Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadhil
"ABSTRAK
Kebakaran pada gudang penyimpanan kertas dan kayu membutuhkan sistem proteksi yang tidak merusak material yang terbakar. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi kadar konsentrasi oksigen yang berada pada udara normal. Metode ini bertujuan mengurangi resiko perambatan api saat terjadi kebakaran. Penelitian sifat bakar mengenai persentase pengurangan massa, laju pengurangan massa, dan laju pengurangan luas material selulosa terhadap pengaruh konsentrasi oksigen.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah LOI (Limiting Oxygen Index) Penyalaan awal sampel menggunakan piloted ignition dilakukan pada posisi vertikal pada udara normal dan perambatan pada konsentrasi oksigen di bawah udara normal. Pengujian menggunakan empat variasi konsentrasi oksigen (% volum) yaitu 20,9 ; 19,6 ; 17,5 dan 16,3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pengurangan massa terbesar dan terkecil untuk sampel kayu dan kertas masing-masing pada konsentrasi 20,9 % dan 16,3 %. Hal yang sama juga terjadi pada laju perambatan luas sampel. Semakin rendah konsentrasi oksigen, maka semakin sedikit massa yang terbakar dan laju perambatan yang lebih lambat

ABSTRACT
Fire on wood and paper storage warehouse requires protection system that will not damage the burning material. One of the methods is by reducing oxygen concentration level at normal air. This method aims to reduce the risk of fire propagation during actual fire. Research is done on the nature of the fuel mass reduction percentage, the rate of mass reduction, and the rate of area reduction of cellulosic material as the effect of oxygen concentration.
The method that was used in this research is based on LOI (Limiting Oxygen Index) . Ignition of the sample using piloted ignition was done in vertical position under normal air condition and propagation of fire at lower oxygen concentration in normal air. The tests used four variations of oxygen concentration (volume %), which were 20.9; 19.6; 17.5 and 16.3. The results showed thatthe largest and the smallest mass reduction percentage for wood and paper occurred at a concentration of 20.9% and 16.3%, respectively. The same thing happened in burned area propagation rate of the sample. The lower the oxygen concentration, the less the mass being burned and a slower rate of propagation"
2015
T43824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachman Setiawan
"Gasifier biomassa merupakan mesin yang menghasilkan gas sintetis dari pembakaran tidak lengkap yang memanfaatkan biomassa seperti tumbuhan dan hewan. Hasil dari proses gasifikasi, seperti karbon monoksida, metana, dan hidrogen, dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk generator mesin gas atau pembakar gas. Salah satu penerapan gasifier biomassa di Indonesia adalah kebutuhan elektrisasi yang besar namun terpisah oleh pulau-pulau, sehingga diperlukan suatu gasifier yang mampu dijalankan dengan mudah dan fleksibel dalam proses perawatan. Penelitian ini mengembangkan suatu sistem kontrol pada gasifier biomassa kapasitas 10 kilowatt berbasis Programmable Logic Control atau PLC yang bisa dijalankan dengan otomatis dan manual melalui pendekatan pengaturan temperatur pada reaktor, selain itu juga dilakukan uji ketahanan dan karakteristik pada seluruh aktuator pada gasifier untuk aspek pendukung kelayakan alat yang akan dilakukan otomatisasi dan melakukan analisa terhadap rancangan mekanikal terhadap gasifier yang diuji. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan sistem kontrol untuk biomassa gasifier pada kapasitas 10 kiloWatt sehingga mampu meningkatkan fleksibilitas, produksi, dan menjaga kualitas gas ketika siap untuk komersialisasi. Sehingga mampu tercapainya sebuah alat gasifier yang mampu ditempatkan terutama pada daerah 3T yaitu Tertinggal, Terdepan, dan Terluar.

