Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutagalung, M. Husen
"Kagitan Pariwisata di statu perkampungan masyarakat tradisional yang masih memegang adat istiadatnya, sering mendapat tantangan keras. Karena pariwisata dianggapnya sebagai suatu yang akan mengancam keberadaan adat istiadat mereka. Munculnya aktifitas ‘pariwisata’dengan pemahaman tersendiri pada masyarakat setempat, berawal dari pandangan-pandangan yang berbeda terhadap kegiatan tersebut dalam suatu masyarakat.
Penelitian yang mengambil lokasi di perkampungan masyarakat Naga, di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ini. Menyajikan tenting pandangan masyarakat setempat terhadap kegiatan pariwisata di perkampungan tersebut. Dalam penelitian ini ditampilkan suatu masyarakat tradisional Sunda di Jawa Barat yang memiliki kekuatan kultural, khususnya keberdayaan sebagai masyarakat tradisional, yang menjadikan komunitas tersebut sebagai masyarakat yang mandiri, dalam menentukan corak dan warna pembangunan pariwisata di masyarakat.
Masyrakat kampung Naga salam pandangannya terhadap aktifitas Saba budaya, dapat digolongkan kepada masyarakat yang adcocacy, yaitu menerima aktifitas tersebut, sebagai hubungan harmonis antar masyarakat lokal (host) dan Wisatawan (Guest)
Tourism activities in the status of traditional community villages that still hold their customs, often face tough challenges. Because tourism is considered as something that will threaten the existence of their customs. The emergence of 'tourism' activities with its own understanding of the local community, begins with different views on these activities in a society.
This research took place in the Naga community village, in Tasikmalaya Regency, West Java. Presenting the views of the local community on tourism activities in the village. This study shows a traditional Sundanese society in West Java which has cultural strength, especially empowerment as a traditional society, which makes the community an independent society, in determining the style and color of tourism development in the community.
The people of Naga village, in their views on Saba cultural activities, can be classified into adcocacy communities, namely accepting these activities, as a harmonious relationship between local communities (hosts) and tourists (Guests).
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24453
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library