Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Yuliasri
"Penelitian ini mencoba mengevaluasi program pencegahan Anak yang Dilacurkan (AYLA) yang ada dengan menggunakan modifikasi teori Social Bonding oleh Hirschi dengan studi kasus Kecamatan Bongas Indramayu. Yang dimaksud dengan modifikasi adalah dengan menggunakan metode campuran, dimana bukan hanya kuantitatif saja tetapi juga diukur secara kualitatif. Hal ini dilakukan untuk dapat mengukur dengan lebih dalam pada konteks budaya Timur dan lingkungan yang permisif seperti di Bongas. Jika di dalam teori Social Bonding dikatakan bahwa semakin kuat ikatan sosial anak dengan keluarga dan lingkungan, maka semakin kecil kemungkinan anak melakukan tindakan yang tidak taat hukum atau menyimpang. Hasil temuan penelitian ini justru sebaliknya, anak-anak yang sudah mendapat program pencegahan maupun belum, memiliki ikatan sosial yang kuat dengan keluarga dan lingkungan. Tetapi mereka juga menyatakan kemauan untuk menjadi dilacurkan. Penelitian ini membuktikan bahwa teori Sosial Bonding tidak berlaku pada lingkungan yang permisif. Dari hasil penelitian ini, direkomendasikan bahwa untuk melakukan penelitian dengan menggunakan teori Social Bonding maka perlu ditambahkan variabel lingkungan seperti apa yang akan diteliti dan menggunakan pendekatan yang lebih dapat mengukur kedalaman hubungan anak dengan lingkungan dan keluarga. Penelitian ini mencoba mengevaluasi program pencegahan Anak yang Dilacurkan (AYLA) yang ada dengan menggunakan modifikasi teori Social Bonding oleh Hirschi dengan studi kasus Kecamatan Bonga Indramayu. Yang dimaksud dengan modifikasi adalah dengan menggunakan metode campuran, dimana bukan hanya kuantitatif saja tetapi juga diukur secara kualitatif. Hal ini dilakukan untuk dapat mengukur dengan lebih dalam pada konteks budaya Timur dan lingkungan yang permisif seperti di Bongas. Jika di dalam teori Social Bonding dikatakan bahwa semakin kuat ikatan sosial anak dengan keluarga dan lingkungan, maka semakin kecil kemungkinan anak melakukan tindakan yang tidak taat hukum atau menyimpang. Hasil temuan penelitian ini justru sebaliknya, anak-anak yang sudah mendapat program pencegahan maupun belum, memiliki ikatan sosial yang kuat dengan keluarga dan lingkungan. Tetapi mereka juga menyatakan kemauan untuk menjadi dilacurkan. Penelitian ini membuktikan bahwa teori Sosial Bonding tidak berlaku pada lingkungan yang permisif. Dari hasil penelitian ini, direkomendasikan bahwa untuk melakukan penelitian dengan menggunakan teori Social Bonding maka perlu ditambahkan variabel lingkungan seperti apa yang akan diteliti dan menggunakan pendekatan yang lebih dapat mengukur kedalaman hubungan anak dengan lingkungan dan keluarga.
The researh is trying to evaluate the prostituted child prevention program, by using the Hirschis Social Bonding theory with a modification. The case study is taken in Bongas, Indramayu, West Java. The modification in this research is refer to mixed method that is used by researcher. The qualitative study is filling the data gap from quantitative study. The aim of the mixed method here is to be able to capture the Eastern culture context in Bongas, as well as the permisive culture of prostitution here. Social Bonding assumes that the stronger bonds that children have with their families and communities, the less they commit to delinquent or illegal activities. The result of the research finds in contrary, the social bonding among respondents and communities and families are very strong, thus the willingness of them to be prostituted is also strong. The research finds that sosical bonding teori is not working in the permisive community. The research also recommends a new variable, which is the nature of the community where the research will be taken. Apart from that, there is a need of deeper measurement to measure the strength of relationship among children and families & communities, especially in Eastern culture."