Biomass gasifier is a machine that produces synthetic gas from incomplete combustion that utilizes biomass such as plants and animals. The results of the gasification process, such as carbon monoxide, methane, and hydrogen, can be used as alternative fuels for gas engine generators or gas burners. One of the applications of biomass gasifier in Indonesia is obvious of electrification demand but separated by the islands, so we need a gasifier that is able to run easily and flexibly for maintenance process. The research develops a control system on a 10 kilowatt capacity biomass gasifier based on Programmable Logic Control or PLC that can be run automatically and manually through the reactor temperature control approach, besides it also tests the durability and characteristics of all actuators in the gasifier for aspects of the feasibility of the equipment used for automation and analysis of the mechanical design of the gasifier will be tested. The research purpose is developing a control system for biomass gasifier at 10 kiloWatt capacity so as to increase flexibility, production, and maintain gas quality when ready for commercialization. So as to be able to achieve a gasifier that is able to be placed especially in 3T areas namely Disadvantaged, Leading, and Outermost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giska Pramesti
"Kebakaran lahan gambut di Indonesia masih memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi untuk terjadi. Hal ini membuat Badan Restorasi Gambut membuat teknik pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran. Salah satunya adalah dengan memperhatikan penataan air dalam metode rewetting yang bertujuan untuk menjaga dan mengembalikan kelembapan lahan gambut. Metode rewetting ini menjadi dasar dari penerapan teknik canal blocking yang digunakan di beberapa lahan gambut, contohnya pada Kesatuan Hidrologi Gambut Sungai Buluh Besar. Studi kasus ini dilakukan guna menganalisis dampak dari lahan gambut yang mengalami kekeringan dan pengaruh gambut yang menggunakan metode rewetting dalam penyebaran titik api. Lahan gambut yang mengalami defisit air ternyata meningkatkan laju perambatan dari pembakaran membara dan berpotensi meningkatkan sifat hidrofobik yang dimiliki gambut. Hal ini harus dicegah dengan penjagaan tinggi muka air lahan gambut yang tidak boleh berada di bawah 0.4 m dari permukaan gambut sesuai dengan keputusan Kementerian Lingkungan Hidup KLHK No.16 Tahun 2017. Berdasarkan keputusan tersebut, maka Badan Restorasi Gambut bekerjasama dengan masyarakat setempat melakukan pengambilan data terkait penyekatan di KHG Sungai Buluh Besar. Setelah peneliti melakukan pengolahan data yang diambil dari dokumen Rencana Tindakan Tahunan Restorasi Gambut 2018 dan halaman situs sipalaga.brg.co.id, maka didapatkan nilai keandalan penjagaan tinggi muka air di lahan gambut dengan penyekatan adalah sebesar 95.83%. Ini membuat nilai neraca air per tahunnya mengalami surplus dengan asumsi kelebihan volume air di musim hujan ditampung pada kolam penampung. Fluktuasi nilai neraca air yang dihasilkan per tahunnya dikaitkan dengan penemuan hotspot di sekitar lahan gambut tersebut. Dari data data yang didapatkan menunjukkan bahwa semakin banyak neraca air yang dihasilkan maka semakin sedikit jumlah hotspot yang ditemukan.

Peatland fires in Indonesia still have a high level of vulnerability to occur. This incident made the Peat Restoration Institution make a fire prevention method. One of that is to pay attention to water arrangement in the rewetting method that aims to maintain and restore peatland moisture. This rewetting method forms the basis of the application of canal blocking technique used in several peatlands, such as in the Buluh Besar Peat Hydrology Unit. This case study was conducted to analyze the impact of peatlands experiencing drought and the effect of peat using rewetting methods in spreading hotspots. Peatlands that experience a water deficit increase the propagation rate of smoldering combustion and have the potential to improve the hydrophobic nature of peat. This fact must be prevented by maintaining the peatland water level that must not be below 0.4 m from peat surface based on the decision of the Ministry of Environment (KLHK) No.16 of 2017. Based on this decision, the Peat Restoration Agency, in collaboration with the local community, collected data related to the canal blocking in KHG Sungai Buluh Besar. After the researchers conducted data processing taken from the 2018 Peatland Restoration Annual Action Plan document and sipalaga.brg.co.id, the reliability value of water level guarding in peatlands with canal blocking is 95.83%. It makes the annual water balance value surplus with the assumption that the excess volume of water in the rainy season is accommodated in the reservoir. Fluctuations in the value of the water balance produced annually are associated with the discovery of hotspots around the peatlands. From the data obtained shows that the more water balance produced, the less number of hotspots found."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Renaldy
