Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
Dad Muniah
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2000
499.221 DAD k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hendriks, J. V.
Tiel: D. Mijs, 1908
R BLD 439.31 HEN h
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Sterkenburg, P.G.J. van
Utrecht: Van Dale Lexicografie, 1991
R BLD 439.313 STE g
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Reinsma, Riemer
Utrecht: Het Spectrum, 1993
R BLD 439.313 REI s
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Eko Endarmoko
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008
R 499.221 EKO t
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Mahasena Alfafa
"Pada skripsi ini dibuat rancangan sistem deteksi plagiarisme pada karya tulis digital dua bahasa Indonesia - Inggris . Bahasa Indonesia digunakan sebagai karya tulis yang akan diuji dan bahasa Inggris sebagai karya tulis referensinya. Sistem ini menerapkan algoritma winnowing yang dilengkapi dengan metode penerjemah bahasa dan synonym recognition.
Metode synonym recognition ini mampu mendeteksi sinonim dari tiap kata, mampu melakukan perubahan kata secara otomatis ketika diperlukan, dan mampu meningkatkan akurasi pada sistem deteksi plagiarisme dua bahasa yang sedang dikembangkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan parameter winnowing yang tepat serta dilengkapi synonym recognition didapatkan peningkatan akurasi sistem dari 0.03 hingga 13.04.
In this thesis, the design of plagiarism detection system on bilingual digital essay Indonesian English . Indonesian used as a document to be tested and English as a reference document. The system applies winnowing algorithms that are equipped with language translator methods, and synonym recognition. This synonym recognition method is able to detect synonyms of each word, capable of automatically changing words as needed, and capable of improving accuracy in the bilingual plagiarism detection system being developed. The results of this study indicate that the use of appropriate winnowing parameters and by applying synonym recognition obtained improved system accuracy from 0.03 to 13.04."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68638
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nuriana Romadona
"Penelitian ini menguraikan jenis kependekan yang terdapat dalam judul acara televisi dan proses pembentukan kependekan yang terdapat dalam judul acara televisi. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan jenis-jenis kependekan yang terdapat dalam judul acara televisi dan memaparkan proses pembentukan kependekan yang terdapat dalam judul acara televisi. Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak. Data diperoleh dengan menyadap penggunaan bahasa yang dilakukan dengan melihat dan mencatat judul acara televisi yang berbentuk kependekan di sebelas stasiun televisi, baik melalui televisi maupun koran Kompas. Data dianalisis dengan menggunakan konsep abreviasi yang dikemukakan oleh Harimurti Kridalaksana (2007). "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11016
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Sarrah Safira
"Tujuan dari penelitian ini menjelaskan hubungan sinonimi daijoubu ??? dan heiki ?? berupa perbedaan makna pada kedua kata, penggunaan kedua kata dalam percakapan sehari-hari, berpotensi atau tidak berpotensi subtitusi dalam dialog kalimat, dan kedua kata yang bersinonim dalam kalimat Bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan analisis komponen makna, metode subtitusi, dan wawancara semi-terstruktur kepada informan penutur asli Bahasa Jepang. Berdasarkan pencermatan pada sebelas data yang mengandung kata daijoubu dan heiki pada masing-masing jenis maknanya, diperoleh persamaan makna yaitu tidak mengkhawatirkan masalah atau suatu hal buruk yang terjadi , dan juga diperoleh perbedaan makna penggunaan di kedua kata. Pada kata daijoubu, yakni i mengungkapkan kondisi dari segi fisik, dan ii memiliki kesan yang sopan dan ramah terhadap lawan bicara. Pada kata heiki, yakni I mengungkapkan kondisi dari segi perasaan atau psikologis, dan II tidak tepat digunakan kepada atasan atau berpangkat tinggi.
The purpose of this research is to explain synonymy relation between noun daijoubu and heiki such as different meaning which are have same contents, using the noun words in normal dialogue each day, and potential or not potential substituted in the Japanese dialog sentences. This research using compositional analysis and substitution method along with semi structured interview to Japanese native speaker as informant. Scrutiny toward eleven data which has in the word daijoubu and heiki contents, obtained similarity meaning do not worrying the problem nor bad thing happened . In addition, there are differences in the meaning of use, in the word daijoubu is i expressing the physical condition, and ii has polite and friendly impression. In the word heiki is I expressing the feelings conditions or psychological, ii unappropriately used to the superiors or higher rank."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nurul Mitharani Putri
"Komponen makna merupakan kajian linguistik mengenai unsur leksikal terdiri dari satu atau beberapa unsur yang bersama-sama membentuk makna kata atau makna unsur leksikal tersebut. Penelitian ini membahas komponen makna kata bodoh dan kata-kata yang bersinonim dengan kata bodoh. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah kata-kata yang bersinonim dengan kata bodoh dalam Tesaurus Bahasa Indonesia merupakan kata-kata yang tepat untuk sinonim kata bodoh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan komponen makna kata bodoh dan sinonimnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik penelitian kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kata bodoh dan kata-kata yang bersinonim dengan kata bodoh dari Tesaurus Bahasa Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan teori komponen makna yang dikemukakan oleh Nida (1977). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua sinonim kata bodoh adalah sinonim. Kata yang bukan sinonim kata bodoh adalah dogol, domot, odoh, dan jahil. Peneliti menemukan kata-kata tersebut sudah tidak bermakna ‘bodoh’ pada konteks terbaru. Kata-kata yang bersinonim dengan kata bodoh termasuk dalam sinonim dekat (near synonym) dan secara garis besar memiliki tiga klasifikasi makna, yaitu (1)‘seorang yang bodoh karena menderita penyakit’, (2)‘seorang yang bodoh karena tumpul otak’, dan (3)‘seorang yang bodoh karena lambat berpikir dan bertindak spontan’. Penelitian ini menghasilkan makna kata-kata yang bersinonim dengan kata bodoh sehingga data penelitian ini dapat memberikan kritik dan masukan dalam penyusunan definisi kata bodoh dan sinonimnya untuk Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi VI (KBBI 6).
