Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panji Herlambang
"ABSTRAK
Penetapan Taman Nasional yang ditujukan untuk proses konservasi memberikan dampak terhadap ekonomi bagi masyarakat di sekitar wilayah Taman Nasional. Hal ini disebabkan Taman Nasional menjadi wilayah yang harus minim dari aktivitas manusia sehingga kegiatan seperti berladang, membuka lahan baru untuk berkebun, mencari kayu dihutan, berburu satwa menjadi sesuatu yang illegal dan melanggar aturan. Namun, kebutuhan ekonomi menyebabkan masyarakat tetap melakukan hal yang dilarang tersebut sehingga menimbulkan konflik antara pengelola Taman Nasional dengan masyarakat sekitar. Memberikan solusi melalui sosialisasi dan pengikutsertaan masyarakat dalam proses konservasi tidak menyelesaikan masalah hingga keakarnya, yaitu kebutuhan ekonomi. Ekowisata berbasis komunitas dianggap bisa menjembatani kebutuhan konservasi dan kebutuhan ekonomi. Namun untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan modal sosial yang bisa merekatkan komunitas sehingga pengelolaan dan pengembangan ekowisata yang suistainable dapat terwujudkan dengan baik. Tulisan ini akan menjelaskan bagaimana modal sosial bekerja terhadap hal tersebut. Untuk menjelaskan hal tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif dan data sekunder dengan triangulasi data sebagai upaya untuk memvalidasi hal tersebut.

ABSTRACT
Determination of the National Park aimed at the conservation process has an impact on the economic needs for people in the area around the National Park. This is due to the National Park into an area that should be minimal so that the activities of human activities such as farming, clearing new land for gardening, look for wood in the forest, wildlife and hunting turned into something illegal and a violation of the rules. However, the economic needs that the community keep doing things that are prohibited so that later lead to conflicts between park managers and the local community. Providing solutions through awareness and community participation in the conservation process is not considered to basically solve the problem, the economic needs. Community-based Ecotourism is considered to bridge the needs of conservation and economic needs. But to achieve this, the necessary social capital that can glue the community so that the management and development of ecotourism suistainable can materialize well. This article will explain how social capital works against it. To explain this, this study using research methods with qualitative approaches and secondary data with the triangulation of data in an attempt to validate it."
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alma Karimah
"ABSTRAK
‘Aisyiyah merupakan suatu gerakan sosial yang menggunakan bentuk organisasi
dalam mencapai tujuannya. Asumsi utama penelitian ini adalah ‘Aisyiyah gagal
melakukan gerakannya di level grassroot. Pengelolaan sumber daya dan
kegagalan ‘Aisyiyah melakukan framing isu penyantunan anak yatim dan dhuafa
merupakan dua hal yang menyebabkan ‘Aisyiyah gagal melakukan gerakan di
tingkat grassroot. Hal ini dibuktikan melalui penelitian ini yang melihat panti
asuhan sebagai salah satu kegiatan ‘Aisyiyah di tingkat grassroot. Pengelolaan
sumber daya panti asuhan yang tidak baik serta ketidakmampuan ‘Aisyiyah dalam
mem-framing panti asuhan sebagai ikon penyantunan anak yatim dan dhuafa
merupakan cerminan kinerja ‘Aisyiyah di level bawah, meskipun ‘Aisyiyah
membawa nama besar Muhammadiyah.

ABSTRACT
Aisyiyah is a social movement that uses a form of organization in achieving its
goal. The main assumption of this study is ‘Aisyiyah failed to perform at the level
of grassroots. Failure in managing resources and failure in doing framing of the
issue of orphans are two things that cause 'Aisyiyah to fail at grassroots level. This
is proven by this study by seeing orphanage as one of ‘Aisyiyah’s activities at
grassroots level. Bad resource management in the orphanage as well as the
inability of Aisyiyah in framing orphanage as an icon their movement reflects
Aisyiyah at grassroot level, although 'Aisyiyah carries the well-known name of
Muhammadiyah."
2014
S53893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Puspa Madasari
"Tesis ini membongkar bagaimana kekuasaan bekerja membentuk diskursus arus utama novel-novel Indonesia hari ini. Melalui Foucauldiandiscourse analysis, ditelusuri asal-usul terbentuknya diskursus dominan dalam tiga genre novel: novel islami, percintaan, dan perlawanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapitalisme bersama-sama dengan negara menjadi aktor utama pembentuk diskursus utama.
Novel islami yang pada awalnya otonom, pada akhirnya pun harus tunduk dan berkompromi dengan kepentingan kapitalisme dan negara demi tetap mendapat ruang dalam wacana arus utama. Sumbangan utama tesis ini adalah membuka diskusi kritis terhadap diskursus kesusastraan Indonesia seraya memberi pemahaman bahwa ruang perlawanan senantiasa terbuka, baik terhadap wacana kesusastraan itu sendiri maupun terhadap kekuasaan pada umumnya.

