Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penyakit hati merupakan masalah kesehatan yang sulit di obati.Adanya masalah dalam pengobatan penyakit ini sebagian di sebabkan karena tidak tersedianya obat yang terbukti berkhasiat."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
S. Susilowati
"Penyakit hati merupakan masalah kesehatan yang sulit diobati. Adanya masalah dalam pengobatan penyakit ini sebagian disebabkan karena tidak tersedianya obat yang terbukti herkhasiat. Kurkumin, senyawa aktif dalam ke keluarga tanaman curcuma telah diteliti dalam berbagai peyakit termasuk penyakit hati. Efek terapi kurkramin diduga berdasarkan efek antioksidatifnya. Dalam penelitian ini, kami menyelidiki efek kurkumin lerhadap swelling mitochondria yang diinduksi oleh tert-butilhidroperoksida (t-BuOOH) Mitokondria hali diisolasi secara homogen dari tikus Sprague-Dawley (relative specific activity suksinat dehidrogenase adalah 35.73 ±2.78). Pemberian 90 }M t-BuOOH menyebabkan swelling 2 fase yang khas pada mitokondria. Pola swelling dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti komposisi bufer, kadar t-BuOOH, jumlah bufer isolasi dan protein mitokondria serta temperatur inkubasi. Swelling dapat dihambat sebesar 85 ±3% oleh kurkumin 2.50 jjM. Pada kadar rendah (1.25 //MJ dan tinggi (5.00 fiM), efek proteksi kurkumin terhadap swelling berkurang (bertitrut-turut 41 ±3% and 77+6%). Swelling dapat terjadi akibat terbukanya mitochondrial transition pore dan dapat mempakan petunjuk awal dan proses kematian sel. Efek inhibisi kurkumin terhadap swelling mitokondria yang diindukxi oleh t-BuOOH diduga disebabkan karena efek antioksidannya. (MedJ Indones 2006; 15:131-6)

Liver diseases have been a medical problem which is difficult to manage. Some of the problems in the treatment of these diseases lie in the lack of reliable drug available. Curcumin, an active ingredient of the rhizomes of plant Curcuma has been investigated in the treatment of various disorders incuding liver diseases. The therapeutic effects of curcumin on liver diseases have been thought to be associated to its antioxidative properties. In the present study, we investigated the effects of curcumin on mitochondrial swelling in vitro induced by tert-butylhydroperoxide (t-BuOOH). Liver mitochondria were homogeneously isolated from Sprague-Dawley rats (the relative specific activity of succinate dehydrogenase was 35.73 ±2.78). Addition of 90 fj.M oft-BuOOHcauseda typical 2-phase swelling of the mitochondria. The pattern of swelling was influenced by various factors such as buffer composition, concentrations of t-BuOOH, amount of isolation buffer and mitochondrial proteins and incubation temperature.The swelling could be reduced by as much as 85 ±3% by 2.50 uM of curcumin. At lower (1.25 ^M) or higher (5.00 fjM) concentrations, the protection against swelling by curcumin were less effective (respectively were 41 ±3% and 77 ±6%). Swelling might occur due to the opening of mitochondrial transition pore and could be an initial indication in the cascade process leading to cell death. The inhibition of t-BuOOH-induced mitochondrial swelling by curcumin might be because of the antioxidant effects of the compound. (Med JIndones 2006; 15:131-6)."
