Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silitonga, Frans Putra Negara
"Industri dan konsumsi makanan dan kosmetik di Indonesia terus tumbuh setiap tahun dan; ini membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan industri-industri ini telah ditempatkan dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional pada 2015-2035 oleh Kementerian Perindustrian. Pertumbuhan industri ini meningkat serta produk ilegal, produk kedaluwarsa, dan bahan beracun. Pada 2017, 2.500 item makanan dan kosmetik tidak sesuai dengan peraturan BPOM. Untuk mengatasi hal ini, BPOM meluncurkan kebijakan baru yaitu 2D Barcode untuk digunakan dalam sistem track and trace mereka. Penelitian ini menggunakan model sistem  dinamis untuk sistem track and trace baru di BPOM. Penelitian ini bertujuan untuk menguji rasionalitas kebijakan ini, mengevaluasi berbagai alternatif, dan mengidentifikasi hambatan sistem.
Dalam studi ini, sistem diagram kausal loop dikembangkan sebagai model konseptual berdasarkan kesimpulan pemangku kepentingan. Setelah kausal loop akan dilanjutkan dengan membuat stock and flow diagram untuk melihat pengaruh implementasi 2D Barcode BPOM dalam mengatasi penjualan produk kosmetik dan makanan palsu di Indonesia. Di model penelitian ini akan juga membandingkan kebijakan BPOM sebelumnya di sistem pengawasan. Terdapat 3 alternatif skenario kebijakan dalam meningkatkan pengawasan produk. Skenario 1, peningkatan jumlah anggaran BPOM di bidang pengawasan. Skenario 2, penurunan biaya registrasi 2D Barcode pada produk. Skenario 3 yaitu kombinasi dari 2 keijakan sebelumnya.

Food and cosmetics industry and consumption in Indonesia continues to grow every year and; these help Indonesias economic growth. The growth of these industries has been placed in the National Industrial Development Master Plan in 2015-2035 by The Ministry of Industry. The growth of these industries increases along with the increase of many of infractions such as illegal products, expired products, and toxic materials. In 2017, 2.500 items of food and cosmetic products were not conforming with the BPOM regulations. In order to deal with this, BPOM launched a new regulation to use 2D Barcode as a track and trace system. This study uses a system dynamics model to simulate the effects of 2D Barcode as a new track and trace system in BPOM. This study aims to investigate the rationality of this policy, evaluate other different alternatives, and identify the system obstacles.
In this study, the causal loop system diagram was developed as a conceptual model based on the stakeholders conclusion. Next step is built stock and flow diagram to see the impact of the implementation of 2D Barcode in overcoming the sale of counterfeit cosmetic and food products in Indonesia. In this research model, it will also compare BPOMs previous policies in the surveillance system. There are 3 alternative scenarios in increasing product supervision. Scenario 1 is increasing the number of BPOM budgets in the supervision sector. Scenario 2 is decreasing the 2D Barcode product registration fee. Scenario 3 is a combination of two previous policies.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Altezza Wafi Munzir
"Salah satu bagian penting dalam mempertahankan market share dan daya saing pada sektor industri manapun adalah kepuasan pelanggan. Tentu saja ini berlaku pada sektor industry otomotif. Ulasan pelanggan dan kuesioner telah memiliki peran penting dalam meninjau kepuasan pelanggan selama ini, tapi semakin banyak pelanggan menggunakan waktu mereka online. Studi ini mengevaluasi dan menganalisa komen dan ulasan yang di-posting di social media, menggunakan cluster analysis dan text mining. Hasil dari studi ini adalah evaluasi resepsi pelanggan terhadap produk merek otomotif ternama, kelebihan dan kelemahannya, area-area mana saja yang dapat pujian dan kritisisme, supaya bisa membuat dan mengimplementasikan sistem prioritas untuk mempertahankan kepuasan pelanggan dan daya saing.

