Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 410 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novrina Riastiyani Efendi
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang hubungan komponen manajemen modal kerja
perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia terhadap valuasi
saham dan profitabilitas. Adapun komponen dari manajemen modal kerja yang
menjadi variabel bebas yaitu terdiri dari CCC (Cash Conversion Cycle).CACLR
(Current Asset to Current Liability Ratio), CLTAR (Current Liability to Total
Asset Ratio), CATAR (Current Asset to Total Aset Ratio), dan DTAR (Debt to
Asset Ratio). Sementara itu variabel terikat dari penelitian ini terdiri dari Tobin’s
Q rasio mewakili valuasi saham, ROA (Return on Asset) dan ROIC (Return on
Investment Capital) digunakan untuk pengukuran profitabilitas perusahaan. Untuk
menganalisis hungan tersebut digunakan uji korelasi Pearson dan uji regresi linier
berganda. Berdasarkan uji diatas menghasilkan analisis yang berbeda-beda.

ABSTRACT
This study analyze of association between working capital management
component ie, CATAR (Current Asset to Total Asset Ratio), CACLR (Current
Asset to Current Liability Ratio), CCC (Cash Conversion Cycle), CLTAR
(Current Asset to Total Asset Ratio), and DTAR (Debt to Asset Ratio) as
independent variable. On The other hand, as dependen variable Tobin’s Q uses for
examine market valuation, meanwhile ROA (Return On Asset) and ROIC
(Return on Investment Capital) used as dependen variable that represent
Profitability on manufacture firms. Pearson correlation and multiple linier
regression are used to calculate the statistic methods. The result of this study
reveal many variety of causes based on dependen and independen variable."
2014
S54463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julio Fath Irmawan
"[ ABSTRAK
Berdasarkan teori sosiologi, sebuah grup bisa di definisikan sebagai gabungan dua orang atau lebih yang berinteraksi satu sama lain, mempunyai karakter yang mirip dan juga mempunyai keinginan untuk bersatu. Makalah ini akan membahas tentang grup yang terdiri dari individual individual yang tinggal di 3/37 Sandford Street, St Lucia, Brisbane, Australia, yang terdiri dari tiga orang teman saya dan saya sendiri, yang semuanya berasal dari Indonesia. Makalah ini akan membahas tentang informasi umum grup ini (sejarah, perspektif, guna, dan tujuan) dan saya juga akan membahas hal ini secara analitikal.
ABSTRACTBased on sociology theory, a group can be defined as two or more humans who interact with one another, share similar characteristic and collectively have sense of unity. In this paper I am going to discuss about a group of people who live in 3/37 Sandford Street, St Lucia, which are my three friends and I, who come from Indonesia. I am going to discuss about the general information (historical perspective, functions, and objectives) and I will also put the analytical discussion of this group. , Based on sociology theory, a group can be defined as two or more humans who interact with one another, share similar characteristic and collectively have sense of unity. In this paper I am going to discuss about a group of people who live in 3/37 Sandford Street, St Lucia, which are my three friends and I, who come from Indonesia. I am going to discuss about the general information (historical perspective, functions, and objectives) and I will also put the analytical discussion of this group. ]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dzikki Muhammad
"Tesis ini membahas tentang status dan kedudukan hukum tenaga kerja yang diperbantukan menurut Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan perumusan masalah mengenai pengaturan tentang pekerja perbantuan dalam Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, bagaimana perlindungan hukum terhadap hak dan kewajiban pekerja yang diperbantukan dan bagaimana mekanisme penyelesain perselisihan hubungan industrial antara perusahaan dan pekerja yang diperbantukan. Metodologi yang digunakan adalah yuridis normatif dengan menggunakan aiat pengumpulan data Studi Kasus di PT Abacus Distribution Systems Indonesia dan studi kepustakaan di perpustakaan Universitas Indonesia. G