Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jawahir
"Interkoneksi adalah keterhubungan jaringan antara operator atau jaringan operator-operator telekomunikasi, sehingga pelanggan dari suatu operator dapat saling berkomunikasi dengan pelanggan pada operator lain. Hal ini terjadi sebagai akibat dari adanya deregulasi di sektor telekomunikasi yang menyebabkan jumlah operator menjadi lebih banyak dan sekaligus meningkatkan jumlah pelanggan telepon.
Sistem interkoneksi sendiri merupakan pengembangan dari sistem transfer price. Transfer price adalah harga produk atau jasa yang harus ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan yang sama. Konsep ini kemudian menjadikan suatu dasar bagaimana menghitung biaya interkoneksi antara dua operator fixed dan seluler yang melakuken pertukaran informasi.
Tulisan ini menyaikan suatu metode dalam menghitung biaya interkoneksi yaitu metode Fully allocated cost. Pada metode ini semua unsur biaya yang terlibat dalam kelangsungan perusahaan diperhitungkan. Biaya-biaya yang dimaksud adalah Biaya investasi, operasi dan pemeliharaan serta biaya akibat loss opportunity.
Dengan prinsip alokasi biaya bersama maka unsur-unsur biaya tersebut didistribusikan kedalam unit-unit produksi. Dengan diketahuinya biaya masing-masing unit produksi maka setiap langkah atau alur hubungan komunikasi antara fixed dan seluler dapat dengan mudah ditentukan biayanya.

Interconnection is a connection of network between operators or network of telecommunication operators, so that customers from one operator can communicate each other with those from other operator. Interconnection arises due to the government deregulation in the telecommunication sector which resulted in an increasing number of telecommunication operators and customers as well.
The interconnection system itself is the development of the transfer price system. Transfer price is a price of product or services, which should be transferred between cost centers in the same company. This concept, then, becomes a basis on how to calculate interconnection costs between two operators, fixed and cellular operators who are engaged in the information exchange.
This thesis describes a method in calculating interconnection costs i.e., Fully Allocated Cost Method. In this method all cost elements incurred in the company's going concerns will be taken into account. The intended costs include capital cost, operation and maintenance costs as well as any cots incurred due to loss of opportunity.
With the joint cost allocation principle, such cost elements can be distributed into each production unit and because we know the costs of every production unit, then the cost of every communication that take places between fixed and cellular operators can be easily determined.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betantyo Madyantoro
"ABSTRAK
Dalam upaya penyamaan visi usaha secara korporat diantara unit-unit kerja (departemen, divisi, bagian, dll.) menuju pencapaian laba perusahaan secara maksimal serta mengarahkan pada pengevaluasian kinerja, maka diperlukan penerapan harga transfer terhadap produk ataupun jasa yang ditransfer dari satu unit kerja ke unit kerja lainnya. Akan tetapi penentuan harga transfer yang tidak akurat dapat menimbulkan konflik antar unit-unit kerja itu sendiri, karena masing-masing unit kerja ingin mendapatkan hasil evaluasi kinerja yang terbaik.
Dewasa ini banyak diperkenalkan metode baru dalam perhitungan biaya produk, yaitu perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing atau biasa disebut ABC). Metode ini dinilai berhasil dan banyak membantu banyak perusahaan didalam membuat keputusan, khususnya didalam produksi produk majemuk (multiple products) serta usaha minimalisasi biaya operasi.
Dalam tesis ini, keunggulan dari metode ABC tersebut akan dimanfaatkan didalam penentuan harga transfer. Pemakaian ABC untuk penentuan harga transfer ternyata sangat bermanfaat didalam pencapaian tujuan pokok penentuan harga transfer (pencapaian laba maksimal korporat perusahaan dan mengarahkan pada pengevaluasian kinerja). ABC dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan metode tradisional yang sering salah (distorsi) didalam memberikan informasi laba atau biaya produk. Dengan ABC, kita dapat menentukan harga transfer dengan akurat, mengambil keputusan penjualan eksternal atau internal dengan tepat untuk memaksimalkan laba korporat perusahaan, serta memberikan informasi perolehan laba tiap unit kerja dengan lebih akurat sehingga konflik antar unit kerja dapat diminimalisasi.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library