"Kebakaran hutan dan lahan merupakan fenomena yang acap kali terjadi di dunia, termasuk di Indonesia. Kebakaran ini menimbulkan emisi yang sangat besar. Sebagai contoh, Karhutla di Indonesia pada tahun 1997 diperkirakan melepas karbon ke atmosfer sebesar 0.81 sampai 2.57 Gt, atau setara dengan 13-40% emisi karbon dari bahan bakar fossil tahunan (Page, et al., 2002). Namun, angka ini sedang dikaji ulang oleh para peneliti karena adanya overestimation pada emission factor yang digunakan oleh IPCC, dan emisi karbon ekuivalen yang dihasilkan Indonesia pun diperkirakan 19% lebih sedikit dari apa yang diperkirakan oleh IPCC. (Erianto Indra Putra, 2016). Dampak dari emisi ini berakibat buruk bagi manusia karena selain mengurangi kualitas udara yang dapat mengakibatkan kerusakan sistem pernafasan, bahkan partikulat yang berterbangan bisa membuat penerbangan regional dan internasional tidak dapat beroperasi. Penelitian kali ini bertujuan untuk mencari tahu korelasi dari pengaruh luasan kebakaran gambut dengan emisi (CO dan PM) yang dihasilkan. Dari penelitian ini, didapat kecepatan persebaran luas rata-rata sebesar 3.27 cm2 per menit, angka flux antara CO dan area kebakaran sebesar 1.708 CO ppm/cm2, dan partikulat memiliki pembacaan yang cenderung konstan selama perambatan antara 25,000 µg/m3 hingga 50,000 Aµg/m3.
Forest and land fire are phenomenon that happens around the world, and that includes Indonesia. This fire produces a large amount of emission. For an example, forest fire in Indonesia on year 1997 were predicted releasing around 0.81 up to 2.57 Gt of carbon into the atmosphere, or equivalent of 13-40% carbon emission from fossil fuel annually (Page, et al., 2002). But this number is currently re-evaluated by researchers since there has been an overestimation on the emission factor used by IPCC, and carbon equivalent measurements may have been 19% less than what current IPCC emission factors indicate.Namun, angka ini sedang dikaji ulang oleh para peneliti karena adanya overestimation pada emission factor yang digunakan oleh IPCC, dan emisi karbon ekuivalen yang dihasilkan Indonesia pun diperkirakan 19% lebih sedikit dari apa yang diperkirakan oleh IPCC. (Erianto Indra Putra, 2016) Emission leads to many consequences for humans, because the emisison lowers the air quality index that leads to respiratory issues, and the particulates flying around can also leads to both regional and international flights unable to operate. This research purposes are to study the type and pattern of the emission produced by the peat fire and to finds the correlation between smoldering spread area and emission (CO and PM) produced. The results show that the smoldering spread rate area is 3.27 cm2 per minutes, flux of CO and smoldering spread area is 1.708 CO ppm/cm2, and a constant reading of particulates around 25,000 Aµg/m3 up to 50,000 Aµg/m3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Rizki Perdana
"ABSTRAK
Penulisan ini berdiskusi tentang sifat-sifat yang dimiliki oleh gambut dalam kondisi yang berbeda. Sifat yang biasanya dimiliki oleh gambut adalah sifat hidrofilik. Namun, dalam keadaan atau kondisi tertentu sifat ini mulai berubah menjadi hidrofobik. Sifat hidrofobik ini adapat menimbulkan peristiwa yang serius di alam, terutama lahan gambut. Peristiwa yang biasa terjadi adalah kebakaran lahan gambut dan saat ini masih dipelajari oeh para insyinyur. Dan nantinya diketahui bahwa yang menyebabkan kebakaran lahan gambut merupakan sifat hidrofobik dari gambut. Di samping itu, sifat hidrofobik ini dapat menjadi manfaat di bidang lain. Peristiwa tumpahan minyak sering terjadi di bidang perminyakan. Tumpahan minyak dapat membahayakan makhluk hidup terutama manusia. Namun, ada banyak cara umtuk menangani tumpahan minyak seperti, cara pembakaran, penyerapan, dispersan, dan cara mekanik. Ditambah lagi, gambut merupakan salah satu bahan penyerap dan dapat digunakan cara penyerapan dengan gambut. Dengan itu, sifat-sifat gambut dapat di jelajah. Bereksperimen dengan gambut dapat dilakukan untuk mengetahui kemampuan gambut sebagai bahan penyerap.

