Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mathew, Ray, 1929-2002
St. Lucia: The University of Queensland Press, 1961
822 MAT s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mishima, Yukio, 1925-1970
Tokyo: Charles E. Tuttle, 1972
895.63 MIS s (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pudji Astutui, examiner
"Energi panas yang terbuang sia-sia merupakan masalah dalam proses produksi. Hal ini juga terjadi pada proses produksi Spring Clip di P.T."X". Energi panas yang terbuang setelah proses bending digunakan untuk proses quenching sebagai pengganti proses hardening, dengan menggunakan variasi temperatur heating : 825, 916 dan 1100 °C, media quenching : air dan oil serta temperatur tempering : 200, 315, 450, 500 dan 650°C, dengan waktu tahan 2,5 jam. Dari penelitian yang lalu diperoleh 3 buah produk baik dari 108 sampel. Tujuan dari penelitian ini adalah meniadakan produk cacat sehingga harga pokok produk yang nyata dapat dihitung dan menentukan alternatif proses produksi yang paling efisien.
Dalam penelitian ini dilakukan penambahan proses yaitu tempering pada temperatur 550°C dan quenching 11 dengan media oli.
Hasil penelitian diperoleh 108 produk baik dengan harga pokok produk yang nyata adalah Rp.3.414,71/produk. Proses dengan media quenching oil, temperatur heating 91 6°C dan tempering 450°C merupakan alternatif proses yang efisien dengan harga pokok produk sebesar Rp.3.310,031produk turun sebesar 4,088%, sedangkan kapasitasnya 2.071 produk/hari meningkat sebesar 50,6% dari proses lama. Penghematan energi untuk pembuatan satu buah Spring Clip yang dapat dicapai dengan adanya proses baru adalah 2.881,617 kJ atau ekuivalen dengan Rp.87,65.

Heat loss is problem in the production process. This is also the problem in the production of Spring Clip at PT."X?. The heat energy haunted after the bending process is used for the quenching process substituting the hardening process, by varying the heating temperature : 825, 916 and 1100°C, by varying the quenching media : water and oil and varying the tempering temperature : 200,350,450,550 and 650°C, with holding time of 2,5 hours. The previous experiment indicates that only 3 good product, while the 105 products are defect. The objectives of this research are to eliminate the defect product so the production cost is obtained and to find the most efficient of production process system.
In this research, additional processes are performed e.g. tempering II on the temperature 550°C and quenching II with oil as media.
The result shows that all of 108 product are good with production cost is Rp.3,414.71/product. The process using heating temperature 916°C, oil as media quenching and tempering temperature 450°C is the most efficient of production process system and production cost is Rp.3,310.031 product decreasing by 4.088%, while the capacity of 2,071 product/day increasing by 50.6% than the previous process. The energy saving to produce one Spring Clip attained by using the new process is 2,881.615 kJ or equivalent to Rp.87.65.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vernando Wijaya Putra
"Skripsi ini membahas mengenai perancangan dan pengembangan sistem backend dari aplikasi Android bernama AyoTest yang dapat digunakan oleh pengawas ujian untuk mencegah terjadinya kecurangan selama pelaksanaan ujian dengan melakukan face authentication dan audio calibration. Sistem backend dari AyoTest dikembangkan dengan menggunakan framework Spring Boot yang akan menghubungkan aplikasi AyoTest dengan Firebase yang bertindak sebagai database untuk menampung informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan ujian. Hasil akhir dari penelitian berupa sistem backend yang telah diimplementasikan, penilaian dari partisipan dari pengujian aplikasi dengan skala 1 hingga 5, dan nilai rata-rata response time untuk kelima API utama. Penilaian terbagi menjadi tiga buah kategori, yakni waktu jeda antar-halaman ujian mendapat nilai rata-rata sebesar 3.90, waktu jeda pergantian layar mendapat nilai rata-rata sebesar 3.95, dan waktu jeda antara halaman registrasi ke halaman utama mendapat nilai rata-rata sebesar 3.70. Selain itu, didapatkan juga bahwa waktu jeda pergantian halaman dari soal terakhir ke halaman review membutuhkan waktu sekitar 2.7 detik, sedangkan waktu jeda pergantian antar-halaman soal ujian membutuhkan waktu dalam kisaran 1 hingga 1.5 detik. Selama partisipan melaksanakan pengujian, tidak terjadi masalah down pada sistem backend. Response time dari API untuk memanggil soal sebesar 0.520 detik, response time dari API untuk mengirim logging report sebesar 0.511 detik, response time dari API untuk mengirim jawaban sebesar 0.506 detik, response time dari API untuk mengirim status ujian sebesar 0.512 detik, dan response time dari API untuk membandingkan jawaban sebesar 0.800 detik