Status pegawai Garuda tersebut menurut Perjanjian Kerja Bersama Garuda Indonesia dengan Serikat Karyawan Garuda (PKB Garuda) adalah pegawai perbantuan. Terminologi status ini tidak dapat ditemui dalam UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Namun jika meneliti lebih lanjut dalam PKB Garuda dapat disimpulkan bahwa status pegawai perbantuan ini mempunyai hak dan kedudukan yang diatur dalam UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dikarenakan terminologi pegawai dalam PKB Garuda tersebut adalah pegawai yang telah melewati masa percobaan selama 3 (tiga) bulan dimana hal tersebut sesuai dengan hubungan kerja berbentuk perjanjian kerja waktu tidak tertentu dalam Pasal 60 ayat 1 UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Hak dan kewajiban pegawai perbantuan juga terdapat dalam PKB Garuda dan Peraturan Perusahaan Abacus (PP Abacus), dimana dalam hal ini Perjanjian Kerja Bersama dan Peraturan Perusahaan merupakan salah satu ketentuan dalam UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Hal ini membuat hak dan kewajiban pegawai perbantuan dapat menjadikan UU No 13 Tahun 2003 sebagai acuan dan pedoman hubungan kerja. Sebagaimana hubungan kerja yang terjadi di perusahaan manapun, status pegawai perbantuan Garuda pun berpotensi akan terjadinya konflik. Hal itu dimungkinkan terjadi karena PKB Garuda dan PP Abacus tidak mengatur secara rinci mengenai mekanisme pengajuan dan penarikan pegawai perbantuan. Garuda sebagai induk perusahaan dan Abacus sebagai anak perusahaan perlu membuat mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang lebih jelas bilamana terjadi masalah yang berkaitan oleh pegawai perbantuan. PKB Garuda sendiri telah mengadopsi mekanisme biparlrit sebagaimana diamanatkan dalam UU No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.

This research used Normative Juridist and study case at PT Abacus Distribution Systems Indonesia.The dynamic of Business Enviroment make company should be Creative. Creating subsidiaries company can be one of them. To ensure their goal in the subsidiaries, the Holding sent their worker to the new company. Garuda Indonesia do the same thing with their subsidiaries, PT Abacus Distribution Systems Indonesia. The purpose of this study is to know about eligible status and position auxiliary employee between company pursuant to Law Number 13 year 2003 about Manpowership. The researcher suggest for Garuda as holding company to create a clear rules about the mechanism of auxiliary employee. Unclear mechanism could make a dispute between the holding, employee and also the subsidiaries company."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T25727
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siswatiningsih MB
"Instuktur latihan kerja merupakan jabatan fungsional atau merupakan suatu profesi, oleh karena itu di dalam penyelenggaraan pelatihan di BLK, peranan dan kedudukan instruktur latihan kerja cukup strategis. Tolok ukur yang sering dijadikan indikator keberhasilan pelatihan utamanya di dalam menyiapkan dan meningkatkan tenaga terampil di bidangnya seperti yang dipersyaratkan oleh pasar kerja adalah kualitas dari instruktur mengemukakan instruktur dapat dikatakan berkualitas apabila instruktur tersebut (1) mempunyai kemampuan profesional, (2) mempunyai upaya-upaya profesional, (3) waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional, (4) kesesuaian antara keahlian dengan pekerjaannya_ Artinya untuk menjadi seorang instruktur latihan kerja yang berkualitas maka, instruktur harus kompeten di bidangnya yaitu pelatihan. Oleh karena itu mensyaratkan bahwa instruktur latihan kerja harus mampu melaksanakan tugastugas pokoknya sebagai instruktur latihan kerja.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran sejauhmana instruktur latihan kerja kejuruan listrik di BLKI Pasar Rebo telah melaksanakan tugas-tugas pokok sebagai instruktur latihan kerja dalam pelaksanaan program pelatihan. Fokus penelitian ini adalah tugas-tugas pokok yang dilaksanakan instruktur latihan kerja kejuruan listrik. Metode yang digunakan adalah analisa data kualitatif deskriptif yaitu mendeskripsikan kualitas instruktur latihan kerja kejuruan listrik di BLKI Pasar Rebo.