ABSTRACT
This study discusses about the characteristics of peat in several different condition. The property which peat has normally is normally hydrophilic. However at certain extreme condition its property begins to change into hydrophobic. This hydrophobic property might cause some serious incident in nature especially peatland. Commonly occurred incident is land fire that was currently studied by many fire safety engineer. It was known later that hydrophobic properties of peat led the land fire to occur. On the other hand, this properties of peat can be beneficial in other sector of engineering. Oil spill incident was known largely in engineering sector. It causes harms to many living organisms including human. There are many ways to handle oil spill incident such as, mechanical method, in site burning method, sorbent method, and dispersant method. Moreover, studies said that peat is categorized as a sorbent. Thus, peat can be used in sorbent method in handling oil spill incident. Therefore, the characteristics of peat can be explored more. In addition, experimenting with peat to acknowledge its capability in handling oil spill can also be done. Various approach to understand the properties and characteristics of peat will also be carried out."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Pratantyo
"Smoldering (pembakaran membara) adalah pembakaran yang lambat, bersuhu rendah, dengan jilatan api yang tidak terlihat dan sering terjadi di kebakaran lahan gambut. penyebaran smoldering terjadi karena tercapainya parameter besar suplai oksigen, panas yang dihasilkan dan panas yang dilepas ke lingkungan. Kondisi tanah gambut yang berpori dan berserat menyebabkan mudah masuknya suplai oksigen. Sulitnya menuju lokasi lahan gambut yang terbakar adalah salah satu masalah untuk melakukan pemadaman. Penelitian ini bertujuan mengamati secara visual bagaimana pengaruh permeabilitas gambut palangkaraya terhadap fenomena perambatan smoldering dengan cara melakukan pemadatan pada gambut. Proses pemadatan dilakukan sebagai konstruksi awal dalam pembuatan jalan dan dapat mengurangi permeabilitas dan densitas serta nilai pori pada tanah, sehingga dapat memutus suplai oksigen di tanah yang terpadatkan. Pekerjaan eksperimental dilakukan di reaktor stainless steel 20 x 20 cm dengan papan insulasi pada dinding reaktor untuk meminimalisir panas yang terbuang ke lingkungan. Eksperimen dilakukan dengan memadatkan sampel gambut yang telah dikeringkan (MC ~11%) di bagian tengah reaktor dengan alat pemadat. Gambut dinyalakan dengan electric coil heater dengan daya 100 watt di salah satu sisi reaktor. Proses pembakaran yang terjadi di permukaan diamati dengan kamera normal, kamera inframerah FLIR dan sistem penyimpanan data. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya perlambatan smoldering pada bagian tanah yang terpadatkan dibanding pada smoldering tanah gambut undisturbed, walaupun pada akhirnya smoldering tetap terjadi di seluruh bagian reaktor.

Smoldering is a slow burning, low temperature, a flameless combustion and frequently happens in peatland fires. The smoldering spread occurs because of the parameter achievement in oxygen supply, generated heat and heat released to environment. The condition of porous and fibrous peat soils makes oxygen supply easily happens. The difficulty of getting to the location of the burning peatland is one of the problems to extinguish the fire. This study aims to observe with thermal visual the permeability impact on Palangkaraya peat to smoldering propagation phenomenon with peat compaction. Compaction is an initial step on road construction and reduces permeability and pore value in soils, so it can cut off the oxygen supply on compressed soil. The experimental works were carried out in a stainless 20 x 20 cm reactor with an insulation board on reactor walls to minimize the heat that wasted to environment. The experiment works by compacting a dried peat samples (MC ~11%) in the center region of the reactor with a compactor. Peat then ignited using an electric coil heater powered by 100 watts of electricity on one side of the reactor. The combustion process that occur in the surface are observed by a normal camera, an infrared FLIR Camera and data storage system. The results showed a slowdown effects of smoldering on the compacted soil compared to undisturbed peat smoldering, although in the end smoldering stil occurs in all region of the reactor"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Furqon Hidayat
"Biomassa merupakan salah satu potensi energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan penggunaan energi fosil. Indonesia memiliki potensi energi biomassa sebesar 49.810 MW yang berasal dari limbah dan tanaman. Pemanfaatan energi tersebut dapat dilakukan melalui proses gasifikasi yang mengubah biomassa menjadi gas sintetik. Salah satu metode untuk memodelkan proses tersebut adalah dengan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Studi literatur yang dilakukan menunjukkan bahwa metode artificial neural network (ANN) adalah pendekatan AI yang sering dipakai untuk melakukan pemodelan proses gasifikasi. Namun, ANN memiliki beberapa kekurangan dalam pemodelan dinamis yang kemudian disempurnakan melalui salah satu pengembangannya yang dinamakan recurrent neural network (RNN) yang mampu memodelkan variabel dependen terhadap waktu. Kesimpulan dari penelitian ini menyarankan agar pengembangan RNN dapat dijadikan acuan untuk membuat sistem kontrol pintar pada prototipe gasifier yang akan datang.

