Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Maulana
"Ci Sadane merupakan salah satu sungai yang melalui Kota dan Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Pada tahun 2014 bencana banjir terjadi di wilayah Kota Tangerang mengakibatkan 1270 rumah terendam banjir. Besarnya dampak kerugian banjir bagi manusia membuat informasi wilayah rawan banjir sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak kerugiannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran wilayah rawan banjir di wilayah penelitian Daerah Aliran DA Ci Sadane. Metode yang digunakan untuk mengetahui Wilayah Rawan Banjir ialah metode overlay. Dengan cara meng overlay wilayah potensi banjir dan wilayah kejadian banjir aktual. Potensi banjir diketahui dengan metode overlay tumpangsusun variabel yang berpengaruh terhadap banjir, yaitu 1 Curah Hujan, 2 Kelerengan, 3 Ketinggian, 4 Tekstur Tanah, dan 5 Penggunaan Tanah. Hasil penelitian menunjukkan sebaran kelas curah hujan, kelerengan, wilayah ketinggian, tekstur tanah, penggunaan tanah, wilayah potensi banjir, wilayah banjir, dan wilayah rawan banjir. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Daerah Administrasi Kota dan Kabupaten Tengerang yang berada dalam Daerah Aliran Ci Sadane dengan ketinggian 0 25 m dpl memiliki wilayah rawan banjir sangat rendah 5,72 , rendah 81,60 , sedang 7,55 , dan tinggi 5,13 . Wilayah rawan banjir rendah memiliki tingkat dominasi yang tinggi di 19 Kecamatan, yaitu Batuceper, Benda, Cibodas, Cipondoh, Jatiuwung, Karawaci, Neglasari, Periuk, Pinang, Tangerang, Curug, Kelapa Dua, Kosambi, Pagedangan, Pakuhaji, Sepatan, Sepatan Timur, Sukadiri, dan Teluknaga.

Ci Sadane is one of the rivers crossing of the City and Regency of Tangerang, Banten Province. In 2014, floods occurred in the Tangerang City. This flood caused 1270 house of residents submerged. The magnitude of losses for humans affected by floods, making information flood-hazard areas is needed to minimize the loss of the impact. This study aims to observe the distribution of flood-hazard areas in the Sadane watershed. The method used to find out the distribution of flood-hazard areas is the overlay method. The flood hazard areas are known from the overlay between potential areas and actual flood areas. The potential areas known by overlay inter variables method, such as 1 Rainfall, 2 Slope, 3 Elevation, 4 Soil Texture, and 5 Land Use. Flood Hazard is known by overlay flood potential levels and actual flood events. The results showed the distribution of rainfall, slope, elevation areas, soil texture, land use, flood potential areas, flood areas, and flood hazard areas. The conclusion of the research shows that the City Administration Area and Regency of Tangerang located Sadane watershed with height of 0-25 m asl have very low hazard flood areas 5,72, low 81,60, medium 7,55, and high 5,13. The flood hazard areas with low levels area in 19 location including Batuceper, Benda, Cibodas, Cipondoh."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adang S. Soewaeli
"Bendung Pasarbaru Irigasi Cisadaneatau Bendung Pintu Air Sepuluh berlokasi di Kelurahan Koangjaya, Kecamatan Karawaci, Tangerang. Bendung yang membentang sepanjang 110 meter di Kali Cisadane ini merupakan warisan kolonial Belanda, dibangun pada tahun 1923 dengan tujuan mengatur aliran sungai Cisadane untuk keperluan irigasi kota Tangerang. Upaya untuk monitoring kondisi aktual bendung dan sekitarnya dilakukan penqukuran Ground Penetrating Radar (CPR) atau Ceoradar untuk mengetahui kondisi dan karakteristik dibawah permukaan tanah. Pada dasarnya CPR bekerja dengan memanfaatkan pemantulan sinyal, pengolahan data dilakukan menggunakan software RADAN (RAdar Data ANalyzer) dan pada instalasi alat Georadar, digunakan antena 100 MHz. Hasil pengukuran georadar memperlihatkan anomali pada pertemuan struktur bendung dengan batas timbunan tanah aslinya. Pada lintasan arah memanjang dan melintang, variasi intensitas tidak menunjukkan kontras yang ekstrim di tubuh bendung. Tidak adanya perbedaan amplitudo menqindikasikan tidak adanya perbedaan kepadatan, artinya kondisi bawah permukaan bendung relatif homogen. Terdapat indikasi rembesan pada lintasanyang merupakan perpanjangan dari lintasan memanjang di kedalaman antara 14 m - 22 m. Anomali ini, perlu diyakinkan dengan melakukan pengujian berupa pengeboran atau pengukuran lainnya."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum, 2014
