Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karita Astri Moulia
"Skripsi ini membahas aspek sosiokultural yang terdapat dalam rubrik civilisation buku ajar Écho 1. Fokus penelitian ini terletak pada unsur linguistis yang mengandungi aspek sosiokultural sesuai kategorisasi yang tercantum dalam buku pedoman Cadre Européen Commun de Référence pour les langues (CECR). Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian semantis karena mengungkap makna yang terkandung dalam data yang dihimpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rubrik civilisation buku ajar Écho 1 mengandungi aspek sosiokultural yang beragam dengan penggunaan unsur linguistis berupa kata, frasa, klausa, paragraf, dan teks.

This study discusses the socio-cultural aspects in rubric civilisation Écho 1. The focus of this research lies on linguistic elements contained the socio- cultural aspect based on category from Cadre Européen Commun de Référence pour les langues (CECR). In using the semantic method, this research is then to see the meaning of each linguistic element. The results showed that Écho 1 has various kinds of socio-cultural aspects in different linguistic elements, such as word, phrases, sentences, paragraph, and text."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chesler, Mark A.
New York: Macmillan, 1981
370.19 CHE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oedojo Soedirham
"The birth of Integrated services post (Posyandu) in 1980s is no doubt
based on the effort of the Goverment of Indonesia to improve the health sta-
tus of the population following the International call the Declaration of Alma-
Ata (Kazakhstan) about Primary Health Care in 1978. The key concept of the
declaration is community participation. In Indonesia specifically the commu-
nity participation is called ?gotong royong?. Community plays an important role
in the improvement of their own health. To involve community in the health
care, the volunteer has to be recruited and trained to recognize basic health
care issues. The idea is that the volunteers that called village health worker
(kader) as part of the community would be much easier to deliver health pro-
grams because they are closer to them compare to the public health officials.
This paper is intended to discuss Posyandu which is basically a sociocultural
approach for primary health care as a strategy to improve the health status of
Indonesian people.
Indonesia untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat, mengikuti
panggilan internasional, Deklarasi Alma Ata (Kazakhstan) tentang
kesehatan masyarakat tahun 1978. Konsep kunci deklarasi tersebut adalah
partisipasi masyarakat. Di Indonesia, partisipasi masyarakat disebut ?go-
tong royong?. Masyarakat memainkan peran penting dalam meningkatkan
kesehatan masing-masing. Untuk melibatkan masyarakat dalam kesehatan
masyarakat, relawan harus direkrut dan dilatih untuk mengenal isu-isu ke-
sehatan masyarakat dasar. Gagasan mengenai relawan yang disebut kader
(village health worker) tersebut diajukan agar relawan sebagai bagian dari
masyarakat dapat lebih mudah menyampaikan program-program kese-
hatan karena lebih dekat dibandingkan pejabat kesehatan masyarakat. Di
dalam artikel ini dibahas tentang Posyandu yang pada dasarnya merupakan
pendekatan sosiokultural dalam pelayanan kesehatan masyarakat sebagai
Integrated Services Post (Posyandu) as Sociocultural
Approach for Primary Health Care Issue
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai Pendekatan Sosiokultural
untuk Isu Pelayanan Kesehatan Dasar
Oedojo Soedirham
195
strategi untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat Indonesia."
