Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosita Anggraini Tagor
"Penelitian ini mencoba mencermati perilaku mengkonsumsi majalah dan atau tabloid anak pada anak-anak usia sekolah (middle childhood, school age) Sampel populasi adalah murid-murid Sekolah Dasar (SD) di tiga lingkungan sosial di Jakarta yang diasumsikan SD di lingkungan bawah, menengah dan atas yang ditarik secara purposive. Responden adalah murid-murid SD berusia 7 - 12 tahun (kelas 2 - kelas 6 SD) yang membaca majalah dan atau tabloid anak sebanyak 439 anak, termasuk 3 anak sebagai informan.
Penelitian ini merupakan kombinasi studi kuantitatif dan kualitatif yang dilakukan secara bertahap. Tahap pertama studi kuantitatif, dan tahap selanjutnya studi kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif melalui survei menggunakan kuesioner. Sedangkan studi kualititatif secara in-depth interviews. Hasil pengumpulan data kuantitatif diolah menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Dalam analisa hasil penelitian, data kualitatif disampirkan pada data kuantitatif sebagai gambaran pelengkap. Penuturan lengkap para informan disusun tersendiri dalam bentuk narasi.
Hasil uji statistik chi-square menunjukkan lingkungan sosial berpengaruh terhadap inisiatif membaca, cara memperoleh majalah atau tabloid anak, dan waktu membaca anak. Sementara lingkungan sosial tidak berpengaruh terhadap lama dan cara membaca. Lingkungan sosial berpengaruh terhadap motivasi membaca untuk memenuhi kebutuhan afektif, integratif personal dan pelepasan tekanan. Anakanak dari sekolah di lingkungan menengah dan atas cenderung berpendapat dengan membaca mereka dapat berimajinasi, memiliki pengetahuan baru dan tidak tegang lagi daripada anak-anak sekolah di lingkungan bawah .
Jenis kelamin berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan afektif dan pelepasan tekanan. Anak perempuan cenderung merasa senang sekali saat membaca majalah atau tabloid anak dan tidak merasa tegang lagi dibanding anak laki-laki. Usia berpengaruh terhadap motivasi membaca untuk memenuhi kebutuhan kognitif, afektif, integratif personal, integratif sosial dan pelepasan tekanan. Anak-anak dalam kategori usia 7 - 8 tahun cenderung membaca untuk pemenuhan kebutuhan kognitif, integratif personal dan integratif sosial. Anak dalam kategori usia 9 - 10 membaca untuk memenuhi kebutuhan afektif. Sedangkan anak-anak dalam kategori usia 11 - 12 tahun membaca untuk pelepasan tekanan.

Children's Magazines and Tabloids Consumtion by School-Age Children (Research On Uses And Gratifications Approach Among Elementary School (SD) Students in the DKI Jakarta (Special Region Of Jakarta Area)This research attempts to look into the behavior of consuming children's magazines and/or tabloids among school-age (middle childhood, school (age) children). The population sample is Elementary School (SD) students at three social environments in Jakarta assumed to be SD within lower, middle and upper environments drawn purposively. The respondents are SD students of 7 - 12 years of age (level 2 - level 6 SD) reading children's magazines and/or tabloids totaling 439 children including 3 children as informers.
This research contitutes a combination of quantitative and qualitative studies conducted gradually. The first phase is quantitative study, and the subsequent phase qualitative study. Collection of quantitative data through survey using questionnaires.Whereas the qualitative study by means of in-depth interviews. The result of collection of quantitative data is processed using SPSS (Statistical Package for Social Sciences). In the analysis of research result, the qualitative data is attached to quantitative data as supplementary description. Full reports of the informers are compiled separately in the form of narration.
The result of chi-square test shows that the social environment affects the initiative to read, method of obtaining the children's magazines or tabloids, and the reading time. Whereas the social environment does not affect the length and method of reading. The social environment affects the motivation to read to meet personal affective, social integrative needs and release of tension. The children from the school within the middle and upper environment tend to be of the opinion that by reading they can imagine, obtain new knowledge and are no longer tense compared to the school students within the lower environment.