2017
T48164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Erika Royani
"Data Badan Narkotika Nasional menunjukkan kelompok usia pecandu tertinggi pada usia 21-35 tahun berikutnya usia 16-20 tahun bahwa sebagian besar pecandu berusia muda dan produktif. Penyalah gunaan narkoba menjadi ancaman bagi Sumber Daya Manusia juga berpotensi mengancam Ketahanan Nasional. Keluarga sebagai sumber dukungan sosial diperlukan untuk mengatasinya, sebagaimana pecandu pulih dan berfungsi sosial pertama sekali akan dikembalikan ke keluarga. Upaya pengendalian juga dilakukan oleh Yayasan Sahabat Rekan Sebaya (SRS) dengan basis layanan after care untuk menata kehidupan pecandu agar pulih, berfungsi sosial dan produktif. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan layanan rehabilitasi di Yayasan SRS dalam mendukung penyiapan mantan pecandu dan keluarga untuk reintegrasi sosial, mendeskripsikan pandangan mantan pecandu dalam perspektif rehabilitasi dan kontrol sosial yang mengacu pada ikatan sosial keluarga serta mengkaji penerimaan keluarga setelah pecandu selesai menjalani rehabilitasi.
Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan penelitian adalah mantan pecandu yang menetap di Yayasan SRS, keluarga, program manajer re-entry dan pasca rehabilitasi SRS. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur dan wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara. Triangulasi sumber dan teori digunakan untuk meningkatkan kualitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan rehabilitasi di Yayasan SRS belum berdasarkan individual need treatment, khususnya penanganan isu keluarga dengan permasalahan traumatik, pandangan mantan pecandu dalam perspektif rehabilitasi dan ikatan sosial keluarga menggambarkan ketidaksiapan mantan pecandu kembali ke lingkungan tempat tinggal sementara ketidaksiapan penerimaan keluarga disebabkan lemahnya keempat ikatan sosial mantan pecandu dengan orang tua, adanya stigma yang dihadapi oleh keluarga maupun mantan pecandu serta animali sistem akibat pergeseran struktur dan fungsi sistem keluarga.

Data from National Narcotics Board show the highest age group of addicts at the age of 21-35 the next 16-20 years that most addicts are young and productive. Drug abuse is a threat to human resources and also National Resilience. Families as a source of social support are needed to overcome them, as addicts recover and social functioning first will be returned to family. Control efforts are also carried out by the Sahabat Rekan Sebaya Foundation (SRS) with a base of after care to organize the lives of addicts to recover, function socially and productively. This research objective was to describe the implementation of rehabilitation at the SRS Foundation in supporting the preparation of drugs addicts and families for social reintegration, describing the views of drugs addicts in the perspective of family rehabilitation and social control and reviewing family acceptance after addicts had finished rehabilitation.