Airlangga University, Faculty of Public Health, Department of Health Promotion and Behavioral Sciences, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Ngurah Anom Kumbara
"ABSTRAK
Artikel ini hendak membahas hasil penelitian tentang : (1) potensi dan faktor konflik sosial, (2) mekanisme resolusi konflik sosial yang terjadi, dan (3) strategi pencegahan, penyelesaian, dan antipasi konflik sosial, agar tidak bersifat distruktif bagi masyarakat Kota Denpasar. Fenomenan konflik sosial di Kota Denpasar menarik untuk dikaji lebih mendalam karena Kota Denpasar menjadi kota metropolitan yang multietnik, ras dan budaya akibat perkembangannya sebagai pusat perdagangan, pariwisata, dan pendidikan. Pesatnya perkembangan tersebut, disamping memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Kota Denpasar, juga telah menimbulkan tekanan, ketegangan sosiao-kultural, dan ekologis bagi masyarakat Kota Denpasar. Selain itu, semakin tidak terkendalinya pertumbuhan penduduk di Kota Denpasar akibat migrasi, juga menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar penduduk lokal dengan pendatang, yang kemudian berpotensi besar sebagai sumber konflik. MEtode pengumpulan data ini dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, analisis dokumentasi, dan focus group discussion (FGD). Teknik analisis data dilakukan seacara kualitatif/interpretatif melalui siklus triangulasi, yakni reduksi data, pemaparan hasil dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Kerangka teori untuk analisis berdasarkan teori konflik dari Karl Max dan Ralf Dahrendorf. Melalui metode pengumpulan data dan teknik analisis tersebut, penelitian ini menemukan bahwa potensi dan faktor konflik sosial di Kota Denpasar menyangkut tiga aspek, yaitu suprastruktur ideologis, struktur sosial, dan infrastruktur material dalam seluruh ranah sistem sosiokultural masyarakat Kota Denpasar. Suprastruktur ideologis meliputi faktor agama, adat-istiadat, dan kepastian hukum. Faktor struktur sosial meliputi keberadaan dan perilaku ORmas dan faktor batas kewenangan antara banjar dinas dan adat dalam pengelolahan sumber daya. Faktor infrastruktur material meliputi aspek klaim wilayah dan batas wilayah, dan faktor kepentingan ekonomi. Mekanisme resolusi konflik sosial dilakukan melaui : paksaan/koresif, abitrasi, mediasi, negosiasi dan upaya antisipasi. Sedangkan medel kebijakan dalam penanggulangan konflik sosial dilakukan dengan pendekatan sosiokulturan dan legal-konstitusional melalui langkah-langkah, yaitu mendefinisi masalah, memprediksi atau peramalan, dan memprekrepsi langkah-langkah konkrit yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi konflik sosial di Kota Denpasar."
Bali: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2017
902 JNANA 22:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arrohman Prayitno
"Fokus penelitian ini ialah eksplorasi hubungan potensial antara percobaan bunuh diri di Jakarta pada tahun 1982/ 1983, dan diagnosis psikiatri dan faktor sosiokultural, Sistem Kesehatan Nasional 1982 dalam menyongsong tahun 2000 memperkirakan bahwa jumlah gangguan kesehatan jiwa rakyat Indonesia secara relatif lebih besar berkembang di bidang yang diakibatkan oleh tekanan hidup dengan akibat meningkatnya angka perilaku menyimpang, termasuk percobaan bunuh diri. Berdasarkan ulasan kepustakaan mengenai tindakan bunuh diri, ditinjau dari sejarah, agama, psikologi, sosiologi, patodinamika percobaan bunuh diri serta pengalaman pribadi penulis, diajukan permasalahan utama sebagai berikut. Apakah percobaan bunuh diri yang terjadi pada akhirakhir ini di Jakarta berhubungan dengan gangguan kesehatan (penyakit) jiwa dan faktor sosiokultural tertentu?
Metode penelitian iniadalah suatu studi kasus kelola dengan Cara menyelidiki kelompok pasien yang melakukan percobaan bunuh diri, kelompok pasien psikiatri yang tidak melakukannya, dan kelompok orang yang melakukan bunuh diri. Pada penelitian ini diuji sejumlah 17 hipotesis yang terdiri dari variabel utama diagnosis psikiatri menurut Sistem dan Evaluasi Multiaksial dan faktor-sosiokultural tertentu. Analisis statistik menggunakan tabel 2 x 2 untuk uji x2 risiko relatif dan kuatnya hubungan asosiasi Л(phi) dan Y (Yule). Sampel yang digunakan ialah sampel sengaja (purposive sample) dan sampel berlapis (stratified sample), yaitu wanita menikah yang berusia muda dengan tujuan agar diperoleh sampel yang spesifik untuk percobaan bunuh diri.
