Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Holden, Joseph A., 1949-2009
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2012
597.482 HOL z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Vin
"Radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berdampak negatif pada kesehatan. Antioksidan, terutama dari tanaman obat, memiliki kemampuan untuk menetralisir radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi antioksidan serta aktivitas protektif daun ciplukan (Physalis angulata) terhadap radikal bebas pada embrio zebrafish dan brine shrimp. Fragmen-fragmen pengenal serbuk simplisia daun dan daun ciplukan diidentifikasi secara mikroskopik. Metode ultrasound-assisted extraction (UAE) digunakan untuk mengekstraksi daun ciplukan menggunakan pelarut etanol 96%. Profil fitokimia ekstrak dianalisis melalui skrining fitokimia dan LC-MS. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa daun ciplukan mengandung senyawa golongan alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, terpenoid, dan glikosida. Selain itu, data LC-MS menunjukkan bahwa daun ciplukan mengandung physalin A, robinetin 3-rutinosid, dan pheophorbid A, yang telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan. Ekstrak tersebut kemudian digunakan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan secara in vitro dengan metode DPPH, ABTS, dan FRAP. Ketiga uji masing-masing menghasilkan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 126,423 ± 2,09 ppm, 46,292 ± 0,49 ppm, dan 15,977 ± 0,31 FeSO4 E g/100 g ekstrak. Selanjutnya, efek protektif dari ekstrak juga dievaluasi dengan pengujian toksisitas dan efek protektif secara in vivo pada embrio zebrafish dan brine shrimp. Hasil menunjukkan bahwa toksisitas pada embrio zebrafish praktis tidak toksik (LC50 158,947 ppm) dan pada brine shrimp cukup toksik (LC50 264,289 ppm). Efek protektif dari radikal bebas H2O2 pada keduanya berada di konsentrasi 12,5–50 ppm, dengan persentase bertahan hidup yang lebih tinggi daripada kontrol positif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% daun ciplukan memiliki aktivitas antioksidan dan efek protektif terhadap radikal bebas H2O2.

Free radicals could induce oxidative stress, negatively affecting health. Antioxidants, including from medicinal plants, can counteract these effects. This study investigates the antioxidant potential and protective properties of gooseberry (Physalis angulata) leaf extract on zebrafish embryo and brine shrimp. Identification of fragments from leaf simplicial powder and leaves are done microscopically. Ultrasound-assisted extraction (UAE) was used to extract gooseberry leaves using 96% ethanol solvent. The phytochemical profile of the extract was analyzed through phytochemical screening and LC-MS. Phytochemical screening results showed that gooseberry leaves contain alkaloids, saponins, flavonoids, tannins, terpenoids, and glycosides. LC-MS analysis identified key antioxidants such as physalin A, robinetin 3-rutinoside, and pheophorbide A. In vitro antioxidant assessments using DPPH, ABTS, and FRAP assays showed antioxidant activity with IC50 values of 126.423 ± 2.09 ppm, 46.292 ± 0.49 ppm, and 15.977 ± 0.31 FeSO4 E g/100 g extract, respectively. In vivo studies evaluated toxicity and protective effects against H2O2-induced oxidative stress, revealing nontoxic activity in zebrafish embryos and moderate toxicity in brine shrimp. The results indicated that toxicity in zebrafish embryos was practically non-toxic (LC50 value of 158,947 ppm), while in brine shrimp was moderately toxic (LC50 value of 264,289 ppm). The protective effect against H2O2-induced free radicals in both models was observed at concentrations of 12.5–50 ppm. These findings demonstrate that the extract has protective effects as evidenced by higher survival rates compared to the positive control group. In conclusion, the 96% ethanolic extract of gooseberry leaves shows promising antioxidant and protective properties against oxidative stress."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rizky Afrilia
"Stunting merupakan masalah malnutrisi global yang menyebabkan gangguan pertumbuhan. Prevalensi stunting di Indonesia (21,6%) dan global (22,3%) melebihi standar WHO (20%). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas kulit jeruk manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck) sebagai antioksidan dalam mencegah stunting. Penelitian eksperimental ini melibatkan ekstraksi kulit jeruk dengan metode maserasi dan UAE, serta pengujian fitokimia, analisa senyawa dengan metode LCMS dan KLT densitometri. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Uji in vivo dilakukan pada embrio zebrafish yang dikelompokkan ke dalam 11 kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen ekstraksi kulit jeruk secara maserasi dan UAE masing- masing sebesar 10,21% dan 33,00%. Analisis LC-MS/MS mengidentifikasi kandungan flavonoid, termasuk naringin, diosmetin, tangeretin, nobiletin, dan hesperidin. Analisa KLT densitometri pada ekstrak kulit jeruk didapatkan senyawa naringenin dengan kadar 0,73% (ekstraksi maserasi) dan 1,16% (ekstraksi UAE).Ekstrak dengan pelarut etanol 96% mengandung senyawa fenol (29,68 ± 0,07 mg/g) dan flavonoid (14,11 ± 0,45mg/g) yang menunjukkan aktivitas antioksidan kuat dengan IC50 sebesar 48,61 ± 1,68 μg/mL. Secara in silico, naringin memiliki ikatan yang kuat dan stabil dengan enzim NOX2 dibandingkan