Type of qualitative research with descriptive approach. Research informants were ex-addicts who were still living in the SRS Foundation, family, re-entry and after care SRS manager programs. Data collection is done by literature study and in-depth interviews using interview guidelines. Source and theory triangulation is used to improve data quality. The results showed that the implementation of rehabilitation services in the SRS Foundation had not been based on individual need treatment, especially the handling of family issues with traumatic problems, the view of ex-addicts in the perspective of family rehabilitation and social bonding residence due to relapse prevention strategies that have not been optimal to deal with risky environments and unpreparedness of family acceptance is due to a weak fourth social ties of drugs addicts with parents, the stigma faced by families and drugs addicts and animaly systems due to differentiation in system structure and function family."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T53822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Ardiani
"Penelitian ini mempelajari tentang hubungan antara antecedents dari Dependence dan Trust yaitu Relationship Benefit, Social Bonding, Relationship Termination Costs, Opportunistic Behavior, dan Communication dalam membentuk komitmen dan loyalitas hubungan B2B antara mitra kerja pemasok gabah/beras kepada BULOG. Komitmen yang dipelajari dibedakan atas tiga komponen berdasarkan motivasinya yaitu Calculative, Affective, dan Normative Commitment. Tahapan penelitian terdiri dari pre test dan penelitian utama. Pre test dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner sebagai instrumen penelitian. Penelitian utama dilakukan terhadap 166 responden penggilingan padi di Jawa Barat yang terdaftar sebagai mitra kerja pemasok gabah/beras BULOG tahun 2013, baik yang aktif maupun tidak aktif. Persepsi responden terhadap BULOG diukur dari butir-butir pernyataan kuesioner dalam lima skala Likert. Pengolahan data dilakukan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan LISREL 8.7. Model pengukuran SEM menunjukkan hasil vaiditas dan reliabilitas yang cukup memuaskan kecuali untuk empat variabel yaitu Dependence, Calculative Commitment, Affective Commitment, dan Loyalitas. Goodness of fit (kecocokan) model secara keseluruhan menunjukkan hasil yang cukup baik. Uji hipotesis pada model struktural menunjukkan hasil dari 16 hipotesis penelitian terdapat tujuh hipotesis yang diterima, enam hipotesis yang tidak signifikan, dan satu hipotesis yang ditolak. Dua hipotesis tidak dapat dibuktikan pada path diagram dalam model struktural lalu kepadanya dilakukan uji tambahan regresi linear dengan SPSS 17.0 dan memberikan hasil yang tidak signifikan, yaitu pengaruh Dependence terhadap Affective Commitment dan pengaruh Calculative Commitment terhadap Loyalitas. Hasil yang tidak signifikan lainnya ditunjukkan pada hubungan Relationship Benefit dan Social Bonding terhadap Dependence, Dependence terhadap Calculative dan Normative Commitment, Trust terhadap Calculative Commitment, dan Normative Commitment terhadap Loyalitas. Pengaruh positif yang signifikan diperlihatkan pada hubungan antara Relationship Termination Costs terhadap Dependence dan Trust, Communication terhadap Trust, Trust terhadap Affective dan Normative Commitment, dan Afective Commitment terhadap Loyalitas. Sedangkan pengaruh negatif yang signifikan ditemukan pada hubungan antara Opportunistic Behavior dan Social Bonding terhadap Trust.

Research studied about relationship between the antecedents of Dependence and Trust, those are Relationship Benefit, Social Bonding, Relationship Termination Costs, Opportunistic Behavior, and Communication in order to build rice supplier commitment and loyalty to BULOG in B2B relationship. Commitment in this study are classified by the motivations, those are Calculative, Affective, and Normative Commitment. Pre test was done before the main test to check the validation and reliability of questionnaire as the research instrument. Main test was done to 166 rice milling in West Java which are listed as paddy/ rice supplier for BULOG in 2013, whether active or not. Respondent perception about BULOG was measured by items of indicator in questionnaire with five Likert scale. Structural Equation Modelling by LISREL 8.7 then used for data processing. Measurement model indicated good result of validity and reliability, for exception four variable, those are Dependence, Calculative Commitment, Affective Commitment, and Loyalty. Goodness of fit for overall model showed good enough result. 16 of hypothesis testing with structural model showed result seven hypothesis are supported, six are not significant, and one is rejected. Two of hypothesis cannot be tested in path diagram - structural model and for this case a linear regression test by SPSS 17.0 was treated to both. The result was not significant for both relationship, those are the impact of relationship between Dependence to Affective Commitment and Affective Commitment to Loyalty. Not significant results also found in impact of relationship between Relationship Benefit and Social Bonding to Dependence, Dependence to Calculative and Normative Commitment, Trust to Calculative Commitment, and Normative Commitment to Loyalty. Positive impact result found in relationship between Relationship Termination Costs to Dependence and Trust, Communication to Trust, Trust to Affective and Normative Commitment, and Affective Commitment to Loyalty. Two negative impact result found in relationship between Opportunistic Behavior and Social Bonding to Trust."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library