Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tia Nastiti Purwitasari
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Chrisnatalia
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Dian Anggraeni
"Pendahuluan: Guru merupakan ujung tombak dalam proses pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa yang memiliki tanggung jawab besar dan banyak menghadapi tantangan dan tidak jarang mengakibatkan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stresor dan strategi koping dengan stres kerja yang terjadi pada guru SMP Negeri di Jakarta Timur. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan teknik proportional random sampling dan mendapatkan sampel berjumlah 213 sampel dari 13 SMP Negeri di Kecamatan Cipayung Jakarta Timur. Penelitian menggunakan 3 kuesioner yaitu kuesioner stresor, kuesioner Brief Cope inventory dan Perceived Stress Scale-10 (PSS10). Hasil: Mayoritas guru mengalami stres kerja ringan (72,3%) dan sisanya stres kerja sedang (27,7%). Stresor yang paling banyak dirasakan oleh guru adalah stresor psikologis (30%). Strategi koping yang paling dominan digunakan oleh guru dalam menghadapi stres adalah dengan Problem Focused Coping (79%). Berdasarkan analisis Kendall Taub didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara stresor psikologis (p-value <0,001 < 0,05), stresor sosial-budaya (p-value 0,007 < 0,05), Problem Focused Coping (p value = 0,001 < 0,05), Emotional Focused Coping (p value = 0,008 < 0,05) dan Less Useful Coping (p value = 0,001 < 0,05), usia (p value = 0,022 < 0,05), masa kerja (p value = 0,047 < 0,05), status kepegawaian (p value = 0,019 < 0,05), dengan stres kerja guru. Saran: Penelitian ini diharapkan dapat membangun kesadaran guru akan mengenai stres kerja yang mungkin dihadapi dan mengoptimalkan peran sekolah maupun institusi pendidikan dalamhal menjaga kesehatan mental guru.

Introduction: Teachers are the spearhead in the educational process to educate the children who have great responsibilities and face many challenges and this often results in stress. This research aims to determine the relationship between stressors and coping strategies and work stress that occurs in State Middle School teachers in East Jakarta. Method: This research is a quantitative study with a cross-sectional approach using proportional random sampling technique and obtained a sample of 213 samples from 13 State Middle Schools in Cipayung District, East Jakarta. The research used 3 questionnaires, namely the stressor questionnaire, the Brief Cope inventory questionnaire and the Perceived Stress Scale-10 (PSS-10). Results: The majority of teachers experienced mild work stress (72.3%) and the remainder had moderate work stress (27.7%). The stressors most often felt by teachers are psychological stressors (30%). The most dominant coping strategy used by teachers in dealing with stress is Problem Focused Coping (79 Based on Kendall Tau-b analysis, it was found that there was a significant relationship between psychological stressors (p-value < 0.001 < 0.05), socio-cultural stressors (p-value 0.007 < 0.05), Problem Focused Coping (p value = 0.001 < 0.05), Emotional Focused Coping (p value = 0.008 < 0.05) and Less Useful Coping (p value = 0.001 < 0.05), age (p value = 0.022 < 0.05), length of service (p value = 0.047 < 0.05), employment status (p value = 0.019 < 0.05), with teacher work stress. Suggestion: This research is expected to raise teachers' awareness of the work stress they may face and optimize the role of schools and educational institutions in maintaining teachers' mental health."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyadi Aziz Rahmat
"ABSTRAK
Latar Belakang
Lingkungan pendidikan di fakultas kedokteran dapat menjadi beban psikis bagi
mahasiswa karena penuh dengan stresor. Besarnya pengaruh stresor tersebut
dibuktikan dengan tingginya angka kejadian distres pada mahasiswa fakultas
kedokteran di seluruh dunia, sehingga diperlukan upaya untuk mengidentifikasi
sumbernya.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan mengembangkan alat ukur untuk mengidentifikasi stresor
bagi mahasiswa pendidikan dokter tahap akademik.
Metode
Penelitian ini menggunakan teknik mixed methods (kualitatif dan kuantitatif),
studi Delphi untuk mengidentifikasi stresor dan desain potong lintang untuk uji
instrumen. Penelitian dilaksanakan pada mahasiswa tahap akademik Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU) dengan populasi 995
orang. Sebanyak 58 mahasiswa dipilih secara stratified simple random sampling
untuk studi Delphi dan total sampling.untuk uji instrumen. Analisis menggunakan
program SPSS versi 17, uji reliabilitas dengan alpha Cronbach dan analisis faktor
dengan rotasi Oblimin.