The meaning component is a linguistic study of lexical elements consisting of one or several elements that together form the meaning of the word or the meaning of the lexical element. This study discusses the components of the meaning of the word stupid and words that are synonymous with the word stupid. The formulation of the problem of this research is whether the words that are synonymous with the word stupid in the Indonesian Thesaurus are the right words for the synonym of the word stupid. The purpose of this study is to explain the components of the meaning of the word stupid and it’s synonyms. The research method used is a qualitative method with library research techniques. The data used in this study are the word stupid and words that are synonymous with the word stupid from the Indonesian Thesaurus. The data were analyzed using the meaning component theory proposed by Nida (1977). The results show that not all synonyms for stupid are synonyms. Words that are not synonyms for stupid are dogol, domot, bodoh, and jahil. Researchers found these words no longer mean 'stupid' in the latest context. Words that are synonymous with the word stupid are included in near synonyms and broadly have three classifications of meaning, namely (1)'a person who is stupid because he has an illness', (2)'a person who is stupid because of a dull brain', and (3) 'one who is stupid because he is slow to think and act spontaneously'. This research produces the meaning of words that are synonymous with the word stupid, so that the data of this study can provide criticism and input in the preparation of the definition of the word stupid and its synonyms for the Great Dictionary of The Indonesian Language (KBBI 6)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Nurul Mitharani Putri
"Komponen makna merupakan kajian linguistik mengenai unsur leksikal terdiri dari satu atau beberapa unsur yang bersama-sama membentuk makna kata atau makna unsur leksikal tersebut. Penelitian ini membahas komponen makna kata bodoh dan kata-kata yang bersinonim dengan kata bodoh. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah kata-kata yang bersinonim dengan kata bodoh dalam Tesaurus Bahasa Indonesia merupakan kata-kata yang tepat untuk sinonim kata bodoh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan komponen makna kata bodoh dan sinonimnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik penelitian kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kata bodoh dan kata-kata yang bersinonim dengan kata bodoh dari Tesaurus Bahasa Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan teori komponen makna yang dikemukakan oleh Nida (1977). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua sinonim kata bodoh adalah sinonim. Kata yang bukan sinonim kata bodoh adalah dogol, domot, odoh, dan jahil. Peneliti menemukan kata-kata tersebut sudah tidak bermakna ‘bodoh’ pada konteks terbaru. Kata-kata yang bersinonim dengan kata bodoh termasuk dalam sinonim dekat (near synonym) dan secara garis besar memiliki tiga klasifikasi makna, yaitu (1)‘seorang yang bodoh karena menderita penyakit’, (2)‘seorang yang bodoh karena tumpul otak’, dan (3)‘seorang yang bodoh karena lambat berpikir dan bertindak spontan’. Penelitian ini menghasilkan makna kata-kata yang bersinonim dengan kata bodoh sehingga data penelitian ini dapat memberikan kritik dan masukan dalam penyusunan definisi kata bodoh dan sinonimnya untuk Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi VI (KBBI 6).
The meaning component is a linguistic study of lexical elements consisting of one or several elements that together form the meaning of the word or the meaning of the lexical element. This study discusses the components of the meaning of the word stupid and words that are synonymous with the word stupid. The formulation of the problem of this research is whether the words that are synonymous with the word stupid in the Indonesian Thesaurus are the right words for the synonym of the word stupid. The purpose of this study is to explain the components of the meaning of the word stupid and it’s synonyms. The research method used is a qualitative method with library research techniques. The data used in this study are the word stupid and words that are synonymous with the word stupid from the Indonesian Thesaurus. The data were analyzed using the meaning component theory proposed by Nida (1977). The results show that not all synonyms for stupid are synonyms. Words that are not synonyms for stupid are dogol, domot, bodoh, and jahil. Researchers found these words no longer mean 'stupid' in the latest context. Words that are synonymous with the word stupid are included in near synonyms and broadly have three classifications of meaning, namely (1)'a person who is stupid because he has an illness', (2)'a person who is stupid because of a dull brain', and (3) 'one who is stupid because he is slow to think and act spontaneously'. This research produces the meaning of words that are synonymous with the word stupid, so that the data of this study can provide criticism and input in the preparation of the definition of the word stupid and its synonyms for the Great Dictionary of The Indonesian Language (KBBI 6)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library