flavonoid lainnya.Pemberian ekstrak maserasi dan UAE kulit jeruk manis serta naringenin menunjukkan pengaruh signifikan pada panjang badan zebrafish usia 6 dan 9 dpf (p value < 0,05), namun tidak signifikan pada kepadatan tulang (p value > 0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak kulit jeruk manis berpotensi sebagai antioksidan untuk pencegahan stunting melalui uji in silico, in vitro, dan in vivo pada hewan coba zebrafish menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Stunting is a global malnutrition problem that causes growth disorders. The prevalence of stunting in Indonesia (21.6%) and globally (22.3%) exceeds the WHO standard (20%). This study aims to evaluate the effectiveness of sweet orange peel (Citrus sinensis (L.) Osbeck) As Osbeck)as an antioxidant in preventing stunting. This experimental study involved orange peel extraction using the maceration and UAE methods, as well as phytochemical testing, compound analysis using the LCMS and TLC densitometry methods. Antioxidant activity used the DPPH method. In vivo were carried out on zebrafish embryos grouped into 11 treatment groups. The results showed that the yield of orange peel extraction by maceration and UAE was 10.21% and 33.00%. LCMS analysis identified flavonoid content (naringin, diosmetin, tangeretin, nobiletin, and hesperidin). TLC densitometric analysis of orange peel extract obtained naringenin compound with levels of 0.73% (maceration) and 1.16% (UAE). The extract contains phenol compounds (29.68±0.07 mg / g) and flavonoids (14.11±0.45 mg/g) which show strong antioxidant activity with IC50 of 48.6±1.68 μg/mL. In silico, naringin has a strong and stable bond with the NOX2 enzyme compared to other flavonoids. Administration of maceration extract and UAE of sweet orange peel and naringenin showed a significant effect on the body length of zebrafish aged 6 and 9 dpf (p value < 0.05), but was not significant on bone density (p value > 0.05). This study concludes that sweet orange peel extract has the potential as an antioxidant to prevent stunting through in silico, in vitro, and in vivo on zebrafish experimental showing promising results."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salina Febriany
"Diabetes adalah penyakit kronis yang memerlukan pengobatan jangka panjang untuk dapat mencegah efek komplikasi. Salah satu cara adalah dengan pengobatan tradisional. Sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat besar, Indonesia juga memiliki obat tradisional yang disebut JAMU. Pengkajian secara bioinformatik dengan aplikasi berbasis web diperoleh kandidat formula antihiperglikemik terkuat yaitu brotowali, jahe, sembung, dan pare. Untuk membuktikan bahwa formula jamu berdasarkan bioinformatika dengan komposisi tersebut dilakukan pencarian komposisi terbaik jamu antihiperglikemik pada Zebrafish serta tikus jantan albino galur Sprague Dawley. Induksi pada Zebrafish dilakukan menggunakan larutan glukosa 111 mM selama 14 hari sedangkan pada tikus jantan albino galur SD digunakan streptozotosin pada dosis 45 mg/kgBB dengan penambahan larutan fruktosa 10%.
Dari hasil diperoleh kombinasi pare dan sembung dengan perbandingan 1:1 merupakan formula dengan penurunan kadar glukosa darah tertinggi pada Zebrafish (57.36%), dan dosis 400 mg/kgBB merupakan dosis terbaik dalam menurunankan kadar glukosa darah tikus (66,56±7,93 %) yang tidak berbeda bermakna terhadap kadar glukosa darah tikus yang diberikan glibenklamid 5 mg/kgBB (p>0,05). Hasil histologi pankreas menggunakan pewarnaan HE menunjukan bahwa pada pankreas dengan pemberian jamu 800 dan 400 mg/kgBB tidak mengalami kelainan yang spesifik, namun sel yang terdapat pada pulau langerhans tidak sebanyak seperti pada kelompok kontrol normal.

Diabetes is a chronic disease that requires long-term treatment to prevent complications effects. Some people in some countries use traditional medicine. Indonesia is a country with enormous biodiversity, therefore Indonesia has a traditional medicine is called Jamu. With is a web-based bioinformatics applications assessment, it is obtained the antihyperglycemic formula for diabetes which strongest candidate is brotowali (Tinospora crispa), ginger (Zingiber officinale), sembung (Blumea balsamifera), and pare (Momordica charantia). In order to get the best composition of herbs antihyperglycemic formula based in bioinformatics the research have performed test in zebrafish and Sprague Dawley strain albino male rats. Induction in zebrafish carried out using a solution of 111 mM glucose for 14 days and the male albino rats used streptozotosin at 45 mg/kg dose with the addition of 10% fructose solution.
The result shows that sembung (Blumea balsamifera) and pare (Momordica charantia) combination with a ratio of 1: 1 is the formula with the highest decrease in blood glucose levels in Zebrafish (57.36%), and a dose of 400 mg / kg was the best dose decrease blood glucose levels in rats (66.56 ± 7.93%) which did not differ significantly on blood glucose levels of mice were given glibenclamide 5 mg/kg (p> 0.05). Pancreatic histology results using HE staining showed that the pancreas which is given 800 and 400 mg/kg herbs has no specific abnormalities, but the cells contained Langerhans island is not as much as in the normal control group."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
T45433
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library