Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rian Dipantria Putra
"Timah merupakan logam yang memiliki aplikasi pengunaan yang sangat luas dan bervariasi. Hal ini mengakibatkan permintaan akan timah cenderung untuk meningkat tiap tahunnya. Oleh karena itu, perlu ditemukan cara untuk mengolah timah semaksimal mungkin.
Penelitian ini dilakukan untuk recovery atau pemulihan timah dari teraknya dengan menggunakan metode roasting dan pencampuran karbon dengan variasi jumlah karbon reduksi 1:0, 1:1, 1:2, dan 1:3 pada suhu 9000C, pelindian selektif dengan menggunakan H2SO4, dan Electrowinning. Untuk karakterisasi sampel menggunakan X-RD yang dilengkapi dengan software X-RD Match!, STA, AAS, dan EDS.

Tin is a metal which has a various and wide uses. This?ll make the demand of tin is tend to increase every year. So, the new way is needed to process tin as maximum as possible.
This study was conducted to recover tin from tin slags with roasting and mixing with carbon methods with various quantity of carbon reductor which is 1:0, 1:1, 1:2, and 1:3 at 9000C, selective leaching with sulfate acid, and electrowinning. For characterization of sample using X-RD equipped with X-RD Match! Software, AAS, and EDS."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S62717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Triana Sari
"Terak timah II merupakan hasil samping dari pengolahan timah, pada terak timah II terkandung unsur-unsur yang masih dapat dimanfaatkan kembali seperti kuarsa, rutile, hematit, zirkonium oksida, alumunium oksida, tantalum oksida, dan niobium oksida. Tantalum dan Niobium beberapa tahun mendatang akan mengalami kepunahan, oleh karena itu pada penelitian ini akan dilakukan recovery tantalum dan niobium dari terak timah II. Terak timah II memiliki kadar tantalum dan niobium oksida sebesar 0,33 dan 0,645.
Pada penelitian ini akan dilakukan ekstraksi terhadap logam tantalum dan niobium dari terak timah II menggunakan metode Leaching. Leaching dilakukan dua kali, yang pertama dengan menggunakan HCl dan Alkali NaOH dan yang kedua dengan menggunakan HF dan H2SO4 kemudian dilakukan ekstraksi menggunakan reagen MIBK dan karakterisasi dilakukan dengan instrumen ICP-OES. Kadar tantalum dan niobium pentoksida sebelum ditambahkan asam fitat adalah 68,6465 ppm dan 931,858 ppm dan setelah ditambahkan asam fitat menjadi 463,535 atau meningkat sebesar 85,229 ppm pada tantalum dan menurun sebesar 31,30 menjadi 640,165 ppm.

Tin slag II is a by product of tin processing, in tin slag II contained elements that can still be reused such as quartz, rutile, hematite, zirconium oxide, aluminum oxide, tantalum oxide, and niobium oxide. Tantalum and Niobium in the next few years will experience extinction, therefore in this research will be done tantalum and niobium recovery from tin slag II. Tin slag II has tantalum and niobium oxide levels of 0.33 and 0.645.
In this research will be extraction of tantalum and niobium metal from tin slag II using Leaching method. Leaching is done twice, the first by using HCl and Alkali NaOH and the second by using HF and H2SO4 and characterization done with ICP OES instrument. Levels of tantalum and niobium pentoxide before added phytic acid were 68.6465 ppm and 931.858 ppm and after added phytic acid to 463.535 ppm 640.165 ppm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Wafa Nawawi
"ABSTRAK
Terak Timah Akhir Slag timah II merupakan produk hasil samping dari peleburan timah tahap kedua. Slag timah II ini mengandung unsur bernilai ekonomi tinggi dalam bentuk unsur radioaktif dan logam tanah jarang. Proses ekstraksi unsur radioaktif U dan Th dan Logam Tanah Jarang LTJ telah dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan tiga tahapan proses. Tahap pertama yaitu proses peleburan dengan NaOH pada 700oC yang bertujuan untuk memecah ikatan silika, sehingga didaptakan endapan bebas silika dengan presentase unsur terendapkan sebesar 91,07 thorium, 81,57 uranium, dan 78,5 unsur logam tanah jarang. Tahap kedua merupakan tahap pelindian dengan menggunakan asam sulfat H2SO4 . Tahap ini bertujuan untuk memisahkan unsur radioaktif U dan Th dengan unsur logam tanah jarang. Pada proses ini didapatkan filtrat dengan persen terlarut Thorium 80,06 , Uranium 74,72 dan Logam Tanah Jarang kurang dari 0.05 . Tahap ketiga yaitu proses pemisahan unsur Th dan U dengan menggunakan metode solvent extraction dengan trioctylamine TOA . Pada kondisi optimal didapatkan jumlah persen terekstrak pada larutan organik yaitu 67 uranium dan 0 thorium.

