Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penyelidikan geofisika dengan metode geolistrik tahanan jenis telah dilakukan di Desa Kompas Raya, Kecamatan Pinoh, Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat. Desa Kompas Raya merupakan daerah yang selalu kekurangan air pada musim kemarau sehingga masyarakat desa kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat penyebaran data tahanan jenis baik lateral maupun vertikal secara dua dimensi. Penyebaran data tahanan jenis ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui informasi potensi keberadaan batuan pembawa air tanah (akuifer) di area penelitian. Metode pengukuran adalah geolistrik sounding yang dilakukan dengan Konfigurasi Schlumberger. Jumlah titik ukur sounding adalah 30 titik yang dibagi menjadi 6 lintasan survei dengan tiap lintasan terdapat 5 titik ukur sounding. Pada penelitian ini, pengolahan data geolistrik dilakukan dengan menggunakan teknik pemodelan inversi 2D berdasarkan data geolistrik sounding. Teknik pemodelan ini akan mengiterpolasi data sounding dalam satu lintasan secara otomatis dan kemudian data kemudian tahanan jenis semu diinversi menjadi tahanan jenis sebenarnya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapatnya dua lapisan batuan dengan nilai tahanan jenis relatif kecil yaitu berturut-turut kurang dari 30 Ohm.m dan 20 Ohm.m. Lapisan pertama diinterpretasi sebagai akuifer dangkal (akuifer-1) dengan kedalaman sekitar 20 m sampai 30 m, sedangkan lapisan kedua diinterpretasi sebagai akuifer dalam (akuifer-2) dengan kedalaman sekitar 90m sampai 100 m."
551 EKSPLOR 34:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Umair Muhammad Nur
"Direktorat Jendral Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Citarum yang
bekerja sama dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
akan membangun alur distribusi pipa penyediaan air baku untuk memenuhi
kebutuhan air minum disekitar lokasi tersebut. Lapangan – Z menjadi lokasi untuk
pemasangan pipa bawah tanah yang nantinya dipakai untuk mendistribusikan air.
karenanya perlu dilakukan identifikasi lapisan tanah untuk kemudian dapat
menggambarkan keadaan bawah permukaan sebagai bahan pertimbangan
pemasangan pipa bawah tanah. Identifikasi pada lapangan – Z menggunakan
metode tahanan jenis konfigurasi Wenner-Schlumberger dengan menggunakan
data 4 lintasan, 47 elektroda dan jarak spasi sebesar 5m. Daerah penelitian masuk
kedalam formasi gunung api, persebaran litologi batuan pada daerah penelitian
mencakup batuan lanau dan lempung yang memiliki kisaran nilai tahanan jenis 0 –
37,9 Ωm, batuan tuff dan breksi yang memiliki kisaran nilai tahanan jenis 38 – 228
Ωm, dan lava andesit yang memiliki nilai kisaran diatas 229 Ωm. Didapatkan hasil
interpretasi dari penampang 2D yang diolah menggunakan Res2dinv berturut-turut
yaitu pada lintasan A-A¹ pipa tidak menerus pada lintasan ini, pada lintasan B-B¹
pipa berada litologi lava andesit yang memiliki pendugaan sebagai andesit yang
rentan, pada lintasan C-C¹ pipa berada pada litologi batuan tuf yang memiliki rentan
nilai tahanan jenis 69 – 115 Ωm, pada lintasan D-D¹ pipa berada pada litologi
batuan tuf yang memiliki rentan nilai tahanan jenis 69 – 115 Ωm

The Directorate General of Water Resources at the Citarum River Basin, in
collaboration with the Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR), will
build a distribution channel for raw water supply pipes to meet drinking water needs
around the location. Field-Z is the location for installing underground pipes, which
will later be used to distribute water. Therefore, it is necessary to identify the layers
of soil in order to be able to describe the subsurface conditions for consideration in
the installation of underground pipes. Identification in the Z field uses the Wenner-
Schlumberger configuration resistivity method using 4 paths, 47 electrodes, and 5
m spacing. The research area is included in volcanic formations. The distribution
of rock lithology in the study area includes silt and clay rocks, which have a
resistivity value range of 0–37.9 Ωm, tuff and breccia rocks, which have a resistivity
value range of 38–228 Ωm, and andesitic lava, which has values in the range above
229 Ωm. Interpretation results obtained from 2D sections processed successively