The type of sex affects the fulfillment of affective needs and release of tension. Girls tend to be very happy when reading children's magazines or tabloids, and no longer feel tense compared to boys. The age affects the motivation to read to fulfill the cognitive, affective, personal integrative, social integrative, and release of tension needs. Children in the age of 7 - 8 years tend to read for fulfillment of cognitive, personal integrative and social integrative needs. Children in the age category of 9 - 10 years read to fulfill the affective needs. Whereas children in the age category of 11 - 12 years read for release of tension.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Tafriet
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap motivasi pengguna kanal komunikasi dalam membagikan hoaks. Berdasarkan hasil studi literatur dari penelitian sebelumnya didapatkan 29 motivasi yang memengaruhi pengguna kanal komunikasi dalam membagikan hoaks yang diperoleh dari teori uses & gratifications yang terdiri dari empat variabel (socializing, information seeking, status seeking, dan entertainment) dan variabel perceived characteristics of information. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis data menggunakan metode entropi untuk menghitung bobot motivasi yang diteliti. Data penelitian didapatkan dari penyebaran kuesioner kepada 212 pengguna kanal komunikasi yang pernah membagikan hoaks. Penelitian ini menunjukkan bahwa lima motivasi yang paling memengaruhi pengguna kanal komunikasi untuk membagikan hoaks adalah karena informasi yang dibagikan terlihat akurat, informasinya terlihat penting, informasinya tampak berguna, informasinya merupakan informasi yang terkini, dan informasi yang dibagikan dapat memberikan pemahaman tentang suatu kejadian atau situasi tertentu.

ABSTRACT
This study aims to analyze the motivation of channel channel users to share hoaxes. Based on the results of the literature study from the previous research, there were 29 motivations which influenced communication channel users in sharing the results obtained from the uses & gratifications theory which consisted of four variables (socializing, information seeking, status seeking, and entertainment) and perceived characteristics of information variables. This research approach uses quantitative methods by collecting data using a questionnaire. The method of data analysis uses the entropy method to calculate the motivation weights in this study. The research data was obtained from distributing questionnaires to 212 communication channel users who had distributed hoaxes. This study shows that the five motivations that most influence communication channel users to share hoax are because the information shared looks accurate, the information looks important, the information seems useful, the information is the latest information, and the information shared can provide an understanding of a particular event or situation."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vida Aulia Budiany Parady
"Enam tahun terakhir dimana televisi swasta diizinkan di Indonesia, radio mengalami masa perkembangan yang menarik. Ancaman televisi terhadap perebutan khalayak dan pemasang iklan, telah menjadikan radio sebagai media yang spesifik dengan segmentasi khalayak sasaran yang lebih tajam. Usaha mengkhususkan diri pada kelompok pendengar tertentu ini menjadi strategi menghadapi persaingan antara radio dengan televisi atau dengan radio siaran lain yang berkembang pesat. Strategi ini juga dilakukan Radio Delta Insani FM yang memilih format oldies dengan khalayak sasaran usia 40 tahun ke atas. Persaingan antara media massa ini dapat dianalogikan sebagai persaingan antara populasi makhluk hidup yang memiliki slumber penunjang kehidupan yang sama. Analogi ini didasarkan pada suatu teori dari ilmu Ekologi modern; yaitu Teori Niche yang diterapkan dalam penelitian komunikasi massa dengan pendekatan Uses and Gratifications. Pendekatan Uses and Gratifications yang melihat bagaimana khalayak menggunakan media massa untuk memenuhi kebutuhan mereka apa harapan terhadap media dan kepuasan yang diperoleh digabungkan dengan teori Niche untuk menganalisa persaingan antara media massa dalam memenuhi kebutuhan khalayaknya. Karena itu, melalui perhitungan superioritas dari teori Niche, dapat diketahui media mana yang lebih unggul dari media saingannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medium televisi lebih unggul pada dimensi kognitif, sementara radio Delta unggul pada dimensi afektif. Sedangkan pada dimensi konatif, radio Delta dan televisi menunjukkan keunggulan yang sama. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa radio Delta dan televisi dalam hal persaingan memenuhi kebutuhan khalayak ini, memiliki hubungan yang disebut interchangeability (sating mengisi satu sama lain)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4151
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfida Hafiah Respati
"ABSTRAK
Perkembangan televisi streaming dalam dunia digital telah mengembangkan fenomena binge-watching kepada tahap yang baru. Perbedaan platform dari televisi analog dan digital menciptakan fenomena yang terjadi di penonton pada masing-masing platform juga berbeda. Dalam platform digital, penonton memiliki kekuasaan penuh untuk memilih apa saja yang mereka ingin tonton dan kapan saja mereka ingin menonton. Hal ini yang kemudian menimbulkan gelombang fenomena binge-watching di berbagai Negara. Menurut teori uses and gratifications, penonton televisi merupakan penonton aktif yang mencari medium sesuai dengan kebutuhan dirinya. Sehingga mereka memiliki kekuasaan penuh untuk memilih apakah mereka ingin atau tidak mau melakukan binge-watching. Alasan dan motivasi bagi para penonton televis streaming untuk melakukan binge watching antara lain adalah karena excitement, escape, enjoyment, relaxation, dan separation from others.

