Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anchika Ladeza Aulia
"Li Hitam dan Li Putih (黑白李: Hēibái Lǐ) merupakan salah satu cerita pendek karya Lao She yang ditulis pada tahun 1933. Cerita pendek ini diceritakan melalui sudut pandang tokoh ?aku? yang tidak diketahui namanya. Sudut pandang dalam cerpen karya Lao She ini menjadi menarik untuk dibahas karena meskipun keseluruhan cerita ini menceritakan tentang Li Hitam dan Li Putih sebagai tokoh utamanya, akan tetapi tokoh "aku" lah yang memegang peranan penting dalam cerita. Makalah ini membahas sudut pandang tokoh "aku" dalam cerpen Li Hitam dan Li Putih. Selain itu makalah ini juga mengkaji peran dan fungsi tokoh "aku" dalam pengembangan cerita tersebut.

Black Li and White Li (黑白李: Hēibái Lǐ) is a short story written by Lao She, a Chinese author, in 1933. This story is narrated from a first-person point of view which is anonymous and always referred to as "I". Lao She's use of point of view in this story becomes significant to discuss because even though the plot mainly revolves around the two main characters, Black Li and White Li, the first-person narrator is actually the most crucial character since everything is narrated from his perspective. This paper examines the point of view of the "I" character in "Black Li and White Li". This paper also discusses the significance of the first-person narrator in the development of the story."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Prasetya
"Cerpen 幸福的家庭 Xingfu de Jiating atau Keluarga Bahagia merupakan cerpen yang ditulis oleh Lu Xun pada tahun 1924. Cerpen ini mengisahkan tokoh “Aku” yang sedang berupaya keras untuk menulis sebuah karangan berjudul Keluarga Bahagia, dengan menghadirkan dua tokoh, yaitu Tuan & Nyonya, sebagai tokoh utama cerpennya. Tokoh “Aku” mengerahkan seluruh pikiran dan kemampuannya untuk menulis karangan ini, akan tetapi pada akhir cerpen karangan tersebut tidak berhasil ia tulis dan tokoh yang coba ia bangun sirna karena terbentur persoalan hidupnya sendiri. Dari beberapa penelitian terdahulu, dinyatakan bahwa cerpen ini merupakan jalinan antara realita kehidupan dan cita-cita dari tokoh “Aku”. Penulis mendapati bahwa proses kepengarangan tokoh “Aku” dan tantangannya merupakan aspek penting yang perlu dikaji, karena dengan menyorot dua aspek ini, pokok penyebab tokoh “Aku” gagal menyelesaikan karangannya menjadi terkuak. Penelitian ini menyimpulkan, faktor yang menghambat proses kepengarangan tokoh “Aku” yang membuat karyanya tidak berhasil ditulis adalah faktor pertama penyebab kegagalan menulis karangan tokoh “Aku” berasal dari konflik batin tokoh “Aku” sendiri dan juga kondisi nyata keluarga. Faktor kedua kegagalan berasal dari kurangnya pengetahuan si tokoh “Aku” dan hanya menulis dalam ruangan, tidak melakukan survei/studi ke luar ruangan.

The short story 幸福的家庭 Xingfu de Jiating or Happy Family is a short story written by Lu Xun in 1924. This short story tells about the character “I” who is trying hard to write an article entitled Happy Family, by presenting two characters namely Mr & Mrs, as the main character of the short story. The character “I” exerted all his mind and ability to write this article, but at the end of the short story he was unable to write it and the character he was trying to build failed to be written because he collided with his own life problems. From several previous studies, it was stated that this short story is a link between the reality of life and the ideals of the character “I”. The writer finds that the authorship process of the character “I” and its challenges are important aspects that need to be studied, because by highlighting these two aspects, the main reason why the character “I” failed to finish his article is revealed. This study concludes, the factors that hinder the process of writing the character “I” which makes the work unsuccessfully written are the first factors causing the failure to write an article by the character “I” comes from the inner conflict of the character “I” himself and also the real conditions of the family. The second factor of failure comes from the lack of knowledge of the character “I” and only writes indoors, does not carry out surveys/studies outside the room."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Aji Lubernugroho
"Penelitian ini membahas novel Zapíski iz podpólʹya/Catatan dari Bawah Tanah karya Fyodor Dostoevsky yang diterbitkan pada tahun 1864. Pada penelitian ini, penulis akan berfokus mendeskripsikan penggambaran karakter serta memahami unsur-unsur eksistensi tokoh “aku” dalam novel. Oleh karena itu, penulis menganalisis eksistensi tokoh “aku” menggunakan teori eksistensialisme Jean-Paul Sartre. Dengan menggunakan buku Being and Nothingness, penulis menemukan konsep “ada” yang terbagi menjadi dua yaitu entre en soui/ being-in-itself /ada dalam dirinya, entre pour soi/ being-for-itself /ada untuk dirinya. Selain itu, penulis akan menggunakan teori tokoh dan penokohan untuk menggambarkan karakteristik tokoh "aku". Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi analisis dengan teknik pengumpulan data sumber yaitu studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian menjelaskan bahwa penggambaran eksistensi tokoh “aku” terpengaruhi beberapa faktor seperti dirinya, orang lain, lingkungan sekitar sehingga ketika pencarian makna dan tujuan hidupnya, tokoh “aku” menunjukkan unsur-unsur eksistensialisme yakni, kebebasan dan tanggung jawab.