[place of publication not identified]: Medical Journal of Indonesia, 2006
MJIN-15-3-JulySept2006-131
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Arifandi
"Kopolimerisasi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan polimer dengan sifat swelling lebih baik. Sintesis hidrogel kopoli(N-vinilpirrolidon/N-vinilkaprolaktam) menggunakan variasi jenis dan konsentrasi agen pengikat silang serta waktu reaksi. Hidrogel hasil polimerisasi dikarakterisasi dengan FTIR, DSC, SEM serta diuji melalui analisa gravimetri. Didapatkan hasil sintesis hidrogel dengan agen pengikat silang MBA mempunyai derajat ikat silang yang lebih baik dibandingkan dengan EGDMA dalam waktu 24 jam reaksi. Derajat silang hidrogel dengan MBA 5% yang didapat sebesar 84.81% memiliki persen swelling yang rendah. Persen swelling maksimal sebesar 87.04% didapatkan pada hidrogel dengan agen pengikat silang EGDMA 3% dan waktu reaksi 8 jam. Derajat ikat silang berbanding terbalik dengan hasil kemampuan mengembang atau menyerap air (swelling). Hidrogel yang tersintesis dengan waktu reaksi semakin lama, konsentrasi agen pengikat silang semakin tinggi, maka derajat ikat silang hidrogel semakin tinggi mengakibatkan semakin menurunnya kemampuan hidrogel menyerap air. Hasil karakterisasi hidrogel dengan DSC menunjukkan hanya terdapat satu nilai Tg 180 oC dan terjadi pergeseran nilai Tg dari nilai Tg secara teoritis 151 oC karena pengaruh agen pengikat silang. Hidrogel kopoli(N-vinilpirrolidon/N-vinilkaprolaktam) terikat silang telah berhasil disintesis.

Copolymerization is one of the ways to get better swelling properties of the polymer. Synthesis of hidrogel copoly(N-N-vinilpirrolidon/vinilkaprolaktam) using a variety of types of binding agent and concentration of Crosslinker and time of reaction. Hidrogel characterized by FTIR, DSC, SEM as well as tested through analysis of gravimetric analysis. Synthesis of the results obtained with the crosslinking agents hidrogel MBA has degree of crosslinking is better compared to EGDMA within 24 hours of the reaction. Degree of Crosslinking hidrogel with MBA 5% earned 84.81% has a low percent swelling. Percent of maximum swelling 87.04% obtained on crosslinking agents with hidrogel EGDMA 3% and the time of reaction of 8 hours. Degree of Crosslinking is inversely proportional to the results the ability expands or absorb water (swelling). Hydrogel was synthesized with longer time of reaction and high concentration of crosslinker, it makes degree of crosslinking have increase and the swelling ability of hydrogel was decrease. Characterization of hidrogel with DSC indicates there is only one value of Tg is 180 oC and Tg values shift from Tg value theoretically 151 oC due to the influence of the crosslinking agents. Hydrogel crosslinked copoly(N-N vinilpirrolidon/vinilkaprolaktam) has been successfully synthesized."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa Amalia
"ABSTRAK
Captopril merupakan antihipertensif golongan angiotensin converting enzyme inhibitor ACEI yang banyak digunakan untuk mengontrol tekanan darah sekaligus mengurangi penyakit jantung. Suatu penelitian melaporkan bahwa captopril bekerja dengan menginhibisi konversi enzim ACE I menjadi ACE II, mengurangi plasma angiotensin II dan level aldosteron, meningkatkan plasma renin, dan menghasilkan penurunan tekanan darah yang signifikan bagi penderita hipertensi. Dibalik manfaatnya yang baik bagi kesehatan, captopril diketahui memiliki waktu paruh biologis yang singkat dalam tubuh dan memerlukan frekuensi administrasi yang berulang. Suatu sistem penghantaran obat yang tepat diperlukan untuk memodifikasi pelepasan captopril dalam tubuh. Salah satunya menggunakan hidrogel berbasis kitosan yang terikat silang poli N-vinil-2-pirolidon atau PVP melalui interpenetrating polymer network IPN . Meskipun efisiensi kapsulasi dan pelepasannya secara umum telah diteliti, informasi tentang kinetika swelling matriks hidrogel dan mekanisme pelepasannya belum diketahui. Penelitian ini akan berfokus pada kedua hal tersebut. Sebagai perbandingan, hidrogel yang akan diteliti meliputi hidrogel kitosan nonkovalen, hidrogel kitosan terikat silang, hidrogel kitosan-PVP semi-IPN, dan hidrogel kitosan-NVP full-IPN. Kinetika swelling akan ditentukan melalui analisis gravimetri mengikuti hukum laju pseudo-orde pertama dan hukum laju pseudo-orde kedua. Mekanisme pelepasan akan ditentukan melalui persamaan laju orde nol, orde satu, model Higuci, dan model Korsemeyer-Peppas.

