Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurdin Yatim
Ujung Pandang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, 1983
499.221 NUR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Tris Yuliyanto
"Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan Indonesia dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Kesiapan ini diketahui dari seberapa besar kontribusi industri Indonesia dalam memproduksi komponen- komponen PLTN yang dikelompokkan menjadi 4 subsisteni yaitu primary subsystem, secondary subsystem, construction/civil subsystem dan balance and protection subsystem. Analisis dilanjutkan dengan melihat kernampuan komponen yang diproduksi industri Indonesia dalam menghasilkan devisa atau yang biasa dikenal dengan efisiensi perusahaan dalam menghemat atau menghasilkan devisa melalui domestic resource cost yaitu dengan melihat proporsi biaya sumber daya lokal dan biaya sumber daya luar negeri dalam menghasilkan nilai tambah.

Research in this thesis aims to determine the readiness of Indonesia in the construction of nuclear power plant. This readiness is known of how much contribution the industry Indonesia in producing nuclear components are grouped into 4 system is the primary subsystem, secondary subsystem, construction / civil subsystem and balances and protection subsystem. The analysis continued by looking at the ability of Indonesias industrial components produced in generating foreign exchange or commonly known by the companys ejficiency in saving or generating foreign exchange through domestic resource cost by looking at the proportion of the cost of local resources and the cost of offshore resources in generating added value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31067
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sigalingging, Rahmat
"Gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik sebagian besar adalah hubung singkat dan gangguan tersebut akan meningkatkan arus hubung singkat sampai berlipat ganda dibandingkan arus nominal peralatan yang mengalami gangguan. Subsistem Bekasi-Priok adalah salah satu subsistem yang berasal dari APB DKI Jakarta & Banten yang telah memiliki nilai arus hubung singkat yang tinggi dibandingkan dengan subsistem lainnya dari APB DKI Jakarta & Banten. Seperti yang telah diketahui berdasarkan data yang berasal dari APB DKI Jakarta & Banten terdapat 22 GI di subsistem Bekasi-Priok dan 22 GI yang ada pada subsistem Bekasi-Priok, akan tetapi terdapat 15 GI berada pada nilai arus hubung singkat diatas atau diluar kapasitas breaking capacity (40kA). Oleh sebab itu, harus dilakukan suatu tindakan supaya mengurangi nilai arus hubung singkat agar kerusakan akibat ganguan hubung singkat dapat diminimalkan. Salah satu cara untuk mengurangi arus hubung singkat adalah dengan memisah subsistem Bekasi-Priok menjadi 2 Susbsistem, yaitu subsistem Bekasi 1,2-Priok Blok 1,2 dan susbsitem Cawang 2-Priok Blok 3. Dan berdasarkan hasil simulasi simulasi yang didapat dengan menggunakan Tools Dig Silent, cara pemisahan subsistem tersebut dapat menurunkan nilai arus hubung singkat secara signifikan di subsistem Bekasi-Priok dari 15 GI menjadi 1 GI, dan dari data hasil simulasi yang didapat nilai arus hubung singkat tertinggi di GI Priok Barat dengan nilai 64,21 kA turun menjadi 43,61 kA.

Disruption of the electric power system is largely short circuit and the interference will increase the short-circuit current up to double compared to the nominal current equipment is impaired. Bekasi-Priok subsystem is one of the subsystems derived from APB Jakarta and Banten who have had short-circuit current value which is high compared with other subsystems of the APB Jakarta and Banten. As already known based on data derived from the APB Jakarta and Banten there are 22 GI in subsystem Bekasi-Priok and 22 GIs exist in the subsystem Bekasi-Priok, but there are 15 GI is the value of short circuit current above or beyond the capacity of breaking capacity (40kA). Therefore, to do an act in order to reduce the short circuit current value that the damage caused by a short circuit interruption can be minimized. One way to reduce the short circuit current is the Bekasi-Priok subsystem separates into 2 Susbsistem, namely 1,2-Priok subsystem Bekasi Block 1.2 and susbsitem Cawang-Priok 2 Block 3. From the simulation results of simulation obtained by using Tools Dig Silent, the means of separation subsystems can reduce the value of short circuit current significantly in Bekasi-Priok subsystem GI of 15 to 1 GI, and data simulation results obtained short-circuit current value of the highest in West Priok GI value dropped 64.21 kA be 43.61 kA.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dida Darojat
"Bagi pelabuhan besar, seperti Pelabuhan Tanjung Priok dimana arus lalu lintas kapal yang masuk dan keluarnya sangat padat, membutuhkan suatu sistem pemantau kedatangan dan pelayanan lalu lintas kapal yang keluar masuk pelabuhan. Sistem tersebut diperlukan terutarna bagi pihak pelabuhan agar dapat mendeteksi kedatangan kapal jauh sebelum kapal tiba di pelabuhan sehingga dapat mempersiapkan segala kebutuhan kapal-kapal yang akan berlabuh serta dapat memandu kapal-kapal tersebut memasuki wilayah pelabuhan. Deegan sistem pelayanan lalu lintas kapal, keamanan lalu lintas kapal yang akan berlabuh terjamin, tidak akan bertabrakan satu dengan yang lainrya. Pelayanan kapal yang berlabuh dapat dilakukan dengan balk dan cepat.