using Res2dinv are as follows: on the A-A1 line, the pipe is not continuous on this
track; on the B-B1 line, the pipe is andesitic lava lithology, which has an estimation
as a vulnerable andesite; on the C-C1 line, the pipe is located in tuff lithology, which
has a resistivity value of 69–115 Ωm; and on the D-D1 line, the pipe is located in
tuff lithology, which has a resistivity of 69–115 ohm
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Haryanto
"[ABSTRAK
Uranium merupakan salah satu bahan bakar PLTN. Eksplorasi uranium akan terus meningkat seiring dengan kebutuhan yang meningkat. Metode geomagnet, tahanan jenis dan polarisasi terinduksi dapat diterapkan dalam eksplorasi deposit uranium yang mineralisasinya berasosiasi dengan mineral sulfida. Pengolahan, analisis, dan interpretasi data geomagnet, tahanan jenis, dan polarisasi terinduksi dilakukan untuk dapat mengidentifikasi sebaran deposit uranium, litologi batuan, model geometri dalam 3 dimensi, serta memperkirakan sumber daya terunjuk di daerah Rabau Hulu, Kalan, Kalimantan Barat.
Deposit uranium di daerah Rabau Hulu pada umumnya berasosiasi dengan sulfida, turmalin dan terdapat dalam batuan favourable. Gejala mineralisasi uranium dijumpai dalam bentuk-bentuk tidak teratur dan tidak merata terdiri atas mineral uraninit, pirit, kalkopirit, pirhotit, molibdenit, dan ilmenit. Pengolahan data menghasilkan nilai anomali medan magnet total, tahanan jenis, dan faktor logam yang selanjutnya dibuat penampang 2 dimensi. Penentuan nilai tahanan jenis dan polarisasi terinduksi dilakukan dengan mengkorelasi data sumur bor dengan hasil pengolahan data. Tahanan jenis pada zona deposit uranium bernilai kurang dari 2.000 Ωm dan nilai faktor logamnya lebih besar dari 90 mho/m. Zona deposit uranium ini semakin meluas seiring dengan kedalaman. Model 3 dimensi menunjukkan bahwa distribusinya berarah Barat Daya?Timur Laut dan berbentuk lensa. Kadar rata-rata uranium pada zona deposit di daerah Rabau Hulu adalah 0,0085 %. Massa jenis deposit uranium yang digunakan untuk menghitung sumber daya terunjuk adalah 2,83 gr/cm3.

ABSTRACT
Uranium is one of the nuclear fuel. Uranium exploration will continue to increase along with the increased of demand. Geomagnetic, resistivity and induced polarization methods can be applied in the uranium deposits exploration that mineralization is associated with sulphide minerals. Processing, analysis, and interpretation of geomagnetic, resistivity, and induced polarization data conducted in order to identify the distribution of uranium deposits, lithology, model geometry in 3 dimensions and indicated resource estimates in the area Rabau Hulu, Kalan, West Kalimantan.
Uranium deposits in the area Rabau Hulu is generally associated with sulphides, tourmaline and contained in favorable rocks. Symptoms of uranium mineralization encountered in other forms of irregular and uneven consists minerals of uraninite, pyrite, chalcopyrite, pyrrhotite, molybdenite, and ilmenite. Data processing generates a magnetic field total anomalous values, resistivity, and metal factor which further created two-dimensional cross-section. Determination of resistivity and induced polarization conducted by boreholes to correlate the data with the results of data processing. Resistivity in the uranium deposits zone worth less than 2,000 Ωm and the value of metal factor greater than 90 mho/m. Uranium deposit zone is expanding along with the depth. Three dimensional modeling show that the distribution of deposits trending South West-North East and form lens. The average concentration of uranium in the deposit zone in the area Rabau Hulu is 0.0085%. The density of uranium deposits which are used to calculate the indicated resource is 2.83 g/cm3., Uranium is one of the nuclear fuel. Uranium exploration will continue to increase along with the increased of demand. Geomagnetic, resistivity and induced polarization methods can be applied in the uranium deposits exploration that mineralization is associated with sulphide minerals. Processing, analysis, and interpretation of geomagnetic, resistivity, and induced polarization data conducted in order to identify the distribution of uranium deposits, lithology, model geometry in 3 dimensions and indicated resource estimates in the area Rabau Hulu, Kalan, West Kalimantan.