ABSTRACT
Captopril is an antihypertensive class of angiotensin converting enzyme inhibitors ACEI that is widely used to control blood pressure disease. A study reported that captopril works by inhibiting the conversion of the ACE I enzyme to ACE II, reducing plasma angiotensin II and aldosterone levels, increasing plasma renin, and generating a significant drop in blood pressure for hypertensive patients. Behind its good health benefits, captopril is known to have short biological half lives in the body and requires repeated administration frequencies. An appropriate drug delivery system is needed to overcome the release of captopril in the body. One way to achieved it is by using a crosslinked poly N vinyl 2 pyrrolidone chitosan based hydrogel or PVP via an interpenetrating polymer network IPN . However, information about the kinetics of the swelling of the hydrogel matrix and its release mechanism is unknown. This research will focus in its cases. In comparison, the hydrogels to be studied are noncovalent hydrogel, cross linked hydrogel, semi IPN chitosan PVP hydrogel, and full IPN chitosan NVP hydrogel. Kinetics of swelling will be determined by the gravimetric analysis of pseudo first order and the pseudo second order rate law. The mechanism will be determined by the zero order rate equation, first order, Higuci model, and Korsemeyer Peppas model."
2017
T50272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhiruddin Maddu
"Telah dikembangkan probe sensor kelembaban menggunakan serat optik dengan cladding gelatin. Pada probe sensor kelembaban ini, cladding asli serat optik diganti dengan lapisan gelatin sebagai cladding sensitif kelembaban. Untuk menguji respon sensor serat optik yang dibuat, dilakukan pengukuran intensitas cahaya yang ditransmisikan pada probe serat optik untuk setiap variasi perlakuan kelembaban berbeda. Respon probe sensor serat optik ini diukur dari kelembaban 42% hingga 99% RH, hasilnya memperlihatkan kurva transmisi optik berbavariasi terhadap nilai kelembaban relatif (RH). Transmisi optik di dalam probe serat optik meningkat terhadap kenaikan nilai RH pada suatu rentang panjang gelombang spesifik, yaitu pada spektrum pita hijau hingga merah (500 nm - 700 nm), dengan variasi signifikan pada rentang 600 nm sampai 650 nm atau dalam pita spektrum kuning hingga merah. Panjang gelombang dimana intensitas maksimum transmisi optik terjadi pada panjang gelombang 610 nm. Dengan demikian, probe sensor kelembaban serat optik ini dapat merespon kelembaban dari 42 %R hingga 99%H dengan respon terbaik pada rentang kelembaban 60%RH hingga 72%R yang memiliki linieritas dan sensitifitas yang cukup baik.

