Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galina As Zahra Lika
"Teknologi telah menjadi bagian sehari-hari dari kehidupan manusia. Pemanfaatan perkembangan teknologi ini telah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya pada layanan konseling. Meskipun tele-counseling bukan merupakan hal yang baru, namun kebanyakan orang masih belum familiar sehingga perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi intensi seseorang untuk menggunakan layanan tele-counseling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap layanan tele-counseling pada intensi menggunakan layanan tele-counseling melalui kepercayaan terhadap layanan tele-counseling sebagai mediator dengan menggunakan Theory of Planned Behavior oleh Ajzen sebagai dasar teori. Penelitian ini dilakukan pada 109 masyarakat umum Indonesia berusia 18-40 tahun (M = 22,94, SD = 4,53) yang pernah mendengar layanan tele-counseling. Pengukuran menggunakan Intentions to Seek Counseling Inventory – Online (ISCI), The Online Counseling Attitudes Scale (OCAS), dan Alat Ukur Kepercayaan terhadap Tele-counseling yang diadaptasi dari Anwar dan Adidarma (2016). Hasil analisis mediasi menggunakan PROCESS Model 4 Hayes menunjukkan bahwa tidak ditemukan peran kepercayaan sebagai mediator pada pengaruh sikap terhadap intensi menggunakan layanan tele-counseling (ab = 0.08, p<0.01, CI [-0.17 – 0.31]). Penelitian ini memberikan implikasi bagi penyedia layanan tele-counseling untuk meningkatkan intensi masyarakat dalam menggunakan layanan tele-counseling dengan melihat faktor-faktor lain selain sikap dan kepercayaan.

Technology has become an everyday part of human life. Utilization of this technological development has been used in various aspects of life, one of which is in counseling services. Although tele-counseling is not a new things, most people are still unfamiliar, hence it is necessary to know what factors can affect a person's intention to use tele-counseling services. This research aims to find out the influence of attitudes towards tele-counseling services on intentions using tele-counseling services through trust towards tele-counseling services as a mediator by using the Theory of Planned Behavior by Ajzen as the basis of the theory. The study was conducted on 109 Indonesians aged 18-40 years (M = 22.94, SD = 4.53) who had heard of tele-counseling services. Measurements using Intentions to Seek Counseling Inventory – Online (ISCI), The Online Counseling Attitudes Scale (OCAS), and Trust on Tele-counseling adapted from Anwar and Adidarma (2016). The results of mediation analysis using Hayes' PROCESS Model 4 showed that there was no role of trust as a mediator on the influence of attitudes towards intentions using tele-counseling services. (ab = 0.08, p<0.01, CI [-0.17 – 0.31]). This study has implications for tele-counseling service providers to increase public intentions in using tele-counseling services by looking at factors other than attitudes and trust."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Meganingtyas Prabandari
"Perkembangan teknologi membantu aktivitas manusia pada saat ini. Salah satu dampak dari teknologi yaitu adanya layanan tele-counseling. Layanan tele-counseling yang masih terbilang baru ini masih perlu diperhatikan untuk melakukan inovasi berkelanjutan terhadap layanan dengan melihat faktor yang dapat memengaruhi intensi untuk menggunakan layanan tersebut. Penelitian ini berfokus pada peran kepercayaan sebagai mediator dalam pengaruh self-stigma terhadap intensi menggunakan tele-counseling, dengan menggunakan dasar teori kerangka Theory of Planned Behavior dari Ajzen. Penelitian ini dilakukan kepada 113 masyarakat umum Indonesia yang berumur 18 sampai 40 tahun dan pernah mendengar mengenai tele-counseling. Penelitian ini diukur menggunakan skala pengukuran Intentions to Seek Counseling Inventory – Online (ISCI), The Self Stigma of Seeking Help Scale – Online (SSOSH), dan Alat ukur kepercayaan yang diadaptasi dari Anwar dan Adidarma (2016). Hasil analisis mediasi menggunakan PROCESS dari Hayes dengan model 4, menunjukkan bahwa kepercayaan tidak memiliki efek mediasi yang signifikan pada pengaruh self-stigma terhadap intensi menggunakan tele-counseling (ab = -0.02, CI = [-0.20, 0.21]). Penelitian ini memberikan implikasi bagi penyedia layanan untuk melakukan inovasi ataupun perbaikan terkait layanan dengan melihat faktor lain selain self-stigma dan kepercayaan, dan juga meningkatkan psikoedukasi terkait isu kesehatan mental.

Technological developments help human activities at this time. One of the impacts of technology is the existence of tele-counseling services. This tele-counseling service, which is still relatively new, still needs attention to carry out continuous innovation of the service by looking at the factors that can influence the intention to use the service. This study focuses on the role of trust as a mediator in the influence of self-stigma on the intention to use tele-counseling, using the theoretical framework of Ajzen's Theory of Planned Behavior. This research was conducted on 113 Indonesian general public aged 18 to 40 years and had heard of tele-counseling. This study was measured using the Intentions to Seek Counseling Inventory – Online (ISCI) measurement scale, The Self Stigma of Seeking Help Scale – Online (SSOSH), and the confidence measuring instrument adapted from Anwar and Adidarma (2016). The results of the mediation analysis using Hayes' PROCESS model 4, showed that trust had no significant mediating effect on the effect of self-stigma on intentions to use tele-counseling (ab = -0.02, CI = [-0.20, 0.21]). This research provides innovation for service providers to make factors or improvements related to services by looking at other than self-stigma and beliefs, and also increasing psychoeducation related to mental health issues."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library