Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Senalda Defa Viani
"Kondisi kritis pasien mengacu pada kondisi yang memerlukan perawatan intensif khusus yang tidak jarang memerlukan alat bantu napas baik berupa dukungan oksigenasi maupun peralatan yang lebih advance lainnya seperti ventilator mekanik. Posisi tirah baring merupakan posisi yang kerap kali dialami oleh pasien kritis yang dirawat di unit perawatan intensif. Minimnya pergerakan dan status nutrisi yang buruk dapat menimbulkan masalah lain yaitu luka tekan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas madu manuka sebagai balutan madu pada perawatan luka tekan yang dialami oleh pasien kritis tirah baring lama. Evaluasi perkembangan luka dipantau setiap hari melalui pergantian balutan luka untuk diamati ukuran, kedalaman, eksudat, pus, biofilm, perdarahan aktif dan slough. Hasilnya, terdapat perbaikan luka ditandai dengan berkurangnya panjang, lebar dan kedalaman luka, terhentinya perdarahan aktif dan tidak ada lagi eksudat baik pus, biofilm maupun slough.

The critical condition of the patient refers to conditions that require special intensive care which often require breathing apparatus in the form of oxygenation support or other more advanced equipment such as mechanical ventilators. The bed rest position is a position that is often experienced by critically ill patients who are treated in the intensive care unit. Lack of movement and poor nutritional status can cause another problem, namely pressure sores. The purpose of this paper is to determine the level of effectiveness of manuka honey as a honey dressing in the treatment of pressure sores experienced by critically ill patients on prolonged bed rest. Evaluation of wound development was monitored every day by changing wound dressings to observe size, depth, exudate, pus, biofilm, active bleeding and slough. As a result, there was improvement in the wound characterized by reduced length, width and depth of the wound, cessation of active bleeding and no more exudate either pus, biofilm, or slough."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Defisit neurologis yang menyebabkan imobilitas merupakan salah satu kondisi yang sering dialami oleh pasien stroke. Minimnya pergerakan dan perubahan posisi, serta status nutrisi yang buruk dapat meningkatkan risiko timbulnya luka tekan. Analisis asuhan keperawatan dilakukan pada kasus seorang perempuan berusia 73 tahun yang mengalami stroke. Diagnosis keperawatan yang muncul adalah bersihan jalan napas tidak efektif, risiko perfusi serebral tidak efektif, hambatan mobilitas fisik, risiko kerusakan integritas kulit, gangguan menelan, gangguan komunikasi verbal, gangguan persepsi sensori, dan defisit perawatan diri. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas penerapan perubahan posisi lateral 30 derajat untuk mencegah timbulnya luka tekan pada pasien stroke dengan kondisi tirah baring lama. Perubahan posisi lateral 30 derajat dilakukan setiap 3 jam dengan penggunaan jadwal reposisi. Evaluasi risiko luka tekan dipantau setiap hari menggunakan skala Braden dan pemantauan kondisi kulit pasien. Hasilnya, tidak ditemukan adanya tanda-tanda luka tekan pada pasien setelah 9 hari masa perawatan dalam kondisi tirah baring. Sehingga dapat disimpulkan bahwa posisi lateral 30 derajat bermanfaat untuk mencegah kejadian luka tekan pada pasien tirah baring.

Neurological deficit causes immobility that is often experienced by patients with stroke. Limited ability to move, as well as poor nutritional status increase the risks for developing pressure sores. An analysis of nursing care was carried out in the case of a 73 year old female who had a stroke. The emerging nursing diagnoses are ineffective airway clearance, risk of ineffective cerebral perfusion, impaired physical mobility, risk of damage to skin integrity, impaired swallowing, impaired verbal communication, disturbed sensory perception, and self care deficit. The purpose of this paper is to analyze the benefit of applying a 30 degree lateral position to prevent pressure sores in a patient with stroke caused by long immobilization. Lateral position of 30 degrees is performed every 3 hours using a repositioning schedule. The risk of pressure sores was monitored daily using the Braden scale and assessing the patient's skin conditions. There were no signs of pressure sores in the patient after 9 days of intervention in bed rest. It can be concluded that the lateral position of 30 degrees is useful in preventing the occurrence of pressure sores in bedridden patients."
[Depok;Depok, Depok]: [Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia], 2023
PR-pdf;PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah
"Luka tekan merupakan fenomena umum yang sering terjadi pada pasien tirah baring dengan tingkat kejadian yang tinggi. Dampak negatif luka tekan meliputi penurunan kualitas hidup pasien, peningkatan angka kesakitan, perpanjangan lama rawat serta peningkatan biaya perawatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan strategi pencegahan salah satunya dengan perawatan kulit secara topikal menggunakan Virgin Coconut Oil (VCO) pada bagian tubuh yang berisiko mengalami luka tekan. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian VCO pada pasien risiko luka tekan. Pasien diberikan VCO sebanyak dua kali pada pagi dan sore hari setelah mandi selama tiga hari berturut-turut. Evaluasi kondisi kulit dipantau setiap hari dengan hasil terdapat perbaikan kondisi kulit meliputi perbaikan warna kulit, suhu kulit, kelembaban, dan tekstur kulit. Perawat disarankan untuk memberikan VCO secara topikal sebagai salah satu intervensi mandiri keperawatan dalam pencegahan luka tekan.

Pressure sores are a common phenomenon that often occurs in bedrest patients with a high incidence rate. The negative impacts of pressure sores include decreasing the patient's quality of life, increasing morbidity, prolonging the length of stay and increasing treatment costs. Therefore, it is necessary to carry out prevention strategies, one of which is topical skin care using Virgin Coconut Oil (VCO) on parts of the body that are at risk of developing pressure sores. This writing aims to determine the effectiveness of giving VCO to patients at risk of pressure sores. Patients are given VCO twice in the morning and evening after bathing for three consecutive days. Evaluation of skin conditions is monitored every day with the result that there are improvements in skin conditions including improvements in skin color, skin temperature, moisture, and skin texture. Nurses are advised to give VCO topically as one of the independent nursing interventions in preventing pressure sores."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library