangat rill oleh Morrison dan Naylor. "Dunia baru" tersebut dikonstruksikan sebagai sebuah kota Shalimar dan pulau Willow Springs dengan ciri-ciri budaya lama orang kulit hitam sebagai pembentuknya.
Persoalan pencarian "dunia baru" yang berkaitan erat dengan konstruksi ras ditelaah dengan menggunakan satu pendekatan sosio-historis yang akan memaparkan persoalan dibalik pencarian "dunia baru". Song of Solomon dan Mama Day mengungkapkan bahwa permasalahan orang kulit hitam muncul tidak hanya ketika mereka berinteraksi dengan orang kulit putih sebagai pembeda, namun permasalah rumit yang muncul kemudian adalah ketika orang kulit hitam berinteraksi dengan sesama orang kulit hitam sendiri. Pada saat yang sama, Song of Solomon dan Mama Day mengungkap konflik internal ras kulit hitam sebagai manifestasi dari kaburnya identitas ras kulit hitam.
"Dunia baru" yang diposisikan di Selatan tersebut memapahkan konsep Utara yang selama ini disebut sebagai Promised Land. Idealisme ini akhirnya menyodorkan sebuah konstruksi sejarah baru orang kulit hitam, yang mengungkapkan kemampuan orang kulit hitam untuk bebas dari perbudakan. Konstruksi sejarah baru ini sebagai satu usaha untuk menepis sejarah orang kulit hitam yang selama ini dibentuk melalui kacamata orang kulit hitam yang selalu dihubungkan dengan perbudakan dan ketidakberdayaan orang kulit hitam.
"Duna baru" hanya merupakan sebuah alat untuk sementara lari dari konflik dilematis orang kulit hitam. Pencarian "dunia baru" tidak menjawab permasalahan orang kulit hitam untuk menemukan identitas rasnya. Morrison dan Naylor memaparkan posisi orang kulit hitam yang masih tetap tinggal dalam konflik dilematis yang sangat kuat dengan menunjukkan kegagalan kedua tokoh bertahan di "dunia baru" yang mereka cari.

ABSTRACT
Both Song of Solomon and Mama Day are masterpieces written by two black women writers, Toni Morrison and Gloria Naylor. They use mythical and supernatural aspects to develop the plot and present an issue of quest for a "new world" through respective character. "New world" as the Blacks' idealism and obsession is presented as a real fact. The "new world" is constructed as Shalimar town and Willow Springs Island. Both are characterized by the old culture of the Blacks.
The quest for the "new world" relating to the race categorization is analyzed by using the social-historical approach. The approach is employed to find out the problems behind the quest. Morrison and Naylor express that the Blacks' problems arise not only because of the interaction between the Whites, but also because of the interaction among the Blacks themselves which brings about more complicated problems. At the same time Song of Solomon and Mama Day present internal conflicts of the Blacks as the manifestation of their unclear identity.
"New world" positioned in South of America and rejects the existing concept of the North as the Promised Land. The idealism depicts a new history of the Black. It shows the ability of the Blacks to get freed from slavery. The construction functions as an effort to repute the Blacks' history which has been formed through the Whites' perspective before. It always relates to the Blacks' disability and slavery.
The "new world" is one of the means through which the Blacks can escape from their dilemmatic problem. The quest for "new world" can't answer the question of authentic identity. This thesis also concludes the writer's tone, which expresses dilemmatic conflicts of Blacks through the failure of the main character, to survive the "new world"."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Rosah Maria
"ABSTRAK
Housekeeping dan The Accidental Tourist adalah dua novel yang ditulis oleh dua penulis Anglo-Amerika. Kedua pengarang menyajikan tema individualisme di Amerika tahun 1980 berdasarkan perspektif kelompok mayoritas.
Kedua karya memuat pertentangan antara individualisme dan komunitas, yang kemudian dimenangkan oleh individualisme. Komunitas dalam kedua karya ini begitu menekankan nilai-nilai komunal yang menyebabkan tekanan bagi individu sehingga individu memberontak terhadap nilai-nilai mapan tersebut.
Kedua novel menawarkan sebuah gaya hidup alternatif yang disebut drifting. Drifting merupakan salah satu wujud dan individualisme dan menjadi sebuah gaya hidup alternatif bagi masyarakat Amerika tahun 1980-an, yang menolak budaya mapan. Orang yang mempunyai gaya hidup tersebut, tidak tergantung pada materi (uang) dan masa depan, biasanya memilih hidup dalam kemiskinan (simple, natural way of living).
Tesis ini membahas drifting yang berkaitan dengan bentuk drifting dan proses perobahan meunju realisasi gaya hidup drifting itu sendiri. Dalam pembahasan selanjutnya, drifting dikaitkan dengan konsep Ulf Hannerz yang berhubungan dengan pandangan "lokal" dan "tidak lokal" (cosmopolitan). Ditemukan bahwa di dalam tesis ird, drifting itu bukan hanya kebebasan individu untuk pindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa rencana sebelumnya, tetapi juga merupakan perubahan cara pandang seseorang terhadap dunia.

ABSTRACT
Housekeeping and The Accidental Tourist are two novels written by the two, so-called Anglo-American writers. The two authors present the issue of individualism in the American 1980s seen from the perspective of majority group.
The two works convey a conflict between individualism and community, but then, it is the individualism to be the priority. Community in the two works is so much to oppress the communal values that bring about the individual's oppression leading to the individual's rebellion against that established values.
The two novels offer the notion of an alternative lifestyle, the so-called drifting_ Drifting as an individual's freedom manisfestation becomes the American's alternative lifestyle in the 1980s that refuses to accept the established culture of White Anglo Saxon Protestant. One who adopts this kind of lifestyle does not depend on the material (money) and the future, usually chooses to live in poverty (simple, natural way of living).
This thesis discusses drifting in each novel dealing with the form and the process towards the drifting life realization itself. In its tracing, drifting is related to Ulf Hannerz's concept of "local" and "unlocal." (cosmopolitan) views. It's found that in this thesis, drifting is not just the individual freedom to move from one place to another without any plans and destinies, but the change of individual's way of view towards the world as well."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prih Suharto
"As we all know, the abortive coup which occured In the morning of the 1 st October 1965 (often called Gestapu or G-30-S/PKI) and Its aftermath, the destruction of the Communist Party of Indonesia (PKI), caused many people were killed, particularly In Java and Ball. Estimates of the numbers killed varied from 78,000 to one million. Many of them are people who was not ought to be killed.
This thesis analyzed Bowuk (1975, written by Umar Kayam) and Kubah (1980, written by Toharl) the two novels that tell the story about Gestapu. The aim of this thesis Is to find out a portrait whether why one (here is the protagonist of the story) claimed Involved or not Involved In such events were often said as one of the biggest tragedy in this century.
As a tool of analyses, this thesis used Barthes's syntagmaticparadygmatic approach as theorical framework. choose the approach because it can lead to read the story carefully, so we can follow what the protagonist (and other characters) did moment by moment until he or her was considered to be involved In Gestapu.
From the analyses I concluded that the Involvement of the two protagonists are different. It can be said that Bawuk (the protagonist of Bowuk), was Involved just because she tried to devote to her husband (Hassan, an activist of PK!) while on the other hand her husband was claimed as political fugitive.
Meanwhile, the involvement of Karman (protagonist of Kuboh) Is more caused by the scenario of the communist party to recrut him as cadre. Recrutment of Karman has made possible by problems which surrounded him, whether as a man who can not marry his beloved gki (R(fah, the daughter of Haji Bakir) or as a member of the lowerer who had "class-conflict" with Haji Bakir, one who came from upper class."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>