Hasil penelitian ini membuktikan terdapatnya asosiasi yang sangat bermakna (significant) (p <0,01) dan hubungan yang sangat kuat antara percobaan bunuh diri dan gangguan depresi, Gangguan dan Ciri Kepribadian Histrionik, Stres Psikososial yang berat, Fungsi Adaptif Tertinggi yang lumayan pada setahun terakhir, metode yang lunak, penyalahgunaan obat dan alkohol, faktor pencetus/stres kehidupan berupa masalah pernikahan, predileksi jenis kelamin (wanita) dan usia (16--30 tahun), status menikah, dan golongan etnik Cina. Di samping itu, terdapat asosiasi yang bermakna (p < 0,05) dan hubungan yang kuat antara PBD dan Gangguan dan Kondisi Fisik yang minimal, sikap keluarga yang tergolong menerima, dan bermukim kurang dari tiga tahun di Jakarta. Hipotesis yang ditolak ialah asosiasi antara percobaan bunuh diri_dan status sosial ekonomi yang rendah, komposisi keluarga, kepatuhan beragama yang kurang, dan aktivitas kemasyarakatan yang kurang. Pada analisis regresi berganda teruji urutan prediksi variabel Stres Psikososial yang berat, gangguan depresi, dan PungsI Adaptif Tertinggi Setahun Terakhir yang lumayan. Ternyata prediksi variabel Gangguan dan Ciri Kepribadian Histrionik dan golongan etnik Cina kurang menunjukkan peran yang nyata. Hasil yang lain ialah dapat dicatat sejumlah 1.337 pasien pada tahun 1982/1983 atau angka prevalensi 2,3/100.000 orang penduduk serta peta tindakan bunuh diri menurut kecamatannya. Secara ringkas, penemuan hasil penelitian ini ialah tentang patodinamika terjadinya, profit orang yang mempunyai risiko tinggi untuk melakukannya, dan informasi terbaru mengenai peristiwa percobaan bunuh diri di Jakarta.
Implikasi studi ini ialah bahwa karena asosiasi yang sangat bermakna antara diagnosis psikiatri dan percobaan bunuh diri, diperlukan evaluasi dan terapi di bidang psikiatri untuk semua pelaku percobaan bunuh diri. Pola penanggulangan percobaan bunuh diri dengan cara pendekatan Tlmu Kesehatan Jiwa Masyarakat berupa prevensi primer, sekunder, dan tersier (pastvention) disarankan agar dikembangkan. Penelitian ini mengundang penelitian-penelitian lain di bidang epidemiologi, perilaku destruksi diri yang lain, dan masalah lain seperti depresi, stres kehidupan, dan faktor sosiokultural lainnya yang diduga ada kaitannya dengan percobaan bunuh diri.

The focus of this research is the exploration of the potential relationship between attempted suicides in Jakarta in the year 1982/1983 and psychiatric diagnosis and sosiocultural factors. The National Health System of 1982 in its approach towards the year 2000 estimates that there will be a relarively larger increase in disturbances of mental health among the Indonesian people in the category caused by life stresses resulting in deviant behavior, including attempted suicide. Based on a literature review on suicidal act concerning history, religion, psychology, sociology and the pathodynamics of attempted suicide, and the author's personal observations, the main problem is formulated as follows: Are the recent attempted suicides in Jakarta connected with mental health disturbance (mental illness) and particular sociocultural factors?
The investigation method is the case-control study in which were examined one group of patients who attempted suicide, one group of psychiatric patients who did not, and a group of persons who committed suicide. In this study, 17 hypotheses were tested, involving such variables as certain psychiatric diagnosis according to the Multiaxial System and Evaluation and sociocultural factors. For statistical analysis the 2 X 2 table for testing X2, relative risk, and associative strength between Л (phi) and Y (Yule) were used. Samples used were purposive samples and stratified samples, i.e. married young women in order to obtain a specific sample for attempted suicide.
The results of this study show a highly significant (p {0,01) association and a very strong association between attempted suicide on the one hand - and on the other: depression and Histrionic Personality Disturbance and Traits, severe Psychosocial Stress, fair Highest Level of Adaptive Functioning Past Year, "soft" method, drug and alcohol abuse, life stress in the from of a marital discord as precipitating factor, predilection of the female sex aged 16--30, married status, and ethnic group (Chinese).
Further, the results show a significant (p < 0.05) association and strong association between attempted 'suicide on the one hand - and on the other: Minimal Psysical Disturbance and Conditions, accepting attitude on the part of the family, and residence of less than 3 years in Jakarta.
Hypotheses that remain unsupported are concerning an association between attempted suicides on the one hand - and on the other: low social and economic status, family structure, loose religious adherence, and insufficient social activity.
Muliple regression analysis indicates that prominent predictors to lead a person for attempting suicide are severe Psychosocial Stress, depressive disorders, and fair Highest Level of Adaptive Functioning Past Year. On the other hand, Histrionic Personality Disorder or Trait and Chinese ethnicity are relatively less prominent predictors.