Biomass is one of the alternative energy sources to reduce the usage of fossil energy. The potential of biomass energy in Indonesia reaches 49,810 MW, which comes from organic wastes and plants. Gasification is a process to convert biomass to synthetic gas, which is one of the utilizations of biomass energy. Artificial Intelligence (AI) implemented to model the complex process of gasification. Artificial Neural Network (ANN) is a common approach in AI to model the process in the gasifier. Yet, ANN is still inferior in modeling dynamic process that leads to an improvement of ANN called recurrent neural network (RNN). The result of this study suggests that RNN could be the foundation for the development of smart control for the next prototypes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonifacius Raditya Yudha Atmaja
"Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan permintaan biodiesel sebagai energi alternatif pengganti petrodiesel dengan emisi yang lebih rendah. Namun, ada kekhawatiran yang meningkat bahwa penggunaan biodiesel memiliki dampak buruk pada mesin karena kadar air yang tinggi menyebabkan pembentukan lumpur dan pertumbuhan mikroba. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan desain dasar unit pemurnian biodiesel dengan menggunakan media penggabungan, filter membran, dan sistem UV. Untuk mengetahui apakah unit pemurnian mampu mengatasi masalah tersebut, percobaan dilakukan dengan mengolah sampel biodiesel melalui pilot project dan memvalidasi hasilnya menggunakan pengujian visual dan pengukuran jumlah partikel. Selain itu, evaluasi ekonomi dilakukan untuk menganalisis potensi keuntungan ekonomi dari unit ini. Hasilnya menunjukkan bahwa unit berhasil mengirimkan bahan bakar yang lebih bersih dengan peningkatan dari bahan bakar ASTM D1500 skala 5,5 menjadi 2,5 dan mengurangi kandungan partikulat dari skala ISO4406 26/22/18 menjadi 18/14/10. Selain itu, unit purifier dapat menghasilkan potensi penghematan hingga 54 miliar rupiah per tahun dengan kapasitas 1500 L/menit.

In recent years, there has been an increasing demand for biodiesel as an energy alternative to petrodiesel with lower emissions. However, there is increasing concern that the use of biodiesel has an adverse impact on the engine due to the high moisture content leading to sludge formation and microbial growth. The main purpose of this study is to develop the basic design of a biodiesel purification unit by using coalescing media, a membrane filter, and a UV system. To determine whether the purification unit is able to solve the problem, the experiment was executed by processing biodiesel samples through the pilot project and validated the result using visual testing and particle count measurement. In addition, an economic evaluation is carried out to analyze any potential economic advantage of this unit. The result indicates that the unit is managed to deliver the cleaner fuel with improvement from ASTM D1500 scale 5.5 fuel to 2.5 and reducing the particulate content from ISO4406 scale 26/22/18 to 18/14/10. Moreover, the purifier unit could generate potential savings of up to 54 billion rupiahs per year with capacity 1500 L/mins."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fazlur Rachman
"Menurut UU Nomor 22 Tahun 2021, Bahan bakar minyak (BBM) adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari minyak bumi. BBM yang dijual dipasaran pada umumnya berupa bensin dan solar dengan berbagai variasi bilangan oktan dan setana. Salah satu fasilitas yang digunakan untuk distibusi BBM ke masyarakat adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Kegiatan operasi di SPBU memiliki potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja, seperti dari vapor dari bahan bakar yang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran dan ledakan, emisi seperti CO dan H2S yang dapat mengakibatkan gangguan Kesehatan pada pekerja, dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jumlah vapor yang bisa dipulihkan oleh Vapor Recovery Unit (VRU), mengetahui % konsentrasi LEL vapor bahan bakar serta CO, H2S yang terdeteksi di lingkungan SPBU, dan mengetahui kelayakan ekonomi pemasangan VRU. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu: 1) pengukuran % konsentrasi Lower explosive limit (LEL) dari vapor dengan menggunakan gas tester di Lokasi, 2) analisis kelayakan ekonomi dengan menggunakan data yang didapat. hasil dari penelitian ini adalah tidak ditemukan adanya vapor dan emisi lainnya pada saat VRU beroperasi serta secara keekonomian VRU yang dipasang pada SPBU PT. X Karang Tengah dengan kapasitas unloading 3.000 kL per tahun memiliki NPV pada tahun ke-20 adalah Rp. 2.178.349.743, IRR 22,6%, dan payback period selama pada tahun ke-6 dan apabila dioptimalkan pada SPBU dengan kapasitas unloading 8.000 kL per tahun, maka akan mendapatkan Rp 5.345.145.184, IRR 42,8%, dan payback period pada tahun ke-3.

