Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Irawan Mangunatmadja
Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia , 2019
618.92 IRA k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Wildan Hasbia
"Semakin meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia berbanding lurus dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia akan investasi demi mencapai kesejahteraan finansial. Investasi dalam hal ini salah satunya dapat dilakukan secara tidak langsung melalui pasar modal, yang mana di dalamnya terdapat berbagai pihak yang melakukan kegiatan di pasar modal sesuai ketentuan UU Pasar Modal. Ketentuan tersebut bertujuan untuk memberikan kepastian hukum bagi berbagai pihak yang melakukan kegiatan di pasar modal, serta melindungi kepentingan masyarakat sebagai investor dari praktik yang merugikan. Praktik ilegal yang dilakukan oleh suatu pihak yang tidak memiliki izin dan/atau menyalahgunakan izin yang dimilikinya tentu memberikan sentimen negatif dan kekhawatiwan masyarakat terhadap investasi di pasar modal. Maka dari itu, Satgas Waspada Investasi dibentuk dengan tujuan untuk melakukan tugas pencegahan dan tugas penanganan terhadap dugaan tindakan melawan hukum di bidang penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi. Penelitian yuridis-normatif ini akan membahas dan menganalisis pengaturan terkait Satgas Waspada Investasi dengan meninjau tugas, wewenang, bentuk pencegahan, dan bentuk penanganan yang dapat dilakukan oleh Satuan Tugas Waspada Investasi terhadap dugaan kegiatan investasi ilegal. Penelitian ini juga akan membahas bagaimana efektivitas peran Satgas Waspada Investasi dalam menangani suatu dugaan kasus investasi ilegal dalam pasar modal. Satgas Waspada Investasi sebagai forum koordinasi dalam hal ini perlu dasar hukum yang lebih tinggi untuk mengakomodir tugas dan wewenangnya, serta lebih proaktif dalam menjalankan tugas pencegahan dan penanganan terhadap kegiatan investasi ilegal yang merugikan masyarakat sebagai investor di pasar modal.
The increasing income of the Indonesian people is directly proportional to the increasing awareness of the Indonesian people about investment to achieve financial welfare. Investment, in this case, of which can be done indirectly through the capital market, in which various parties are carrying out activities in the capital market under the provisions of the Capital Market Law. The provision aims to provide legal certainty for various parties carrying out activities in the capital market, as well as protect the interests of the public as investors from harmful practices. Illegal practices carried out by a party who does not have a license and/or abuses the permit have certainly given negative sentiment and public concern towards investment in the capital market. Therefore, the Investment Alert Task Force was formed to carry out preventive and enforcement tasks against alleged unlawful acts in the field of collecting public funds and managing investments. This juridical-normative research will discuss and analyze the relevant regulation of the Investment Alert Task Force by reviewing the duties, authorities, forms of prevention, and forms of enforcement that can be carried out by the Investment Alert Task Force against alleged illegal investment activities. This research will also discuss the effectiveness of the role of the Investment Alert Task Force in dealing with an alleged case of illegal investment in the capital market. The Investment Alert Task Force as a coordination forum in this case needs a higher legal basis to accommodate its duties and authorities, as well as be more proactive in carrying out the task of preventing and enforcing on illegal investment activities that harm the public as investors in the capital market."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fitri Nur Puji Lestari
"Manusia senantiasa bersikap waspada dalam menjalani kehidupannya. Sikap kewaspadaan tidak hanya ditujukan kepada diri sendiri, tetapi juga kepada sesama, dan Sang Pencipta. Konsep kewaspadaan dalam budaya Jawa dapat ditemukan dalam Serat Kalatidha, dalam bentuk unen-unen ‘proposisi berbahasa Jawa yang berisi ajaran kehidupan’. Sumber data penelitian adalah suntingan Serat Kalatidha jilid 1 (pupuh 1-12) pada tahun 1991 oleh Kamajaya yang mengandung konsep kewaspadaan dan diperoleh melalui teknik simak catat. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana makna unen-unen berbahasa Jawa yang memuat konsep kewaspadaan dalam Serat Kalatidha. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep kewaspadaan sebagai ajaran moral yang terkandung dalam makna unen-unen berbahasa Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teori metafora dari Lakoff dan Johnson (1987) yang dikembangkan oleh Rahyono (2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 unen-unen, ditemukan konsep kewaspadaan kepada diri sendiri sebanyak 6 unen-unen, kepada sesama sebanyak 2 unen-unen, dan kepada Sang Pencipta sebanyak 2 unen-unen. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep kewaspadaan dalam masyarakat Jawa berkaitan dengan rasa batin dalam upaya medekatkan diri dengan Sang Pencipta sehingga dapat menciptakan keseimbangan hubungan antara diri sendirinya, orang lain, dan kepada Tuhan.
