Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Coburn, Ronelle
Woodbury: Liewellyn Publications, 2008
123 COB d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Wulandari
Bogor: Labda Wara, 2001
297.4 NOV t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Quraish Shihab
Jakarta: Lentera Hati, 2005
297.211 5 QUR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Voltaire, Frangois Marie, 1694-1778
Jakarta: Pustaka Obor Indonesia, 2021
843 VOL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Fadly
"Perjodohan merupakan hal yang masih hangat dibicarakan karena dapat membuat salah satu pasangan menderita, khususnya pihak perempuan. Kasus-kasus mengenai perjodohan pun masih menjadi perbincangan dalam warta di Indonesia. Salah satu karya sastra Jawa yang membahas mengenai perjodohan adalah novel Kumandhanging Katresnan karya Any Asmara. Perjodohan tersebut dianggap sebagai pemenuhan atas takdir dari Tuhan. Para tokoh dalam novel Kumandhanging Katresnan dituntut untuk patuh terhadap perjodohan yang menjadi takdirnya. Tujuan penelitian ini bermaksud menjabarkan kritik terhadap takdir dalam novel Kumandhanging Katresnan melalui para tokoh dalam novel Kumandhanging Katresnan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjodohan dapat memberikan dampak buruk secara psikologis terhadap perempuan dan rentan mendapat kekerasan. Selain itu, para tokoh sebagai individu memiliki kebebasan dalam menentukan hidupnya, akan tetapi individu yang dapat berterima dalam menjalani kehidupan yang telah menjadi ketetapan Tuhan, akan mendapatkan hasil yang tidak terduga. Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa individu yang berterima pada ketetapan Tuhan akan memperoleh ketenteraman, kedamaian, dan kebahagiaan.

Arranged marriage is still warm to be talked about because it can make one of the couples suffer, especially for the women. Cases of arranged marriage were still a discussion in Indonesia news. One of Javanese literary works that discussed the arranged marriage was the novel Kumandhanging Katresnan by Any Asmara. The marriage is regarded as fulfilling the destiny of God. The characters in the Kumandhanging Katresnan novel are required to be obedient to the arranged marriages that become their destiny. The purpose of this research aims to describe the criticism of fate in the novel Kumandhanging Katresnan through the characters in the novel Kumandhanging Katresnan. This study uses qualitative methods with a sociological approach. The results showed that arranged marriages can have a psychological impact on women and are vulnerable to violence. Besides, the characters as individuals have the freedom to determine his life, but individuals who can be accepted in living a life that has become God's provision will get unexpected results. Based on the analysis, it can be concluded that the individual who is grateful to God's determination will obtain peace, peace, and happiness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatang Barlian
Jakarta: Dapur Buku, 2016
297.24 TAT j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tsamara Rona Lutfiani
"Saat ini, modernisasi sudah merasuk dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tidak hanya bidang informasi dan teknologi, tetapi juga pada aspek kesehatan batin, religiusitas, dan tindakan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Fenomena ini pun dipaparkan dalam novel Sawise Langite Katon Biru (SLKB) karya Yunani SW. Dalam novel tersebut, tokoh Endah, Retno, dan Hendratmo mengalami suatu ketidakseimbangan batin, religiusitas, dan tindakan. Namun, mereka akhirnya dapat menghadapinya dengan sikap urip mung sadrema nglakoni. Masalah penelitian ini untuk mengungkapkan makna dari nilai urip mung sadrema nglakoni dalam novel SLKB. Tujuan penelitian ini yakni, membuktikan bahwa nilai urip mung sadrema nglakoni masih relevan untuk diimplementasikan pada kehidupan masyarakat modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori resepsi dan perspektif religi Jawa. Hasil penelitian ditemukan bahwa masing-masing tokoh akhirnya menyadari segala sesuatu yang terjadi dalam hidup mereka merupakan takdir dari Tuhan yang harus dijalani (urip mung sadrema nglakoni). Makna urip mung sadrema nglakoni bukanlah sikap pasif yang percaya pada takdir Tuhan saja, tetapi dilaksanakan dengan usaha menjalankan takdir-Nya sehingga dalam hubungan kekerabatan keluarga Jawa dapat menjadi harmonis. Berdasarkan temuan tersebut disimpulkan bahwa nilai urip mung sadrema nglakoni dapat menjadi solusi hidup bahagia dalam keluarga yang harmonis.