Development of Fiber-Optic Humidity Sensor Probe with Gelatin Cladding. Humidity sensor based on optical fiber with gelatin cladding has been developed. In this humidity sensor probe, the origin cladding of optical fiber is replaced by gelatin coating as humidity sensitive cladding. Testing of the optical fiber sensor probe was conducted by measuring of light intensity transmitted on the optical fiber probe for each variation of different humidity treatments. Response of the optical fiber sensor probe measured from 42%RH to 99%RH, the results show an optical transmission curve varied with relative humidity (RH). Optical transmission in the optical fiber probe increase with RH value at a specific wavelength range, that is from green to red spectrum bands (500 nm - 700 nm), where a significant variation from 600 nm to 650 nm in yellow to red spectrum bands. Wavelength where is a maximum intensity of optical transmission occurs at 610 nm. Therefore, the optical fiber humidity sensor probe could response humidity form 42%RH to 99%RH with the best response in humidity range of 60%RH to 72%RH that is have a good linearity and sensitivity."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Kusumaningrum
"Skripsi ini membahas frekuensi distribusi komplikasi pasca ekstraksi edema dan dry socket pada pasien usia 17-76 tahun di RSGM-P FKG UI periode Januari 2003- Oktober 2008. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat retrospektif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa komplikasi pasca ekstraksi gigi berupa tidak ditemukan. Tetapi, komplikasi pasca kstraksi berupa dry socket paling banyak ditemukan pada pasien berjenis kelamin wanita yang menggunakan teknik kstraksi sederhana dan banyak ditemukan setelah dilakukan pencabutan gigi posterior.

The focus of this study is the distribution and frequency of implication post tooth extraction (swelling and dry socket) in patient with age 17-76 years old in RSGM-P FKG UI periode of januari 2003-oktober 2008. This research is a uantitative and retrospective research with descriptive design. The result prove that swelling after tooth extraction was not found. But dry socket post toth extraction were found in women by using the simple technique of tooth extraction, and mostly found after posterior tooth extraction."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Dian Fitriani
"Hidrogel PoIi(vinii alkohol) atau PVA merupakan jenis bahan poiimer yang non-toksik dan non-karsinogenik. Bersifat hidrofilik yang mempunyai kemampuan untuk mengembang di air. Hidrogel dapat menyerap sejumlah air atau senyawa polar {swelling), sehingga dengan sifat hidrogel ini dapat dimanfaatkan pengembangan hidrogel sebagai matriks untuk imobilisasi suatu obat. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan PVA sebagai matriks untuk imobilisasi dan pelepasan obat. Model obat yang digunakan pada penelitian ini yaitu antibiotik Oksitetrasiklin HCI yang bersifat larut dalam air. Telah dilakukan pembuatan hidrogel PVA dari larutan PVA konsentrasi 10% dan 20% dan diiradiasi dengan dosis 20,40 dan 60 kGy. Kemudian dilakukan pengujian terhadap matriks hidrogel PVA yaitu persen air yang terserap (swelling), fraksi gel untuk mengetahui banyaknya fraksi gel yang terbentuk, imobilisasi diuji dengan rrielakukan pelepasan Oksitetrasiklin HCI dari matriks diukur dengan metode Spektrofotometri Uv-Vis, dan untuk mengetahui gugus fungsi pada hidrogel sebelum dan sesudah iradiasi diukur dengan Spektofotometri Inframerah. Hasil Penelitian menunjukkan hidrogel I PVA yang dihasilkan dari konsentrasi PVA 20% dan dosis