A large part of maintaining market share and a competitive advantage in any industrial sector is customer satisfaction. This also applies to the automotive industry. Customer reviews and questionnaires had played a large part in gauging customer satisfaction throughout the years, but an ever-increasing population of the customer base spends most of their time online. This study evaluates and analyzes comments and reviews posted in social media using cluster analysis through text mining. The output of this study is an evaluation of the general customer reception towards a leading automotive brand’s products, its specific strengths and weaknesses, areas that garner criticism or praise, in order to create and implement a prioritization system to maintain customer satisfaction and retain competitiveness.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andhika Pramudya
"Vehicle routing problem (VRP) adalah jenis pendekatan yang bertujuan untuk memilih jalur rute pendistribusian ke beberapa area lokasi pelanggan menggunakan sejumlah armada transportasi. Pendekatan ini akan diapadukan dengan metode Mix Integer Linear Programming (MILP) dan bantuan Software LINGO 18.0 untuk menyelesaikan permasalahan rute pendistribusian tabung gas LPG 3 Kg di PT Wanita Satria. Saat ini, PT Wanita Satria diberi tanggung jawab untuk mendistribusikan tabung LPG 3 kg ke 19 titik lokasi Pangkalan yang berada di sekitaran kecamatan Jagakarsa, Pasar Minggu, dan Pancoran. Pengiriman saat ini dirasa masih belum optimal karena hanya berdasarkan pengalaman supir dan kernet, terbukti dengan teroptimalisasinya waktu pengiriman dari yang sebelumnya membutuhkan waktu sebesar 361,9 menit menjadi 276,9 menit atau berkurang sekitar 23,5% dengan kondisi jumlah tabung yang dikirimkan sama, yakni 514 tabung dengan melewati 3 rute. Selanjutnya juga dilakukan hasil analisis sensitivitas untuk mengetahui apakah ada dampak dari perubahan parameter permintaan. Dari perubahan tersebut didaptkan hasil adanya perubahan rute, jumlah rute, namun tidak diperlukan tambahan kendaraan bahkan ketika ada kenaikan permintaan sampai 50%.

Vehicle routing problem (VRP) is a type of approach that aims to choose distribution routes to several customer location areas using a number of transportation fleets. This approach will be combined with the Mix Integer Linear Programming (MILP) method and the help of LINGO 18.0 Software to solve the problem of the distribution route for 3 Kg LPG gas cylinders at PT Wanita Satria. Currently, PT Wanita Satria is responsible for distributing 3 kg LPG cylinders to 19 Pangkalan locations around Jagakarsa, Pasar Minggu, and Pancoran sub-districts. The current delivery is still not optimal because it is only based on the experience of the driver and the assistant, as evidenced by the optimization of the delivery time from what previously took 361.9 minutes to 276.9 minutes or decreased by about 23.5% with the same condition that the number of tubes sent was the same. namely 514 tubes by passing 3 routes. Furthermore, the results of sensitivity analysis were also carried out to find out whether there was an impact from changes in demand parameters. From these changes, the results obtained are changes in routes, the number of routes, but no additional vehicles are needed even when there is an increase in demand of up to 50%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Handoko Purwojatmiko
"Penanganan limbah elektronik yang tidak tepat dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Limbah elektronik dihasilkan dari perkembangan pesat teknologi manufaktur yang mendorong revolusi industri sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Extended Producer Responsibility (EPR) adalah pendekatan kebijakan lingkungan yang berorientasi terhadap tanggung jawab produsen. Akan tetapi perkembangan EPR di negara berkembang masih kurang, dimana sistem pengumpulan dan daur ulang belum cukup diperhatikan. Di sisi lain, motivasi produsen dari sektor industri belum memiliki perhatian yang cukup untuk memperluas tanggung jawab produk mereka hingga tahap pasca konsumsi, terutama untuk mengambil kembali, memulihkan dan membuang. Studi ini mengeksplorasi faktor-faktor kunci yang dapat memotivasi produsen untuk sepenuhnya mengadopsi konsep EPR dalam industri elektronik di Indonesia. Model yang dibangun berdasarkan pada Theory of Planned Behavior (TPB) yang diperluas dalam konteks EPR. Model ini dibentuk oleh tiga konstruksi utama: perilaku individu, norma subyektif dan persepsi kontrol perilaku, serta tiga faktor lain yang diidentifikasi dari tinjauan pustaka dan wawancara kepada perwakilan perusahan yaitu insentif ekonomi, insentif administrasi dan insentif logistik. Faktor-faktor tersebut terlibat dalam membentuk intensi untuk melakukan suatu perilaku. Hasil yang didapatkan dari analisis jalur bahwa faktor insentif administrasi hanya dapat mempengaruhi intensi sedangakan insentif logistik dapat mempengaruhi perilaku produsen elektronik untuk mengadopsi EPR

