Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuli Setianingsih
"ABSTRAK
Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Salah satu
penyebab tingginya kasus TB disebabkan adanya resistensi Mycobacterium
tuberculosis (Mtb) terhadap obat anti tuberkulosis. Isoniazid (INH) yang merupakan
salah satu obat lini pertama dalam pengobatan TB adalah pro-drug yang akan diubah
menjadi bentuk aktifnya melalui aktivitas protein KatG Mtb. Mutasi pada gen katG
yang mengkode protein KatG kemungkinan mempengaruhi aktivitas katalase dan
peroksidase protein sehingga menyebabkan resistensi Mtb terhadap INH. Dalam
studi ini, dilakukan kontruksi plasmid rekombinan protein KatG tipe liar dan protein
KatG dengan mutasi baru pada residu N330D dan H400Y, serta mutasi yang umum
dijumpai pada residu S315T dan S315N. Ekspresi protein KatG rekombinan
dilakukan menggunakan host E. coli. Over ekspresi kelima protein rekombinan KatG
terjadi setelah induksi IPTG. Purifikasi protein KatG rekombinan dilakukan
berdasarkan prinsip kromatografi afinitas menggunakan Nikel sepharose. Setelah
purifikasi diperoleh protein KatG yang murni. Aktivitas katalase dan peroksidase
protein rekombinan KatG diukur pada berbagai konsentrasi substrat yang diperlukan
dalam pengukuran efisiensi katalitik kedua aktivitas protein KatG. Hasilnya
menunjukkan bahwa mutan protein KatG memiliki efisiensi katalitik yang lebih
rendah dari protein KatG tipe liar. Penurunan efisiensi katalitik aktivitas katalase
mutan N330D dan H400Y sebesar 31% dan 37% dan untuk aktifitas peroksidase
sebesar 39% dan 3% dibandingkan KatG tipe liar. Struktur 3 dimensi protein KatG
dari mutan tersebut dibuat menggunakan perangkat Modeller dan divisualisasikan
menggunakan perangkat Pymol. Tidak terdapat adanya perubahan konformasi 3
dimensi protein KatG mutan dibandingkan dengan struktur 3 dimensi protein KatG
tipe liar. Namun, letak residu N330D dan H400Y yang berada dekat daerah aktif
ikatan INH pada protein KatG kemungkinan berpengaruh terhadap penurunan
aktivitas enzimatik protein KatG.

ABSTRACT
Tuberculosis (TB) is currently a major health problem in Indonesia. One of the many
causes of the high incident of TB is due to the resistance of the Mycobacterium
tuberculosis (Mtb) to anti-TB drugs. Isoniazid (INH), one of the first line anti-TB
drugs for TB treatment, is a pro-drug that is converted to its active form through the
activity of Mtb KatG protein. Mutations in the katG gene encoding KatG may affect
the catalytic efficiency of the catalase and peroxidase activities of the protein that
eventually confers resistance to INH. In this study, recombinant plasmids containing
katG gene that have new mutations on residue N330D dan H400Y, wild type, as well
as mutant proteins with common mutations at residue S315T and S315N were
constructed. Expression of recombinant KatG was performed using E. coli as an
expression host. Over expression of recombinant KatG was facilitated by IPTG
induction. Purification of recombinant KatG was performed using affinity
chromatography employing Nickel sepharose. Pure recombinant proteins were
obtained, and the catalase and peroxidase activities of the recombinant KatG protein
were measured at various concentration of substrates. Result showed that mutant
KatGs have a lower catalytic efficiency for both catalase and peroxidase activities
than the wild type protein. Decreasing catalytic efficiency for catalase of mutants
N330D and H400Y were 31% and 37% than that of wild type KatG, while catalytic
efficiency for peroxidase of mutants N330D and H400Y were 39% and 3% lower
than that of wild type. Three dimensional structures of mutant KatGs were generated
using Modeller and visualized using PyMol softwares. The three dimensional
structural of mutant KatG showed no conformational change compared with that of
wild type KatG. However, the location of residues N330D and H400Y which are in
the close proximity to the active site of KatG for INH binding is likely to have an
effect on the decreased enzymatic activities of mutant KatG proteins."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ay ly Margaret
"Tujuan: Mengetahui aktivitas MnSOD pada darah penderita kanker paru dengan riwayat merokok, menilai hubungan aktivitas MnSOD dengan stres oksidatif dan genotipe MnSOD.