This bachelor thesis discusses the planning of the backend system and its development of an Android application named AyoTest which can be used by exam supervisors to prevent cheating during exam by performing face authentication and audio calibration. The backend system of AyoTest is developed by using the Spring Boot framework which will act as a bridge to allow communication between the AyoTest application with Firebase which acts as a database that holds all of the information needed to carry out exams. The result of this research is a backend system that has been implemented, assessment of participants from the application testing with the scale of 1 to 5, and the average value of response time for the five main APIs. The assessment is divided into three categories, namely the time lag between test pages getting an average score of 3.90, the screen switching time lag getting an average score of 3.90, and the time lag between the registration page and the main page gets an average value of 3.70. In addition, it was also found that the lag time between page turns from the last question to the review page was around 2.7 seconds, while the time lag between test question pages ranged from 1 to 1.5 seconds. While the participants are carrying out the test, there were no downtime problems on the backend system. The response time from the API to call questions is 0.520 seconds, the response time from the API to send a logging report is 0.511 seconds, the response time from the API to send answers is 0.506 seconds, the response time from the API to send the exam status is 0.512 seconds, and the response time from the API for comparing answers is 0.800 seconds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Naek
"ABSTRAK
Pena pegas daun adalah salah satu komponen automotif yang bahan dasarnya baja karbon S 45 C., Baja karbon ini merupakan baja yang paling banyak dan mudah didapatkan dipasaran- Pena pegas daun adalah komponen penghubung antara sasis kendaraan dan pegas daun. Dalam fungsinya komponen ini menerima beban dinamis dan gesekan yang cukup besar. Pengujian terhadap pena pegas daun yang selama ini diperoleh dari supplier menunjukkan hasil masih dibawah standard spesifikasi yang diinginkan.
Melalui penelitian ini diharapkan dapat mencari solusi peningkatan sifat tarik dan kekerasan pada pena pegas daun tersebut. Untuk mencapai spesifikasi tersebut dilakukan perlakuan panas yang meliputi pemanasan hingga suhu austenisasi, pencelupan kedalam air atau oli, penemperan pada berbagai temperatur dan berbagai waktu temper serta permukaan luar benda uji diberikan perlakuan panas dengan cara induksi.
Pengujian yang dilakukan terhadap pena pegas daun tersebut meliputi ; analisa komposisi kimia bahan, mikrostruktur, kekerasan, uji tarik dan ketahanan aus﷓
Hasil penelitian menunjukkan, peningkatan kekerasan pada pena pegas daun tersebut sehingga memenuhi spesifikasi yang diinginkan yaitu :
- kuat tarik 710 - 800 N/m2.
- kekerasan dipermukaan Hv 650 - 700 = (59 - 60) HRc
- kedalaman pengerasan 1 -1,5 mm.
Kesimpulan.
Untuk mencapai spesifikasi standard, pena pegas daun dilakukan perlakuan panas dengan dipanaskan mencapai suhu austenisasi 850 ° C dan dicelup kedalam air dan ditemper pada temperatur 570 ° C atau kedalam oil dan ditemper pada temperatur 250 ° C dengan waktu temper masing-masing 1 jam, yang terakhir pena pegas daun permukaannya dikeraskan dengan cara induksi dengan berbagai kecepatan skanning

ABSTRACT
The leaf spring is one of the automotive components made from Steel S 45 C. This Carbon steel is most available and easy to get in the market. The leaf spring pin is a joint component between chasiss of vehicle and leaf spring. In its function, this component receive dynamic load and friction on the surface. Test result of leaf spring pin obtained from supplier are generally below the spesification standard requested. In this research it is expected to get solution, how to increase tensile strength and hardness of leaf spring pin.
To reach the specification, the heat treatment process have been performed. They heated until austenit temperature, and quenched into water or oil. Subsequently the pin was tempered at various temperature and time. After that, the sample pins were subsequently hardened by induction hardening technique. The test was performed to the leaf spring pin, are chemical composition, microstructure, hardness, tensile strength and wear resistance.