Hasil temuan penelitian ini adalah gambaran mengenai instruktur kejuruan listrik di BLKI Pasar Rebo pada umumnya belium melaksanakan seluruh tugas-tugas pokoknya sebagai instruktur. Hal ini tercermin hanya empat butir tugas pokok yang telah dilaksanakan dari tiga belas butir-harus dilaksanakan. Ini mencem-iinkan bahwa instruktur kejuruan listrik di BLKI Pasar Reba masih rendah kualitasnya. Rendahnya kualitas instruktur akan berpengaruh terhadap keterampilan yang diberikan kepada siswa peserta program latihan sehingga tujuan program pelatihan tidak tercapai. Dengan kata lain kualitas keterampilan siswa peserta program pelatihan kejuruan listrik di BLKI Pasar Rebo rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Suryandono
"Penulisan tesis ini merupakan upaya untuk menggambarkan bahwa dalam era globaiisasi para pelaku ekonomi harus meningkatkan daya saing dan berdikari. Masalah-masalah yang ingin dibahas dalam tesis ini berkaitan dengan motivasi penggabungan perusahaan, akibat-akibat hukumnya, dampaknya terhadap hubungan kerja karyawan dan upaya-upaya perlindungannya. Dengan demikian tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui motivasi dan akibat hukum terjadinya penggabungan perusahaan, dampak yang ditimbulkan terhadap hubungan kerja karyawan, serta upaya-upaya perlindungan terhadap kepentingan karyawan yang menggabungkan diri. Banyak cara yang banyak ditempuh pelaku ekonomi untuk menjadi kuat dan mandiri. Salah satunya dengan cara menggabungkan diri sebagaimana tersebut di atas sehingga terbentuk sinergi baru yang mempunyai daya saing tinggi. Kegiatan penggabungan perusahaan ini mempunyai bentuk, motivasi, dan metode bermacam-macam sehingga akibat yang ditimbulkannya juga beranekaragam. Akibat terhadap hubungan kerja karyawan yang digabungkan bisa baik yaitu karyawan tetap bekerja dengan syarat kerja lama dan mendapatkan kesejahteraan yang meningkat, bisa kurang baik karena karyawan tetap bekerja dengan masa kerja dan syarat-syarat kerja yang baru, dan bisa juga tidak baik karena karyawan dikenakan pemutusan hubungan kerja."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.G.A. Nyoman Partiwi
"Characteristic of Working Time Allocation of in Patient Room of Graha Medika General Hospital Nurses According to Their Activities and Nursing ProcessHospital is a health organization delivering service as its product. Nursing as a part of hospital manpower working for 24 hour need specific attention for either their quality or their quantity. Nursing with a professional ability can do prevention care previously done by doctor with lower cost.
The aim of this study is to know how nurses allocate their time in Graha Medika Hospital according their activities and nursing process.
This cross Study sectional is done to analyze nurse?s activities, with the mean of Work Sampling Method.
This study showed nurses spent their time with one patient for 79,3 minutes in the morning, 54 minutes in the afternoon and 41 minutes in the evening. Indirect Care showed 37,4 minutes in the morning, 40,3 minutes in the afternoon and 40,3 minutes in the night for one patient.
The activity of nurses according to nursing process showed most of their time or about 80% is devoted to Implementation Activities. Assessment on Evaluation Activities showed only 8% of their time is this study also showed that they have no Nursing Care Plan for their patient."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T5915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The pratical class of motorcycle engine course which was held in the engineering faculty workshop of Padang state university was conducted in a aquat position. ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Santoso Paulus
"Tugas Akhir ini berisi uraian rekomendasi peningkatan kinerja berbasis knowledge di PT RPK. Dengan tujuan agar perusahaan dapat meningkatkan kondisi umum menjadi perusahaan baik-menjadi-hebat berdasarkan klasifikasi hasil riset Jim Collins (Collins, 2004). Rekomendasi ini diberikan sehubungan dengan harapan manajemen yang menginginkan adanya transformasi menjadi perusahaan baik-menjadi-hebat. Keinginan ini didasarkan pada kesadaran bahwa "jika perusahaan puas dengan kondisi good maka tidak akan terjadi peningkatan."
