Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lydia Nanda
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki fokus untuk mengkaji interpretasi khalayak terhadap
retorika politikus dalam acara Apa Kabar Indonesia di TV One. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan analisis
resepsi yang dikembangkan Stuart Hall. Informan utama merupakan khayalak
penonton televisi.Sumber data diperoleh dari wawancara, dan dokumentasi. Hasil
penelitian ini menggambarkan bagaimana khalayak memaknai retorika politisi
dalam acara televisi secara beragam (hegemonik, negosiasional, dan oposisional)

Abstract
This research focused on assessing the public interpretation of the rhetoric of
politicians on the television talk show ?Apa Kabar Indonesia? TV One. This study
used a descriptive qualitative approach using reception analysis that developed by
Stuart Hall. The main informants weretelevision viewers. Sources of data obtained
from interviews, and documentation. The results of this study illustrated how
audiences interpret of the politicians rhetoric on television shows inpolysemy
meaning (hegemonic, negotiation, and oppositional)"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31027
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Wijayanti
"Tesis ini benujuan untuk menggambarkan strategi pencitraan partai melalui iklan politik serta mengetahui pemaknaan yang dilakukan oleh khalayak terhadap iklan tersebut. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan metode encoding decoding dari Stuart Hall. Temuan penelitian menghasilkan 'bahwa sebuah strategi pencitraan yang direncanakan dengan matang belum tentu pesan yang disampaikan diterima sesuai dengan harapan. Hal ini diakibatkan oleh perbedaan latar belakang khalayak, Khalayak yang mempunyai pengalaman organisasi kemahasiswaan yang berorientasi politik, sangat kritis dalam memaknai iklan tersebut, khalayak ini cenderung berada pada posisi pemaknaan oppositional code. Namun khalayak yang memplmyai pengalaman organisasi kemahasiswaan yang tidak berorientasi politik, cenderung berada pada posisi pemaknaan dominant-hegemonic position dan negotiated code.

This thesis aims to describe the imaging strategy of political parties through political advertising and to comprehend the reception of the advertisement by the public. This is done by applying constructivism paradigm with encoding-decoding method from Stuart Hall. The research iinds out that a well-planned imaging strategy may not always result in an expected message reception outcome. This happens due to the differences of public member backgrounds. Members of public that have politically- oriented student organizations backgrotmd are very critical in reading the advertisement, these people tend to be in oppositional code reception. But other members of public that do not have politically-oriented student organizations background tend to be in dominant-hegemonic position and negotiated code reception."
Jakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33836
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Allya Mahira
"Penelitian ini mengeksplorasi pemaknaan khalayak terhadap upaya peremajaan merek untuk membangun kembali citra merek melalui komunikasi pemasaran terpadu, dengan mengangkat kasus kampanye #FearlessBeauty oleh Sariayu Martha Tilaar. Melalui pendekatan kualitatif dan wawancara mendalam dengan khalayak, peneliti ingin mendeskripsikan bagaimana khalayak memaknai upaya peremajaan merek yang dilakukan Sariayu untuk membangun kembali citra mereknya menjadi lebih muda, melalui kampanye #FearlessBeauty. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada khalayak yang memaknai bahwa citra Sariayu telah berubah menjadi lebih muda secara keseluruhan, dikarenakan pemilihan strategi komunikasi pemasarannya yang kurang sesuai dengan target khalayak. Walau begitu, dari hasil temuan, terdapat saluran komunikasi yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan dengan lebih maksimal karena dianggap cukup relevan dengan khalayaknya, yakni strategi pemasaran melalui influencer. Strategi ini dapat menjadi opsi utama bagi merek-merek lain dengan kasus serupa yang ingin meremajakan mereknya melalui program komunikasi pemasaran.
This research discusses audiences’ reception towards brand rejuvenation efforts to rebuild brand image through integrated marketing communication, through the case of #FearlessBeauty campaign by Sariayu Martha Tilaar. Through a qualitative approach and in-depth interviews with audiences, this study describes how audience interprets Sariayu's brand rejuvenation efforts through the #FearlessBeauty campaign and its implication to its previously old brand image. The results showed that there was no audience who interpreted that Sariayu's brand image had become younger overall, due to the selection of its marketing communication strategy that was not in line with the target audience. Even so, there is still a channel that has the potential to be further utilized to maximize the campaign’s exposure, namely influencer marketing strategy. This strategy can be an ideal option for other brands with the same problems, who wants to rejuvenate their brands through marketing communication programs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library