ABSTRACT
Television streaming development in the digital world has led the binge watching phenomenon to a whole new level. The differences on analog television platform and digital television platform also create a different phenomenon that occurs in the audiences of each platform. In the digital platform, the audiences have the full power to choose what they want to watch and when they will watch it. This has made the rises of binge watching phenomenon in many countries. According to uses and gratifications theory, the television audience is an audience that actively seeks medium to fulfill their needs. So they have the full power to consciously choose whether they want to do binge watching or not. The television streaming audience rsquo s reasons and motivations to do binge watching are because of excitement, escape, enjoyment, relaxation, and separation from others."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle
"Penelitian ini membahas bagaimana hubungan motivasi wanita dewasa muda di Jabodetabek mengikuti fitness influencer di media sosial dengan niat berolahraga. Niat olahraga diprediksi memiliki hubungan dengan media sosial dan sosok fitness influencer. Motivasi digali menggunakan teori uses and gratifications, dengan enam variabel motivasi. Penelitian kuantitatif ini melibatkan 304 partisipan melalui kuesioner daring. Data penelitian dianalisis menggunakan Uji Korelasi Spearman. Ditemukan motivasi pencarian informasi memiliki hubungan terkuat dengan perilaku mengikuti fitness influencer. Ditemukan juga hubungan yang signifikan terkuat muncul dalam hubungan antara perilaku mengikuti fitness influencer dengan niat berolahraga, dan hubungan kedua terkuat yaitu antara pencarian informasi dengan niat berolahraga
This thesis investigates the correlation of motivations of young adult women in Jabodetabek area for following fitness influencer in social media with their exercise intentions. Exercise intention is predicted to have correlation with media social and fitness influencer. Motivations are investigated through the use of uses and gratifications theory, with six motivation variables. Online questionnaire is distributed to 304 respondents, and the data is analyzed with spearman correlation test. Information searching has significant correlation with following fitness influencer and exercise intention. Meanwhile, following fitness influencer has the strongest correlation with exercise intention compared with all tested relation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Adjani
"This research is conducted in order to explore the ways in which social media affects consumer behavior through uses and gratifications. This research is a literature review, drawing from a variety of literature and research works of social media and consumer behavior, which will then be analysed with the theory of Uses and Gratifications. This paper explores what the rise of social media means for online users, how its features enable easier information search for consumers, as well as what motivates users to use different types of social media, and how these affect one another.

Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi bagaimana media sosial mempengaruhi perilaku konsumen. Penelitian ini merupakan kajian Pustaka yang diambil dari berbagai literatur dan karya penelitian media sosial dan perilaku konsumen, yang selanjutnya akan dianilisi dengan teori Uses and Gratifications. Makalah ini membahas apa arti kebangkitan media sosial bagi pengguna online, bagaimana fitur-fiturnya memungkinkan pencarian informasi yang lebih mudah bagi konsumen, serta apa yang memotivasi pengguna untuk menggunakan berbagai jenis media sosial, dan bagaimana ini mempengaruhi satu sama lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Rose Emmaria
"Konteks sosial suatu masyarakat berpengaruh terhadap dinamika aktivitas masyarakatnya. Khusus dalam penelitian ini, konteks sosial masyarakat pada bulan Mei-Juni 1998, menunjukkan satu konteks masyarakat yang berbeda dibanding dengan sebelum dan sesudahnya.