Another result was that 1,337 patients were registered during 1982-1983, a prevalence of 2.3 per 100,000 city residents, and were entered on a map showing the distribution by district. In summary, the findings of this research throw light on the pathodynamics, provide a profile of persons at high risk of attempted suicide and the latest information on attempted suicide in Jakarta.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1984
D261
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arrohman Prajitno
"Fokus penelitian ini ialah eksplorasi hubungan potensial antara percobaan bunuh diri di Jakarta pada tahun 1982/ 1983, dan diagnosis psikiatri dan faktor sosiokultural, Sistem Kesehatan Nasional 1982 dalam menyongsong tahun 2000 memperkirakan bahwa jumlah gangguan kesehatan jiwa rakyat Indonesia secara relatif lebih besar berkembang di bidang yang diakibatkan oleh tekanan hidup dengan akibat meningkatnya angka perilaku menyimpang, termasuk percobaan bunuh diri. Berdasarkan ulasan kepustakaan mengenai tindakan bunuh diri, ditinjau dari sejarah, agama, psikologi, sosiologi, patodinamika percobaan bunuh diri serta pengalaman pribadi penulis, diajukan permasalahan utama sebagai berikut. Apakah percobaan bunuh diri yang terjadi pada akhirakhir ini di Jakarta berhubungan dengan gangguan kesehatan (penyakit) jiwa dan faktor sosiokultural tertentu?
Metode penelitian iniadalah suatu studi kasus kelola dengan Cara menyelidiki kelompok pasien yang melakukan percobaan bunuh diri, kelompok pasien psikiatri yang tidak melakukannya, dan kelompok orang yang melakukan bunuh diri. Pada penelitian ini diuji sejumlah 17 hipotesis yang terdiri dari variabel utama diagnosis psikiatri menurut Sistem dan Evaluasi Multiaksial dan faktor-sosiokultural tertentu. Analisis statistik menggunakan tabel 2 x 2 untuk uji x2 risiko relatif dan kuatnya hubungan asosiasi Л(phi) dan Y (Yule). Sampel yang digunakan ialah sampel sengaja (purposive sample) dan sampel berlapis (stratified sample), yaitu wanita menikah yang berusia muda dengan tujuan agar diperoleh sampel yang spesifik untuk percobaan bunuh diri.
Hasil penelitian ini membuktikan terdapatnya asosiasi yang sangat bermakna (significant) (p <0,01) dan hubungan yang sangat kuat antara percobaan bunuh diri dan gangguan depresi, Gangguan dan Ciri Kepribadian Histrionik, Stres Psikososial yang berat, Fungsi Adaptif Tertinggi yang lumayan pada setahun terakhir, metode yang lunak, penyalahgunaan obat dan alkohol, faktor pencetus/stres kehidupan berupa masalah pernikahan, predileksi jenis kelamin (wanita) dan usia (16--30 tahun), status menikah, dan golongan etnik Cina. Di samping itu, terdapat asosiasi yang bermakna (p < 0,05) dan hubungan yang kuat antara PBD dan Gangguan dan Kondisi Fisik yang minimal, sikap keluarga yang tergolong menerima, dan bermukim kurang dari tiga tahun di Jakarta. Hipotesis yang ditolak ialah asosiasi antara percobaan bunuh diri_dan status sosial ekonomi yang rendah, komposisi keluarga, kepatuhan beragama yang kurang, dan aktivitas kemasyarakatan yang kurang. Pada analisis regresi berganda teruji urutan prediksi variabel Stres Psikososial yang berat, gangguan depresi, dan PungsI Adaptif Tertinggi Setahun Terakhir yang lumayan. Ternyata prediksi variabel Gangguan dan Ciri Kepribadian Histrionik dan golongan etnik Cina kurang menunjukkan peran yang nyata. Hasil yang lain ialah dapat dicatat sejumlah 1.337 pasien pada tahun 1982/1983 atau angka prevalensi 2,3/100.000 orang penduduk serta peta tindakan bunuh diri menurut kecamatannya. Secara ringkas, penemuan hasil penelitian ini ialah tentang patodinamika terjadinya, profit orang yang mempunyai risiko tinggi untuk melakukannya, dan informasi terbaru mengenai peristiwa percobaan bunuh diri di Jakarta.
