Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adisty Lirasha Adharini
"

Supply chain financing (SCF) merupakan bagian dari layanan trade facility yang diharapkan dapat membantu perusahaan untuk mendapatkan likuiditas sambil mengoptimalkan modal kerja. Saat ini, perbankan membangun solusi SCF berbasis layanan digital yang dikenal sebagai digital platform Financial Supply Chain Management (FSCM). Studi kasus pada penelitian ini akan menggunakan Bank X sebagai objek studi kasus, dimana Bank X merupakan salah satu Bank BUMN Indonesia. Digital platform FSCM telah dibangun oleh Bank X sejak tahun 2014, yang mana pengembangan platform tersebut dilakukan melalui kerjasama fee sharing dengan pihak ketiga. Seiring dengan peningkatan penggunaan platform FSCM, terdapat permasalahan peningkatan biaya yang besar sebagai akibat meningkatnya financing bank. Hal tersebut dikarenakan melalui mekanisme fee sharing, maka besarnya cost ditentukan dari besarnya financing yang terjadi melalui platform. Untuk itu, perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai metode yang seharusnya digunakan oleh perbankan dalam mengembangkan digital platform-nya, dalam hal ini digital platform FSCM. Berbagai hal yang harus dianalisis antara lain dilihat dari sisi biaya, manfaat, dan risiko, dengan menggunakan analisis cost dan benefit melalui perhitungan cash flow projection, mengukur besarnya Return on investment (ROI), Payback period (PP), Net present value (NPV), dan Profitability index (PI). Perbandingan cost and benefit akan dilakukan atas tiga alternatif metode pengembangan digital platform, yaitu metode fee sharing, metode out sourcing, dan in sourcing.


Supply chain financing (SCF) is part of the trade facility service which is expected to help companies to obtain liquidity while optimizing working capital. Currently, banks are building a digital services-based of SCF solution, known as the Financial Supply Chain Management (FSCM) digital platform. The purpose of this research is to know the costs and benefits comparison of FSCM digital platform development on 3 (three) different platform development methods : Software as a System (SaaS), Purchasing System (Out-Sourcing), and In house development (In-Sourcing). This research combines literature study and company observations. The literature study is obtained through books, journals, thesis, and also several websites related to cost and benefit analysis studies. The company observation will use one of the biggest BUMN Bank in Indonesia as the case study object. This findings can be used as reference for banking to determine which digital platform development method is more suitable with their preferences.

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesde Asrul Stani
"Pembangunan infrastruktur jalan raya di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan, namun dalam implementasinya permasalahan pembebasan tanah dan keterbatasan pendanaan menjadi masalah utama dalam mewujudkan pembangunan tersebut. Pembangunan proyek Jalan Layang merupakan salah satu upaya dalam meminimalisasi permasalahan pembebasan tanah, selain itu melakukan Kerjasama Operasi (KSO) dan menerapkan pembiayaan berbasis Non Cash Loan (NCL) berupa Supply Chain Financing (SCF) pada proyek diharapkan mampu memberikan kinerja proyek menjadi baik, yang dapat tercermin pada Project Cash Flow (PCF) atau arus keuangan proyek positif sehingga dapat menjawab masalah keterbatasan pendanaan proyek. Supply Chain Financing (SCF) adalah instrument keuangan yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan dengan berbagai syarat dan ketentuan berlaku kedalam sebuah rantai pasok yang terjadi antara pembeli dan penjual, yang bertujuan sebagai optimasi manajemen modal kerja dan likuiditas perusahaan. Namun pemilihan skema pembiayaan SCF ini juga memiliki kelemahan dimana ada cost of money (diskonto) yang terjadi pada pelaksanaannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Cost Structure NCL SCF dan mengevaluasi implementasi penggunaan fasilitas SCF terhadap kinerja proyek jalan layang dengan studi kasus proyek KSO pada PT.X. Metodologi penelitian menggunakan metode survey dan metode studi kasus, sedangkan untuk mengetahui cost structure yang terjadi menggunakan analisa statistik deskriptif. Penelitian ini menghasilkan sebuah tabel cost  structure atau komponen biaya utama berupa Bahan, Alat dan Sub Kontraktor yang bisa diimplementasikan dalam proses NCL SCF, serta prosedur implementasi pengadaan SCF sampai dengan penagihannya.