Sebelumnya, masyarakat tidak begitu tertarik dengan acara talkshow. Khususnya yang mengulas masalah-masalah politik, ekonomi, dan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat cenderung mengakses informasi dari media cetak. Disusul kemudian media elektronik, seperti televisi. Namun, pada saat Indonesia mengalami goncangan reformasi, maka masyarakat dari kondisi kurang informasi (lack of information) menjadi masyarakat yang tidak memiliki ketidakpastian informasi (uncertainty). Kondisi ini kemudian mendorong masyarakat untuk memenuhi gratifikasinya akan informasi, yakni untuk mengurangi ketidakpastian situasi yang dihadapinya saat itu.
Upaya yang dilakukan masyarakat (khalayak) antara lain, mengakses sejumlah media elektronik dan juga cetak. Hal ini kemudian membuktikan bahwa khalayak tidak pasif tetapi aktif untuk memenuhi kebutuhannya akan informasi, Pendekatan Uses & Gratifications adalah pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan fenomena tersebut.
Asumsi menunjukkan bahwa, semakin tinggi ekspektasi individu terhadap satu media dan isi media, maka akan semakin tinggi tingkat ketergantungannya terhadap media dan isi media tersebut. Hal ini didukung oleh kondisi sosial masyarakat pada waktu itu. Khususnya mahasiswa yang memang sangat membutuhkan informasi baik politik, ekonomi dan sosial untuk menunjang peranannya sebagai moral force yang harus didukung oleh pengetahuan yang luas khususnya tentang informasi tersebut.
Selanjutnya, penelitian ini membuktikan bahwa terdapat korelasi tetapi tidak signifikan antara derajat ekspektasi dengan ketergantungan. Karena itu, penting menganalisa kembali tipe khalayak dan kondisi khalayak secara spesifik. Khususnya, pada pre, during dan post exposure, Dengan demikian, maka akan diketahui lebih jelas faktor apa sebenarnya yang paling kuat sebagai penyebab ketergantungan khalayak terhadap media televisi dengan program acara talkshow di bulan Mei-Juni 1998 tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakia Virgine Balqis
"Remaja merupakan masa dimana individu mulai mengalami emosi yang intens dan fluktuatif serta meningkatnya kebutuhan akan otonomi dan privasi. Hal ini membuat remaja cenderung memberikan sedikit informasi kepada orang tua atau lebih sedikit melakukan disclosure kepada orang tua. Padahal, proses disclosure tersebut dapat membantu orang tua untuk memonitor aktivitas anak remajanya. Oleh karena itu diperlukan peran orang tua untuk menciptakan lingkungan yang positif seperti melakukan penerimaan, regulasi emosi, dan menyadari kondisi emosi remaja sehingga proses komunikasi dengan remaja dapat tetap berjalan dengan baik. Perilaku orang tua tersebut terangkum dalam konsep mindfulness yang diterapkan dalam pengasuhan atau mindful parenting. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara perceived mindful parenting dengan self disclosure pada remaja. Instrumen yang digunakan untuk mengukur perceived mindful parenting adalah Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IMP-31) dari De Bruin (2014) sedangkan self disclosure diukur dengan Jourard Self Disclosure Questionnaire dari Jourard dan Lasakow (1958). Sampel penelitian berjumlah 241 remaja dengan rentang usia 15 hingga 18 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perceived mindful parenting dan self disclosure pada remaja (r=0.442, p< 0.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Cahyaningrum
"ABSTRAK
Dengan meningkatnya popularitas Instagram, Instagram telah menjadi platform bagi orang untuk mengunggah
konten makanan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi apa yang memotivasi orang
untuk mengunggah konten makanan di Instagram dan kebutuhan apa yang dipenuhi dengan kegiatan tersebut.