Improper handling of WEEE (Waste Electrial and Electronic Equipment) can cause negative impacts on the environment and human health. WEEE is generated from the rapid development of manufacturing technology that has pushed the industrial revolution to have an impact on economic growth, especially in developing countries such as Indonesia. Extended Producer Responsibility (EPR) is an environmental policy approach that is oriented towards producer responsibility. However, the development of EPR in developing countries is still lacking, where the collection and recycling system has not been adequately addressed. On the other hand, the motivation of producers from the industrial sector does not have enough attention to expand their product responsibilities to the post-consumption stage, especially to take back, recover and dispose. This study explores the key factors that can motivate producers to fully adopt the EPR concept in the electronics industry in Indonesia. The model built based on extended Theory of Planned Behavior (TPB) in the context of EPR. This model is formed by three main constructs: attitude, subjective norms and perceived behavioral control, and three other factors that identified from literature reviews and interviews with producer representatives namely economic incentives, administrative incentives and logistic incentives. These factors are involved in forming the intention to behavior. The results obtained from the path analysis that administrative incentive factors can only influence intention while logistic incentives can influence the behavior of electronic producers to adopt EPR."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Atikah
"Perbankan syariah di Indonesia tumbuh cukup signifikan secara global namun masih dinilai relatif kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan perbankan dalam skala nasional. Adapun sejak tahun 2004, pertumbuhan perbankan syariah secara nasional tidak mencapai target tahunan yang diprediksi dalam Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah (AKSI) tahun 2016. Adapun hal tersebut terjadi karena dampak sistemik, utamanya adalah karena struktur sistem, modal yang terbatas, produk syariah yang kurang kompetitif dari produk perbankan konvensional. Adanya kompleksitas atas risiko sistemik tersebut, dibutuhkan analisis mendalam yang dapat menggambarkan konektivitas dari kendala- kendala yang secara dinamis berdampak pada keluaran sistem. Penelitian ini menghasilkan model sistem dinamis yang menggambarkan operasional perbankan syariah sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary). Model yang telah dibangun telah dapat menggambarkan struktur perbankan syariah, dengan perbedaan nilai asset rata- rata sebesar 0.6%. Adapun model dapat pula digunakan sebagai alat bantu pembelajaran untuk dapat memahami dampak implementasi strategi kebijakan pendorong pertumbuhan pasar.

Islamic banking in Indonesia has grown quite significantly globally yet is still considered relatively small compared to the growth of banks on a national scale. Furthermore since 2004, the growth of national Islamic banking has not reached the annual target predicted in the 2016 Islamic Financial Architecture Master Plan. This situation occurs due to systemic impacts, mainly due to the structure of the system, limited bank's capital, and sharia products that are less competitive than conventional banking products. Due to its complexion of the systemic risks requires an in- depth analysis that can describe the connectivity of the constraints that dynamically impact the system output. This research produces a dynamic system model that portray the operation of Islamic banking as a financial intermediary. As a result, model has been able to describe the structure of Islamic banking, with differences in asset values averaging 0.6%. The models can be used as learning aids to be able to understand the impact of implementing policy strategies that drive market growth.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52529
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanya Cendana
"Penilaian kinerja pemeliharaan penting dilakukan karena pemeliharaan dianggap sebagai biaya terbesar. Pemeliharaan juga mengembalikan barang ke kinerjanya yang semula sehingga keberadaannya perlu dilakukan. Ada banyak tools dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja pemeliharaan, salah satunya adalah dengan Maintenance Scorecard. Kombinasi antara Six Sigma dengan Maintenance Scorecard membantu menilai kinerja pemeliharaan dalam bentuk perhitungan DPMO dan sigma level serta membantu pemeliharaan agar menuju tujuan yang ingin dicapai.
Six Sigma Maintenance Scorecard terbukti efektif dalam mengevaluasi kinerja pemeliharaan berdasarkan penelitian terdahulu. Six Sigma Maintenance Scorecard menggunakan Maintenance Key Performance Indicators British Standard. Terdapat 21 indikator yang relevan terhadap Perusahaan, namun hanya 9 indikator yang dimasukkan kedalam perhitungan pada penelitian ini karena keterbatasan.
Hasil dari penelitian ini adalah pengukuran kinerja dengan Six Sigma Maintenance Scorecard sementara pada PT Indopelita Aircraft Services. Six Sigma Maintenance Scorecard masih bersifat sementara dikarenakan adanya indikator-indikator lain yang seharusnya turut dihitung. Selain itu, penelitian ini juga memberikan rekomendasi aspek yang perlu ditingkatkan serta saran untuk penelitian kedepannya dan PT Indopelita Aircraft Services.

Maintenance performance assessment is important to be done because maintenance is still considered as the biggest cost. Maintenance turns thing into its best performance so it is necessary to do maintenance. There are many tools to evaluate maintenance performance, one of those is Maintenance Scorecard. Combination between Six Sigma and Maintenance Scorecard helps evaluating maintenance performance with the calculation of DPMO and sigma level. It also helps to obtain the desired purpose.
Six Sigma Maintenance Scorecard is proven to be an effective tool to evaluate maintenance performance according to previous research. Six Sigma Maintenance Scorecard uses Maintenance Key Performance Indicators British Standard. There are 21 relevant indicators to company, but only 9 of them were included in this research because of limitation.
Results are the measurement using temporary Six Sigma Maintenance Scorecard in PT Indopelita Aircraft Services. Six Sigma Maintenance Scorecard is still temporary because of there are indicators which should be included too. Furthermore, this research also gives recommendation of aspects which should be improved and suggestions for both future research and PT Indopelita Aircraft Services.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library