ABSTRACT
Tin Slag II is a by product of tin smelting process. This Slag contain of high economic elements such as Thorium, Uranium, and Rare Earth Element. Extraction of Th, U, and REE have been studied in this research, by three stage process. First stage was alkaline roasting at 700oC with NaOH to minimize silica content in the hydroxide cake, with precipitation recovery of Th, U, and REE are 80,06 81,57 and 78,5 . Second stage was leaching process using H2SO4 to separate radioactive elements Th and U and REE, with recovery of Th, U, and REE in the filtrate are 97,24 , 74,72 and less than 0.05 REE. Last stage process was solvent extraction using Trioctylamine TOA to separate Th and U. The best separation for U VI and Th was obtained when A O ratio 1 1, concentration of TOA 4 , and mixing time 2 min, were used."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Azzah Kharisma
"Terak timah merupakan residu peleburan timah yang memiliki potensi sebagai sumber sekunder untuk mendapatkan critical metals, seperti niobium, tantalum dan logam tanah jarang LTJ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan NaOH, yaitu 6 M dan 8 M, pada proses pelindian NaOH selama 1 jam diikuti pelindian HClO4 dengan konsentrasi 0.8 M selama 2 jam, terhadap peningkatan kadar niobium, tantalum dan LTJ dalam terak timah. Pada penelitian ini digunakan terak timah yang melalui pemanggangan pada temperatur 900? diikuti pendinginan cepat. Hasil pemanggangan dikarakterisasi dengan menggunakan SEM Scanning Electron Microscope dan sebagian lainnya dilakukan proses pelindian. Residu setiap pelindian dikarakterisasi menggunakan XRF X-Ray Fluorescence , sedangkan filtrat setiap pelindian dikarakterisasi dengan menggunakan ICP-OES Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectrometry dan AAS Atomic Absorption Spectroscopy . Dari hasil pelindian NaOH, pada konsentrasi 8 M NaOH terjadi penurunan kadar niobium di dalam terak timah sebesar 6.25 . Namun, perolehan kadar tantalum dan cerium tertinggi terdapat pada konsentrasi 8 M yaitu sebesar 0.21 dan 4.01 , secara berurutan. Dari hasil pelindian HClO4, larutan HClO4 diketahui dapat meningkatkan kadar niobium dan tantalum. Sedangkan LTJ mengalami penurunan kadar di dalam residu setelah pelindian HClO4. Pelindian HClO4 mampu menurunkan kadar unsur ikutan seperti aluminium dan kalsium.

Tin slag, the residue from tin smelting process, has big potential as alternative sources to obtain critical metals, such as niobium, tantalum and rare earth elements REEs . The aims of this study is to discover the effect of NaOH leaching, in various leaching concentations of 6 M and 8 M for 1 hour, followed by HClO4 0.8 M leaching for 2 hours on the enhancement grades of niobium, tantalum and REEs. In this process, tin slag was roasted at 900 in 2 hours, followed by water quenching, then sieved. One part of roasted tin slag was characterized by SEM Scanning Electron Microscope , and the other part was used for leaching process. Each residues characterized with XRF X Ray Fluorescence , while each filtrates characterized with ICP OES Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry and AAS Atomic Absorption Spectroscopy . From NaOH leaching process, at concentration of 8 M NaOH there was a decrease of niobium grades in tin slag residue of 6.25 . However, the highest tantalum and cerium grades was found at 8 M concentrations of 0.21 and 4.01 , respectively. From HClO4 leaching process, it is known that HClO4 can increase niobium and tantalum grades in leaching residue. While REEs tend to decrease in leaching residue and it is known to decrease the grades of aluminium and calcium in leaching residue."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutauruk, Jonathan Kriswanto
"[ABSTRAK
Logam tantalum dan niobium merupakan logam yang sumbernya termasuk ke dalam kategori critical in mid term. Terak timah merupakan limbah yang dapat dijadikan sebagai sumber cadangan kedua. Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh pemanggangan pada 700 oC serta pengaruh variasi konsentrasi larutan NaOH dan HCl sebagai larutan lindi, sampel terak timah yang digunakan berasal dari Indonesia dengan kadar 0,33% Ta2O5 dan 0,64% Nb2O5. Pengujian XRF digunakan untuk melihat perubahan kadar Ta2O5 dan Nb2O5 setelah proses pemanggangan dan pelindian. Hasil pemanggangan didapatkan distribusi massa terbanyak pada ukuran mesh +100 dan terjadi peningkatan kadar Ta2O5 dan Nb2O5 berturut-turut meningkat sebanyak 21,1% dan 37,5%. Kadar yang dihasilkan dari pelindian dengan 4 M NaOH meningkat sebanyak 3,48 dan 1,75 kali lipat dari Ta2O5 dan Nb2O5 awal. Secara keseluruhan rangkaian penelitian khususnya setelah pelindian HCl memperoleh peningkatan kadar mencapai 1,51% Ta2O5 pada 1 M HCl dan 1,41% Nb2O5 pada 4 M HCl.