Implikasi studi ini ialah bahwa karena asosiasi yang sangat bermakna antara diagnosis psikiatri dan percobaan bunuh diri, diperlukan evaluasi dan terapi di bidang psikiatri untuk semua pelaku percobaan bunuh diri. Pola penanggulangan percobaan bunuh diri dengan cara pendekatan Tlmu Kesehatan Jiwa Masyarakat berupa prevensi primer, sekunder, dan tersier (pastvention) disarankan agar dikembangkan. Penelitian ini mengundang penelitian-penelitian lain di bidang epidemiologi, perilaku destruksi diri yang lain, dan masalah lain seperti depresi, stres kehidupan, dan faktor sosiokultural lainnya yang diduga ada kaitannya dengan percobaan bunuh diri.

The focus of this research is the exploration of the potential relationship between attempted suicides in Jakarta in the year 1982/1983 and psychiatric diagnosis and sosiocultural factors. The National Health System of 1982 in its approach towards the year 2000 estimates that there will be a relarively larger increase in disturbances of mental health among the Indonesian people in the category caused by life stresses resulting in deviant behavior, including attempted suicide. Based on a literature review on suicidal act concerning history, religion, psychology, sociology and the pathodynamics of attempted suicide, and the author's personal observations, the main problem is formulated as follows: Are the recent attempted suicides in Jakarta connected with mental health disturbance (mental illness) and particular sociocultural factors?
The investigation method is the case-control study in which were examined one group of patients who attempted suicide, one group of psychiatric patients who did not, and a group of persons who committed suicide. In this study, 17 hypotheses were tested, involving such variables as certain psychiatric diagnosis according to the Multiaxial System and Evaluation and sociocultural factors. For statistical analysis the 2 X 2 table for testing X2, relative risk, and associative strength between Л (phi) and Y (Yule) were used. Samples used were purposive samples and stratified samples, i.e. married young women in order to obtain a specific sample for attempted suicide.
The results of this study show a highly significant (p {0,01) association and a very strong association between attempted suicide on the one hand - and on the other: depression and Histrionic Personality Disturbance and Traits, severe Psychosocial Stress, fair Highest Level of Adaptive Functioning Past Year, "soft" method, drug and alcohol abuse, life stress in the from of a marital discord as precipitating factor, predilection of the female sex aged 16--30, married status, and ethnic group (Chinese). Further, the results show a significant (p < 0.05) association and strong association between attempted 'suicide on the one hand - and on the other: Minimal Psysical Disturbance and Conditions, accepting attitude on the part of the family, and residence of less than 3 years in Jakarta. Hypotheses that remain unsupported are concerning an association between attempted suicides on the one hand - and on the other: low social and economic status, family structure, loose religious adherence, and insufficient social activity. Muliple regression analysis indicates that prominent predictors to lead a person for attempting suicide are severe Psychosocial Stress, depressive disorders, and fair Highest Level of Adaptive Functioning Past Year. On the other hand, Histrionic Personality Disorder or Trait and Chinese ethnicity are relatively less prominent predictors. Another result was that 1,337 patients were registered during 1982-1983, a prevalence of 2.3 per 100,000 city residents, and were entered on a map showing the distribution by district. In summary, the findings of this research throw light on the pathodynamics, provide a profile of persons at high risk of attempted suicide and the latest information on attempted suicide in Jakarta.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1984
D260
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jisuk Woo
"This study aims to examine the concept of media organizations?
performance and the factors that influence their level of performance. Media
organizations are often private profit-seeking enterprises but at the same time
also have a public side that realizes freedom of speech, which is a core value of
democracy. Therefore, a theory of media organizations? organizational performance
needs to reflect this duality. We divide media organizations? organizational
performance into two categories: economic-industrial and sociocultural.
Economic-industrial performance can be defined as how media organizations
perform in the market. A typical indicator is how much sales revenue they bring
in. In addition, because their revenue heavily depends on advertisements, newspaper
subscriptions or television viewer ratings, which are directly connected to
advertisement revenue, can be used as performance indicators.
Sociocultural performance refers to how media organizations perform with
respect to their content. A media organization?s sociocultural performance primarily
depends on whether it has accomplished the goals indicated by relevant
laws. In addition, sociocultural performance depends on how the contents of a
media organization are received by its readers or viewers, which can be identified
by media credibility measures that are conducted by many organizations.