Wawancara semi-terstruktur dilakukan untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku ini. Dari tiga subjek
analisis yang diwawancarai, penelitian ini menemukan bahwa informasi, identitas pribadi, dan hiburan, adalah
motivasi utama yang muncul. Bagi para subjek analisis, kebutuhan yang mereka penuhi dari perilaku ini adalah
kebutuhan penghargaan dan kebutuhan kepemilikan sosial. Penelitian lebih lanjut mungkin dapat
mempertimbangkan untuk mengeksplorasi image-sharing platform yang berbeda untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang perilaku ini.

ABSTRACT
With the increasing popularity of Instagram, Instagram has become a platform for people to upload food
contents. Therefore, this research aims to explore what motivates people to share food contents on Instagram and
what needs are gratified with the activity. Semi-structured interviews are conducted to gain insights on this
behavior. From three subjects of analysis interviewed, this research found that information, personal identity,
and entertainment, are the major motivations that emerge. For the subjects of analysis, the needs that they
gratified from engaging in this behavior are esteem need and social belonging need. A further research might
consider exploring different image-sharing platform to gain more comprehensive understanding of this behavior."
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramy Azhar
"Bangkitnya sektor pariwisata setelah pulih dari pandemi membantu kondisi ekonomi menjadi lebih baik. Pengunjung tempat wisata kerap mencari informasi pariwisata terlebih dahulu sebelum mengunjungi tempat wisata tersebut. Media sosial TikTok menjadi salah satu pilihan yang paling sering digunakan calon pengunjung untuk mencari informasi pariwisata karena faktor pemenuhan kebutuhan (gratifikasi). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis atribut pemenuhan kebutuhan media sosial yang memengaruhi sikap penggunaan media sosial sebagai sumber informasi pariwisata serta faktor yang memengaruhi niat menggunakan media sosial untuk mencari informasi terkait pariwisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods yang mengombinasikan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner penelitian secara online dan pendekatan kualitatif melalui wawancara dengan lima narasumber untuk melakukan validasi seluruh hipotesis. Penelitian ini dilakukan terhadap 500 responden yang pernah menggunakan media sosial TikTok untuk mencari informasi pariwisata. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan metode Covariance-Based Structural Equation Modelling (CB-SEM) menggunakan AMOS 26. Untuk mencari tahu faktor-faktor gratifikasi yang dirasakan oleh pengguna saat menggunakan aplikasi TikTok dan keinginan menggunakan aplikasi, penelitian ini menggunakan Uses and Gratification Theory (UGT) dan Theory of Planned Behavior (TPB). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa atribut gratifikasi ease of use, informativeness, dan personalization memengaruhi attitude penggunaan aplikasi. Sementara itu, atribut gratifikasi entertainment memengaruhi langsung use intention pengguna dalam mencari informasi pariwisata. Selanjutnya, diketahui bahwa use intention memengaruhi visit intention pengguna terhadap suatu tempat wisata. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penyedia layanan media sosial berbasis user generated content (UGC) di Indonesia terutama dalam konteks pariwisata

The rise of the tourism sector after recovering from the pandemic is helping the economy to get better. Tourist often look for tourism information before visiting the attractions. Social media (TikTok) is the most often choice used by visitors to find tourism information because of the gratification factor. This study aims to analyze the attributes of social media gratification that affect the attitude of using social media as a source of tourism information and the factors that influence the intention to use social media to seek information related to tourism. This study uses a mixed methods approach that combines quantitative approach and qualitative approach. This research was conducted on 500 respondents who had used TikTok social media to find tourism information. Data processing and analysis were carried out using the Covariance-Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) method using AMOS 26. To find out the factors of gratification felt by users when using the TikTok application and the desire to use the application, this study used the Uses and Gratification Theory (UGT) and Theory of Planned Behavior (TPB). The results of this study indicate that the ease of use, informativeness, and personalization gratification attributes affect the attitude of using the application. Meanwhile, the entertainment gratification attribute directly affects the user's use intention in seeking tourism information. Then, it is known that use intention affects the user's visit intention towards a tourist place. This research is expected to be useful for social media service providers based on user generated content (UGC) in Indonesia, especially in the context of tourism"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>