Hasil
Di antara 90 stresor pada studi Delphi terseleksi 40 yang lolos uji instrumen.
Stresor dikelompokkan menjadi stresor akademis (18 butir), stresor personal (11
butir), stresor lingkungan belajar (6 butir), dan stresor lingkungan sosial (5 butir).
Instrumen Kuesioner Stresor Mahasiswa Pendidikan Dokter Tahap Akademik
(KSMPD-Akademik) yang dihasilkan memiliki nilai alpha Cronbach 0,911.
Masalah fasilitas pendidikan dan masalah akademis merupakan stresor yang
paling banyak dihadapi mahasiswa dan memiliki pengaruh paling besar.
Diskusi
Pada analisis faktor terdapat 43 butir yang memiliki nilai di bawah 0,3 pada
matriks Communalities. Sebanyak 7 butir lainnya memiliki korelasi yang rendah
terhadap seluruh butir karena nilai korelasi item-total di bawah 0,3 pada matriks
Item-Total Statistics. Butir yang terseleksi merupakan butir yang dapat mewakili
stresor bagi mahasiswa tahap akademik FK UISU. KSMPD-Akademik memiliki
reliabilitas yang baik. KSMPD-Akademik dikembangkan pada populasi
terjangkau, sehingga ada kemungkinan fakultas kedokteran lain memiliki stresor
yang berbeda. Mahasiswa FK UISU berpendapat bahwa pada pelaksanaan proses pembelajaran mahasiswa memerlukan fasilitas ruangan kelas dan laboratorium
yang lebih memadai.
Simpulan
KSMPD-Akademik mengukur tingkat kekerapan (frekuensi) dan tingkat pengaruh
stresor yang dihadapi mahasiswa pendidikan dokter tahap akademik. Instrumen
ini dapat dikembangkan dengan menggali stresor lain di institusi yang berbeda.

ABSTRACT
Background
Educational environment in medical school is very stressful that can cause
psychological problems. Many researches identified high incidence of distress
among medical students around the world. Early identification is necessary,
advisably since undergraduate (academic) medical course to prepare students
facing the clinical situation (workplace) with higher level of stress.
Purpose
To develop instrument to identify stressors for academic medical students.
Methods
A mixed methods study (qualitative and quantitative) using Delphi technique to
identify stressors and cross-sectional design to develop the instrument has been
conducted among 995 academic medical students in Faculty of Medicine, Islamic
University of Sumatera Utara (FM IUSU). Sample of 58 on Delphi study were
chosen by stratified simple random sampling and a total sampling methods on
instrument development. Data were analyzed using SPSS version 17 by reliability
test with Cronbach’s alpha and factor analysis with Oblimin rotation.
Result
About 40 of 90 items obtained from Delphi study fulfill the criteria as stressor
instrument and named as Stressor Questioner for Academic Medical Student
(Kuesioner Stresor Mahasiswa Pendidikan Dokter Tahap Akademik (KSMPDAkademik)).
They are grouped into academic stressors (18 items), personal
stressors (11 items), learning environment stressors (6 items), and social
environment stressors (5 items). KSMPD-Akademik reached 0.911 of Cronbach
alpha. Stressors encountered by the respondents mostly associated with
educational facilities and academic problems. These stressors are well
established as stressor that has the most impact.
Discussion
There were 43 inadequate items removed by factor analysis because the value
found was below 0.3 on Communalities matrix. Seven items were further removed
because the value found was below 0.3 of item-total correlation on Item-Total
Statistics. The items selected by factor analysis and reliability test could represent
the stressors faced by the academic medical student in FM IUSU. KSMPDAkademik
has good reliability. KSMPD-Akademik was developed from FM IUSU
population, with the possibility of having other stressor if applied to other medical school. Students in FM IUSU require more adequate classroom and laboratory
facilities in implementing the learning process.
Conclusion
KSMPD-Akademik could measure the frequency and the degree of influence
(impact) of potential stressors experienced by the academic medical students. This
instrument could be further developed by exploring other stressors in different
institutions."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T58554
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doloksaribu, Tiurlan Mariasima
"Tujuan penelitian mengeksplorasi stresor anak penderita Leukemia Limfoblastik Akut (LLA), respon terhadap stresor dan koping yang diadopsi selama terapi. Wawancara terhadap 7 anak penderita LLA yang menjalani terapi pada salah satu rumah sakit di Jakarta, 7 orang tua anak dan 3 orang guru walikelasnya. Penelitian kualitatif grounded theory dengan metode wawancara pengumpulan data dan analisis constant comparative method. Stresor utama yaitu prosedur tindakan dan hospitalisasi, menimbulkan sensasi sakit yang tidak tertahankan dan perasaan takut yang luar biasa. Kelemahan fisik merupakan masalah terbesar anak. Penelitian ini menambah komponen baru yaitu stresor kontinual yang terdiri dari tugas perkembangan dan pola asuh pada anak dengan LLA. Penelitian tidak menemukan tahapan tawar-menawar di tahap berduka pada anak. Tenaga kesehatan perlu meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan perawatan atraumatik dalam menurunkan stres.