Uranium deposits in the area Rabau Hulu is generally associated with sulphides, tourmaline and contained in favorable rocks. Symptoms of uranium mineralization encountered in other forms of irregular and uneven consists minerals of uraninite, pyrite, chalcopyrite, pyrrhotite, molybdenite, and ilmenite. Data processing generates a magnetic field total anomalous values, resistivity, and metal factor which further created two-dimensional cross-section. Determination of resistivity and induced polarization conducted by boreholes to correlate the data with the results of data processing. Resistivity in the uranium deposits zone worth less than 2,000 Ωm and the value of metal factor greater than 90 mho/m. Uranium deposit zone is expanding along with the depth. Three dimensional modeling show that the distribution of deposits trending South West-North East and form lens. The average concentration of uranium in the deposit zone in the area Rabau Hulu is 0.0085%. The density of uranium deposits which are used to calculate the indicated resource is 2.83 g/cm3.]"
2015
T44946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Haryanto
"Daerah Rabau Hulu, Kalan, Kalimantan Barat merupakan daerah potensial uranium yang telah dieksplorasi secara detil dengan berbagai metode. Metode tahanan jenis dan polarisasi terinduksi dapat diterapkan dalam eksplorasi deposit uranium yang mineralisasinya berasosiasi dengan mineral sulfida. Pengolahan, analisis, dan interpretasi data tahanan jenis dan polarisasi terinduksi dilakukan untuk dapat mengidentifikasi sebaran deposit uranium dan litologi batuan di daerah penelitian. Deposit uranium di daerah Rabau Hulu pada umumnya berasosiasi dengan sulfida, turmalin, dan terdapat dalam batuan favourable. Indikasi mineralisasi uranium dijumpai dalam bentuk-bentuk tidak teratur dan tidak merata yang terdiri atas mineral uraninit, pirit, kalkopirit, pirhotit, molibdenit, dan ilmenit. Pengambilan data menggunakan konfigurasi dipole-dipole pada area sekitar 36 hektare, terdiri atas 46 lintasan dengan panjang + 425 m. Pengambilan data polarisasi terinduksi dalam kawasan frekuensi dengan titik dan lintasan yang sama dengan data tahanan jenis. Pengolahan data menghasilkan nilai tahanan jenis dan faktor logam yang selanjutnya dibuat penampang 2 dimensi. Penentuan nilai tahanan jenis dan polarisasi terinduksi dilakukan dengan mengkorelasi data sumur bor dengan hasil pengolahan data. Tahanan jenis pada zona deposit uranium bernilai kurang dari 2.000 Ωm dan nilai faktor logamnya lebih besar dari 90 mho/m. Zona deposit uranium ini semakin meluas seiring dengan kedalaman. Distribus deposit uranium berarah barat daya?timur laut dan berbentuk lensa."
Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2015
660 EKSPLOR 36:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Junaedi Abdulah
"Pembangunan jalan tol sekarang sedang marak terjadi di Indonesia. Untuk mencapai pembangunan jalan tol, dibutuhkan analisis dari beberapa bidang ilmu. Salah satu analisis yang dilakukan yaitu analisis peralihan lahan pada area galian jalan tol. Analisis yang dibutuhkan adalah analisis jenis dan estimasi volume batuan pada area galian pembangunan jalan tol. Terdapat dua metode yang digunakan untuk melakukan analisis batuan dan estimasi volume batuan pada area galian yaitu menggunakan data bor dan data geolistrik tahanan jenis. Pada penelitian ini digunakan metode geolistrik tahanan jenis dengan konfigurasi wenner dikarenakan biaya yang dibutuhkan lebih efisien. Metode geolistrik tahanan jenis digunakan untuk mengidentifikasi jenis batuan daerah galian dan melakukan estimasi volume jenis batuan. Jumlah lintasan yang digunakan sebanyak 8 lintasan dengan masing masing lintasan memiliki panjang 500 meter dan 48 elektroda. Hasil data pengukuran metode geolistrik tahanan jenis diinversi menggunakan software res2dinv dan dilakukan least square inversion untuk memperoleh penampang 2-D tahanan jenis. Hasil dari pengolahan data menunjukkan variasi tahanan jenis berkisar 6-6.000 Ωm. Untuk memperoleh analisis jenis batuan dari data tahanan jenis, dilakukan korelasi antara penampang 2-D tahanan jenis dengan data bor pada lokasi penelitian. Hasil dari korelasi menunjukkan terdapat 2 jenis batuan yang ada pada area penelitian yaitu jenis batuan lapilli lapuk sedang-kuat dan lapilli segar-lapuk ringan. Batuan jenis lapilli lapuk sedang-kuat memiliki nilai tahanan jenis <300 Ωm sedangkan lapilli segar-lapuk ringan memiliki nilai tahanan jenis >300 Ωm. Dari penampang 2-D data tahanan jenis dilakukan pemodelan 3-D untuk mengetahui estimasi volume setiap jenis batuan pada area penelitian. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan software Rockwork. Hasil estimasi volume batuan pada area penelitian menunjukkan total volume batuan sebesar 9.599.076 m3 yang terdiri dari 3.149.704 m3 batu lapilli lapuk sedang-kuat dan 6.449.372 m3 batu lapilli segar-lapuk ringan.

The construction of toll roads is currently happening in Indonesia. To achieve the construction of toll roads, analysis from several fields of knowledge is needed. One of the analyzes carried out is the analysis of land transition in the excavated area of ​​the toll road. The analysis required is an analysis of the type and volume estimation of rock in the excavated area for toll road construction. There are two methods used to perform rock analysis and estimate the volume of rock in the excavation area, using drill data and geoelectrical resistivity data. In this study, the geoelectric resistivity method with Wenner configuration was used because the required cost is more efficient. The geoelectrical resistivity method is used to identify rock types in excavation areas and to estimate the volume of rock types. The number of tracks used is 8 tracks with each track having a length of 500 meters and 48 electrodes. The results of the measurement data using the geoelectric method of resistivity were inverted using res2dinv software and a least square inversion was performed to obtain a 2-D section of resistivity. The results of data processing show that the resistivity varies in the range of 6-6,000 Ωm. To obtain rock type analysis from the resistivity data, a correlation was performed between the 2-D resistivity sections and the drilled data at the study site. The results of the correlation showed that there were 2 rock types in the study area, medium-strong weathered lapilli and fresh-lightly weathered lapilli. Medium-strong weathered lapilli rocks have a resistivity value of <300 Ωm while fresh-lightly weathered lapilli rocks have a resistivity value of >300 Ωm. From the 2-D section of the resistivity data, 3-D modeling was carried out to determine the estimated volume of each type of rock in the study area. Modeling is done using Rockwork software. The results of rock volume estimation in the study area showed a total rock volume of 9,599,076 m3 consisting of 3,149,704 m3 of medium-strong weathered lapilli and 6,449,372 m3 of fresh-lightly weathered lapilli."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfan Julian Nugroho
"Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi tanah longsor pada empat kandidat tapak sumur Gunung Endut menggunakan metode tahanan jenis 2D dan 3D. Parameter potensi tanah longsor adalah litologi batuan, bidang gelincir, kemiringan lereng, saturasi air, getaran, dan pembebanan. Di setiap titik kandidat tapak sumur terdapat empat lintasan pengukuran menggunakan metode geolistrik tahanan jenis dengan konfigurasi dipole – dipole sehingga total lintasan pengukuran terdapat enam belas lintasan yang diolah pada penelitian. Pada penelitian ini data geolistrik tahanan jenis hasil akuisisi di lapangan diinversi dua dimensi, dimodelkan tiga dimensi, dan diinterpretasi. Hasil dari pengolahan metode tahanan jenis menunjukkan kandidat tapak sumur titik A memiliki sebaran nilai tahanan jenis dari 15,6 Ωm – 6622 Ωm. Kandidat tapak sumur titik B memiliki sebaran nilai tahanan jenis dari 8,43 Ωm – 3382 Ωm. Kandidat tapak sumur titik C memiliki sebaran nilai tahanan jenis dari 10,2 Ωm – 702 Ωm. Kandidat tapak sumur titik D memiliki sebaran nilai tahanan jenis dari 7,23 Ωm – 3761 Ωm. Pada interpretasi penelitian kandidat tapak sumur titik A ditemukan bidang gelincir pada kedalaman 20 m dengan kemiringan wilayah lereng terjal (35º-45º). Kandidat tapak sumur titik B ditemukan bidang gelincir pada kedalaman 30 m dengan kemiringan lereng wilayah sangat terjal (70º-80º). Kandidat tapak sumur titik C tidak ditemukan bidang gelincir dengan kemiringan lereng wilayah landai hingga curam (5º-10º). Kandidat tapak sumur titik D ditemukan bidang gelincir pada kedalaman 25 m dengan kemiringan lereng wilayah Landai (0º-5º). Berdasarkan analisis maka potensi longsor kandidat tapak sumur titik A dan B memiliki potensi tanah longsor tinggi sedangkan kandidat tapak sumur titik C memiliki potensi tanah longsor sedang dan kandidat tapak sumur D memiliki potensi tanah longsor kecil.

