Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gilang Bintang Hakkun Ashshidhiqi
"ABSTRAK
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Provinsi Sumatera Selatanadalah instansi pemerintah yang bertugas untuk membantu Gubernurmerencanakan pembangunan Provinsi Sumatera Selatan. Karena tugas Bappedatersebut, banyak pihak dari instansi negara dan juga swasta sering berhubungandengan Bappeda. Karena itu Bappeda diharapkan dapat memiliki kualitas layananyang baik. Salah satu cara yang telah diambil Bappeda untuk meningkatkanpelayanannya adalah dengan mengimplementasikan Knowledge ManagementSystem KMS yaitu website Disposisi Online. Akan tetapi, setelah berjalan lebihdari dua tahun, target penyebaran knowledge berbentuk dokumen seperti laporandinas, nota dinas, dan berbagai macam bentuk dokumen lainnya masih belummencapai target Kepala Bappeda. Padahal agar KMS dan penyebaran knowledgeberjalan efektif, seluruh staf Bappeda harus aktif dalam website tersebut. Salah satupenyebabnya adalah kurangnya kesadaran staf dalam menggunakan KMS tersebut.Perilaku apatis ini adalah salah satu bentuk dari resistensi pengguna secara pasif.Untuk menyelesaikan masalah tersebut harus terlebih dahulu dianalisispenyebabnya agar tindak lanjut dapat tepat sasaran. Penelitian ini menggunakanmodel Status Quo Biased Theory SQBT dengan variabel sunk cost, transitioncost, perceived value, perceived risk, dan perceived inertia untuk menganalisis apapenyebab terjadinya resistensi tersebut. Penelitian ini adalah penelitian survei dandata hasil kuesioner akan diolah menggunakan Regresi Linear. Hasil olah datamenemukan bahwa variabel yang mempengaruhi user resistance adalah sunk cost,perceived value, perceived risk, dan perceived inertia, sedangkan transition costtidak memiliki pengaruh yang signifikan.

ABSTRACT
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Provinsi Sumatera Selatan isa government agency that helps the Governor to make a development plan of SouthSumatera Province. Because of the nature of the agency rsquo;s task, there are a lot ofother government and private institution that works with Bappeda. Many expectgreat service from one of the most important government organisation. One of theinitiative that Bappeda took to increase its service quality is implementing a KMSnamed website Disposisi Online. However, after being impelemented for two years,the target of documented knowledge sharing in official report, memo, dan otherformal document did not met Head of Bappeda rsquo;s expectation. Whereas to make theKMS implementation effective, every Bappeda staff are expected to participate init. One of the reason of this is the lack of awareness among staffs to use the KMS.This apathetic behaviour is one form of passive resistance against KMSimplementation. Firtsly, analyzing the cause of this resistance is needed to form theright solution. This research use Status Quo Biased Theory SQBT model withsunk cost, transition cost, perceived value, perceived risk, and perceived inertia asthe variable analyze why the resistance exist in the first place. The research is asurvey research and used questionnaire as the instrument that processed with linearregression. The data processing result found that user resistance is significantlyaffected by sunk cost, perceived value, perceived risk, and perceived inertia. Buttransition cost did not have any significant effect."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Dewi Tri Putri
"Penggunaan chatbot berbasis AI dalam layanan pelanggan semakin populer di banyak perusahaan. Namun, dalam praktiknya, AI-Chatbot sering kali dianggap cacat, bahkan ditolak oleh pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki resistensi terhadap AI-Chatbot berdasarkan tingkat ketidakpercayaan pelanggan yang mencakup ketidakpercayaan terhadap kompetensi, kebajikan dan integritas AI-Chatbot tersebut. Selain fitur AI pada dimensi kemampuan kognisi, penelitian ini juga mengusulkan bahwa kurangnya empati sebagai dimensi kemampuan emosional merupakan fitur utama lainnya dari AI yang cacat. Secara khusus, penelitian ini mengusulkan tiga mekanisme di mana kurangnya empati kurang berperan berdampak pada resistensi pelanggan: efek langsung, tidak langsung, dan moderasi. Sampel penelitian ini adalah pengguna AI-Chatbot berusia antara 18-45 tahun dan berdomisili di Indonesia. Data didapatkan dari 233 responden menggunakan non-probability sampling dan dianalisis menggunakan pendekatan Structural Equation Model (SEM) berbasis Partial Least Square (PLS) dengan software SmartPLS 4.0. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa kurangnya empati berpengaruh signifikan terhadap tingkat ketidakpercayaan pelanggan. Selanjutnya, ketidakpercayaan pelanggan juga secara signifikan meningkatkan resistensi pelanggan. Implikasi bagi pemasar adalah perusahaan perlu mengembangkan kemampuan empati AI-Chatbot, memastikan penyampaian informasi yang relevan dan tidak bias, serta meningkatkan kompetensi, kebajikan dan integritas AI-Chatbot untuk mengurangi resistensi pelanggan.

The usage of AI-based chatbot in customer service is increasingly popular among many companies. However, in practice, AI-Chatbot are often perceived as defective and even rejected by customers. This study aims to investigate the resistance to AI-Chatbot based on customer distrusting beliefs, which includes distrust in the competence, benevolence, and integrity of the chatbot. In addition to AI features in the cognitive intelligence dimension, this study also proposes that a lack of empathy, as an emotional intelligence dimension, is another key of defective AI features. Specifically, this study proposes three mechanisms by which lack of empathy affects customer resistance: direct, indirect, and moderation effects. The study sample consists of AI-Chatbot users aged between 18-45 years residing in Indonesia. Data were obtained from 233 respondents using non-probability sampling and analyzed using the Partial Least Squares Structural equation modeling (PLS-SEM) approach with SmartPLS 4.0 software. The findings reveal that lack of empathy significantly affects levels of customer distrust. Subsequently, customer distrust also significantly increases customer resistance. The implications for marketers are that companies need to develop the empathetic capabilities of AI-Chatbot, ensure the delivery of relevant and unbiased information, and enhance the competence, benevolence, and integrity of AI-Chatbot to reduce customer resistance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library