627 JTHID 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zikrullah
"ABSTRAK
Studi spasiotemporal dilakukan pada bencana banjir DAS Cisadane, Provinsi Banten. Penelitian ini bertujuan untuk: 1 untuk mempelajari pola perubahan penggunaan lahan tahun 2005 sampai 2015 dalam hubungannya dengan bahaya bencana banjir dan 2 untuk mempelajari pola spasial bahaya banjir di DAS Cisadane, Provinsi Banten. Banjir belajar dari bidang geografi dengan menggunakan pendekatan spasial. Pengumpulan data diperoleh melalui kondisi fisik bentang alam interpretasi peta topografi, peta geologi, dan peta RBI serta kondisi sosial ekonomi melalui perubahan penggunaan lahan. Data daerah banjir diperoleh dari survei dan data yang diperoleh dari kejadian banjir Infrastruktur PU DAS Cisadane, BNPB, BPBD Kabupaten tangerang dan Media Cetak,serta data curah hujan yang diperoleh dari BMKG. Analisis distribusi banjir dan target yang spasial dan temporal menggunakan alat-alat Sistem Informasi Geografis GIS sedangkan analisis curah hujan dilakukan secara deskriptif pada skala 1: 50.000. Hasil dugaan penelitian menunjukkan bahwa 1 pola perubahan penggunaan lahan terjadi paling cepat dalam kurun aktu 2010 ndash; 2015 pada pembangunan areal permukiman dan perkebunan dan 2 tingkat bahaya bencana banjir pada variasi rendah dan sedang di DAS Cisadane Hilir Provinsi Banten.

ABSTRACT
Spatotemporal study was conducted on the flood disaster of Cisadane watershed downstream, Banten Province. This study aims to 1 to study patterns of land use change from 2005 to 2015 in relation to flood hazard. and 2 to study spatial patterns of flood hazards in the Cisadane watershed downstream, Banten Province. Flood learning from the field of geography using spatial approach. Data collection was obtained through landscape physical condition interpretation of topography map, geological map, and RBI map and socio economic condition through land use change. Flood area data were obtained from surveys and data obtained from the flood incidence of Infrastructure PU of Cisadane watershed, BNPB, BPBD of Tangerang District and Print Media, and rainfall data obtained from BMKG. Analysis of spatial and temporal distribution of flood and targets using Geographic Information System GIS tools while rainfall analysis is conducted descriptively on a scale of 1 50,000. The results of the research suggest that 1 the pattern of land use change occurs most rapidly in the period of 2010 2015 in the construction of settlement and plantation areas and 2 the level of flood hazard at low and medium variation in the Cisadane Watershed Downstream of Banten Province."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Septi Dwiyanti
"Peningkatan penduduk di Pulau Jawa menyebabkan perubahan tutupan lahan yang signifikan dan mengakibatkan pertambahan tutupan lahan pemukiman, agrikultur, dan sebagainya. Semua hal itu akhirnya berujung kepada meningkatnya air limbah yang dihasilkan. Air limbah yang dihasilkan ini nantinya akan bermuara di perairan atau air sungai dan berkontribusi dalam penurunan kualitas air sungai, khususnya kemampuan sungai dalam mendegradasi materi organik yang dibawa oleh air limbah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis kondisi biodegradasi sungai-sungai di Pulau Jawa berdasarkan rasio konsentrasi BOD/COD, selain itu mengetahui tren temporal kondisi biodegradasi sungai di Pulau Jawa berdasarkan parameter BOD dan COD, serta menganalisis hubungan antara tutupan lahan dan rasio konsentrasi BOD/COD sungai di Pulau Jawa. Data yang digunakan sebagai analisis ialah data sekunder yang bersumber dari Badan Lingkungan Hidup Provinsi terkait serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan periode waktu 2016, 2018, dan 2019. Metodologi yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif untuk mengetahui tren rata-rata rasio konsentrasi BOD/COD tiap tahunnya dengan menvisualisasikan data menjadi grafik batang, lalu analisis secara temporal dengan memvisualisasikan data menjadi box and whisker plot menggunakan aplikasi SPSS. Selain itu juga dilakukan analisis spasial dengan melakukan pemetaan tutupan lahan pada DAS Sungai Ciliwung, Cisadane, Progo, serta Bengawan Solo menggunakan aplikasi geospasial ArcGIS 10.3. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kondisi biodegradasi sungai di Pulau Jawa relatif lambat berdasarkan nilai rata-rata dan median dari rasio konsentrasi BOD/COD. Tren dari rasio konsentrasi BOD/COD pun bervariasi di setiap provinsi, tren positif terjadi pada Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, sedangkan tren negatif terjadi pada Provinsi D I Yogyakarta dan Jawa Timur. Hasil analisis spasial hubungan antara rasio konsentrasi BOD/COD dengan klasifikasi tutupan lahan yaitu, rasio konsentrasi BOD/COD memiliki korelasi kuat positif dengan jenis tutupan lahan agrikultur, nilai korelasi rp yang didapatkan yaitu 0,679. Sementara itu, rasio konsentrasi BOD/COD memiliki korelasi kuat negatif dengan tutupan lahan area bangunan, nilai korelasi rp yang dihasilkan yaitu -0,546. Serta rasio konsentrasi BOD/COD memiliki korelasi kuat negatif dengan tutupan lahan vegetasi alami/semi alami, nilai korelasi rp yang didapatkan yaitu -0,636.

The increase of population on the island of Java causes significant land cover changes and results in increased land cover for settlements, agriculture, and etc. All of these things eventually lead to an increase in the amount of wastewater produced. The waste water produced will eventually end up in waters or river water and contribute to the decline in river water quality, especially the ability of rivers to degrade organik matter carried by wastewater. The purpose of this study is to analyze the biodegradation conditions of rivers in Java based on the ratio of BOD/COD concentrations, in addition to knowing the temporal trend of river biodegradation conditions in Java Island based on BOD and COD parameters, as well as analyzing the relationship between land cover and the ratio of BOD/COD concentrations. COD river in Java Island. The data used for analysis is secondary data sourced from the relevant Provincial Environment Agency and the Ministry of Environment and Forestry with a period of 2016, 2018, and 2019. The methodology used is descriptive statistikal analysis to determine the trend of the average BOD/COD concentration ratio. annually by visualizing the data into a bar graph, then analyzing it temporally by visualizing the data into a box and whisker plot using the SPSS application. In addition, spatial analysis was also carried out by mapping land cover in the Ciliwung, Cisadane, Progo, and Bengawan Solo watersheds using the ArcGIS 10.3 geospatial application. The results of the study indicate that the condition of river biodegradation in Java is relatively slow based on the average and median values of the BOD/COD concentration ratio. The trend of the BOD/COD concentration ratio also varies in each province, a positive trend occurs in Banten, DKI Jakarta, West Java, and Central Java Provinces, while a negative trend occurs in Yogyakarta and East Java Provinces. The results of the spatial analysis of the relationship between the concentration ratio of BOD/COD with land cover classification, namely, the concentration ratio of BOD/COD has a strong positive correlation with the type of agricultural land cover, the correlation value (rp) obtained is 0.679. Meanwhile, the concentration ratio of BOD/COD has a strong negative correlation with the land cover of the building area, the resulting correlation value (rp) is -0.546. And the concentration ratio of BOD/COD has a strong negative correlation with natural/semi-natural vegetation land cover, the correlation value (rp) obtained is -0.636."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library