Humans are always vigilant in living their lives. The attitude of vigilance is not only aimed at oneself, but also towards others, and the Creator. The concept of vigilance in Javanese culture can be found in Serat Kalatidha, in the form of unen-unen 'a Javanese proposition containing the teachings of life'. The source of the research data is the edited Serat Kalatidha volume 1 (pupuh 1-12) in 1991 by Kamajaya which contains the concept of alertness and is obtained through the note-taking technique. The problem in this research is how the meaning of unen-unen in Javanese language which contains the concept of vigilance in Serat Kalatidha is defined. This study aims to explain the concept of vigilance as a moral teaching contained in the meaning of unen-unen in Javanese. This research using qualitative descriptive method was analyzed using the metaphorical theory of Lakoff and Johnson (1987) which was developed by Rahyono (2012). The results showed that from 10 unen-unen, found the concept of self-awareness as many as 6 unen-unen, 2 unen-unen to others, and 2 unen-unen to the Creator. This study concludes that the concept of vigilance in Javanese society is related to the inner feeling in an effort to get closer to the Creator so that it can create a balance relationship between oneself, others, and to God."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Napitupulu, Kurniasih Wulandari
"Kehati-hatian dalam bersikap merupakan hal yang penting bagi setiap manusia, agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Manusia memerlukan pedoman sebagai landasan dalam menentukan sikap hidup. Dalam budaya Jawa, falsafah eling lan waspada digunakan sebagai pedoman dalam menentukan sikap hidup. Eling lan waspada adalah falsafah Jawa yang menjelaskan bahwa manusia harus selalu sadar dan waspada dalam menjalani kehidupan. Hal itu tercermin di dalam novel Udan ing Wanci Ketiga (UWK) karya Tulus Setiyadi. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini, bagaimana falsafah eling lan waspada dalam novel UWK teraplikasi melalui tokoh utama. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa sikap eling lan waspada perlu dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, agar manusia senantiasa selamat menjalani hidupnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis isi atau pendekatan objektif yang mengkaji teks karya sastra sebagai objek otonom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh utama dalam novel UWK menggunakan falsafah Jawa eling lan waspada dalam menjalani kehidupannya, sekaligus merupakan cerminan dari eling sangkan paraning dumadi (seseorang mengerti asal mula dan tujuan hidup ini dari Tuhan dan kembali kepada Tuhan). Berdasarkan hasil temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa eling lan waspada perlu dijadikan sebagai pedoman bagi manusia dalam menjalani hidup agar senantiasa selamat.
Vigilance in attitude is important thing for human, to avoids unwanted things. Human need guidelines as a basis in determining life attitudes. In Javanese culture, the philosophy eling lan waspada is used as a guide in determining life attitudes. Eling lan waspada is a Javanese philosophy that explains that human must always be aware and careful in life. This is reflected in the Udan ing Wanci Ketiga (UWK) novel by Tulus Setiyadi. Therefore, the problem formulation, how the philosophy eling lan waspada in the UWK novel is applied through the main character. The purpose is to prove that an attitude of eling lan waspada needs to be implemented in daily life, so that human can always safe. The study method is a qualitative. The result of study show that the main character in the UWK novel uses the Javanese philosophy eling lan waspada in life, at the same time it is a reflection of eling sangkan paraning dumadi (understands the origin and purpose of this life from God and returns to God). Based on these findings, it can be said that eling lan waspada need to be used as guidelines for human in living the life to be always safe. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library