Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
Joshua Agung Nugraha
"Jalan layang merupakan salah satu struktur yang umum ditemui di perkotaan. Proses konstruksi jalan layang dapat dilakukan dengan berbagai sistem, salah satunya dengan sistem spun pile-slab. Sistem spun pile-slab ini umum digunakan pada area bandar udara dengan kondisi tanah lunak. Selain itu, struktur skala besar seperti jalan layang ini akan sangat terpengaruh apabila terjadi gempa. Oleh karena itu, penelitian ini akan berfokus pada analisis respons dari jalan layang lurus dengan sistem spun pile-slab akibat beban gempa yang diberikan. Pada penelitian ini juga akan dilakukan variasi terhadap jalan layang yaitu variasi panjang ramp, kedalaman spun pile, jenis tanah, jenis perletakan, dan kekakuan elastomer. Hasil analisis yang akan ditampilkan yaitu perpindahan, gaya dalam aksial, gaya geser, dan gaya dalam momen pada spun pile serta reaksi spring tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kaku struktur jalan layang maka gaya dalam yang terjadi pada spun pile akan semakin besar, namun perpindahan yang dialami akan semakin kecil.
Elevated road are one of the most common structures in cities. Elevated road construction process can be done with various systems, one of which is the spun pile-slab system. Spun pile-slab systems are commonly used in airport area with soft soil condition. In addition, large-scale structures such as elevated road will be very affected by earthquake. Therefore, this study will explain the response analysis of straight elevated road structure with spun pile-slab system due to the seismic load. This study will also feature variations on elevated road such as length of ramp, depth of spun pile, type of soil, type of restraint, and elastomeric stiffness. Results of the analysis that will be showed are displacement, axial force, shear force, and moment of spun pile and reaction of the soil spring. Analysis results show indicate that elevated road structure with more stiffness will have greater internal force but smaller displacement on the spun pile."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ananda Putri Swastinitya
"Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 menunjukkan peningkatan pada nilai bahaya percepatan gempa terutama di wilayah sekitar Jakarta. Gempa menghasilkan pergerakan tanah yang unik, maka satu jenis loading protocol pada uji eksperimental tidak dapat menggambarkan variabilitas dari earthquake demand. Dengan mengeneralisasi penggunaan loading protocol pada suatu komponen struktur dapat mengakibatkan misleading dalam menyimpulkan seismic demand-nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan loading protocol pada kinerja struktur serta merupakan bagian dari penelitian skala besar terkait seismic performance pada sambungan antara spun pile dengan pile cap di Indonesia. Metode penelitian dilakukan dengan metode elemen hingga nonlinier menggunakan SAP2000 dan OpenSees dengan objek penelitiannya adalah spun pile hollow serta spun pile dengan beton pengisi. Pada spesimen tersebut, loading protocol pembebanan siklik diberikan dalam bentuk drift ratio dengan tipe loading protocol yang memiliki jumlah siklus serta pola kenaikan/penurunan nilai drift ratio yang berbeda. Pada penelitian ini diketahui bahwa tipe loading protocol pembebanan siklik yang berbeda mempengaruhi kinerja struktur dalam segi penurunan kekakuan (stiffness degradation), kekuatan (strength degradation) serta penyerapan energinya dengan trend yang kurang lebih sama. Berdasarkan penelitian ini, tipe loading protocol yang direkomendasikan untuk digunakan dalam mengetahui kinerja struktur secara optimal adalah tipe TP-01 sama dengan panduan pada ACI 364 di mana tipe loading protocol yang disarankan adalah tipe loading protocol dengan pengulangan pembebanan dalam bentuk drift ratio selama beberapa siklus sebelum pembebanan dilanjutkan dengan kenaikan nilai drift ratio selanjutnya. Pada tipe loading protocol TP-01 walaupun jumlah siklusnya cukup banyak akibat pengulangan pembebanan, tetapi penurunan kekuan dan kekuatan yang terjadi tidak terlalu besar dan penyerapan energinya cukup besar jika dibandingkan dengan tipe loading protocol lainnya.
