Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sujudi
"BOLLINGER (1877) mengemukakan tentang penyakit yang banyak menyerang rahang dan tenggorokan ternak. Penyakit tersebut adalah osteosarkoma dan "wooden tongue" yang jejasnya mempunyai sifat utama granulomatosa. Jejas tersebut selain terdiri dari sel-sel granuloma, lekosit dan jaringan coati juga mengandung benda-benda granulasi kasar, berwarna kuning pucat yang merupai fungus. HARZ (1877)* menemukan hal yang sama seperti BOLLINGER dan men ,anggap badan-badaa granulasi tersebut sebagai fungus baru, yang karena tersusun radial maka dinamakannya rayfungus atau Actinomyces bovis. ISRAEL (1878) menenukan fungus tersebut iada seorang penderita pyeMia yang menahun dengan abses didadanya. PCNFICIL (1879, 1882)* membuat kesimpulan bahwa penyakit yang ditemukan BOLLINGER dan ISRAEL adalah penyakit yang sama yaitu actinomycosis.
Kedudukan Actinomyces didalam dunia jasad renik ada yang nenggolongkan keda].am golongan bakteri, golongan fungus dan ada Pula yang menggolongkannya sebagai golongan tersendiri. Dengan
Makin bertambahnya pengetahuan tentang morfologi Actinomyces maka penggolongannya lebih condong sebagai golongan tersendiri, yang sifatnya dalam beberapa hal mendekati bakteria sedangkan dalam sifat pertumbuhannya merupai fungus.
Maka Ordo baru diusulkan oleh BUCHANAN (1913), yaitu Ordo Actinomycetales yang meripunyai sebuah Famili Actinomycetaceae yang terdiri dari 4 genus yaitu Actinobacillus, Leptotrichia, Actinomyces dan Nocardia.
Tetapi "Committee of the Society of the American Bacteriologist;; serta LESKIE (1921); BERGEY (1923) ; WAKSMAN (1927); LEHMANN dan NEUMANN {1927); FORD (1922) ; TOPLEY dan WILSON (1927) dalam klasifikasinya menanggalkan naraa genus Nocardia dan memasukkan senua jenis Actinomyces dalam genus Actinomyces. Mereka merupakan pengikut BOSTROEM (1891) yang dalam pemeriksa--annya menemukan bahvra Actinomyces hidupnya aerob. Sedangkan ISRAEL dan WOLFF (1891) kemudian WRIGHT (1905) baru berhasil mernbiakkan Actinomyces secara anaerob. Malca PINOY (1913) serta CHALK. RS dan CHRISTOPHERSEN (1916) mengemukakan sebaiknya Actinomyces dibagi dalam 2 golongan berdasarkan kebutuhan akan zat asamnya, yaitu yang hidup secara aerob dan pada umumnya bersifat saprofit sebagai genus Nocardia, sedangkan yang hidup anaerob ialah genus Actinomyces.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1972
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Detroit: Gale Research Inc., 1994
R 578.6803 ENC
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
"Explores the world of endangered wildlife. Includes striking nature photography, exciting videos and real animal sounds, challenging games and puzzles."
Cheshire, CT: Lyriq International, 1995
578NATD004
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
"Explores the world of endangered wildlife. Includes striking nature photography, exciting videos and real animal sounds, challenging games and puzzles."
Cheshire, CT: Lyriq International, 1995
578NATD005
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Handayani
"An introduced macroalgae is a species macroalgae that has been introduced beyond its native range through human activities and has become successfully established in the new locale. Introduced macroalgae have an impact on ecology and evolution, i.e. direct and indirect competitions with native biota (space monopolization and change in community composition), effects on higher trophic levels (herbivores, associated fauna, toxicity), habitat change (changed structure, sediment accumulation), change of ecosystem processes (alteration of trophic structure) and genetic effects. Introduced macroalgae also have an impact on economy and social, i.e. costs of loss of ecosystem functions or values, impacts on environmental amenity, impacts on human health, management costs (government/non government), costs of research into introduced species, costs for eradication and control measures and costs for education/extension campaigns. Management of impact and research are needed to minimize the impact of introduced macroalgae."
Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI, 2017
575 OSEANA XLII:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Washington: Washington National Academy Press , 1995
333.95 SCI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Perhitungan serta pengamatan morfologi kromosom untuk menganalisis konsep
jenis telah dilakukan pada Zingiber amaricans Blume, Zingiber aromaticum
Valeton, dan Zingiber zerumbet (L.) Sm. Sediaan kromosom dibuat dengan
menggunakan kombinasi metode Jong (1997) dan metode Darnaedi (1991).
Ketiga jenis tersebut memiliki jumlah kromosom sama (2n= 22), tetapi
mempunyai susunan kariotipe yang berbeda. Perbedaan susunan kariotipe
tersebut didukung oleh data morfologi, anatomi, polen, dan senyawa kimia dari
penelitian terdahulu. Kesimpulan yang dapat dirumuskan, yaitu adanya variasi
susunan kariotipe mengindikasikan perbedaan yang dapat digunakan sebagai ciri
taksonomi untuk memberi batasan pada setiap jenis. Dengan demikian, hasil studi
sitotaksonomi mendukung pemisahan Zingiber amaricans Blume, Zingiber
aromaticum Valeton, dan Zingiber zerumbet (L.) Sm. sebagai tiga jenis yang
berbeda, bukan sebagai species complex. Selain itu, hubungan evolusi dapat pula
diperkirakan melalui kariotipe. Jenis Z. zerumbet yang memiliki kariotipe paling
simetris dianggap relatif primitif dibandingkan dengan kedua jenis kerabatnya."
Universitas Indonesia, 2010
S31610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>