Nowadays, modernization has penetrated the lives of Indonesian people. Not only in terms of information and technology, but also in aspects of mental health, religiosity, and one's actions in living daily life. This phenomenon is also described in the novel Sawise Langite Katon Biru (SLKB) by Yunani SW. In novel, characters such as Endah, Retno, and Hendratmo experience an imbalance of inner, religiosity, and action. However, they were finally able to face it with an attitude of urip mung sadrema nglakoni. The research problem is to reveal the meaning of the value of urip mung sadrema nglakoni in the novel SLKB. The purpose of this study is to prove that the value of urip mung sadrema nglakoni is still relevant to be implemented in modern society. This study uses a qualitative method with reception theory and a Javanese religious perspective. The study results found that each character finally realized that everything that happened in their lives was a destiny from God that must be lived (urip mung sadrema nglakoni). The meaning of urip mung sadrema nglakoni is not a passive attitude that believes in God's destiny alone. Still, it is carried out with an effort to implement His destiny so that in Javanese family kinship can be harmonious. The conclusion is that the value of urip mung sadrema nglakoni can be a solution to a happy life in a harmonious family."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Utjen Djusen Ranabrata
"Novel Rafilus karya Budi Darma menarik untuk diteliti karena penceritaannya menunjukkan keunikan jika dibandingkan dengan novel sastra Indonesia pada umumnya. Adapun yang menjadi masalah bagi penulis atas novel tersebut adalah apa tema novel Rafilus dan bagaimana teknik penceritaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tema novel Rafilus serta menunjukkan teknik penyajian tema tersebut, seperti alur dan pengaluran serta tokoh dan penokohannya. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural. Pendekatan ini meneliti segala sesuatu yang terdapat dalam karya sastra dalam hubungannya dengan keseluruhan cerita.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut. Tema novel Rafilus adalah tentang takdir yang dimanifestasikan, terutama, pada masalah anak. Penceritaannya menggunakan cara ragaan dengan teknik stream of conciousness. Karena itu, novel ini disebut novel arus kesadaran. Alur novel ini dibangun oleh peristiwa-peristiwa yang menunjukkan sebab akibat dan yang tidak bersebab akibat. Tokoh utama novel Rafilus mengalami konflik batin. Mereka menginginkan anak. Sementara itu, mereka impoten dan mandul. Apa yang dilakukan mereka adalah berusaha dalam rangka mewujudkan keinginannya meskipun mereka tahu bahwa masalah anak adalah kekuasaan Tuhan. Hubungan antar ketiga unsur novel ini--alur, tokoh, dan tema--memperlihatkan keterkaitan yang erat. Kehadiran unsur alur dan tokoh mendukung tema yang disajikan novel ini.

Rafilus, which is written by Budi Darma, is an interested literary work to analyze. Among the Indonesian's novel, it show us an enormous unique and differences especially the technic of story telling. This research wants to Find out theme and the technic of the author in telling his story. Meanwhile, the goal of this research is to understand the theme and the technic that author applied in telling his novel, including the plot and the character. The theoretical frame which is applied in this research is structural approach. Those theory suppose that a literary work (novel) is a structure which is built by a several elements in wholeness. It is important to know the elements of works when analyze a novel.
