Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Made Leo Wiratma
"ABSTRAK
Gagasan supremasi parlemen berasal dari Inggris
bersamaan dengan berkembangnya parlementarisme di negeri
itu. Gagasan tersebut menempatkan kedudukan parlemen
sebagai otoritas tertinggi negara sehingga parlemen menjadi
omnipotent. Tiada suatu lembaga negara lain yang dapat
membatalkan atau mengubah suatu produk parlemen, termasuk
lembaga yudikatif sekalipun. Hal itu yang menyebabkan
negara Inggris tidak mengenal judicial review. Gagasan
supremasi terus berkembang di negara-negara Eropa dan Asia,
termasuk Indonesia. Sebagian besar negara yang menganut
gagasan supremasi parlemen adalah negara-negara Komunis,
karena gagasan supremasi parlemen memberikan peluang
terjadinya kekuasaan absolut, sehingga melahirkan
pemerintahan tirani atau diktator. Itu sebabnya dalam
negara-negara yang lebih memberikan tempat kepada
demokrasi, seperti Inggris, Belanda, dan Swiss mulai
menerapkan prinsip checks and balances dalam sistem
pemerintahannya. Indonesia yang semula menganut supremasi
parlemen model MPR, kini juga sudah meninggalkan gagasan
tersebut karena tidak sesuai dengan prinsip-prinsip
demokrasi."
2004
T37039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ra'idah Azyyati Fauziyah
"Tesis ini mengkaji dua film produksi Hollywood, The Great Wall (2016) dan Doctor Strange (2016), yang memperlihatkan gejala supremasi kulit putih di dalamnya. Untuk mengkaji kedua film sebagai teks, tesis ini menggunakan pendekatan cinema studies yang menganalisis aspek naratif dan sinematografis (Boggs & Petrie, 2008). Selanjutnya, digunakan teori semiotik struktural dari Roland Barthes untuk membaca simbol-simbol yang mendukung penghadiran supremasi kulit putih dalam teks. Penelitian ini menunjukkan bahwa logika cerita dibentuk melalui peristiwa-peristiwa penting dalam teks yang memperlihatkan keunggulan tokoh kulit putih. Penokohan tampak di dalam teks melalui konstruksi tokoh kulit putih yang hadir secara dominan dalam tataran peristiwa dan interaksi dengan tokoh lainnya. Tempat-tempat yang dihadirkan di dalam kedua teks tidak sekadar menjadi latar yang melengkapi unsur naratif film, tapi berperan pula sebagai ruang ideologis yang memperlihatkan dominasi tokoh kulit putih. Sementara itu, simbol-simbol dan objek-objek dominan yang hadir di dalam teks dapat dibaca sebagai penanda supremasi kulit putih. Supremasi kulit putih menjadi ideologi teks The Great Wall dan Doctor Strange.

This thesis examines two Hollywood films, The Great Wall (2016) and Doctor Strange (2016), which show symptoms of white supremacy in them. To study the two films as texts, this thesis uses a cinema studies approach which analyzes narrative and cinematographic aspects (Boggs & Petrie, 2008). Next, Roland Barthes' structural semiotic theory is used to read symbols that support the presence of white supremacy in the text. This research shows that the logic of the story is formed through important events in the text that show the superiority of white characters. Characterization appears in the text through the construction of white characters who are dominantly present at the level of events and interactions with other characters. The places presented in the two texts do not just serve as backgrounds that complement the film's narrative elements, but also act as ideological spaces that show the dominance of white characters. Meanwhile, the dominant symbols and objects present in the text can be read as markers of white supremacy. White supremacy is the ideology of the texts of The Great Wall and Doctor Strange."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barda Nawawi Arief, 1943-
Jakarta: Kencana Prenada Media, 2008
345 BAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ramadhan SY.
"Topik Penelitian ini membahas diskriminasi, rasisme, dan supremasi kulit putih dalam iklan layanan masyarakat Jerman MTV-Deutschcreme. Iklan ini ditayangkan pada tahun 2010 oleh saluran You Tube Kontrastfilm GmbH & Co. KG Mainz yang menganggap adanya ideologi supremasi kulit putih, rasisme, dan merendahkan orang kulit hitam dalam iklan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pesan anti-rasisme dalam iklan tersebut dibentuk dan mendekonstruksi ideologi yang melingkupi orang kulit hitam dalam iklan berbahasa Jerman tersebut. Konsep ideologi dalam iklan menggunakan konsep yang dikemukakan oleh Storey bahwa ideologi merupakan bentuk citra ideal yang berusaha menarik perhatian melalui cara-cara yang digunakan dalam teks, termasuk iklan sebagai produk media untuk menampilkan citra tertentu di dunia.

Topic This research discusses discrimination, racism and white supremacy in the German public service announcement MTV-Deutschcreme. This ad was aired in 2010 by the You Tube channel Kontrastfilm GmbH & Co. KG Mainz which considers the ideology of white supremacy, racism, and demeaning black people in the ad. The purpose of this research is to see how the anti-racism message in the advertisement is formed and deconstruct the ideology surrounding black people in the German advertisement. The concept of ideology in advertising uses the concept proposed by Storey that ideology is a form of ideal image that seeks to attract attention through the ways used in texts, including advertising as a media product to display a certain image in the world."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Zahra Fajrina
"Femisida merupakan salah satu manifestasi paling ekstrim dari kekerasan terhadap perempuan. Penulisan Tugas Karya Akhir ini bertujuan untuk memberikan penjelasan jika kematian NWR, seorang mahasiswi yang ditemukan tewas di makam ayahnya, sebagai femisida dalam relasi intim. Penulisan ini menggunakan teori feminis radikal dengan metode analisis isi dokumen berupa putusan pengadilan serta beberapa dokumen pendukung lainnya. Penulis mengidentifikasi jika sebelum terjadinya kematian NWR, dirinya mengalami berbagai kekerasan baik secara seksual, fisik maupun psikis, secara berulang selama menjalin relasi intim dengan pelaku (Randy Bagus Hari Sasongko). Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadinya femisida dalam relasi intim pada kasus NWR berakar pada misogini atau rasa kebencian terhadap perempuan yang terwujud secara beriringan dengan supremasi laki-laki dan seksisme. Penulis berargumentasi jika kematian NWR tetap dapat disebut sebagai femisida dalam relasi intim karena kematian NWR merupakan akibat dari intimate partner violence (IPV) yang dialaminya selama hampir 2 tahun.

Femicide is one of the most extreme manifestations of violence against women. This thesis aims to provide an explanation the death of NWR, a female student who was found dead in her father's grave, as an intimate partner femicide. This writing uses radical feminist theory with the method of documents analysis based on verdict and several other supporting documents. The author identified that prior to NWR's death, she experienced various violence, such as sexual violence, physical violence and psychological violence, repeatedly while having an intimate relationship with the perpetrator (Randy Bagus Hari Sasongko). The results of the analysis show that the occurrence of intimate partner femicide in the NWR case is rooted in misogyny or hatred of women which manifests itself concurrently with male supremacy and sexism. The authors argue that NWR's death can still be called an intimate partner femicide because NWR's death was the result of intimate partner violence (IPV) that she had experienced for almost 2 years."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library