This thesis aims to find out and explain how power works to form Indonesia's existing novels currently become the main/ruling discourses within the society.Using Foucauldian Discourse Analysis, the thesis seek to find the origins of the formation of dominant discourse in three novel genres: Islamic, romance and critical/debunking novels. The research finds that capitalism together with the state become the two main factors behind the creation of such main discourses.
Islamic novels which were autonomous at the initial stage later fell into the trap of capitalism and compromised itself and were cooptated to serve the interest of capitalists, markets and the state in an attempt to stay in the main discourse. The Islamic novels even form a coalition with the two actors in one ultimate goal of creating the main discourse which is seen beneficial for all of them. The main contribution of this thesis is allowing and opening critical discussion on main discourses in Indonesian literature while providing an insight and understanding that there will always be room of resistance and being critical against ruling discourses within te country's literature as well as against power in general.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Maulidia
"Tulisan ini mendeskripsikan tentang proses reproduksi identitas keluarga muslim Jawa. Dalam kasus ini, tulisan ini menjelaskan bagaimana keluarga muslim Jawa mengadopsi konsep "bani" dari budaya Arab. Konteks sosial fenomena sosiologi ini adalah komunitas lokal di Jatibarang. Sebagian besar anggota komunitas adalah muslim dan sebagian besar mereka berafiliasi NU. Bani Ma'shum sebagai keluarga muslim Jawa melakukan tiga strategi untuk mereproduksi identitas mereka dalam arena sosial keagamaan, politik, dan ekonomi. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif untuk menjelaskan ketiga strategi yang dilakukan oleh Bani Ma'shum. Konsep yang digunakan adalah konsep Bourdieu tentang habitus, arena, dan modal.
Temuan dari tulisan ini adalah mengungkapkan Bani yang mengidentifikasi keluarga muslim Jawa dalam dua hal, pertama meningkatnya kesadaran para anggota komunitas Bani Ma'shum sebagai keluarga besar. Kedua status sosial Bani Ma'shum diakui oleh masyarakat Jatibarang sebagai komunitas yang memiliki pengaruh besar dalam arena sosial keagamaan, politik, dan ekonomi. Dalam arena sosial keagamaan, strategi mereka menjadi pengurus masjid dan mushalla, guru ngaji, guru madrasah, dan penceramah di masjid. Arena ekonomi dan politik adalah reproduksi eksternal Bani Ma'shum. Sebagian besar Bani Ma'shum adalah pedagang dan menjadi identitas mereka dalam berinteraksi dengan masyarakat Jatibarang lainnya. Dalam arena politik, para sesepuh Bani Ma'shum cukup didengar dan disegani dalam pemilihan calon lurah dan pemilihan calon anggota legislatif. Aktivitas yang dilakukan oleh Bani Ma'shum untuk memperkuat identitas mereka adalah acara haul dan halal bihalal, pengajian ibu-ibu jam'iyyah sabtunan, dan pengajian bapak-bapak jam'iyyah mudzakaroh.

This study is to describe the reproduction of identity process of Javanese moslem family. In this case, the study describe how this Javanese moslem family adopted concept of "bani" from Arab culture. The social context of this sociological phenomenon is local community in Jatibarang. Most of members this community are moslems and large part of them is affiliated with Nahdhatul Ulama. Bani Ma'shum as Javanese moslem family conducted three strategies to reproduce their identity in social religious, political, and economic areas. This study used qualitative method to describe those three strategies conducted by Bani Ma'shum. The concepts used in this studi is Bourdieu concepts are habitus, field, and capital.
Findings of this study reveals then the adoption of Bani as concept that identify the Javanese moslem family result in the first the increasing awareness of members of Bani Ma'shum as an extended family. Second the social status of Bani Ma'shum is recognized by adhere members of Jatibarang as having more influence in social religious, political, and economic fields. Economic and political field are external reproduction of Bani Ma'shum. Most of Bani Ma'shum are traders and become their identity in a social interact with other society of Jatibarang. In political field, the elders of Bani Ma'shum are respected by candidates headman in the selection of legislative elections. The activities to reinforce their identity are haul and halal bihalal, jam'iyyah sabtunan, and jam'iyyah mudzakaroh.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library