Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
A.B.D. Harist Musgamy
"ABSTRAK
Berdasarkan rekomendasi WHO, penanganan ISPA non pnemonia pada balita cukup dengan pengobatan supportif dan tak perlu pemberian antibiotika. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Bambang Sutrisna (1991) juga menemukan bahwa tak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok anak ISPA non pnemonia yang mendapat pengobatan ampisilin ditambah supportif dibanding dengan kelompok yang hanya mendapat pengobatan supportif. Namun apakah anak kekurangan gizi (kurang kalori protein) yang menderita ISPA non pnemonia juga tak perlu pemberian antibiotika. Apakah pemberian antibiotika khususnya ampisilin terhadap ISPA non pnemonia pada anak kekurangan gizi dapat mengurangi risiko terjadinya pnemonia, belum ada informasi mengenai hal ini.
Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan desain ?randomized controlled trial'. Unit analisis adalah balita kurang gizi yang menderita ISPA non pneumonia. Setelah dilakukan alokasi random, 50 anak masuk dalam kelompok percobaan dan mendapat pengobatan ampisilin 30 - 50 mg/kg berat badan ditambah pengobatan supportif, 49 anak lainnya masuk kelompok kontrol yang hanya mendapat pengobatan supportif. Karakteristik anak pada kedua kelompok ternyata tak ada perbedaan bermakna.
Setelah seminggu kemudian, ternyata presentase anak yang berkembang menjadi pnemonia pada kelompok percobaan 16 % dan kelompok kontrol 22%. Proporsi kejadian pnemonia antara kedua kelompok tak berbeda secara bermakna (x2=3.67,2df;p=0.16). Ternyata bahwa pemberian ampisilin tidak mengurangi risiko kejadian pnemonia pada balita kekurangan gizi yang menderita ISPA non pnemonia.

Effectiveness of Ampicillin in Mild Acute Respiratory Infections of Undernourished ChildrenAccording to WHO recommendation, treatment for mild acute respiratory infection (AR1) in children is supportive care only. Bambang Sutrisna (1991) studied that no difference in outcome between the ampicillin and control groups was statistically significant. But how about the effect of ampicillin in mild ARI of undernourished children.
To find out whether ampicillin treatment conferred any benefit over supportive care alone in undernourished children, a randomized controlled trial was carried out among 99 undernourished children under 5 years with mild ARI. 50 were randomly allocated ampicillin (30 - 50 mg 1 kg body weight four times daily for 5 days) plus supportive care; 49 were allocated supportive care only. The treatment groups were almost identical after randomization in term of children characteristics.
After 1 week, the percentages of cases progressing to pneumonia were nearly identical (16% study group and 22% control group). None of the difference in outcome between the study and control groups was statistically significant."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryani As`ad
"Defisiensi seng (Zn) mempunyai peran yang besar pada proses tumbuh-kembang. Hal ini terutama akan berdampak pada anak-anak kekurangan gizi. Zn penting dalam kekebalan tubuh baik yang bersifat lokal maupun sistemik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai dampak suplementasi Zn pada sitokin TNF-a dan diare pada balita dengan malnutrisi berat dari keluarga berpendapatan rendah. Desain penelitian adalah jenis controlled randomized double blind pre-test post-test pada kelompok anak berusia 12-59 bulan. Anak-anak diberi makanan biasa dan dibagi menjadi 2, kelompok kontrol (n+60) dan kelompok intervensi yang diberikan makanan mengandung 15mg/ml Zn. Kadar Zn diukur menggunakan atomic absorption spectrophotometer (AAS), sedangkan TNF-a menggunakan ELISA. Data masukan makanan dikumpulkan melalui cara wawancara makanan dalam 24-jam. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kadar Zn serum yang bermakna dan penurunan kadar TNF-a serta penurunan lama dan frekuensi diare setelah intervensi. Kadar Zn meningkat 87,0% pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol peningkatan hanya sebesar 19,6%. Selain itu, terdapat penurunan bermakna baik pada kadar TNF-a serum maupun feses setelah intervensi (p<0.05). Beratnya gejala maupun lamanya diare berkurang secara bermakna pada kelompok intervensi (p<0.001). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian suplemen Zn dapat mengurangi lama dan beratnya diare melalui peningkatan kekebalan tubuh, terutama imunitas lokal yang menggunakan TNF- a sebagai biomarker. (Med J Indones 2003; 12: 247-51)