There is an increase of hazard value on earthquake acceleration around Jakarta. Earthquake produce unique ground movements, so one type of loading protocol for experimental test cannot determine the variability of earthquake demand. By generalizing the use of loading protocols on a structural component can lead to misleading in fulfilling its seismic demand. This study aims to determine the effect of differences in loading protocols on a structure performance, also this study is also a part of a large-scale research related to seismic performance in the connection between spun pile and pile cap in Indonesia. The research method is carried out by the nonlinear finite element method using SAP2000 and OpenSees with the research object is a spun pile hollow and spun pile with concrete infill. In these specimens, the cyclic loading with loading protocol is given in the form of a drift ratio with several type of loading protocol that has a different number of cycles, drift ratio pattern (increasing/decreasing) and the sequence of the loading protocol. Based on this research, it is known that different type of loading protocols affects the structure performance in terms of stiffness degradation, strength degradation and energy dissipation, the degradation has a similar trend. The result also shows that the recommended type of loading protocol that can be used on assessing a structure seismic performance optimally is the loading protocol TP-01, this type of loading protocol is same as the recommended type from ACI 364, where in this type of loading protocol there are a repetition of loading in the form of drift ratio for several cycles before the loading followed by an increase in the next value of drift ratio. With loading protocol TP-01, eventhough the number of cycles is quite a lot due to repetiotion loading, the stiffness and strength degradation that occurs is not too large and the energy dissipation of the structure is quite large, compared to the other types of loading protocol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Carolina Kalmei Nando
"Peningkatan seismic demand di Indonesia khususnya pulau Jawa mengharuskan peningkatan perencanaan bangunan tahan gempa di Indonesia. Spun pile merupakan fondasi yang paling sering digunakan di Indonesia sebagai struktur bawah belum memasukkan konsep perfomance-based design sehingga struktur masih berperilaku elastis dan kurang ekonomis. Studi pemodelan pushover analysis dengan software Opensees berdasarkan hasil uji eksperimen dilakukan untuk mendapatkan pemodelan yang tepat serta dengan memasukkan efek tanah untuk melihat pengaruhnya terhadap perilaku spun pile seperti parameter daktilitas, pembentukan plastic hinge, dan level kinerja menurut ASCE 61-14. Pembebanan aksial (0.1fc’Ag) didapatkan pemodelan dengan material concrete 07 untuk beton spun pile yang didefinisikan confined dalam sengkang untuk spun pile dengan beton pengisi memberikan hasil yang lebih mendekati hasil eksperimen. Hasil dari kuat geser tanah yang semakin tinggi meningkatkan kekuatan pile-soil system dan daktilitas dari spun pile serta lokasi dari sendi plastis kedua di dalam tanah. Berdasarkan ASCE 61-14, level kinerja spun pile saat terjadinya sendi plastis masih berada dalam level minimal damage.
The increasing of seismic demand in Indonesia, especially in the Java region, requires increased planning for earthquake-resistant buildings. The spun pile, as the commonly used substructure in Indonesia, is not implementing a performance-based design concept, therefore resulting in elastic behavior and less economical. A pushover analysis modeling study using Opensees software based on experimental test results was performed to get the right modeling and also to see its impact on spun pile behavior, such as ductility parameters, plastic hinge formation, and performance level by including soil effect according to ASCE 61-14. The result of modeling using material concrete 07 for spun pile concrete which is given an axial load of 0.1fc’Ag and defined as confined for spun pile with infill concrete, is closer to the experiment results. The result of the higher shear strength of the soil increases the strength of pile-soil system and ductility of the spun pile, as well as the location of the second plastic hinge in the soil. According to ASCE 61-14, the performance level of the spun pile when the plastic hinges occur is minimal damage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Stevany Lydia Jedidjah Hugen
"Praktik fondasi di Indonesia masih berada pada tahap linear elastis dengan batas displacement yang disyaratkan hanya sebesar 25 mm oleh SNI 8460:2017. Hal ini mengakibatkan desain fondasi di Indonesia tidak efisien dan dianggap boros karena berukuran besar dan berjumlah banyak agar fondasi dapat tetap berperilaku elastis. Jumlah tulangan spiral pada praktik spun pile di Indonesia masih berada di bawah persyaratan minimum ACI 318-19. Dibutuhkan banyak confinement dengan jarak yang rapat untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, hal tersebut dinilai kurang ekonomis. Oleh karena itu, dilakukan studi eksperimen untuk mengetahui perilaku sambungan spun pile-pile cap dengan perkuatan steel jacketing dengan pembebanan siklik lalu dibandingkan dengan monotonic pushover analysis pada software Opensees. Pengujian dan permodelan dilakukan pada dua spun pile berdiameter 500 mm yang diselubungi steel jacketing yaitu dengan beton pengisi dan tanpa beton pengisi. Hasil pengujian eksperimen dan permodelan ini berupa kurva histeretik yang akan dianalisis untuk mendapatkan daktilitas, energi disipasi, degradasi kekuatan, degradasi kekakuan, overstrength ratio, dan momen rotasi. Pembebanan siklik yang diberikan mengikuti ACI 374.2r. Pemberian steel jacketing meningkatan kekakuan, kekuatan, enregi disipasi dan overstrength ratio, namun menurunkan daktilitas, serta memindahkan area terjadinya sendi plastis. Pemberian beton pengisi meningkatkan overstrength ratio, namun menurunkan daktilitas, kekakuan, kekuatan, dan energi disipasi.