iradiasi yang makin besar (60kGy>40kGy>20kGy) terjadi kenaikan ikatan silang yang ditandai dengan %fraksi gel yang makin besar dari 91-98%, %swelling iurun dari 568,58%-381,82%, sehingga berat kumulatif Oksitetrasiklin HCI yang terlepas dari matriks hidrogei PVA selama 50 jam akan tidak optimal. Has!! * FT-IR setelah diiradiasi menunjukkan terjadinya pemanjangan intensitas puncak alkil pada serapan 2910,4 cm"^ dimana telah terjadi ikatan antara PVA dengan PVA. Imobillsasi Oksitetrasiklin HCI dari matriks hidrogei PVA yang optimal terdapat pada matriks hidrogei dengan konsentrasi PVA 20% I hasil iradiasi sinar gamma dosis 60 kGy."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desry Yenita
"Eugenol adalah senyawa kimia alamiah yang terdapat dalam minyak
tanaman cengkeh. Minyak cengkeh dihasilkan melalui penyulingan berbagai
bagian tanaman cengkeh, yaitu daun, tangkai, dan bunga. Eugenol dalam
bidang farmasi, salah satunya digunakan sebagai obat gosok. Trimetilol
Propana Trimetakrilat (TMPT) adalah suatu monomer yang dapat digunakan
untuk pembentukan kopolimer, TMPT digunakan sebagai matriks untuk
mengekang eugenol sehingga eugenol akan bertahan lebih lama jika
digunakan sebagai obat gosok. Matriks TMPT dibuat dan diiradiasi dengan
dosis 10,20, dan 30 kGy. Kemudian dilakukan pengujian terhadap matriks
TMPT yaitu persen air terserap (Swelling) terhadap waktu, fraksi gel. Proses
pembentukan matriks TMPT- eugenol diiradiasi dengan dosis 10,20, dan 30
kGy dengan komposisi 1:1 (v/v) kemudian dilakukan pengujian pelepasan
(release) eugenol dari matriks dengan cara matriks TMPT-eugenol direndam
dalam etanol lalu diukur dengan spektrofotometri UV-Vis serta untuk
mengetahui gugus fungsi yang terdapat pada matriks sebelum dan sesudah
iradiasi diukur dengan Spektrofotometri Inframerah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui imobilisasi eugenol dalam matriks TMPT hasil iradiasi
sinar gamma. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil persen air terserap
(swelling) pada matriks TMPT akan menurun terhadap waktu dan fraksi gel
akan mengalami kenaikan seiring menaiknya dosis iradiasi hingga 30 kGy.
Hasil IR menunjukan terjadi kopolimer terhadap iradiasi campuran matriks TMPT- eugenol. Imobilisasi atau pelepasan eugenol dari matriks TMPTeugenol
menunjukan tidak banyak pengaruh pada tiap dosis iradiasi dan
eugenol akan terlepas dari matriks TMPT pada rentang waktu 48 jam."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, ], [2005, 2005]
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wina Yulianti
"Kopolimerisasi selulosa jerami padi dengan asam akrilat dan akrilamida menghasilkan superabsorben komposit. Selulosa diisolasi dari jerami padi dengan tahapan ekstraksi lipid dengan toluena: etanol (2:1). Penghilangan hemiselulosa dan lignin dengan menggunakan kalium hidroksida 5% dan hidrogen peroksida 2% pH basa suhu 90C. Rendemen selulosa yang diperoleh adalah 21,56% dengan Indeks kristalinitas 71,43%. Spektrum FTIR selulosa menunjukkan hilangnya serapan lignin pada 1728 cm-1. Kopolimerisasi berlangsung pada suhu 65C dengan dialiri gas nitrogen. Inisiator dan pengikat silang yang digunakan adalah kalium persulfat dan N?N-metilena bis akrilamida. Superbasorben yang dihasilkan menunjukkan kapasitas swelling air; larutan urea, kalium dihidrogen fosfat, ammonium klorida konsentrasi 100 ppm masing-masing adalah 895,48g/g ; 986,72g/g; 448,98g/g dan 387,11g/g. Superabsorben bersifat anionik yang dapat mengikat ammonium. Kinetika swelling memenuhi persamaan orde pseudo-kedua dan kinetika absorpsi memenuhi persamaan orde pseudo-kedua.