ABSTRACT
The source of tantalum and niobium were known include as critical in mid term. The tin slag is a waste which could be a secondary resource. This research to found the effect of 700 oC roasting and concentration variable of NaOH and HCl solution as leaching reagent, the sample used Indonesian tin slag which have initial grade 0.33% Ta2O5 dan 0.64% Nb2O5.The change of Ta2O5 and Nb2O5 grades were determined by XRF test after roasting and leaching. The highest mass distribution on +100 mesh as the roasting result and the grades were increased 21.1% and 37.5% for Ta2O5 and Nb2O5. The results of leaching 4 M NaOH were increased of about 3.48 and 1.75 times from initial grade. From the whole of results, especially after HCl leaching were increased to 1.51% Ta2O5 on 1 M HCl and 1.41% Nb2O5 on 4 M HCl.
;The source of tantalum and niobium were known include as critical in mid term. The tin slag is a waste which could be a secondary resource. This research to found the effect of 700 oC roasting and concentration variable of NaOH and HCl solution as leaching reagent, the sample used Indonesian tin slag which have initial grade 0.33% Ta2O5 dan 0.64% Nb2O5.The change of Ta2O5 and Nb2O5 grades were determined by XRF test after roasting and leaching. The highest mass distribution on +100 mesh as the roasting result and the grades were increased 21.1% and 37.5% for Ta2O5 and Nb2O5. The results of leaching 4 M NaOH were increased of about 3.48 and 1.75 times from initial grade. From the whole of results, especially after HCl leaching were increased to 1.51% Ta2O5 on 1 M HCl and 1.41% Nb2O5 on 4 M HCl.
, The source of tantalum and niobium were known include as critical in mid term. The tin slag is a waste which could be a secondary resource. This research to found the effect of 700 oC roasting and concentration variable of NaOH and HCl solution as leaching reagent, the sample used Indonesian tin slag which have initial grade 0.33% Ta2O5 dan 0.64% Nb2O5.The change of Ta2O5 and Nb2O5 grades were determined by XRF test after roasting and leaching. The highest mass distribution on +100 mesh as the roasting result and the grades were increased 21.1% and 37.5% for Ta2O5 and Nb2O5. The results of leaching 4 M NaOH were increased of about 3.48 and 1.75 times from initial grade. From the whole of results, especially after HCl leaching were increased to 1.51% Ta2O5 on 1 M HCl and 1.41% Nb2O5 on 4 M HCl.