The practice of foundations in Indonesia is still at the elastic stage with the displacement limit is only 25 mm required by SNI 8460:2017. Thus, design of foundation in Indonesia become inefficient and considered wasteful because of large sizes and in large quantities to keep the foundation remain elastic. The amount of confinement in the practice of spun piles in Indonesia is still below the minimum requirements of ACI 318-19. It takes a lot of confinement with tight distance to overcome this problem. However, it is considered less economical. Therefore, an experimental study was conducted to determine the behavior of the spun pile-pile cap connection with steel jacketing reinforcement with cyclic loading and then compared with monotonic pushover analysis on Opensees. The research and modelling were carried out on two objects of 500mm diameter spun pile covered with steel jacketing, namely with concrete infill and without concrete infill to determine the effect of concrete infill on the spun pile-pile cap. The results of this research and modelling are hysteretic curve that provides several research parameters, which are ductility, energy dissipation, strength degradation, stiffness degradation, overstrength ratio, and moment rotation. The cyclic loading applied is following ACI 374.2r. The use of additional steel jacketing results in increasing stiffness, strength, energy dissipation, overstrength ratio, reduction of ductility and moving the area where plastic hinges occur. The use of concrete infill results in increasing overstrength ratio and reduction of ductility, stiffness, strength, and energy dissipation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Loly Azyenela
"Tesis ini membahas kegagalan konstruksi Sheet-pile sebagai dinding penahan tanah fleksibel di Pelabuhan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur. Pelaksanaan pembangunan dimulai pada bulan Desember tahun 2009. Pada bulan Februari tahun 2010 selang masa konstruksi, sheet-pile tersebut mengalami keruntuhan dengan deformasi yang terjadi pada dinding sangat besar, serta tiang spun pile sebagai support lateral mengalami patah. Dengan memperhatikan mode keruntuhan sheet-pile berdasarkan Eurocode 7 “Geotechnical Design” dan analisa menggunakan program Plaxis 2D, kasus kegagalan sheet-pile di pelabuhan Kota Bangun ini dianalisis lebih dalam.
Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dinding sheet-pile pelabuhan Kota Bangun adalah terbentuknya sendi plastis antara balok penghubung dengan tiang spun pile, dikarenakan kurangnya ketahanan lateral dari tiang spun pile. Metode pelaksanaan konstruksi dan kelalaian dalam pemodelan juga merupakan faktor penyebab kegagalan dinding sheet-pile pelabuhan Kota Bangun.