Zinc deficiency has a great impact on growth and development, especially in malnourished children. Zinc is important in both local and systemic immunity. The aim of this study was to assess the impact of zinc supplementation on the cytokine, tumor necrosis factor a (TNF-a), and diarrhea in severely undernourished under-five children of low-income families. A randomized double blind pre-test post-test controlled design was selected. A group of 12-59 month-old children were given local food, and treated as control group (n=60), and another group (n=60) were given local food with 15 mg/5 ml zinc as intervention group. Zinc concentration was measured by atomic absorption spectrophotometer (AAS), and TNF-a concentration was determined by ELISA. Data on nutrient intakes were collected using 24-hour food recall method. The result of the study showed that after zinc intervention, zinc serum increased significantly, and TNF-a concentration decreased along with reduction of the duration and frequency of diarrhea. Zinc concentration increased 87.0% in the intervention group, while in the control group the increase was only 19.6%. There was a significant reduction of both serum and fecal TNF-a concentration after intervention (p<0.05). Severity and duration of diarrhea were reduced significantly in the intervention group compared to the control group (p<0.001). It was concluded that zinc intervention reduced the duration and severity of diarrhea through improvement of immunity, especially local immunity with TNF-a as biomarker. (Med J Indones 2003; 12: 247-51)"
2003
MJIN-12-4-OctDec2003-247
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Badru Kamal
"Telah dilakukan penelitian dengan tujuan melihat perbedaan jumlah salinan mtDNA pada ibu hamil malnutrisi sebelum dilakukan suplementasi dalam penelitian SUMMIT (Supplementation of multiple micronutrient intervention trial). Sampel yang digunakan berupa sampel darah kering dari penelitian SUMMIT yang berjumlah 72. Jumlah salinan mtDNA diestimasi dengan metode qPCR. Analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan jumlah salinan mtDNA yang signifikan pada kelompok IFA dan MMN (p > 0,05), subkelompok BBLR dan BBLN kelompok IFA (p > 0,05), subkelompok BBLR dan BBLN kelompok MMN (p > 0,05), dan antar subkelompok (p > 0,05). Namun, hasil analisis rerata jumlah salinan mtDNA menunjukkan adanya indikasi awal perbedaan jumlah salinan mtDNA, dengan rerata jumlah salinan mtDNA kelompok MMN (28,57) > kelompok IFA (22,89) dan rerata jumlah salinan mtDNA subkelompok BBLR kelompok MMN (38,01) > subkelompok BBLR kelompok IFA (26,81). Walaupun demikian, hasil tersebut tidak konklusif karena secara statistik tidak menunjukkan signifikansi. Diperlukan jumlah sampel yang lebih banyak dan homogenisasi variabel lain yang dapat memengaruhi jumlah salinan mtDNA untuk penelitian selanjutnya.

This research aims to determine the variation of mtDNA copy number in undernourished pregnant mothers before supplementation in SUMMIT (Supplementation of multiple micronutrient intervention trial) study. Seventy-two of dried blood samples from SUMMIT study were used in this study and mtDNA copy number was estimated with qPCR method. Statistical analysis (U-Mann Whitney and Kruskal-Wallis) test showed no significant difference of mtDNA copy number between IFA and MMN group (p > 0,05), subgroup LBW and NBW in IFA group (p > 0,05), subgroup LBW and NBW in MMN group (p > 0,05), and among all subgroup (p > 0,05). However, the result of mean analysis indicated that mtDNA copy number had different means: mtDNA copy number in MMN group (28,57) > IFA group (22,89), meanwhile subgroup LBW in MMN group (38,01) > subgroup NBW in IFA group (26,81). These finding was still not conclusive due to the absent of statistical significant. More samples and consideration of other variables were needed for further study.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S58419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library