Factors that influence media organization?s performance include independence,
diversity and openness. The present study is a preliminary attempt to provide a
conceptual analysis as groundwork for empirical research. We hope this preliminary
examination builds a foundation for comparative studies of diverse public
organizations such as public hospitals, universities, and public enterprises and
can contribute to further theoretical and conceptual discussions about organizational
performance."
Graduate School of Public Administration Seoul National Universiarty, 2016
370 KJPS 31:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Oriza Septiyandra
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan tujuan dari fitur interaktif belajar bahasa Rusia yang terdapat pada situs berita online bernama RBTH Indonesia. Selain itu, penulis juga mengkaji cara penulisan bahasa Rusia yang ditampilkan sebuah teks dalam fitur interaktif situs asal Rusia ini. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis yang dirumuskan oleh Norman Fairclough 1941 dan dimaknai dengan konsep sociocultural practice dalam tiga aspek yaitu institusional, situasional dan politik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa teks belajar bahasa Rusia pada situs RBTH secara situasional yaitu membahas seputar perayaan di Rusia, kosakata suatu tempat, kosakata ungkapan keseharian, makna-makna kata dalam bahasa Rusia dan secara institusional yaitu adanya kepentingan pemerintah Rusia untuk menampilkan citra keramah-tamahan dan bersahabatnya bangsa Rusia.

ABSTRACT
This research aimed to annotate the reason behind RBTH Indonesia rsquo s interactive features that allows it rsquo s reader to learn more about Russia and Russian rsquo s language. This particular research also aimed to figure out the Russian rsquo s way of writting in an article or a text in this interactive features from RBTH Indonesia RBTH is an online media that came from Russia . By using a theory from Norman Fairclough 1941 about critical discourse analysis while interpretating the concept of sociocultural practice in 3 aspects which is institutional, situational and also politics. The writer rsquo s able to conclude that based on the situational concept, the texts in RBTH Indonesia rsquo s interactive feature revolves around any celebrations or special events in Russia, Russian rsquo s idioms such as expressions, greetings and meanings of words that are popular and often used in a daily life of Russian rsquo s people. Also basing on the concept of institutional the writer rsquo s able to find out the importance of the Russian government to display an image of kindness and friendliness of Russia."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ooi Keat Gin
"ABSTRAK
The region between mainland China on the east and the Indian sub continent on the west is referred to as Southeast Asia since the conclusion of the Pacific War (1941 until 1945). As a region, Southeast Asia appears as a hodgepodge of disparity and diversity, but a closer scrutiny reveals numerous common attributes and characteristics. This study attempts to identify and examine the cohesive and shared characteristics across the Southeast Asian region from a historical and
sociocultural perspective. The intention is to differentiate an
identity borne of the underlying commonalities of shared characteristics whether physical, experiential, emotive, and/or
in terms of heritage. Subsequently, Southeast Asia has more
grounds to claim itself as a distinct region, and an area ofstudy, besides the political expediency of ASEAN."
ISEAS/BUFS, 2019
327 SUV 11:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Guntur
"Latar Belakang Masalah
Kini yang masih menonjol pada masyarakat Indonesia dewasa ini adalah 69,29 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan walaupun sedikit menurun dibandingkan sepuluh tahun yang lalu, dan bagian terbesar menempati Pulau Jawa dengan mengusahakan pertanian. Sektor pertanian merupakan sektor yang dominan, yang menciptakan sumber pendapatan dan kesempatan kerja yang baru bagi mayoritas penduduk Indonesia.
Adanya pertambahan penduduk dan pembangunan di segala bidang diberbagai daerah di Indonesia seperti di Pulau Jawa mengakibatkan munculnya pemilikan baru untuk tanah pertanian sehingga hasil pertanian yang diusahakan oleh penduduk, terutama yang diolah secara tradisional akan membawa pengaruh yang kurang menguntungkan.
Walaupun permasalahan ini tampaknya kurang berarti dan kelibatannya sepintas hanya terjadi di Pulau Jawa, tetapi sebenarnya hal itu dapat berlanjut menjadi permasalahan yang berskala nasional. Dengan demikian dalam kurun waktu yang panjang kemungkinan masalah tersebut akan membawa pengaruh yang tidak kecil terhadap daerah-daerah pertanian lainnya di Indonesia."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>