Failure of sheet-pile as a flexible retaining wall at Port of Kota Bangun, Kutai Kartanegara East Kalimantan is presented in this thesis. The port project started on December 2009. A large scale collapse on wall and fracture on spun pile occurred on February,2010. Failure modes of sheet pile will be considered from Eurocode 7 “Geotechnical Design” and detailed design will be using program Plaxis 2D. The results of detailed studies disclosed that the plastic hinge is formed between the beam with spun pile could be one factored of the cause of the incident. Lack of support lateral caused the failure. Method of construction and carelessness in planning also caused the failure at port of Kota Bangun."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44443
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nadilla Mentari
"Komunitas brand adalah suatu komunitas khusus, tidak terikat berdasarkan geografis, dan berdasarkan hubungan sosial yang terstruktur di antara para pengagum brand. Pada skripsi ini komunitas brand Lingkaran diangkat sebagai obyek studi dengan tujuan mengetahui nilai konsumsi apa saja yang mempengaruhi intensi seseorang untuk menjadi bagian dari komunitas brand. Penelitian memakai pendekatan kuantitatif yang menitikberatkan pada pengujian hipotesis agar dapat menghasilkan generalisasi kepada pengikut Instagram Lingkaran selaku populasi. Peneliti memperoleh data primer berupa survei daring dari 191 responden (tingkat respon 31,8%) yang terpilih berdasarkan teknik simple random sampling lalu dihubungi langsung melalui pesan pribadi. Dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya nilai sosial dan nilai kondisional yang berpengaruh signifikan dengan kontribusi sebesar 33,1%. Sementara nilai fungsional, nilai emosional, dan nilai epistemik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intensi seseorang untuk menjadi bagian dari komunitas brand. Temuan tersebut mengindikasikan bahwa karakteristik seseorang yang mempunyai intensi untuk menjadi bagian dari komunitas brand Lingkaran adalah orang yang memiliki minat pada industri kreatif tetapi hanya bersosialisasi ketika didukung situasi tertentu. Maka dari itu, penelitian mengimplikasikan Lingkaran untuk lebih memerhatikan aspek interaksi sosial, peningkatan sosial, dan situasi ketika merancang strategi komunikasi supaya semakin memotivasi pengikut Instagram untuk bergabung menjadi anggota komunitas brand Lingkaran.
A brand community is a specialized, non-geographically bound community, based on a structured set of social relationships among admirers of a brand. This thesis wants to see what consumption values influence someone's intention to be part of the brand community, using the Lingkaran as the object of this study. The research uses a quantitative approach that emphasizes hypotheses testing to produce generalizations to Lingkaran's Instagram followers, which used as the population of this study. Researchers collect primary data in the form of an online survey from 191 respondents (31.8% response rate) who were selected based on simple random sampling techniques and contacted through private message. By using multiple linear regression analyses, the results of this research show that only social value and conditional value had significant influence with a contribution of 33.1%. On the other hand, functional value, emotional value, and epistemic value do not significantly influence someone's intention to be part of the brand community. These findings indicate that character someone who has the intention to be part of the Lingkaran's brand community is someone who has interest in the creative industry but only socializes when supported by certain situations. Therefore, research suggests that Lingkaran should pay more attention to aspects such as social interaction, social improvement, and situations when designing communication strategies to further motivate Lingkaran's Instagram followers to join the brand community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ida Bagus Egy Beratha Yoga
"Jembatan Kapuas I terletak di Kota Pontianak dengan panjang 420 meter dan lebar 6 meter. Jembatan ini dibangun pada tahun 1980 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1982. Pada tahun 2013 Jembatan Kapuas I ditabrak kapal ponton atau kapal tongkang akibatnya Jembatan Kapuas I sempat berguncang keras. Dikarenkan Jembatan Kapuas I sudah berumur lebih dari 40 tahun Pemerintah Kota Pontianak melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jendral (Ditjen) Bina Marga membangun Jembatan Duplikat Kapuas I yang baru yang berada di sebelah kiri Jembatan Kapuas I. Pada proses pembangunan jembatan terdapat item pekerjaan pondasi, pekerjaan pondasi ini berupa pemancangan tiang pancang. Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton, dan atau baja, yang digunakan untuk meneruskan beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam massa tanah. Pemancangan yang dilakukan menggunakan tiang pancang precast dengan bentuk Spun pile. Sebelum dilaksanakan pemancangan dilakukan Perhitungan beban rencana, penyelidikan tanah di area pemancangan, merencanakan dimensi tiang pancang, menghitung daya dukung tiang, memilih hammer yang akan digunakan, menghitung berat hammer yang akan digunakan untuk menyesuaikan hasil penetrasi, barulah pemancangan dapat dilaksanakan. Setelah tahap pelaksanaan pemancangan pondasi selesai dilaksanakan maka diperlukan pengujian kinerja terhadap tiang untuk mengukur daya dukung aktual dan penurunan pada kedalaman rencana. Beberapa cara untuk mengukur kinerja dari pondasi tiang pancang adalah dengan cara melakukan metode kalendering, oengujian pembebaban statik atau pengujian dinamik (PDA). Pelaksanaan pengujian dinamik (PDA) mengenai Pengujian aksial tiang metode Dinamik dengan PDA test.