]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiantari Nofriandani
"ABSTRAK
Terak timah II merupakan hasil samping pengolahan timah yang mengandung kuarsa, rutile, hematit, zirkonium oksida, alumunium oksida, kalsium oksida, tantalum oksida, niobium oksida. Terak timah memiliki kadar tantalum oksida dan niobium oksida sebesar 0,33 dan 0,64 . Dalam penelitian ini dilakukan ekstraksi tantalum dan niobium dari terak timah II menggunakan metode leaching bertahap. Setelah dilakukan leaching awal terak timah II menggunakan natrium hidroksida 6 M kemudian dilakukan penambahan asam klorida 3,25 M dan didiamkan selama 15 menit pada suhu 50oC. Setelah itu dilakukan leaching lanjutan menggunakan asam fluorida dengan variasi konsentrasi didapatkan konsentrasi asam fluorida optimum sebesar 4 M dengan konsetrasi tantalum dan niobium sebesar 3,879 ppm dan 23,109 ppm dan dengan pengotor dominan besi sebesar 99,879 ppm. Dalam penelitian ini juga dilakukan isolasi katekin dari daun teh hijau Camellia sinensis. Katekin tersebut akan digunakan sebagai agen pengompleks agar logam tantalum dan niobium maupun logam pengotor yang terdapat dalam terak timah II dapat diekstraksi. Namun pada hasil penelitian dapat dilihat bahwa katekin lebih cenderung berikatan dengan besi yang merupakan pengotor pada terak timah II dibanding tantalum dan niobium terlihat dari penurunan kadar besi sebesar 12 menjadi 87,665 ppm, tantalum sebesar 1,5 menjadi 3,819 ppm serta niobium sebesar 2,1 menjadi 23,060 ppm.

ABSTRACT
Tin slag II is a by product of tin processing which contains quartz, rutile, hematite, zirconium oxide, aluminum oxide, calcium oxide, tantalum oxide, and niobium oxide.Tin slag II has tantalum oxide and niobium oxide levels of 0.33 and 0.64 , respectively. In this research, the extractions of Tantalum and Niobium from tin slag II were performed using gradual leaching method with 6 M sodium hydroxide followed by addition of 3.25 M hydrochloric acid and the resultant mixtures was left for 15 minutes at 50oC. Then, the leaching was continued using fluoride acid with variated concentration, this resulted in optimum concentration of fluoride at 4 M with concentration of tantalum and niobium of 3,879 ppm and 23,109 ppm and most dominant impurities constituent iron of 99,879 ppm. The isolation of catechin from green tea leaf Camellia sinensis was conducted as well. Isolated catechin was used as a complexing agent for tantalum and niobium so that the impurities in tin slag II can be more easily extracted. However, from the results in the research it can be seen that the catechins are more likely to bind to iron which is impurities on tin slag II compared to tantalum and niobium, based on decrease in iron concentration by 12 to 87.665 ppm, tantalum of 1.5 to 3.819 ppm, and niobium of 2,1 to 23,060 ppm."
2017
S69443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Amilia
"Tantalum dan niobium termasuk dalam logam kritis dalam kategori midterm and diestimasikan akan habis pada tahun 2020. Tantalum dan niobium memiliki aplikasi yang sangat luas di dunia. Indonesia, sebagai penghasil timbah terbesar kedua didunia tentunya memiliki produksi yang tinggi dan menghasilkan terak timah dengan jumlah yang tinggi pula. Terak timah ini mengandung tantalum dan niobium.
Pada penelitian ini, akan difokuskan pada recovery dari tantalum dan niobium dan dilakukan observasi pada metode dalam meningkatkan kadar tantalum dan niobium. Dimana metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah, pemanganggan pada 900oC yang dilanjutkan dengan pendinginan air. Pelindian NaOH dan diikuti dengan pelindianHClO4 dengan tambahan H2SO4. Sampel awal dan sampel pemanganggan akan dilakukan pengujian dengan XRF dan SEM EDS.
Hasil dari pemanggangan kemudian dilakukan pelindian dengan NaOH dan dilanjutkan dengan pelindian HClO4 dengan penambahan H2SO4. Sampel hasil pelindian masing-masing dilakukan pengujian XRF, SEM EDS, ICP dan AAS, ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari H2SO4. Dalam pelindian HCLO4.
Pada kasus ini, pelindian HCLO4dengan penambahan H2SO4dapat meningkatkan kadar ekstraksi tantalum dan niobium. Dan ditemukan bahwa pelindian HCLO4 meningkatkan kadar pada residu, dimana Nb sebesar 255 dan kenaikan kadar Ta ditemukan sebesar 65 .Dan pengaruh penambahan H2SO4dapat meningkatkan kadar pengendapan tantalum dan niobium dengan sebesar 32,39 dan 23,62 pada konsenterasi optimum H2SO4 yaitu 0,8M.

Tantalum and niobium is including in the critical metals which in midterm category, and estimated that will run out in 2020. Whereas tantalum and niobium have a wide application in the world. Indonesia, as the second largest tin producer in the world absolutely have a big production and also will produce a significant amount of tailing and tin slag. Tin slag is containing tantalum and niobium.