According to Law Number 22 of 2021 Indonesian Constitution, fuel oil (BBM) is fuel that originates and/or is processed from petroleum. Fuel sold on the market is generally petrol and diesel with various octane and cetane numbers. One of the facilities used to distribute fuel to the public is a Public Fuel Filling Station. Operational activities at gas stations have potential dangers that can cause work accidents, such as vapor from fuel which can cause fires and explosions, and then CO and H2S which can cause health problems for workers, and so on. The aim of this research is to determine the amount of vapor that can be recovered by a Vapor Recovery Unit (VRU), to determine the vapor detected in the gas station environment, and to determine the economic feasibility of installing a VRU. This research was carried out in two stages, namely: 1) measuring the concentration LEL of vapor, CO, and H2S using a gas tester at the location, 2) economic feasibility analysis using the data obtained. The results of this research are that no vapor and other emissions were found when the VRU was operating and and economically, the VRU installed at the PT gas station. X Karang Tengah with an unloading capacity of 3,000 kL per year has an NPV in the 20th year of Rp. 2.178.349.743, IRR 22,6%, and payback period during the 6th year and if optimized at gas stations with an unloading capacity of 8,000 kL per year will get IDR 5.345.145.184, IRR 42,8%, and payback period in the 3rd year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agis Gilang Setiawan
"Gasifier biomassa merupakan mesin yang menghasilkan gas syntetic atau syngas dari pembakaran parsial yang berbahan bakar biomassa. Lab Gasifikasi UI sudah mengembangkan purwarupa gasifier sejak 2016. Target utama penelitian di Lab Gasifikasi UI adalah dapat memproduksi gasifier secara masal yang dapat dijalankan dimanapun selama terdapat bahan bakar biomassa. Pada gasifier dengan kapasistas 10 kW ini terdapat 4 motor utama yang perlu dikontrol agar gasifier dapat menghasilkan syngas yang baik. Sehingga, dibutuhkan sistem kontrol yang mudah agar warga-warga desa dapat menjalankan gasifier dengan sangat mudah. Penelitian ini mengembangkan sistem kontrol berbasis PLC (Programmable Logic Control) dan menggunakan speed preset untuk mengatur kecepatan motor. Sehingga, diharapkan mampu membuat gasifier yang dapat dijalankan siapapun dengan sangat mudah.

Biomass gasifier is a machine that produces syntetic gas or syngas from partial combustion of biomass fuel. The UI Gasification Lab has been developing gasifier prototypes since 2016. The main target of research at the UI Gasification Lab is to be able to mass produce gasifiers that can be run anywhere as long as there is biomass fuel. In this gasifier with a capacity of 10 kW, there are 4 main motors that need to be controlled so that the gasifier can produce combustible syngas. Thus, an easy control system is needed so that villagers can run the gasifier very easily. This study develops a control system based on PLC (Programmable Logic Control) and uses a preset speed to adjust the motor speed. So, it is expected to be able to make a gasifier that can be run by anyone very easily."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>