Copolymerization of cellulose from rice straw with acrylic acid and acrylamide monomer produce composite superabsorbent. Cellulose was isolated from lipid content by extraction with toluene : ethanol (2:1). Hemicelluloses and lignin were removed by using 5% potassium hydroxide and 2% hydrogen peroxidoat alkaline pH at 90C. Cellulose yield obtained was 21.56% with 71.43% crystallinity index. FTIR spectra of lignin showed a loss of absorption at 1728 cm-1. Copolymerization was carried out at 65 C under nitrogen athmosphere. Initiator and cross linking agent used were potassium peroxodisulfate and N'N-methylene bis acrylamide. Superbasorben resulted from this experiment showed the water swelling capacity for the solution of 100 ppm of urea, potassium dihydrogen phosphate, ammonium chloride respectively 895.48 g / g, 986.72 g / g, 448.98 g / g and 387.11 g / g. Superabsorbent produced are anionic, that can bind ammonium cation. The kinetics of swelling dan absorption was following pseudo-second order equation."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febbi Miyenti
"[ABSTRAK
Selulosa telah diisolasi dari jerami padi dengan tiga tahapan yaitu de-waxing, delignifikasi, dan penghilangan hemiselulosa. Rendemen selulosa yang didapatkan adalah 33,55%. Hidrogel superabsorben berbahan dasar selulosa jerami padi sebagai kerangka utama telah berhasil disintesis dengan komposisi monomer akrilamida 0,724 mol/L dan asam akrilat 1,429 mol/L, pengikat silang N,N?-metilena-bis-akrilamida 2,319 mmol/L, dan inisiator kalium persulfat 7,94 mmol/L. Kopolimerisasi dilakukan pada suhu 70oC dengan mengalirkan gas nitrogen. Kapasitas swelling dari superabsorbent yang dihasilkan pada swelling air sebesar 691,18 g/g dan swelling urea sebesar 765,58 g/g. Superabsorben memiliki kinetika swelling air dan urea mengikuti model kinetika pseudo-orde kedua dengan konsatnta laju swelling air dan urea berturut-turut adalah 0,044 gram-1menit-1 dan 0,127 gram-1menit-1. Oleh karena itu persamaan laju swelling dapat dituliskan sebagai v = k [absorbat]2. Karakterisasi selulosa dan superabsorben dilakukan dengan spektroskopi FTIR untuk analisis gugus fungsi, XRD untuk analisis pola difraksi, SEM untuk melihat morfologi permukaan hidrogel, dan DSC untuk analiss ketahan termal.

ABSTRACT
Cellulose had been isolated from rice straw with three steps, dewaxing, removal hemicellulose and delignification. Cellulose yield obtained was 33,55%. Cellulose-based superabsorbent was synthesized from rice straw with copolimerization of acrylamide and acrylic acid as monomer, N,N?-methylene-bis-acrylamide as cross-linker and potassium persulfate as initiator with composition 0,724 mol/L; 1,429 mol/L; 2,319 mmol/L; and 7,94 mmol/L, respectively. Copolymerization was conduct at temperature 70 ⁰C in nitrogen atmophere. Swelling capacity of superabsorbent in water is 691,18 g/g, dan in urea solution is 765,58g/g. Swelling kinetic of superabsorbent follow pseudo-second order kinetics with rate constant in aqudest and urea was 0,044 gram-1minute-1 dan 0,127 gram-1minute-1. Thus, equation rate of swelling can be written as v = k [Absorbat]2. Cellulose and superabsorbent was characterized with FTIR, XRD, SEM and DSC., Cellulose had been isolated from rice straw with three steps, dewaxing, removal hemicellulose and delignification. Cellulose yield obtained was 33,55%. Cellulose-based superabsorbent was synthesized from rice straw with copolimerization of acrylamide and acrylic acid as monomer, N,N’-methylene-bis-acrylamide as cross-linker and potassium persulfate as initiator with composition 0,724 mol/L; 1,429 mol/L; 2,319 mmol/L; and 7,94 mmol/L, respectively. Copolymerization was conduct at temperature 70 ⁰C in nitrogen atmophere. Swelling capacity of superabsorbent in water is 691,18 g/g, dan in urea solution is 765,58g/g. Swelling kinetic of superabsorbent follow pseudo-second order kinetics with rate constant in aqudest and urea was 0,044 gram-1minute-1 dan 0,127 gram-1minute-1. Thus, equation rate of swelling can be written as v = k [Absorbat]2. Cellulose and superabsorbent was characterized with FTIR, XRD, SEM and DSC.]"
2015
T43585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>