The Kapuas I Bridge in Pontianak City is 420 meters in length and 6 meters in width. The bridge was built in 1980, and inaugurated by President Suharto in 1982. In 2013, a barge or pontoon hit with the Kapuas I Bridge, causing it to tremble violently. Because the Kapuas I Bridge is more than 40 years old, the Pontianak City Government commissioned the Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR) and the Directorate General (Ditjen) of Highways to build the Kapuas I Duplicate Bridge, which is positioned to the left of the Kapuas I Bridge. The building of the bridge includes piling piles that serve as foundation work. Wood, concrete, and/or steel are the materials used to construct piles, which are utilized to transfer surface loads to lower soil surface levels. Spun piles are utilized for building. Prior to erection, it is necessary to calculate the load plan, conduct a soil research in the beheading region, plan the dimensions of the pile, calculate the carrying capacity of the pile, select the hammer to be used, and calculate the weight of the hammer to modify the penetration results. After the phase of foundation installation is complete, it is required to assess the performance of the pile to determine its actual carrying capacity and depth reduction. The calendaring method, static testing, and dynamic testing are a few methods for assessing the performance of piling foundations (PDA). Implementation of dynamic testing (PDA) with respect to axial testing with PDA."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
I Made Wiradhika Astawa
"Tiang pancang spun pile merupakan jenis dari tiang pancang yang paling sering digunakan di Indonesia. Sebagai salah satu elemen struktur, spun pile memiliki fungsi yang sangat penting dalam memastikan bangunan dapat berdiri sesuai dengan rencana yang diinginkan. Rencana ini berkaitan dengan rencana dari perilaku struktur ketika terdapat beban yang bekerja, terutama ketika terjadi beban gempa. Hal ini diperlukan karena struktur tidak dapat secara terus menerus menahan gaya yang terjadi pada tiap elemen. Ketika diberikan pembebanan, maka struktur akan mengalami displacement yang mengakibatkan adanya deformasi. Deformasi ini dapat membuat struktur mengalami kerusakan, dimana kerusakan (damage) ini dapat bersifat mikro maupun makro. Apabila kerusakan yang terjadi masih bersifat mikro, maka struktur masih dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan ketika terjadi kerusakan makro, maka pada umumnya akan terjadi crack yang mengakibatkan penurunan kekuatan dari struktur. Selain itu, pada kondisi ini struktur akan berdeformasi secara permanen dan tidak dapat kembali ke bentuk semula. Oleh karena itu, penguji akan melakukan analisis pushover terhadap spun pile untuk melihat bagaimana perilaku damage yang terjadi dengan menggunakan finite element.
Spun pile is the most commonly used type of pile in Indonesia. As one of the structural elements, spun pile has a very important function in ensuring that the building can stand according to the desired plan. This plan relates to the plan of the structure's behavior when there are working loads, especially when earthquake loads occur. This is necessary because the structure cannot continuously withstand the forces that occur in each element. When given loading, the structure will experience displacement which results in deformation. This deformation can make the structure damaged, where this damage can be micro or macro. If the damage that occurs is still micro, then the structure can still return to its original form. Meanwhile, when macro damage occurs, cracks will generally occur which result in a decrease in the strength of the structure. In addition, in this condition the structure will be permanently deformed and cannot return to its original shape. Therefore, the examiner will conduct a pushover analysis of the spun pile to see how the damage behavior occurs using finite element."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Stevany Lydia Jedidjah Hugen
