Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Akmal Hasan
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1981
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ghesa Meilinda Rachmawati
"
ABSTRAKSektor industri merupakan salah satu pendapatan daerah utama dan merupakan sektor unggulan Kabupaten Sragen khususnya Kecamatan Sidoharjo yang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pengembangan wilayah diperlukan memperhatikan sektor unggulannya berdasarkan potensinya untuk mendatangkan keuntungan bagi wilayah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola pengembangan industri secara spasial melalui arah perkembangan wilayah industri di Kecamatan Sidoharjo berdasarkan orientasi pasarnya dan dampak perkembangan industri terhadap penyerapan tenaga kerja serta peningkatan pendapatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan metode deskriptif keruangan. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan wilayah industri di Kecamatan Sidoharjo berdasarkan pada orientasi wilayah pasarnya dimana dampak perkembangan industri menyerap tenaga kerja dari sekitar wilayah industri. Industri tekstil berorientasi pada pasar lokal dan pasar internasional memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Industri pakaian jadi yang berorientasi pada pasar internasional memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang sedang. Industri makanan yang berorientasi pada pasar regional memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang rendah. Industri pengolahan yang berorientasi pada pasar nasional memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang rendah.
ABSTRACTThe industrial sector is one of the main regional income and is the pre eminent sector of Sragen regency especially Sidoharjo Sub district which has increased in recent years. Regional development is required to pay attention to its leading sectors based on its potential to bring benefits to the region. The purpose of this research is to understand the pattern of spatial industrial development through the direction of industrial area development in Sidoharjo Sub district based on its market orientation and the impact of industrial development on employment and income generation. The method used in this research is quantitative method and descriptive method of spatial. The result of research shows the development of industrial area in Sidoharjo Sub district based on the orientation of its market area where the impact of industrial development absorbs the workforce from around industrial area. Textile industry oriented to local market and international market which have high level of employment. The international market oriented apparel industry has a moderate rate of employment. The regional oriented food industry has a low rate of employment. The national market oriented processing industry has a low rate of employment."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Deane Monica Tiara
"
ABSTRAK<
Salah satu perubahan kebijakan di sektor industri adalah industri fashion mengakibatkan pelaku usaha melakukan penyesuaian terhadap kebijakan yang berlaku. Perubahan ini menyebabkan perluasan lokasi industri fashion t-shirt perkotaan yang merupakan salah satu atribut fashion berbasis kreativitas di kota Bandung. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat arah pemuaian yang terjadi akibat aktivasi city branding di kota bandung dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Adapun metodenya yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional yang dianalisis secara kualitatif. Penelitian ini juga dilakukan secara temporal, yaitu: menggunakan tiga periode waktu yang berbeda untuk mewakili kondisi sebelum, selama, dan setelah aktivasi city branding. Arah pemuaian di masing-masing periode mengalami perbedaan berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat, arah Perluasan tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah melalui penataan ruang dan industri kreatif. Perubahan budaya dan pusat keramaian menjadi faktor utama yang menyebabkan perluasan kawasan pusat industri fashion t-shirt perkotaan di Kota Bandung.
ABSTRACTOne of the policy changes in the industrial sector is the fashion industry which causes business actors to make adjustments to the applicable policies. This change led to the expansion of the location of the urban t-shirt fashion industry which is one of the attributes of creativity-based fashion in the city of Bandung. Purpose The purpose of this study is to see the direction of expansion that occurs due to the activation of city branding in the city of Bandung and the factors that influence it. The method used in this study used a descriptive correlational method which was analyzed qualitatively. This study was also conducted temporally, namely: using three different time periods to represent conditions before, during, and after city branding activation. The direction of expansion in each period is different based on the phenomena that occur in society, the direction of expansion is in line with government policies through spatial planning and creative industries. Changes in culture and the center of the crowd are the main factors causing the expansion of the urban t-shirt fashion industry center in the city of Bandung."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hana Nurul Karima
"Batik merupakan kerajinan khas Indonesia yang telah diakui dunia melalui UNESCO pada tahun 2009. Kota Pekalongan merupakan kota yang sangat terkenal sebagai kota batik. Penelitian ini mengkaji tentang pola wilayah industri batik di Kota Pekalongan dengan mengkaitkan variabel jumlah industri batik dengan variabel asal bahan baku, jumlah tenaga kerja, tipe industri batik, volume produksi, dan jenis produk serta jangkauan distribusi produk. Dalam penelitian ini, jumlah populasi sebanyak 546 industri batik dan sampel yang digunakan sebanyak 82 industri batik. Penentuan jumlah sampel menggunakan teknik pengambilan Proporsional Area Random Sampling.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Wilayah industri batik berada di bagian barat, barat daya, tengah, dan timur laut Kota Pekalongan. Mayoritas industri batik di Kota Pekalongan memiliki jumlah tenaga kerja rendah (< 25 orang) dan volume produksi rendah (< 1000 kodi/tahun). Wilayah industri batik yang didominasi oleh tipe pengusaha industri batik (membeli bahan baku sendiri) mayoritas berada di bagian tengah Kota Pekalongan dan berorientasi pada bahan baku sekaligus pusat kota yang identik dengan pusat kegiatan ekonomi. Sedangkan wilayah industri batik yang didominasi buruh batik (bahan baku diperoleh dari pemesan) sebagian besar terdapat di bagian barat dan barat daya Kota Pekalongan berorientasi pada tenaga kerja. Di Kota Pekalongan, jumlah tenaga kerja industri batik tidak berbanding lurus dengan volume produksi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34197
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library