The search aimed to explore the stressors of children with Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL), the response to stressors and coping adopted during therapy. Seven childrens with ALL who underwent therapy at the Jakarta, seven parents and three class teachers. Qualitative research grounded theory method using indepth interviews to comparative analysis data. Main stressors such as clinical procedures and hospitalization, causing the sensation of pain is unbearable and the feeling of incredible fear. This research adds continual as a new stressor that consist or children development task and parenting pattern, in children with ALL. Physical weakness is the biggest problem for the children. Research couldn't find the bargaining stage in grieving process in children. It's important to empower health providers with knowledge, skill dan attitude in traumatic care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ina Rusliany
"Pendahuluan: Mahasiswa yang baru pertama kali memulai pendidikan di bangku perkuliahan seringkali mendapatkan stresor yang menyebabkan stres sehingga memerlukan strategi koping dan dukungan sosial berupa pola asuh dari orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan strategi koping dan stresor terhadap stres pada mahasiswa baru di fakultas ilmu keperawatan.
Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional melibatkan 100 mahasiswa baru dengan teknik total sampling.
Hasil: Mahasiswa baru sebagian besar menggunakan strategi koping emotional focused coping sebanyak 42,90 , pola asuh orang tua sebagian besar adalah authoritative 69, stresor yang dialami sebagian besar adalah stresor sosial 16,67, mahasiswa baru sebagian besar mengalami stress sedang 87 . Strategi koping, emotional focused coping dengan stress memiliki hubungan yang bermakna. Sedangkan Pola asuh orang tua dan stresor tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan stress.
Rekomendasi: Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk program bimbingan dan konseling bagi baik tingkat fakultas atau universitas dalam rangka skrining kesehatan fisik maupun mental, khususnya kondisi stres yang mungkin dialami oleh mahasiswa dalam menghadapi tahun pertama perkuliahan.

Introduction: Students who are just starting their education on the bench often get stressors that require coping strategies and social support in the form of parental care. This study aims to determine the relationship of coping strategies and stressors to stress in new students in the faculty of nursing science.
Methods: The design of this study was descriptive correlational with cross sectional approach involving 100 new students with total sampling technique.
Result: New students mostly use coping strategy emotional focused coping as much as 42,90, parenting pattern mostly authoritative 69, most of the stressors are social stressors 16,67, new student Most had moderate stress 87. Coping strategies, emotional focused coping with stress has a meaningful relationship. While Parenting parenting and stress does not have a meaningful relationship with stress.
Recommendation: This research is expected to be useful for guidance and counseling programs for both faculty and university levels in the context of physical and mental health screening, especially stress conditions that may be experienced by students in the first year of study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Hipertensi dapat terjadi pada semua orang termasuk para karyawan."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nusrat Numeiri
"Latar Belakang: Stresor psikososial pada pekerja dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan antara lain stres kerja, depresi dan penyakit kronik lainnya, yang pada akhirnya berdampak pada performa dan kepuasaan kerja pekerja. Tujuan penelitian mengetahui tingkat kepuasan kerja, hubungan stres kerja terhadap kepuasan kerja, hubungan usia, jenis kelamin, jabatan, masa kerja, stresor diluar tempat kerja terhadap kepuasan kerja karyawan bagian marketing dan sales representative perusahaan farmasi PT.X di Jakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Dengan sampel 71 orang pekerja dari 112 pekerja bagian marketing dan sales. Menggunakan kuesioner SDS, kepuasan kerja, serta penyebab dan tingkat stressor metode Holmes dan Rahe.
Hasil: Prevalensi kepuasan kerja sebesar 66.2 . Tingkat stres sedang paling banyak ditemukan pada stresor beban pekerjaan kualitatif berlebih sebanyak 85.9 . Berdasarkan karakteristik stresor-stresor kerja tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap kepuasan kerja dengan nilai p > 0.05.