The result of research shown, that the hardness of leaf spring pin increased and fulfill the request spesification namely :
- Tensile strength 710 - 810 N/m2
- Hardness on the surface Hv 650 - 700 ( 59 - 60) HRc
- Depth of hardness = 1 -1,5 mm.
Conclusion
To reach the standard specification the leaf spring pin was performed heat treatment, by heating up until austenit temperature 850 °C, quenched into water and subsequently tempered at temperature 570 °C or quenched into oil and tempered at temperature 250 °C, each of them during 1 hour, and the last the leaf spring pin to be hardened on the surface by induction hardening with various scanning speed."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Purwanto
"Elastic rail fastening adalah merupakan sistem penambat rel elastis yang digunakan untuk mengikat rel kereta api ke bantalan, komponen utama dari sistem penambat rel elastis ini adalah Spring Clip. Proses manufaktur dari Spring Clip adalah proses bending dan heat treatment.
Di dalam penelitian ini, memanfaatkan energi panas yang tersisa setelah proses bending untuk proses quenching, yang mana proses quenching ini merupakan pengganti dari proses hardening. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi proses manufaktur Spring Clip.
Penelitian dilakukan dengan berbagai variasi waktu heating yaitu: 9, 10 dan 12 detik, variasi media quenching yaitu : air dan oli, variasi temperatur tempering yaitu : 200, 350, 450, 550, 6500C dengan waktu tahan 2,5 jam.
Hasil penelitian memperiihatkan bahwa variasi waktu heating 10 detik, media quenching oil dan temperatur temper 450°C, memiliki Clamping force, kekerasan dan deformasi plastis yang baik dan masuk standar DE maupun SNI. Peningkatan efisiensi yang dicapai setelah penelitian ini berhasil adalah 27,78 % ditinjau dari waktu baku, 50,6 % ditinjau dari kapasitas produksi dan 8,6 % ditinjau dari harga pokok produksi. Penghematan energi yang dapat dicapai dengan adanya proses bane ini adalah 2881,617 kJ untuk satu Spring Clip.

Elastic rail fastening system used to tie up train track to sleeper, main component in elastic rail fastening system is Spring Clip. Manufacturing process in the Spring Clip is bending process and heat treatment process.
In this research, calor energy remained from bending process is used for quenching process, where quenching process is a replacement for process it. The purpose of this research is to increase efficiency manufacturing in Spring Clip process.
Research is done in many variations. Heating time variety are 9, 10 and 12 seconds, quenching media variety are water and oil, tempering temperature variety are 200, 350, 450, 550 and 650°C with holding time 2.5 hour.
The result showed that heating time variety is 10 seconds, quenching media oil and tempering temperature 450°C, own clamping force, hardness and a good plastic deformation and according DE standard or SN1 standard. Increasing efficiency reached after the research succeeds 27.78 % from standard time, 50.6 % from production capacity and 8.6 % from manufacturing cost. Energy saving reached with the new process is 2881.617 kJ for one Spring Clip.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahdian Muharam
"Peningkatan efisiensi dalam suatu produksi merupakan sesuatu yang perlu dipertimbangkan. Sehingga dapat meningkatkan keuntungan secara ekonomis dan teknis. Seperti halnya dalam pembuatan Spring Clip yang merupakan salah satu komponen dari Elastic Rail Fastening yang digunakan sebagai pengikat rel kereta api pada bantalan digunakan proses bending dan heat treatment perlu adanya pertimbangan efistensi energi dari proses produksi yang berlangsung. Oleh karena itu berdasarkan pertimbangan diatas pada penelitian ini dicoba untuk memanfaatkan panas yang dihasilkan dari proses pembentukan yang kemudian langsung diquenching. Pada Penelitian ini digunakan beberapa variabel temperatur yang dianggap masih dimiliki oleh proses sebelumnya (pembentukan). Temperatur yang digunakan sekitar 750, 850, 950 dan 1050 °C yang langsung dicelup pada media oli yang mempunyai tingkat visikositas (kekentalan) yang berbeda. Selain dilakukan hardening juga dilakukan tengpering pada temperatur 250, 350 dan 450 °C, hal ini dilakukan untuk melihat perbandingan kekerasan dari perlakuan sebelumnya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada temperatur austenisasi yang lebih besar kekerasan yang dicapai cenderung meningkat terurama dengan meningkatnya visikositas oli yang digunakan. Pada temperatur austenisasi 1050 °C hasil yang dicapai hampir mendekati kekerasan yang diijinkan (383 - 429 BHTND yaitu 360 BHN pada media oli SAE 40. Sehingga bila dilakukan dengan media oli dengan tingkat visikositas yang lebih tinggi kemungkinan untuk menghilangkan temper bisa dilakukan, dan hal ini termper merupakan peningkatan efisiensi energi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain Fatoni