This study was conducted to identify the potential for landslides at Mt. Endut well site candidate using 2D and 3D resistivity methods. Parameters that become the existence of potential landslides are rock lithology, slip plane, slope, air saturation, vibration, and loading. At each wellsite candidate point, there are four lines measurements using the geoelectrical method of resistivity with a dipole-dipole configuration so that a total of sixteen lines were processed in the study. In this research of geoelectrical data, the types of acquisition results in the field are inverted in two dimensions, modelled in three dimensions, and interpreted. The results of processing the choices show that the choice of well site point A has a distribution of food type values from 15.6 Ωm – 6622 Ωm. The candidate well site for point B has a value distribution of type 8.43 Ωm – 3382 Ωm. The candidate well site for point C has a value distribution of 10.2Ω m – 702 Ωm. The candidate well site point D has a boundary value distribution of 7.23 Ωm – 3761 Ωm. In the research interpretation of the well footprint area of point A, slippage was found at a depth of 20 m with a steep slope (35º-45º). The candidate for the well site point B has a slip plane at a depth of 30 m with a very steep slope (70º-80º). The candidate for the well site point C does not have a slip plane with a gentle to steep slope area (5º-10º). Candidate for the well site point D slip plane at a depth of 25 m with a slope of the Sloping area (0º-5º). Based on the analysis, the landslide potential for well site candidates A and B have high landslide potential, while well site candidates for point C have moderate landslide potential and well site candidate D has small landslide potential."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Septian
"Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah ditetapkan menjadi salah satu daerah yang kawasaan industrinya akan dikembangkan. Pengembangan tersebut akan didukung oleh penyediaan bahan berupa air baku. Penyediaan air tersebut harus dipenuhi oleh air tanah yang berasal dari akuifer dalam. Lapangan-Y berada di salah satu kawasan industri terbanyak di KSB. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencarian akuifer dalam agar pengembangan kawasan industri di daerah ini dapat terwujud. Lapisan dan sebaran akuifer tersebut diidentifikasi menggunakan metode tahanan jenis konfigurasi Wenner-Schlumberger dengan menggunakan 48 elektroda dan jarak spasi 15m. Interpretasi menunjukkan lapisan akuifer memiliki nilai tahanan jenis 10Ωm sampai 20Ωm dengan litologi berupa breksi vulkanik lapuk dengan sisipan batupasir tuf dari satuan batuan gunungapi. Lapisan akuitard memiliki nilai tahanan jenis 4Ωm sampai 10Ωm dengan litologi berupa breksi vulkanik lapuk dengan sisipan tuf pasiran. Lapisan impermeabel yang menjadi batuan dasar memilliki nilai tahanan jenis lebih dari 20Ωm litologi aglomerat. Lapisan akuifer di lapangan-Y tersebar dengan ketebalan 40m sampai lebih dari 100m. Lapisan akuifer paling tebal diindikasikan berada di lintasan 1A04 dengan topografi yang lebih datar dan lapisan aglomerat dasar yang diduga sebagai wadah tempat berkumpulnya air. Rekomendasi titik bor juga direkomendasikan pada jarak 550m di lintasan 4 karena titik tersebut diduga sebagai tempat berkumpulnya air.