Kesimpulan: Tingkat kepuasan kerja karyawan bagian marketing dan sales representative perusahaan farmasi PT.X di Jakarta sebesar 66.2 . Tidak didapatkan hubungan antara stres kerja dengan kepuasan kerja. Hipotesis penelitian tidak terbukti. Hubungan antara usia, jenis kelamin, jabatan, masa kerja, dan stresor diluar pekerjaan tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap kepuasan kerja.

Background: Psychosocial stressors on workers can cause various health problems such as work stress, depression and other chronic diseases, which impact on work performance and job satisfaction. The purpose of the study to know the level of job satisfaction, the relationshipof work stress to job satisfaction, age, gender, position, employment, stress outside the workplace to job satisfaction on marketing and sales representative at x pharmaceutical company in Jakarta.
Methods: Analytical study with comparative cross sectional design is used for this research. 71 samples of 112 workers at marketing and sales. Use questionnaire SDS, job satisfaction, and the measurement of cause and level of stressor with Holmes and Rahe methods.
Result: Every job stressor has medium stress level. The level of stress is most commonly found in overload qualitative stressors which is amounting to 85.9 . Prevalence of job satisfaction is 66.2. Distribution of respondents based on the characteristics of work stressors has no significant relationship to job satisfaction with p value 0.05.
Conclusion: Job satisfaction level for employees who work on marketing and sales representative department at x pharmaceutical company in Jakarta is 66.2. There is no relationship between work stress and job satisfaction. The research hypothesis is not proven. While age, gender, position, years of service, and stressor out of the job have no significant relationship to job satisfaction.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metty Karuni Devi Pendit
"Dalam kehidupan sehari-hari terutama di kota Jakarta, semakin banyak ditemukan wanita yang bekerja di luar rumah. Wanita bekerja yang telah menikah dan memiliki keluarga ini menjalankan peran ganda sebagai ibu, istri, ibu rumah tangga dan peketja. Semakin banyak peran yang dijalankan maka semakin banyak kesulltan yang dialami. Kesulitan yang dialami dalam memenuhi kewajiban peran disebut sebagai role strains (Johnson & Johnson dalam Mattlin. 1987). Role strains merupakan salah satu stresor. Pearlin & Schooler (1978) mengemukakan bahwa ada 4 kategori strains yaitu parental strains, occupational strains, marital strains dan household economics strains.
Untuk mengatasi kesulitan ini diperlukan adanya suatu upaya yang disebut dengan coping. Dalam penelitian ini. akan dibahas mengenai coping pada wanita berperan ganda. Klasifikasi coping yang digunakan adalah menurut Pearlin & Schooler (1978) dan Hall (dalam Unger & Crawford, 1992). Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran tentang role strains yang dialami oleh wanita berperan ganda; bagaimana perasaan yang dirasakan sebagai akibat dat^t'fole strains] dan bagaimana coping yang dilakukan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara dan direkam. Penulis menggunakan pedoman wawancara sebagai kerangka berpikir dalam melakukan wawancara. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu accidental sampling terhadap subyek dengan karakteristik: wanita bekerja yang telah menikah dan memiliki suami yang beketja; berusia sekitar 30 tahun; memiliki anak balita; pendidikan terakhir minimal SLA; waktu beketja lebih dari 40 Jam dalam seminggu; dan tinggal bersama suami. Penulis melakukan wawancara terhadap 33 orang, namun hanya 25 orang yang dapat dianalisis lebih lanjut.
Penelitian ini menghasilkan bahwa parental strains dan occupational strains paling banyak dialami oleh subyek penelitian ini. Kesulitan ini banyak dialami oleh subyek karena wanita berperan ganda ingin memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak balitanya namun ia Juga ingin mempertahankan karir yang telah dibina sejak sebelum menikah (Cardozo, 1986). Sedangkan marital strains dan household economics strains sedikit dialami oleh wanita berperan ganda. Penulis menduga bahwa sedikitnya marital strains yang dialami karena wanita telah lama terikat dalam hubungan perkawinan dengan suami dibandingkan dengan anak. Anak diasumsikan sebagai orang yang belum dapat mandiri/ masih tergantung pada ibu. Household economics strains yang rendah terjadi karena adanya ketergantungan pada pembantu di masyarakat Indonesia (terutama Jakarta). Perasaan yang banyak dirasakan oleh wanita berperan ganda sebagai akibat dari strains yang dihadapi adalah takut, khawatir, rasa bersalah dan bingung.
Coping menurut Pearlin & Schooler yang paling banyak digunakan adalah self-reliance, optimistic action, seeking of advice or help dan negotiation in marriage. Sedangkan coping menurut Hall yang paling banyak digunakan adalah reactive role behavior dan personal role redefinition."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>