Berdasarkan hasil penelitian terhadap data Kesepakatan Karya dan Penilaian Karyawan (Periode 01 Januari 2004 sld 31 Desember 2004) ditemukan bahwa sebagian besar pencapaian target karyawan -manager, kepala bagian, kepala klub, kepala pengawai gedung, kepala komplek dan staf- ada di bawah standar yang ditetapkan. Hanya kepala seksi yang mencapai target melampaui standar. Rendahnya pencapaian target dapat terjadi karena berbagai kemungkinan seperti: budaya organisasi tidak mendukung tuntutan bisnis, karyawan kurang termotivasi, karyawau tidak memiliki kompetensi atau gaya kepemimpinan tidak menunjang jalannya proses bisnis.
Berdasarkan data gaya kepemimpinan, iklim organisasi dan penilaian karya dapat disimpulkan bahwa rendahnya pencapaian target bersumber pada problem menyeluruh. Dalam arti menyangkut level organisasi, group dan individu. Oleh karena itu, penanganannya juga harus bersifat menyeluruh menyangkut ketiga level di atas sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Untuk perbaikan yang bersifat menyeluruh ada beberapa kemungkinan pelaksanaan: Mendahulukan peningkatan kompetensi, mendahulukan pembenahan unit kerja, mendahulukan kelengkapan sarana dan prasarana atau kombinasi dari ketiga hal di atas. Analisa untung rugi tiap opini menghasilkan kesimpulan bahwa yang harus dipilih adalah kombinasi dari beThagai kemungkinan sehingga baik level organisasi, grup dan individu tertangani.Rincian langkah-langkah implementasi terurai dalam modul intervesi menyangkut:
a) Level organisasi terurai dalam modul: vision re-visited; sosialisasi; business sense; kebijakan, sistem dan prosedur SDM.
b) Level grup terurai dalam modul: tim kerja; komunikasi; advanced management skill; keterampilan supervise; keterampilan kepemimpinan; performance management; coaching, mentoring, counseling; dan appraisal interview.
c) Level individu terurai dalam modul: pengembangan pribadi; peran dan fungsi karyawan; self motivation; change readiness; time management; keterampilan prestasi; emitional intelegence; salesmendship mindset; service quality improvement; keterampilan teknis berkaitan dengan pekerjaan; manajernen konflik dan creative problem solving.
Total biaya pelaksanan diperkirakan Rp. 433.400.000,- (rincian pada bab Ifr)"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Setiawan
"Budaya perusahaan Jepang dipandang telah berhasil dalam meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan Jepang hingga produk-proudk mereka mampu bersaing di pasar global. Newamasi sebagai elemen utama budaya perusahaan Jepang serya hubungan dan pengaruhnya terhadap kinerja sumber daya manusia dalam perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah memerikan bukti bahwa newamasi sebagai elemen budaya perusahaan tidak hanya bertujuan untuk membangun semangat kebersamaan, kesetiaan dan keakraban antar anggota manajemen. Selain it untuk membuktikan hubungan dan pengaruh newamasi sebagai elemen budaya perusahaan terhadap kinerja sumber daya manusia dalam perusahaan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wurjati Rida
"Puskesmas pada hakekatnya mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, terjangkau oleh masyarakat dan sebagai motor pembangunan kesehatan di daerah kerjanya, sedangkan pelayanan yang dilakukan secara garis besar terdiri dari pelayanan medik dan pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan penunjang untuk membantu mencapai penyediaan obat yang bermutu, tersedia dalam jumlah yang cukup, mudah didapat dengan harga yang terjangkau. Obat merupakan komponen esensial dari suatu pelayanan kesehatan, sehingga persepsi masyarakat tentang hasil dari pelayanan kesehatan adalah diterimanya obat setelah berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan.
Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi perilaku yaitu faktor individu, psikologis dan organisasi antara lain meliputi pengetahuan, sikap, nilai dan persepsi , umur, jenis kelamin, ketrampilan, ketersediaan sumber daya. pedoman sarana dan prasarana, serta pengalaman kerja.. Oleh karena itu dalam penelitian ini ingin melihat gambaran kinerja petugas pengelola obat puskesmas di Kota Bekasi Tahun 2004 dan hubungan antara variabel bebas (independent) meliputi jenis kelamin, umur, masa kerja, pendidikan, pengetahuan, pelatihan, motivasi, supervisi, imbalan, fasilitas dan beban kerja dengan variabel terikat (dependen) yaitu kinerja petugas pengelola obat puskesmas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan didukung pendekatan kualitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua petugas pengelola obat puskesmas di Kota Bekasi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh petugas pengelola obat puskesmas di Kota Bekasi yang merupakan total sample sebesar 31 orang. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan cara memperoleh data primer yaitu pengamatan menggunakan kuesioner. Data kualitatif dilakukan menggunakan wawancara. Pengolahan data dengan menggunakan perangkat lunak pengolah data dan rekapitulasi hasil wawancara.
Semua responden mempunyai kinerja yang berada pada kelompok sedang dan baik. Lebih dari dua pertiga responden mempunyai skor yang berada pada kelompok sedang, dengan nilai mean 28,52 dan median 29,00 dari skala 0 sampai dengan 38, maka dapat disimpulkan bahwa pengelola obat puskesmas di Kota Bekasi mempunyai kinerja yang cuk-up baik. Terdapat hubungan yang bermakna antara faktor internal (pendidikan) dengan kinerja pengelola obat puskesmas di Kota Bekasi. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor eksternal (supervisi, imbalan, fasilitas dan beban kerja) dengan kinerja pengelola obat puskesmas di Kota Bekasi.
Untuk meningkatkan kinerja petugas pengelola obat puskesmas disarankan agar pemerintah kota Bekasi mengalokasikan tenaga farmasis sebagai tenaga pengelola obat nimal 1(satu) orang asisten apoteker untuk satu puskesmas.

Truthfully, the health center has main task to provide a quality primary health care and to be a health development motor in its working area. The main service of health center consists of medical and pharmacy services. Pharmacy service is a supporting service to attempt a quality and adequate quantity of drugs supply, as well as affordable.
Drugs are the essential component in health care. So, the perception of community about the output of health care is drugs received soon after visiting the health care facilities.
There are three major factors affected the behavior: individual, psychological, and organizational factors that consist of knowledge, attitude, value, perception, age, sex, skill, resources availability, guidelines, facilities, and working experience. For that reason, the study was conducted to assess the working performance of pharmacy officers at health centers in the City of Bekasi in 2004. It was also conducted to assess the relation between independent variables consisted of age, sex, period of working span, education, skill, training, motivation, supervision, compensation, facilities, and working load, and dependent variable that consisted of the working performance of pharmacy officers.
This study used quantitative and qualitative approach with cross sectional design. The population of this study was all pharmacy officers at health centers in the City of Bekasi. The sample of this study was total sampling that comprised of all pharmacy officers at health centers in the City of Bekasi as many as 31 respondents. Quantitative collecting was conducted by obtaining primary data that is interviewing respondents using questionnaire. While qualitative data was obtained by conducting in-depth interview. In this study, data processing used a software and recapitulation of interview result.
All respondents had the working performance that lain between a fair group and a good group. More than two third of respondents had score in a fair group with mean 28.52 and median 29 out of scale between 0 and 38. The result above showed that pharmacy officers at health centers in the City of Bekasi had good working performance. Statistically, the result of this study showed that there was significant relation between internal factor (education) and working performance of pharmacy officers at health centers in the City of Bekasi. Meanwhile, there was no relation between external factors (supervision, compensation, facilities, and working load) and the working performance of pharmacy officers at health centers in the City of Bekasi.
In order to increase the working performance of pharmacy officers at health centers, it was recommended that the local government should allocate the pharmacist as pharmacy officer at least one pharmacy assistant in each health center.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T20062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>