This research discusses the novel Zapíski iz podpólʹya/Notes from the Underground by Fyodor Dostoevsky, published in 1864. In this research, the author will focus on describing the character depiction and understanding the elements of the existence of the "I" in the novel. Consequently, the author analyzes the existence of the character "I" using the existentialism theory of Jean-Paul Sartre. By using the book Being and Nothingness, the author finds the concept of "being" which is divided into two, namely entre en soui (being-in-itself), entre pour soi (being-for-itself). In addition, the author will use the theory of character and characterization to describe the characteristics of the "I" character. The research method used is descriptive analysis with the source data collection technique, namely literature study. Based on the results of the study it is explained that the depiction of the existence of the character "I" is influenced by several factors such as himself, others, the surrounding environment so that when searching for meaning and purpose in his life, the character "I" shows elements of existentialism namely, freedom and responsibility."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marta Fitria
"Novel 9 Summers 10 Autumns adalah novel pertama karya Iwan Setyawan yang terbit tahun 2011. Novel ini ditulis berdasarkan kisah nyata pengarangnya sendiri. Novel yang beralur maju mundur ini bercerita tentang kisah masa kecil tokoh utama ?aku? yang berasal dari keluarga susah hingga berhasil menjadi orang sukses. Novel ini dianalisis dengan menggunakan kajian sosiologi sastra, terutama sosiologi karya sastra. Selain bersifat menghibur, novel ini juga memberikan manfaat bagi pembacanya karena sarat akan nilai-nilai edukatif. Karakteristik dan latar belakang keluarga sangat berpengaruh terhadap kehidupan tokoh aku. Berkat kekuatan pendidikan, semangat perjuangan hidup, dan cinta keluarga, tokoh aku berhasil menaklukan kemiskinan dan meraih kesuksesan hingga ke New York City. Melalui novel ini, dapat dilihat bahwa pengaruh latar belakang keluarga begitu penting untuk membentuk masa depan seorang anak di kemudian hari.
9 Summers 10 Autumns is the first novel written by Iwan Setyawan. This novel, which is based on true story of the writer, is published in 2011. Written with progressive-flashback plot, this novel tells about the childhood character ?I? where in he came from struggling family and turned into a succesful person. This novel is analyzed using the study of sociology cultural literature. Not only entertaining, this novel is also showing the readers the values of education. The characteristic and the family background is important part in the main character's life. Due to the power of education, the spririt of survival life, and the love of family, character ?I? conquered poverty and achieve succes in New York City. Through this novel, it can be seen that family background gives big influence in shaping a child's future."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Amalia Rachmawati
"Cerpen Ciuman Pertama (初吻) karya Zhang Xianliang adalah cerpen yang mengisahkan berpindahnya tokoh “aku” ke kota baru, yang membuatnya berkenalan dengan seorang gadis, dan menjadi teman hanya dalam waktu yang singkat. Beberapa penelitian terdahulu mengkaji Ciuman Pertama melalui gambaran kecantikan tokoh “gadis”, kekuatan narasi dalam cerpen maupun aspek “Oedipus kompleks” tokoh “Aku”. Penelitian ini mengungkap bahwa sudut pandang tokoh “Aku” serta latar tempat, waktu dan peristiwa sebagai aspek penting dalam mengungkap persoalan yang diangkat dalam cerpen. Dengan demikian, penelitian dilakukan dengan pendekatan intrinsik melaluiunsur yang ada dalam karya sastra. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu walaupun judul cerpen adalah Ciuman Pertama, namun narasi yang muncul dari sudut pandang tokoh “Aku” membuat pembaca menemukan sisi lain bahwa kondisi politik dan Perang Saudara di Cina pada 1945-1949 yang secara tak langsung telah membuat pertemanan tokoh “Aku” dan tokoh “Gadis” nantinya tidak dapat berlangsung lama karena mere harus berpisah tempat tinggal.