"Penelitian ini didasarkan adanya keluhan dari petani penyadap karet yang mengeluhkanpsiau penyadapnya sering aus, rompal dan retak. Sehinga peneliti mencoba mencari jalan keluarnyadengan membuat pisau baru dari bahan pegas daun mobil (Per bekas).Spesimen dalam penelitian ini ialah pisau penyanyat yang di potong bagian pisaunya, jumlahspesimen adalah 7 buah, salah satunya benda yang telah di pakai, 1 buah dari pandai besi dan 5 buahdibuah sendiri diberi perlakuan panas dengan temperatur bervariasi dari 810 °C, 820 °C, 830 °C, 840°C dan 850 °C.Selanjutnya di lakukan proses quenching dan pengujian kekerasan dengan alat Uji Rockwell, sertastruktur mikro. Data hasil penelitian di analisa dengan teknik deskriptif dan hasil analisa di tampilkandalam bentuk diagram batang.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian kekerasan akibat didinginkan lajupendinginan air lebih cepat, karbon yang terjebak dari struktur austenit (FCC) berubah menjadimartensit (BCT) lebih banyak dan austenite sisa pada temperatur kamar yang tidak sempatbertransformasi menjadi martensit lebih sedikit. hal inilah yang menyebabkan kekerasan denganpendingin mengunakan air terjadi.Disarankan agar mengunakan menggunakan temperatur antara 810°C dan 820°C. Agar material yang di peroleh adalah material yang ulet dan keras sehinga mata pisau tidak muda patah dan tumpul"
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2016
600 JDTEK 4:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Husaini
"ABSTRAK
Karya tulis ini dilatarbelakangi terjadinya demonstrasi besar-besaran di Timur Tengah yang dijuluki Arab Spring dengan tujuan agar terciptanya pemerintahan yang demokratis. Dengan judul ldquo;Wacana Pemerintahan Demokratis bagi Tunisia, Mesir dan Libya: Sebagai Dampak dari Arab Spring di Timur Tengah rdquo;, karya tulis ini membahas proses pasca terjadinya Arab Spring di tiga negara tersebut menuju pemerintahan demokratis yang diinginkan masyarakatnya. Penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi pustaka yang bersumber surat kabar, jurnal, dan media online. Teori penulisan karya tulis ini merujuk kepada teori demokrasi Sri Soemantri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setelah terjadinya Arab Spring, Tunisia merupakan negara yang telah berhasil menciptakan pemerintahan demokratis dengan adanya pemilu dan kondisi yang kembali kondusif serta telah diakui oleh pihak internasional. Sedangkan Mesir, meskipun telah melaksanakan pemilu, adanya kudeta menunjukkan bahwa kondisi pemerintahan Mesir belum kondusif dan hingga kini masih terus terjadi penyerangan terhadap suatu golongan tertentu. Terakhir, keterlibatan pihak asing ditambah dengan adanya saling rebut kekuasaan antargolongan membuat Libya semakin sulit menciptakan pemerintahan demokratisnya sendiri.

ABSTRACT
This paper is motivated by massive demonstration in the Middle East called the Arab Spring in order for the creation of a democratic governmence. The paper entitled ldquo Discourse of Democratic Governmence for Tunisia, Egypt, and Libya Impact of the Arab Spring in the Middle East rdquo , discusses the process of post Arab Spring in the three countries towards democratic government as was desired by the society. The author uses descriptive method literature and use newspaper, journals, theses, and online media. As sources of writing this paper refers to the theory of democracy by Sri Soemantri . The results of this research show that after The Arab Spring, Tunisia has been successfully created democratic governance with general election, created the conducive condition, and being recognized by the other country around the world. While Egypt, although has been held the election, the rebellion of the chosen government showed that the condition of Egypt was not conducive and up to now, the attacks are still happening against the certain group. The last, the involvement of foreign side and the power struggles between groups made Libya more difficult to created their own democratic governance. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>