Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Erlianda
"Skripsi ini membahas tentang Distribusi Frekuensi Celah Bibir dan Langitan di Klinik Celah Bibir dan Langitan RSAB Harapan Kita Jakarta Tahun 1998 dan 2000. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Data didapat dari rekam medis pasien Klinik Celah Bibir dan Langitan RSAB Harapan Kita Jakarta. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pada tahun 1998 dan 2000 pasien celah bibir dan langitan di kawasan Jabodetabek adalah 85 dan 105 pasien serta paling banyak adalah pasien berjenis kelamin laki-laki. Mayoritas pasien datang adalah saat usia 0-1 tahun. Tipe celah yang terbanyak adalah celah bibir dan langitan satu sisi dan dari berbagai kasus menunjukkan bahwa kelainan tersebut dipengaruhi oleh lebih dari satu faktor risiko. Berdasarkan wilayah tempat tinggal pasien, paling banyak ditemukan adalah di Tangerang dan Jakarta Barat.

The focus of this study is the distribution and frequency of cleft lip and palate in RSAB Harapan Kita Jakarta period of 1998 and 2000. This research is a quantitative with descriptive design. The data were collected used medical record in Klinik Celah Bibir dan Langitan RSAB Harapan Kita Jakarta. The result prove that in Jabodetabek found 85 patient in 1998 and 105 patient in 2000 for cleft lip and palate cases and mostly in male. Majority, patients came in 0-1 years old. Type of cleft mostly is unilateral cleft lip and palate and many cases shows that these deformity is caused by more than one risk factor. According to where patients live it is found that Tangerang and West Jakarta is the most area.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Safira Anindya
"Celah bibir dengan atau tanpa celah langit-langit merupakan salah satu kelainan kongenital yang memengaruhi regio orofasial. Kelainan ini merupakan cacat lahir orofasial yang paling sering terjadi dengan prevalensi 1:700. Pada beberapa pasien dengan celah bibir dan langit-langit komplit, dapat ditemukan suatu jembatan jaringan lunak yang dapat menghubungkan tepi medial dan lateral dari celah bibir atau nostril, bibir dengan prosesus alveolaris, ataupun menghubungkan prosesus alveolaris yang terpisah, yang biasa disebut dengan soft tissue band. Mekanisme terbentuknya band ini belum diketahui secara pasti. Terdapat tiga tipe soft tissue band, tipe 1 yaitu band yang menghubungkan bibir dengan bibir (band Simonart); tipe 2 band yang menghubungkan bibir dengan alveolar (band oblique); dan tipe 3 band yang menghubungkan antar prosesus alveolar (band alveolar). Penelitian mengenai soft tissue band pada kasus celah bibir dan langit-langit di Indonesia masih sangat sedikit, sehingga penelitian deskriptif retrospektif ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi soft tissue band pada pasien celah bibir dan langit-langit berdasarkan tipe celah di RSAB Harapan Kita periode Januari 2010 Desember 2012. Analisis dilakukan pada 296 rekam medik. Dari 296 pasien celah bibir dan langit langit di RSAB Harapan Kita tahun 2010-2012, ditemukan 30 kasus soft tissue band (10,1%). Pada tahun 2010 terdapat 6 kasus, tahun 2011 terdapat 10 kasus, dan tahun 2012 terdapat 14 kasus. Soft tissue band lebih sering ditemukan pada pasien dengan celah unilateral (10,3%) dibanding pasien dengan celah bilateral (9,5%). Sebanyak 9 kasus soft tissue band ditemukan pada celah bibir dan langit langit unilateral sisi kiri. Berdasarkan tipenya, soft tissue band paling banyak ditemukan pada tipe Simonart (bibir ke-bibir) yaitu 18 kasus (60%), tipe oblique(bibir ke-alveolus ditemukan 10 kasus 33,3%, dan tipe band alveolar alveolus ke-alveolus) ditemukan 2 kasus 6,7%. Berdasarkan variasinya, sebanyak 21 kasus soft tissue band tertutup oleh kulit 70% dan 9 kasus hanya berupa jaringan mukosa atau yang disebut varian subklinis 30%."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Univeritas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library