Short Story First Kiss (初吻) by Zhang Xianliang is a story of the character "I" that move to a new city, where he meets a young girl and becomes friends with her for a brief period. Some previous studies have analyzed the "First Kiss" through the depiction of the girl's beauty, the narrative power in the story, and the "Oedipus complex" aspect of the protagonist. These studies reveal that the perspective of the protagonist and the background of the setting, time, and events are crucial aspects in unraveling the issues raised in the story. Thus, this research is conducted with an intrinsic approach by examining the elements present in the literary work. The conclusion of this study is that despite the title being "First Kiss," the narrative from the protagonist's perspective allows readers to discover another aspect: the political situation and the Chinese Civil War during 1945-1949, which indirectly led to the short-lived friendship between the protagonist and the girl, as they had to be separated."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Wijaya
"Tidak dapat dipungkiri bahwa novel Zapiski iz _Podpoliya 'Catatan dari Bawah Tanah' merupakan salah satu master piece bagi penulis Rusia kawakan Fyodor Mikhail lovitsy Dostoyevski, dibandingkan karya-karyanya yang lain. Lompatan pemikiran yang penuh kreatifitas dan ide-ide mendalam yang dituangkannya dalam novel ini secara psikologis maupun sosial pada masa itu, telah menjadikan terkuaknya usaha pencarian akan apa arti diri dan siapa manusia itu. Suatu usaha pencarian yang mungkin takkan kunjung sampai dan selesai. Kecemerlangan pengarang besar Rusia ini tercerminkan dalam pencarian tokoh-tokohnya dalam novel Catatan dari Bawah Tanah ini, yang penuh dengan konflik-konflik batin dan sarwa paradoks. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mencoba mengungkapkan perwatakan tokoh utamanya yang memakai sebutan tokoh Aku. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis yang bersandarkan kepada teori psikologi."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyanti Alya Rahman
"Tulisan ini membahas tentang karya Ding Ling yang berjudul Ketika Aku di Desa Xia (1941). Cerpen ini mengangkat kisah tentang tokoh “Aku” yang ditugaskan oleh partai untuk istirahat memulihkan kesehatan di sebuah desa, bernama Desa Xia. Di sanalah ia mendapati bahwa desa yang didatanginya ternyata menyimpan persoalan tentang seorang gadis muda bernama Zhenzhen. Niat semula untuk beristirahat kemudian menjadi diisi dengan keinginan mencari tahu tentang Zhenzhen. Zhenzhen ditugaskan oleh partai untuk memata-matai tentara Jepang. Seperti apa tugasnya, tanggapan penduduk desa kepada Zhenzhen dan bagaimana penyelesaian atas persoalan yang dihadapi, dihadirkan semua oleh tokoh “Aku” yang menjadikan tokoh Zhenzhen dan persoalannya sebagai pokok narasi. Kajian-kajian terdahulu pada umumnya membahas tokoh Zhenzhen sebagai kajian, sementara penelitian ini akan mengungkap peran tokoh “Aku” yang bertindak sebagai narator, dalam mengangkat permasalahan Zhenzhen. Hasil penelitian menyatakan bahwa tokoh “Aku” adalah tokoh yang berperan penting dalam mengungkap permasalahan Zhenzhen, menghadirkan pendapat orang desa terhadap tokoh Zhenzhen, dan menghadirkan penyelesaian masalah dalam cerpen.

This paper examines Ding Ling’s works entitled “When I Was in Xia Village” (1941). This short story tells the story of “I” character who is assigned by the party to rest and recovering health in a village called Xia Village. There she found out that the village she visited had a problem about a young girl named Zhenzhen. Her first intention to rest later became filled with the desire to find out about Zhenzhen. Zhenzhen was assigned by the party to spy on the Japanese army. What her duties are, the response of the villagers to Zhenzhen and how the ending of the story’s problem, all of those are presented by the "I" character who makes Zhenzhen's character and the problem as the main narrative. Previous studies generally discussed the character of Zhenzhen as a study, while this study will reveal the role of the "I" character who acts as the narrator in raising the issue of Zhenzhen. The study shows that "I" is a character who plays an important role in revealing Zhenzhen's problems, projecting the villagers comments about Zhenzhen's character, and presenting the solution to the story’s problem to the readers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library