Indonesia infrastructure road development in recent years has experienced a very significant increase, but in its implementation the issue of land acquisition and limited funding are the main problem in realizing this development. Elevated Road Project is one of the way to minimize the effect land acquisition, and also Joint operation (JO) and applying Non Cash Loan (NCL) at the form Supply Chain Financing (SCF) in project can have good performance effect that can be see positif Project Cash Flow (PCF). Supply Chain Financing (SCF) is a financial instrument issued by financial institutions with various terms and conditions applicable to a supply chain that occurs between buyers and sellers, which aims to optimize the management of working capital and company liquidity. However, the selection of the SCF financing scheme also has a weakness where there is a cost of money that must be spent in the process. The purpose of this study was to determine the NCF SCF Cost Structure and evaluate the implementation of the use of SCF facilities on the elevated road project performance with a JO project case study at PT.X. Research metodology using survey and project cases study, while for the conducted to determine cost structure using statistical descriptive analysis. This study produce cost structure table which is majority for material, equipment, and sub contractor can be implemented using NCL SCF, also implementation procurement procedure using SCF until invoicing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reviandi Ramadhan
"Tesis ini ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan rekomendasi implementasi model pembiayaan syariah dengan pembiayaan supply chain finance dan implikasinya. Sektor perikanan merupakan sektor potensial, namun memiliki permasalahan seperti keterbatasan rumah tangga tersebut untuk memperbesar usahanya karena permodalan hanya sebatas modal pribadi, tingkat kesadaran pelaku usaha rumah tangga perikanan tangkap (RTPT) terhadap keberadaan pembiayaan syariah serta kondisi geografis terkait akses pembiayaan antara Bank yang terletak di pusat kota dengan lokasi usaha yang menjadi kendala efektivitas pembiayaan syariah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian dilakukan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Belitung dan Rumah Tangga Perikanan Tangkap di 5 (lima) Kecamatan Kabupaten Belitung. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang digunakan untuk menghitung dan menganalisis kinerja usaha rumah tangga perikanan setelah penerapan pembiayaan syariah dengan model supply chain financing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model SCF dengan akad pembiayaan syariah berpotensi diterapkan dengan menggunakan usulan akad musyarakah sebagai dasar transaksi bagi RTPT dan BPRS, serta akad wakalah bil ujrah sebagai dasar transaksi koperasi syariah ke bank maupun ke nasabah. Implikasi bagi RTPT setelah penerapan model ini yaitu nilai NTN Kab Belitung sebesar 114,83 yang artinya dengan pembiayaan bagi hasil ini sektor perikanan ini masih berada di kategori surplus/sejahtera (nilai di atas 100). Implikasi bagi BPRS berpotensi dalam memperluas pasar ke nasabah dan memperoleh lebih banyak hasil yang didapatkan (pendapatan). Dan bagi koperasi syariah dapat memperluas jaringan usaha nasabah serta perolehan fee  dari transaksi sebagai perantara. Akan tetapi, dari sisi BPRS sendiri juga melihat skema ini perlu mempetimbangkan kebutuhan investasi di bidang SDM (Sumber Daya Manusia) yang memiliki kemampuan analisis pembiayaan yang capable jika penerapan skema ini akan diterapkan di BPRS.

The thesis aims to introduce and provide recommendations for the implementation of an Islamic financing model with supply chain financing and its implications. The fisheries sector is a potential sector but has problems such as the limitations of these households to enlarge their business because capital is only limited to personal capital, the level of awareness of fisheries household (RTPT) businesses to the existence of Islamic financing and geographical conditions related to access to financing between banks located in the city center, with business locations that become obstacles to the effectiveness of Islamic financing. The research method used is the qualitative method. The research was conducted at Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Belitung and fisheries households in 5 (five) sub-districts of Belitung. This research uses quantitative data to calculate and analyze the business performance of fisheries households after the implementation of Islamic financing with the supply chain financing model. The results of this study indicate that the SCF model with sharia financing contracts has the potential to be applied by using the proposed musharakah contract as the basis of transactions for RTPT and BPRS, and the wakalah bil ujrah contract as the basis for transactions of Islamic cooperatives (Koperasi Syariah) to banks and customers. The implication for RTPT after the implementation of this model is that the NTN value of Belitung Regency is 114.83, which means that with this profit-sharing financing, the fisheries sector is still in the surplus / prosperous category (value above 100). The implication for BPRS is the potential to expand the market to customers and get more income. Islamic cooperatives can expand the customer's business network and obtain fees from transactions as intermediaries. However, from the BPRS side itself, it also sees that this scheme needs to consider the need for investment in the field of human resources (Human Resources) who have capable financing analysis skills if the application of this scheme is implemented in BPRS."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerardus Adyatma Ajietikto
"Laporan Magang ini membahas mengenai evaluasi pengendalian internal yang dilakukan pada proses permohonan Supply Chain Financing di PT HWK. Evaluasi pengendalian internal dilakukan berdasarkan COSO Framework 2013 yang memuat kerangka pengendalian internal, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pengawasan. Evaluasi pengendalian internal sendiri dilakukan pada tahap penilaian risiko dan aktivitas pengendalian yang dibandingkan terhadap prosedur pengajuan Supply Chain Financing di PT HWK. Berdasarkan hasil evaluasi, prosedur pengajuan Supply Chain Financing di PT HWK telah sesuai dengan standar berupa kerangka pengendalian internal yang dikeluarkan oleh COSO. 

This Internship Report discusses the evaluation of internal control carried out in the Supply Chain Financing application process at PT HWK. Evaluation of internal control is examined based on the COSO Framework 2013 which contains the internal control framework, namely the control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring. Evaluation of internal control itself is carried out at the risk assessment stage and control activities, that are compared to the Supply Chain Financing application procedure at PT HWK. Based on the evaluation results, the application process of Supply Chain Financing at PT HWK is in accordance with the standards in the form of an internal control framework issued by COSO. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library