"Praktik fondasi di Indonesia masih berada pada tahap linear elastis dengan batas displacement yang disyaratkan hanya sebesar 25 mm oleh SNI 8460:2017. Hal ini mengakibatkan desain fondasi di Indonesia tidak efisien dan dianggap boros karena berukuran besar dan berjumlah banyak agar fondasi dapat tetap berperilaku elastis. Jumlah tulangan spiral pada praktik spun pile di Indonesia masih berada di bawah persyaratan minimum ASCE 7-16. Dibutuhkan banyak confinement dengan jarak yang rapat untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, hal tersebut dinilai kurang ekonomis. Oleh karena itu, dilakukan studi eksperimen dan studi numerik untuk mengetahui perilaku sambungan spun pile-pile cap dengan perkuatan steel jacketing dengan pembebanan siklik untuk mengatasi permasalahan confinement tersebut. Sambungan spun pile-pile cap yang dimaksud adalah bagian atas permukaan pile cap hingga sekitar 700mm ke bagian spun pile dilihat dari pengujian eksperimen yang dilakukan sebelumnya. Pengujian dan pemodelan numerik dilakukan pada dua spun pile berdiameter 450 mm yang diselubungi beton grouting dan steel jacket. Studi numerik atau finite element secara 3D dilakukan dengan software ABAQUS karena terjadi kegagalan membuat benda uji yang perfectly bonded antara steel jacket dengan beton grouting dan beton grouting dengan spun pile. Studi parametrik juga dilakukan untuk mengetahui kebutuhan tebal dan tinggi steel jacket yang efektif dengan membandingkan terhadap spun pile dengan kebutuhan confinement yang memenuhi persyaratan ASCE 7-16. Hasil pengujian eksperimen dan pemodelan ini berupa kurva histeretik yang akan dianalisis untuk mendapatkan daktilitas, ketahanan lateral, kapasitas penampang, dan anlaisa tegangan. Pemberian steel jacketing meningkatan kekakuan, kekuatan, daktilitas dan menurunkan tegangan sengkang spun pile.
The practice of foundations in Indonesia is still at the elastic stage with the displacement limit is only 25 mm required by SNI 8460:2017. Thus, design of foundation in Indonesia become inefficient and considered wasteful because of large sizes and in large quantities to keep the foundation remain elastic. The amount of confinement in the practice of spun piles in Indonesia is still below the minimum requirements of ASCE 7-16. It takes a lot of confinement with tight distance to overcome this problem. However, it is considered less economical. Therefore, an experimental study was conducted to determine the behavior of the spun pile-pile cap connection with steel jacketing reinforcement to overcome the less amount of confinement. The finite element study is using ABAQUS software because of the interaction failure that occurred between steel jacket and grouting concrete. The parametric study is also carried out to find out the needs of effective thickness and height of the steel jacket to be compared with confinement ideal according to ASCE 7-16. The results of this research and modelling are hysteretic curve that provides several research parameters, which are ductility, lateral load, moment capacity, and stress development. The use of additional steel jacketing results in increasing stiffness, strength, moment capacity and reduce the stress of confinement of spun pile."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ranggi Enggana Putra
"Beton pracetak adalah teknologi konstruksi struktur beton dengan komponen komponen penyusun yang dicetak terlebih dahulu pada suatu tempat khusus, salah satu produk yang precast yang dibahas dalam penelitian ini adalah produk precast spun pile. Keberlangsungan industri precast concrete atau beton pracetak sangat bergantung kapasitas produksi beton pracetak. Kapasitas produksi adalah hasil ideal yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi dalam satuan waktu tertentu. Namun dalam pelaksanaan produksi, seringkali ditemukan permasalahan yang menyebabkan hasil yang jauh dari kapasitas pabrik sehingga keterlambatan produksi terjadi. Keterlambatan penyelesaian produksi tentunya akan berdampak kepada sejumlah hal, baik dari sisi pembiayaan dan kinerja perusahaan, bahkan dapat menyebabkan keterlambatan proyek secara langsung. Penelitian ini dibuat untuk menentukan strategi tindakan untuk menunjang kinerja produksi spun pile. Proses penelitian diawali dengan mengidentifikasi aktifitas produksi, risiko-risiko tinggi penyebab keterlambatan penyelesaian produksi, sehingga nantinya dapat dilanjutkan pada proses pengembangan pedoman produksi untuk Perbaikan Kinerja Produksi Tiang Pancang Bulat (Spun Pile) Pada Perusahaan X.
The precast concrete industry, including products like precast spun piles, relies heavily on its production capacity. Production capacity is the ideal output expected in a specific unit of time. However, various issues often lead to production results that fall far short of the factory's capacity, causing production delays. These delays can have significant implications, affecting financing, company performance, and even causing direct project delays.This research aims to determine action strategies to support the performance of spun pile production. The research process begins with identifying production activities and high-risk factors causing delays in production completion. Subsequently, this will lead to the development of production guidelines for Improving the Production Performance of Spun Piles at Company X."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library