In this study focuses on the recovery of tantalum and niobium. There was an observation about the method to increase tantalum and niobium through several processes, begin with roasted in 900oC and water quenched, NaOH leaching and followed by HClO4 with addition of H2SO4. Initial sample and roasted sample was characterized by usingX Ray Fluorecent XRF and SEM EDS.
One part of roasted sample was dissolved in NaOH then characterized by using Inductively Coupled Plasma ICP , AAS and XRF. And afterthat, the sample was dissolved again in HClO4 with addition of H2SO4.Each sample was characterized also by using Inductively Coupled Plasma ICP , AAS and XRF. And finally, roasted sample was compared to sample which dissolved with NaOH and HClO4 with addition of H2SO4, it aimed to know how the effect of addition H2SO4.
In this case, HClO4 leaching with addition of H2SO4 aimed to increase the extraction of tantalum and niobium. And the result is HCLO4leaching increasing niobium content in residue until 255 and tantalum until 65 . And addition of H2SO4is also increasing niobium concent until 32.39 and 23.62 for tantalum with the optimum concentration of H2SO4 is 0.8M.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Tri Aryani
"Kebijakan sistem zonasi digunakan dalam proses penyeleksian penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk jenjang pendidikan SMP dan SMA yang diselenggarakan oleh negara. Tujuan kebijakan ini sebagai upaya pemerintah dalam melakukan pemerataan pendidikan di Indonesia untuk menghapus stigma eklusivitas sekolah unggulan dan sekolah non-unggulan. Dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru tahun 2017 dan tahun 2018 masih ditemukan tindak kejahatan; tindak jual-beli kursi, kasus pungutan liar dan kasus pemalsuan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang baru muncul sejak diterapkan PPDB sistem zonasi.
Dalam penulisan ini menggunakan Routine Activity Theory untuk mengidentifikasi dan menganalisis bagaimana peluang membentuk beberapa kasus kejahatan dalam proses pelaksanaan PPDB. Pengumpulan data diperoleh dari berbagai sumber laporan dan berita, serta wawancara. Hasil penelitian ditemukan bahwa peluang kejahatan terbentuk akibat rentannya target, para pelaku yang termotivasi untuk melakukan tindak kejahatan dan lemahnya pengawasan yang cakap.

The school zoning system policy is applied in the process of selecting new student admissions (PPDB) for the level of junior and senior high school education held by the state. The purpose of the school zoning system is one of the government efforts inequitable education in Indonesia to eliminating the stigma of exclusivity in schools. In the implementation of new student admissions in 2017 and 2018, crimes are still found; seat purchases, extortion, and relief letter for students from disadvantaged families (SKTM) Forgery that has emerged since the PPDB zoning system were implemented.
This writing is using the Routine Activity Theory to identify and analyze how opportunities form several criminal cases in the process of implementing PPDB. Data collection is obtained from various sources of reports and news, as well as an interview. The result found that chances of crime formed are due to the vulnerability of the targets, the motivated offenders who willing to commit crimes and lack of capable guardians.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafdi Abdul Majid
"Defisit supply unsur tantalum menyebabkan produsen tantalum harus mencari sumber tambang baru dan sumber sekunder tantalum. Penelitian sebelumnya telah memperlihatkan bahwa terak timah dapat dijadikan sumber sekunder secondary source untuk tantalum dan niobium pentoksida. Indonesia sebagai penghasil timah terbesar kedua di dunia memungkinkan menjadi penghasil tantalum and niobium oxide TNO . Penelitian ekstrasi TNO dari terak timah banyak melibatkan oksida-oksida sehingga prosesnya kompleks dan menghasilkan limbah asam waste acid. Untuk menjelaskan proses kompleks dan meminimalkan limbah asam maka penelitian perlu dilakukan analisis pendahuluan dengan database software HSC Chemistry 6. Studi ini merupakan analisis termodinamika proses ekstraksi TNO dari terak timah Bangka BTS melalui proses pemanggangan, pelarutan kedalam asam florida HF dan pelarutan kedalam asam klorida HCl yang dilanjutkan dengan amonium hidroksida NaOH.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa proses pemanggangan tidak menghasilkan perubahan senyawa kimia atau stabil sebagai fasa oksida, dan terjadinya peningkatan komposisi masing-masing senyawa yang disebabkan oleh distribusi ukuran partikel, selanjutnya pada pelarutan HF dan pelarutan HCl dilanjutkan dengan NaOH terhadap TNP dan MOO pada diagram Ep-pH menunjukan pembentukan ion logam atau hidroksida pada niobium, silika, aluminium, dan besi. Sedankan Ta, Ti, dan Zr stabil sebagai fasa oksida atau florida. Pelarutan TNP dan MOO kedalam larutan HCl menghasilkan proses reaksi yang reversible dan irreversible terhadap NaOH.

