Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismi Irfiyanti Fachruddin
"ABSTRAK
Individual behavior was influenced by perception, where perception could determine how individual performing health behavior. This study aimed to explore the difference in perception of causes of obesity and weight control strategies among normal weight and overweight-obese Indonesian women. A mixed method study was conducted with 221 normal weight women and 156 overweight-obese women joined the survey, and 16 women were in-depth interviewed. This study found normal weight women tended to mention individual factors as causes of obesity, while overweight-obese women mentioned more categories of environmental factors. Overweight-obese women statistically agreed eating less and treatment as effective weight control strategies

ABSTRACT
Persepsi dapat mempengaruhi bagaimana perilaku kesehatan seseorang. Studi ini bertujuan untuk mengeksplor perbedaan persepsi mengenai penyebab obesitas dan strategi kontrol berat badan pada wanita dengan berat badan normal dan berat badan lebih?obes di Indonesia. Sebanyak 221 wanita berat badan normal dan 156 wanita berat badan lebih-obes mengikuti survei, serta 16 wanita mengikuti wawancara mendalam. Studi ini menemukan wanita dengan berat badan normal lebih menyadari faktor individu sebagai penyebab obesitas, sedangkan wanita dengan berat badan lebih?obes lebih menyadari faktor lingkungan. Wanita dengan berat badan lebih?obes setuju bahwa makan lebih sedikit dan pengobatan sebagai strategi untuk mengontrol berat badan;"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ojeda, Linda
London: Thorson, 1998
618.175 OJE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meirina Khoirunnisa
"Remaja perempuan dengan Ketidakpuasan Citra Tubuh (KCT) melakukan perilaku diet yang tidak sehat dan mengalami kekurangan asupan protein. Studi cross-sectional ini menganalisis hubungan antara KCT, Perilaku Diet, dan asupan protein pada siswi SMA di Kota Depok, Indonesia. Ketidakpuasan Citra Tubuh adalah pikiran seseorang mengenai ukuran, bentuk, dan otot tubuh diri sendiri secara umum yang diukur dengan selisih antara tampilan tubuh yang dirasa dimiliki dan tampilan tubuh yang dirasa ideal, menggunakan Body Dissatisfaction Scale yang terdiri atas sembilan gambar tubuh yang dihasilkan oleh komputer mulai dari tubuh sangat kurus (tubuh 1) hingga sangat gemuk (tubuh 9). Skor Perilaku Diet didapatkan melalui daftar 15 perilaku yang terdiri atas perilaku yang sehat dan yang tidak sehat. Data asupan makanan didapatkan melalui metode wawancara recall 24 jam 3 hari non-konsekutif. Total 211 siswi SMA berpartisipasi dalam studi ini. Dari semua peserta, 39.8% merasa tidak puas dengan tubuh mereka dan ingin menjadi lebih kurus, sedangkan 19.4% dari total peserta ingin menjadi lebih gemuk. Indeks Massa Tubuh yang lebih tinggi berkorelasi signifikan dengan KCT. Skor KCT yang lebih besar berkorelasi signifikan dengan asupan protein yang lebih rendah (r=-0.155, N=211, p=0.025). Ketidakpuasan Citra Tubuh dan Perilaku Diet “makan dengan porsi sangat kecil” ada faktor prediktor terkuat untuk asupan protein. Intervensi dengan edukasi gizi mengenai KCT, Perilaku Diet, dan asupan protein yang tepat perlu dilakukan untuk mencegah risiko kesehatan di masa depan

Adolescent girls with Body Image Dissatisfaction (BID) have been reported to practice unhealthy Weight Control Behavior and have inadequate protein intake. This cross-sectional study investigated the relationship between BID and protein intake among High School girls in Depok, Indonesia. Body Image Dissatisfaction is a person’s thought about their body size, shape, and muscle tone that is measured by a discrepancy between one’s perceived actual body and perceived ideal body using the Body Dissatisfaction Scale that consists of nine computer-generated figures ranging from very thin (body 1) to very obese (body 9). WCB was assessed using a list of 15 items consisting of healthy and unhealthy behavior. Dietary intake data was collected using a 3-days non-consecutive 24Hr recall interview. A total of 211 female high school students participated in this study. Among all participants, 39.8% were dissatisfied with their body and wanted to be slimmer while 19.4% of participants wanted to be heavier. Higher BMI was significantly shown to be correlated with a higher BID score. A higher BID score was significantly correlated with lower protein intake (r=-0.155, N=211, p=0.025). In this population, BID and the WCB “eating a very small portion” were the strongest predictors of protein intake. Nutrition education intervention aimed to improve BID, WCB, and protein intake is needed to prevent future health risks."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anies Dewi Wirati Indraswari
"

Hambatan kontrol berat badan dan hiperlipidemia menjadi masalah yang sulit diselesaikan oleh pasien  diabetes melitus tipe 2 (DMT2) . Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu fungsi fisiologis dan kognator.  Studi cross sectional ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan faktor kognator yaitu konsep diri dengan hambatan kontrol berat badan pada pasien DMT2. Sebanyak 72 orang pasien DMT2 dengan rerata indeks massa tubuh 27.3 kg/m2 direkrut dari Pusat Layanan Diabetes Terpadu dari sebuah rumah sakit tersier Jakarta. Konsep diri yang terdiri atas persepsi, evaluasi diri,   dan self resilience  dinilai melalui kuesioner health belief models, illness identity, dan Health Hardiness Inventory (HHI).  Sedangkan hambatan kontrol berat badan yaitu hambatan motivasi dinilai melalui kuesioner The TREatment MOtivation and Readiness (TRE-MORE) test dan hambatan perilaku dinilai melalui kuesioner Barriers to Healthy Eating Scale (BHE scale). Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan evaluasi diri dengan hambatan perilaku dalam kontrol berat badan, terdapat hubungan yang signifikan self resilience dengan hambatan motivasi, tidak ada hubungan persepsi dengan hambatan motivasi dan perilaku dalam kontrol berat badan, dan tidak ada hubungan self resilience dengan hambatan  perilaku dalam kontrol berat badan.


Challenges in controlling body weight and hyperlipidemia pose significant problems for patients with Type 2 diabetes mellitus (T2DM). These issues may be influenced by various factors, including physiological and cognitive functions. This cross-sectional study aims to identify the relationship between cognitive factors, specifically self-concept, and barriers to weight control  management in T2DM patients. A total of 72 T2DM patients with a mean body mass index of 27.3 kg/m² were recruited from a Comprehensive Diabetes Center at a tertiary hospital in Jakarta. Self-concept, encompassing perception, self-evaluation, and self-resilience, was assessed using the Health Belief Models questionnaire, Illness Identity questionnaire, and Health Hardiness Inventory (HHI). Barriers to weight control, including motivational barriers, were evaluated using the TREatment MOtivation and Readiness (TRE-MORE) test, while behavioral barriers were assessed using the Barriers to Healthy Eating Scale (BHE scale). The findings indicated a significant relationship between self-evaluation and behavioral barriers in weight control, either between self resilience and motivational barriersin weight control.  However, no significant relationships were found between perception and motivational or behavioral barriers in weight control, nor between self-resilience and behavioral barriers in weight control."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library