Metode: Penelitian ini adalah studi kasus kontrol. Sampel yang digunakan adalah set leukosit dari 20 pasien kanker paru di RS Persahahatao Jakarta, Kontrol adalah 50 pcrokok dan 50 non perokok dari pabrik pulp di Tangerang. Pcmeriksaan aktivitas spesifik MnSOD berdasarkan prinsip penghambatan terhadap xantin oxidase. untuk menghambat Cu/ZnSOD perlu ditambahkan natrium sianida 5 mM pada sampel lalu diinkubnsi 5 menit pada suhu ruang. Kadar MDA plasma ditcntukan berdasarkan reaksi dcngan asam tiobarbituat membentuk produk berwama merah sesuai metod: Wills, pengukuran kadar karbonil plasma menggunakan metode modifikasi Levine. Aktivitas spesifik katalnse ditentukan berdasarkan penguraian H2O2 yang terjadi menglkuti metode modiflkasi Mates. Pemeriksaan genotype menggunakan metode PCR-RFLP dengan NgoMIV sebagai enzim restriksi.
Hasil: Kadar MDA plasma pada paslen kanker paru kbih rcndah cJibundingk0-n konlrol (p*"0,479). Hal ini merupakan konsekuensi dari progresivitas tumor mekanisme yang menyebabkan belum jelas). mekanisme adaptasi terhadap stres oksidatif atau digunakan sebagai sumber pcmbentukan oksidasi protein. Kadar karbonil plasma pada pasien kanker paru lebih tinggi dibandingkan konfrol (p=0.003), Hal ini menandakan sistem antloksidan telah jenuh dengan ROS yang tinggi dl jaringan paru, juga menandakan kerusakan sel yang lebih luas dan berat. Aktivitas spesifik katalase pada darah penderita kanker paru lebih rendah daripada ke!ompok kontrol (p=0.036). Hal ini mungkin disebabkan oleh ROS di jaringan yang tinggi atau karcna telah terjadi kerusakan oksidatif pada protein. Aktivitas spesifik MnSOD pada pusien kanker paru lebih rendah datipada kontrol (p=0,000). Hal ini menunjukkan enzim MnSOD telah jenuh oleh ROS yang banyak, kerusakan oksidatif pada protein MnSOD. atau gangguan transpor MnSOD, Aktivitas spesifik MnSOD pada perokok juga lebih rendah dilbandingkan dengan non perokok, Hal ini menunjukkan bahwa pajanan asap rokok yang kontinu mcningkatkan pruduksi ROS sehingga aktivitas enzim menurun. Studi ini menemukan genotipe Val/val dan Val/Ala pada kelompok kanker paru (80% dan 20%), pada perokok (90% dan 10%), dan non perokok (100% dan 0%). Kami tidak menemukan genotipe Ala/Ala pada kelompok kasus dan kontrol. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara genotipe dengan aktivitas spesifik MnSOD.
Kesimpulan: Kebiasaan metokok mempengaruhi aktivitas spesifik MnSOD di darah. Penyakin kanker paru dengan kebiasaan merokok mempengaruhi aktivitas spesifik MnSOD di darah. Perubahan aktivitas spesifik MnSOD berkorelasi lemah dengan kerusakan oksidatif baik pada kelompok kanker paru, kontrol perokok, dan non perokok. Tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas spesifik MnSOD dengan genotipe MnSOD Ala16Val pada kekompok kanker paru dan kontrol. Aktivitas spesifik MnSOD dalam darah dapat diusulkan sebagai petanda dini karsinogenesis paru pada perokok."
Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T32017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Alicia Farma
"ABSTRAK
Latar Belakang: Keadaan hipoksia akan menimbulkan respons adaptasi untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Perubahan fisiologis (peningkatan denyut jantung, nadi, dan frekuensi pernafasan) terjadi untuk menjamin penyediaan oksigen terutama untuk otak. Faktor transkripsi HIF-1 yang penting untuk mengatasi hipoksia, terdiri atas dua subunit yaitu HIF-1α dan HIF-1β yang dalam keadaan hipoksia membentuk heterodimer dan mengatur ekspresi sejumlah gen target untuk mengatasi hipoksia. Hipoksia akan menyebabkan produksi H+ oleh sel meningkat. Paru akan mengurangi keadaan melalui eksresi CO2 dan H2O. Proses ini membutuhkan enzim anhidrase karbonat (CA). Peran EKA yang disintesis di paru diperlukan untuk menaikan tekanan darah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons HIF-1α, CA dan EKA pada paru tikus yang mengalami hipoksia sistemik kronik.
Metode: 25 ekor tikus jantan Sprague-Dawley dibagi secara acak dalam 5 kelompok dan 4 kelompok diinduksi hipoksia normobarik sistemik selama 1, 3. 5, dan 7 hari. Dilakukan pengukuran protein HIF-1α (ELISA), ekspresi relatif mRNA HIF-1α, CA9 dan Ace1 (real time RT-PCR satu langkah). Aktivitas enzim CA total dan aktivitas EKA total (metode spektrofotometri).
Hasil: Ekspresi mRNA HIF-1α meningkat pada hari ke 5 induksi hipoksia (ANOVA, p=0,006), protein HIF-1α mengalami peningkatan hingga hari ke 7 hipoksia (ANOVA, p=0,038), dan keduanya berkorelasi sedang dan bermakna (Pearson, R=0,426). Ekspresi mRNA CA9 dan aktivitas CA total meningkat pada hipoksia (p>0,05), dan berkorelasi sedang. Ekspresi mRNA Ace1 meningkat seiring dengan lamanya induksi (p>0,05), sedangkan aktivitas EKA total meningkat pada hari ke 3 hipoksia, dan berkorelasi sangat lemah. Hasil uji korelasi juga menunjukkan hubungan yang kuat antara protein HIF-1α dengan ekspresi mRNA Ace1, namun sangat lemah dengan ekspresi mRNA CA9.
Kesimpulan: Terjadi peningkatan HIF-1α, CA dan EKA selama induksi hipoksia pada paru tikus. Protein HIF-1α meregulasi ekspresi CA9 dan Ace1.

ABSTRACT
Background: Hypoxia will cause adaptation response to maintain the body homeostasis. Physiological changes (increased heart rate, pulse, and respiratory rates) occur to supply oxygen especially brain. The transcription factor HIF-1 is important to overcome hypoxia condition, which composed of two subunits: HIF-1α and HIF-1β to form a heterodimer, and then regulate the expression of a target gene. Hypoxia causes increase H+ production in the cells. Lungs will decrease this condition through CO2 and H2O excretion. This process requires the enzyme carbonic anhydrase (CA). The blood pressure increases during hypoxia and ACE which is synthesized in the lung required increasing the blood pressure through renin angiotensin system (RAS).
Aims: To analyze response of HIF-1α, carbonic anhydrase, and angiotensin converting enzyme in the chronically hypoxia.
Methods: The lung tissues of 25 young male Sprague-Dawley rats were exposed to chronic systemic hypoxia (O2 10%: N290%) for 1, 3, 5, and 7 days. mRNA expression of HIF-1α, CA9, and Ace1 (one step real time RT-PCR). HIF-1α protein was determined with ELISA. The activities of CA and ACE were measured spectrophotometrically.
Results: mRNA expression of HIF-1α increased in 5 days after induction (ANOVA, p=0,006), and protein HIF-1α was found to be the highest at 7 days after induction (ANOVA, p=0,038), and both of them was correlated significant. The highest expression of CA9 and specific activities of total CA were measured in 5 days after induction (p<0,05). Expression of Ace1 increased during induction, but not the specific activities of ACE total. A Strong correlation was found between HIF-1α protein with Ace1 mRNA expression, but not with CA9 mRNA expression.
Conclusions: During chronic hypoxia, an increase HIF-1α, CA and ACE. HIF-1α protein can regulate CA9, and Ace1 expression.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library