Deficit of tantalum supply forces producers seek new mines and secondary sources of this metal. Previous researches have showed that tin slag is can be secondary sources of tantalum and niobium pentoxides. Indonesia, as second largest tin producer, might as well as be the tantalum and niobium oxide TNO producer. TNO Extraction research of tin slag involve a lot of oxides that make its processes so complex and produce acid wastes. In order to explain clearly the complex processes and minimize acid waste, this research will be done by simulation with database software HSC Chemistry 6. This study is simulation of TNO extraction from Bangka tin slag BTS by roasting process, dissolution with fluoric acid HF and chloric acid HCl followed by sodium hydroxide NaOH.
The analysis results show that the roasting process does produce any chemical changes or stable as the oxide phase, and increase in the composition of each compound caused by the particle size distribution. Furthermore, the dissolution of HF and HCl followed by NaOH to TNP and MOO in the Ep pH diagram showing the formation of metal ions or hydroxides in Nb, Si, Al, and Fe. While Ta, Ti, and Zr are stable as oxide or fluoride phases. The dissolution of TNP and MOO into HCl resulted in a reversible reaction and irreversible with NaOH.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Masnita
"Tantalum dan Niobium masuk kedalam logam critical in mid term yang diperkirakan akan habis pada tahun 2020. Berdasarkan ketersediaan sumber, terak timah dapat menjadi sumber alternatif untuk mendapatkan logam tantalum dan niobium dalam bentuk Tantalum Pentaoksida Ta2O5 dan Niobium Nb2O5 . Di terak timah juga mengandung Logam Tanah Jarang LTJ oksida yang dapat ditingkatkan kadarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kadar Tantalum, Niobium dan LTJ dengan menggunakan proses pelindian dengan variabel bebas temperatur pelindian Terak timah dilakukan pemanggangan di temperatur 900 C selama 2 jam lalu didinginkan dengan cepat menggunakan larutan NaOH 0.5 M, kemudian dilakukan pengayakan dengan ukuran 100, minus;100 120, minus;120 180. Setelah itu dilakukan pelinidan dengan menggunakan larutan HCl 6 M, S/L 1:30, dan lama pelindian ialah 50 menit. Pelindian dilakukan dengan variabel bebas yaitu temperatur pelindian. Temperatur pelindian yang digunakan ialah 25 , 45 , 65 C.
Hasil penelitian ini menunjukan setelah pemanggangan dan pendinginan cepat distribusi ukuran terbanyak di ukuran 100 dan terjadi penurunan kadar Tantalum, Niobium, dan LTJ. Hasil pelindian menunjukan semakin tinggi temperatur maka kadar Tantalum, Niobium, dan LTJ di terak timah meningkat, didapatkan temperatur optimun pelindian di 45 C dengan peningkatan sebesar 240 untuk Niobium dan 164.3 untuk Tantalum.

Tantalum and Niobium were known include as critical in mid term, expected to be exhausted in 2020. Based on availability sources, Tin Slag can be an alternative source for Tantalum Pentaoxide Ta2O5 , Niobium Pentaoxide Nb2O5 and Rare Earth Elements REE.
This research aimed to find out effect of effect Natrium Hydroxide as quenching media and leaching process with variable of temperatur leaching for increasing Tantalum, Nobium, and REE oxides grade with leaching process. Tin slang roasted at 900 C for two hours and quenched in NaOH 0.5 M, the sieved to the size of 100, minus 100 120, minus 120 180. Leaching process with Chloride Acid 6 M, S L 1 30, and leached for 50 minutes. The leaching variable temperature used were 25 , 45 , 65 C.
The roasting and quencheds result showed the highest mass distribution at 100 and the grade were decreased. The result of leaching, higher temperature leaching then Tantalum, Niobium, and REE oxides grade increased. The optimum temperature was 45 C, increased 240 for Niobium and 164.3 for Tantalum.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>