Sistem pelayanan lalu lintas kapal laut tersebut merupakan basil integrasi dari beberapa subsistem, yaitu diantaranya sistem radar, saluran transmisi, pemroses data, komunikasi radio, very high frequency direction finder (VI-IF-DF), global position system (GPS), transponder, dossed circuit television (CCTV), serta meteorologi dan hidrologi.
Sistem pelayanan lalu lintas kapal tersebut dapat menyajikan data-data sebagai berikut, yaitu : kecepatan, arah, posisi, jarak terhadap radar terdekat, jarak terhadap target terdekat, serta gambar fisik dari kapal tersebut basil pengambilan CCTV dan data-data meteorologi dan hidrologi.
Sebagai ujung tombak dari sistem pelayanan lalu lintas kapal tersebut adalah subsistem radar. Radar mendeteksi target berupa kapal-kapal laut yang sedang bcrgerak menuju atau meninggalkan pelabuhan. Data target yang berhasil terdeteksi kemudian ditransmisikan ke 'sistem prosessing (pengolah data target untuk ditarnpilkan di monitor). Untuk mentransmisikan sistem tersebut dapat digunakan beberapa alternatif saluran transmisi, yaitu misalnya saluran gelombang mikro, kabel serat optik, kabel koaksial, dan saluran telepon dengan dibantu modem.
Berdasarkan basil pengamatan. penelitian, perhitungan, wawancara, membaca buku manual, observasi, serta penelitian data basil test commisioning penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa subsistem radar pada sistem ini bekerja belum optimal,terutama pada jangkauan maksimum radar belum mencukupi kebutuhan pihak pelabuhan, sehingga penulis membuat pereneanaan ulang terhadap kebutuhan performansi radar tersebut, agar dapat memenuhi kebutuhan pihak pelabuhan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yose Rizal
"ABSTRAK
Penulis mengangkat topik model kompetensi menjadi tugas akhir karena manajemen sumberdaya manusia berbasis kompetensi merupakan salah satu alat bagi manajemen perusahaan untuk melakukan pengelolaan subsistem sumberdaya manusia secara lebih terarah yang pada akhirnya dapar meningkarkan daya saing perusahaan. Adapun tujuan penulisan adalah untuk memberikan gambaran awal bagi manajemen perusahaan bagaimana caranya mengimplementasikan manajemen sumberdaya manusia berbasis kompotensi dalam perusahaan yang diawali dengan pengembangan model kompetensi.
Pendekatan yang dilakukan dalam mengembangkan model kompetensi menggunakan langkah-langkah pendekatan dari LOMA yang dianggap lebih tepat guna dibandingkan pendekatan lainnya.
Hasil dari pengembangan model kompetensi tentunya sebuah model di mana perusahaan kemudian akan menggunakan langkah-Iangkah yang sama untuk mengembangkan kompetensi jabatan lainnya sehingga pada akhirnya manajemen sumberdaya manusia berbasis kompetensi dapat diimplementasikan dalam subsistem sumberdaya manusia. Diharapkan pengelolaan sumberdaya manusia melalui subsistem yang ada lebih mempunyai tujuan yang terarah sejalan dengan tujuan perusahaan dan dapat meningkatkan daya saing perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library