West Sumbawa Regency (KSB) has been designated as one of the areas whose industrial area will be developed. The development will be supported by the provision of water. The water supply must be met by groundwater from deep aquifers. Field-Y is located in one of the most industrial areas in KSB. Therefor, it is necessary to search for deep aquifers so that the development of industrial areas in this area can be realized. The layers and distribution of aquifer were identified using the resistivity method with the Wenner-Schlumberger configuration using 48 electrodes with 15m spacing. The interpretation shows that the aquifer layer has a resistivity value of 10Ωm to 20Ωm with the lithology is weathered volcanic breccia with intercalations of tuffaceous sandstone from volcanic rock units. The Aquitard layer has a resistivity value of 4Ωm to 10Ωm with the lithology is weathered volcanic breccia with sandy tuff intercalations. The impermeable layer that becomes the bedrock has a resistivity value of more than 20Ωm with agglomerate lithology. The aquifer layer in the Y-field is spread with a thickness of 40m to more than 100m. The thickest aquifer layer is indicated to be on track 1A04 with a flatter topography and a bottom agglomerate layer which is thought to be a catchment area. The recommended drill point is also recommended at a distance of 550m on track 4 because that point is suspected to be a catchment area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Farhati
"Desa Keranggan, Setu, Tangerang Selatan yang menjadi wilayah penelitian merupakan salah satu kawasan di Indonesia yang berpotensi longsor. Wilayah ini memiliki karakter tanah bergerak dengan adanya lereng yang sangat curam. Pada rumah-rumah warga di atas lereng timbul retakan sejajar lereng yang mengindikasikan adanya pergerakan tanah. Oleh karena itu dilakukan pengukuran geolistrik tahanan jenis 2 dimensi untuk mengetahui struktur litologi bawah permukaan yang berpotensi dapat berperan sebagai bidang gelincir. Pengukuran menggunakan konfigurasi Wenner-Schlumberger di 2 lintasan berarah Barat-Timur. Panjang lintasan 1 dan 2 secara berturut-turut adalah 117,5 dan 105 meter dengan jarak antar elektroda 2,5 meter. Dari hasil korelasi model tahanan jenis, data geologi regional, dan data sumur yang dikumpulkan dari sumur warga, diyakini bahwa litologi penyusun di wilayah penelitian terdiri dari litologi batu lempung, batu pasir, dan konglomerat batu apung yang merupakan bagian dari Formasi Serpong. Dari model tahanan jenis terindikasi adanya bidang gelincir dengan litologi batu lempung di atas konglomerat batu apung dengan kemiringan 53o tepat di bawah lereng. Diduga kuat bidang gelincir ini memicu terbentuknya lereng di permukaan dengan kemiringan serupa sekitar 53o. Kedua faktor tersebut diperparah dengan beban yang tinggi dari jumlah penduduk dan kendaraan di atasnya, serta getaran yang berasal dari aktivitas manusia sehari-hari.

Keranggan Village, Setu, South Tangerang City which as research area is one of areas in Indonesia that has the potential of landslide. This area has the character of oil movement with very steep slope. In the houses of residents on the slope, cracks appear parallel to the slope that indicate soil movement. Therefore, we use geoelectrical measurements of 2- dimensional resistivity to determine the subsurface lithological structure that could act as a slip surface. The measurement using the Wenner-Schlumberger electrodes configuration on 2 lines with a West-East direction. The length of line 1 and 2 are 117.5 and 105 meters, with electrodes distance 2.5 meters. From the correlation between the resistivity model, regional geological data, and well data collected from resident wells, it is believed that the constituent lithology in the research area consists of claystone, sandstone, and pumice conglomerate which is part of the Serpong Formation. It is indicated that there is a slip surface that consist of claystone above pumice conglomerate with a slope of 53o just below the surface. This slip surface suspected triggers the formation of slope on the surface with a similar value of slope about 53o . Both of these factors are exacerbated by the high burden of the population and vehicles on it, as well as vibrations that come from daily human activities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiani Eka Anjarwati
"Penelitian menggunakan metode tahanan jenis dan polarisasi terimbas di Pulau Maniang, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mengidentifikasi lingkungan laterisasi nikel laterit dengan konfigurasi elektroda Wenner-Schlumberger. Terdapat lima lintasan pengukuran dengan arah lintasan Barat Laut - Tenggara dan panjang lintasan 235 meter. Lingkungan laterisasi nikel laterit di Pulau Maniang terbagi menjadi 3, yaitu batuan penutup, lapisan limonit, dan lapisan saprolit dengan nilai tahanan jenis berturut-turut sebesar > 150 Ohm.m, < 200 Ohm.m, dan > 200 Ohm.m. Faktor yang mempengaruhi pembentukan endapan nikel laterit di Pulau Maniang adalah topografi dan vegetasi. Persebaran endapan nikel laterit di Pulau Maniang berarah ke timur.