There are several conclusions of this research. Firstly, the theme of Rafilus is about the human fate which is manifested and related, especially, to the ancestor or child problem. Meanwhile, the author use the stream of consiousness technic in telling his story. So, it is possible for the readers to categorizes this novel into a stream consiousness work. Plot of this novel, then, is arranged by several events which have connected and disconnected each other. The central or main character of the novel got an inner conflict in their life. They want a baby. Unfortunately, they never got any child because the husband unable to give his wife a baby. They had worked harder and harder in order to have a baby, even thought they realize that the human fate decided by God. The three elements of the novel--plot, characters, and theme--have a tightly connection each other. The theme of the novel is supported by the plot and character.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elis Teti Rusmiati
"Pemikiran kebudayaan Sutan Takdir Alisjahbana diawali dengan penarikan garis yang membedakan dengan jelas antara kebudayaan tradisional Indonesia dengan kebudayaan modern Barat. Perbedaan terutama ditekankan pada konfigurasi nilai dari masing-masing kebudayaan itu; nilai-nilai mana yang lebih dominan. Dengan mengelompokkannya kepada enam nilai (mengikuti Eduard Spranger: nilai teori, ekonomi, agama, seni, kuasa dan solidaritas), Takdir menyebut bahwa dalam kebudayaan tradisional Indonesia berlaku nilai-nilai ekspresif yang menyebabkan kebudayaan itu states, sedangkan di negara-negara Barat, di mana gugus ilmu pengetahuan itu unggul, berlaku nilai-nilai progresif yang mengantarkan negara itu menjadi negara yang modern. Indonesia, hemat Takdir, harus mengadopsi nilai-nilai dari Barat itu yang bercirikan: intelektualisme, individualisme dan materialisme. Dengan kata lain, untuk membina kebudayaan Indonesia itu diperlukan upaya modernisasi mutlak guna meraih kemajuan sebagaimana yang telah diperoleh negara-negara Barat. Gerakan modernisasi seperti ini mendapat banyak tentangan karena dianggap mengancam hilangnya kepribadian bangsa.
Modernisasi yang terjadi di Barat, dalam pandangan Takdir berawal dari peristiwa Renaissans Itali yang aspek dasamya merupakan gerakan humanisme, menempatkan manusia pada posisi sentral. "Manusia", merupakan tema sentral dalam konsep kebudayaan Takdir. Dalam upaya mendefinisikan konsep kebudayaan, Takdir menekankan pada proses budi manusia; budilah yang melahirkan budidaya atau kebudayaan. Melalui kebudayaan, manusia mengubah alam agar menjadi lebih manusiawi. Nilai yang merupakan kekuatan integral dalam pembentukan pribadi, masyarakat dan kebudayaan, berada dalam proses budi manusia. Karena nilai itu juga berada dalam proses budi manusia maka kebudayaan oleh Takdir tidak diukur dengan teori empiris melainkan lebih berdasarkan teori nilai; nilai mana yang paling diutamakannya. Dengan demikian, kebudayaan akan lahir dengan penuh tanggung jawab.
Ketika terjadi akulturasi budaya ada sisi-sisi yang tidak bisa dihindari: ketidakberdayaan meraih nilai-nilai baru sementara yang lama pun sudah telanjur ditinggalkan. Untuk masalah ini, Takdir mengedepankan sisi-sisi manusianya: kreativitas (seperti judul buku yang ia tulis) dan kebebasan. Disamping itu, dalam usaha manusia rasional pada proses modernisasi itu, berkecenderungan untuk semakin irrasional, tetapi Takdir tetap optimis. Takdir juga menganggap ilmu-ilmu sosial telah terjebak - positivisme karena mengenyampingkan masalah nilai, ia lalu mengajukan sebuah konsep yang menyeluruh tentang ilmu manusia sebagai sintesa antara ilmu-ilmu positif dengan teori nilai.
Tidak bisa dihindari bahwa pemikiran-pemikiran Takdir mengenai humanisme dalam kebudayaannya terpengaruh oleh ideologi dari Barat, baik mengenai konsep individualisme, naturalisme, liberalisme maupun rasionalisme dan pemikirannya ini masih relevan untuk masa sekarang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T10842
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>