Study is carried out using resistivity and induced polarization method in Maniang Island, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi to identify the laterization environment for nickel laterite by performing the Wenner-Schlumberger configuration. Five lines, trending Northwest - Southeast, are obtained on the length of 235 meters each. The laterization environment for nickel laterite on Maniang Island is divided into 3 layers: caprock, limonite and saprolite layers with chronological values of  > 150 Ohm.m, < 200 Ohm.m, and > 200 Ohm.m. Topography and vegetation make up the factors influencing the formation of nickel laterite deposits in Maniang Island. The distribution of nickel laterite deposits on Maniang Island is trending eastward."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Ahmad Syahid
"Seiring dengan pertumbuhan kebutuhan air penduduk Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang meningkat, kebutuhan air untuk industri pun juga terus meningkat tiap tahunnya. Industri di KSB berperan penting bagi perekonomian KSB serta menjadi salahsatu proyek strategis nasional. Pemenuhan kebutuhan air bagi industri pun menjadi sangat dibutuhkan untuk menyokong pengembangan industri di KSB. Maka, perlu dilakukan eksplorasi sumber air tanah, salah satunya ialah pencarian lapisan akuifer. Eksplorasi air tanah ini dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik tahanan jenis dengan konfigurasi Wenner-Schlumberger. Lima lintasan dengan 48 buah elektroda disusun dengan jarak spasi antar elektroda sepanjang 20 meter dengan maksud dapat mengidentifikasi lapisan akuifer dalam. Hasil interpretasi menunjukkan keberadaan lapisan akuifer yang diduga memiliki rentang nilai tahanan jenis 10-30 Ωm. Lapisan akuifer tersebut berasosiasi dengan lapisan batuan pasir lempungan dan breksi lapuk serta diklasifikasikan sebagai lapisan akuifer bebas. Lapisan akuifer tersebut juga diduga memiliki lapisan dasar berupa lapisan batuan breksi segar. Lapisan akuifer tersebut tersebar mendominasi wilayah barat area penelitian serta diduga memiliki ketebalan hingga lebih dari 100 meter yang direkomendasikan sebagai wilayah pengeboran untuk melakukan eksplorasi lanjutan dalam identifikasi sumber air tanah si area tersebut.

Along with the growing water needs of the population of West Sumbawa Regency (KSB), the demand of water for industry also continues to increase every year. Industry in KSB plays an important role in the economy of KSB as well as being one of the national strategic projects. Fulfilling water needs for industry is also very necessary to support industrial development in KSB. So, it is necessary to explore groundwater sources, one of which is the search for aquifer layers. This groundwater exploration was carried out using the resistivity geoelectric method with the Wenner-Schlumberger configuration. Five tracks with 48 electrodes were arranged with a distance between the electrodes of 20 meters to identify the deep aquifer layer. The interpretation results indicate the presence of an aquifer layer which is thought to have resistivity values ranging from 10- 30 Ωm. The aquifer layer is associated with the clayey sand layer and weathered breccia and is classified as an unconfined aquifer layer. The aquifer layer is also thought to have a base layer in the form of fresh breccia rock layers. The aquifer layer is scattered to dominate the western area of the research area and is thought to have a thickness of up to more than 100 meters which is recommended as a drilling area to carry out further exploration in identifying groundwater sources in the area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library