Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Sheila Al Wahida
"
ABSTRAKTeknologi digital sudah mengubah banyak sekali aktivisme sosial yang terjadi dalam dunia daring (dalam jaringan); salah satu aktivitas tersebut adalah penggunaan memes yang sudah menjadi hal yang umum dan cukup melekat untuk masyarakat. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisa bagaimana penggunaan memes dalam kampanye Movember dan juga mengukur seberapa efektif kampanye Movember berdasarkan aspek-aspek fidelity, fecundity, longevity, replicability dan searchability. Metode yang akan digunakan dalam tulisan ini adalah dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis tulisan ini juga akan menganalisa bagaimana kegiatan daring (memes) sering digunakan dengan tujuan untuk membantu mencapai tujuan dari sebuah kampanye, misalnya dengan menarik perhatian masyarakat dan juga mendapatkan partisipasi dari masyarakat. Selain daripada itu, tulisan ini juga akan menganalisa bagaimana dampak dari kegiatan aktivisme daring terhadap aktivisme social dalam kehidupan luring
ABSTRACTDigital technology has changed a lot of social activism that happens in the online world, one of the activities is the use of memes which is already being a common thing in our environment. This paper aims to examine the use of memes for an online activism, Movember Campaign, and to measure how effective the Movember Campaign is based on the aspects of fidelity, fecundity, longevity, replicability and searchability. The methods used for this paper is quantitative and qualitative content analysis. The analysis is going to demonstrate how online activism (memes) are used often in order to help achieving the goals of the campaign, such as gathering people awareness and participation. Apart from that, this paper will also examine how the impact of online activism can change the off-line activism."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Nada Afina Putri Wisnu
"The Internet has allowed new methods of activism to bloom, one of it being slacktivism. This paper highlights the importance of slacktivists in promoting real-life activism in the #TolakOmnibusLaw (#RejectOmnibusLaw) case. Omnibus bill is perceived to be putting the laborers at disadvantage and furthering business owners advantages. This research looks deeper into how we can channel online slacktivism into tangible, real-life activism. In order to do so, this paper has selected seven tweets with the hashtag #TolakOmnibusLaw (#RejectOmnibusLaw) to be analyzed to achieve its research objectives. This study shows that the accounts that posted the tweets are managed by various types of people to prove that slacktivists do not only comprise of young people. An analysis of these tweets led to findings that slacktivists help advertise and organize real-life movements and that social media has created a new way for the general public and government officials to communicate in a much easier setting than before. In other words, online slacktivism to some degree can be channeled into real-life activism, particularly in creating awareness on certain issues.
Internet telah memungkinkan metode baru aktivisme untuk berkembang, salah satunya adalah slacktivism. Studi ini akan menyorot pentingnya slacktivists dalam mempromosikan aktivisme di kehidupan nyata dalam kasus #TolakOmnibusLaw. Omnibus law dipandang oleh masyarakat sebagai merugikan buruh dan hanya menguntungkan pengusaha. Penelitian ini menggali lebih dalam bagaimana slacktivism daring dapat disalurkan menjadi aktivisme di kehidupan nyata. Untuk mencapai tujuan makalah ini, dipilih tujuh tweet dengan tagar #TolakOmnibusLaw untuk dianalisis. Temuan menunjukkan bahwa tweet diunggah oleh akun-akun yang dikelola oleh berbagai tipe orang dan ini membuktikan bahwa slacktivists tidak hanya terdiri atas kaum muda. Analisis terhadap tweet menunjukkan bahwa para slacktivist membantu mengiklankan dan mengatur gerakan aktivisme di kehidupan nyata dan bahwa media sosial telah menciptakan cara baru bagi masyarakat umum dan pejabat pemerintahan untuk berkomunikasi dalam situasi yang jauh lebih mudah ketimbang waktu lalu. Dengan kata lain, pada level tertentu slacktivism di dunia daring dapat menjelma menjadi aktivitas di dunia nyata, khususnya dalam menciptakan kesadaran (awareness) pada isu tertentu."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Maharani Anindita Wijaya
"Perkembangan dunia online membuahkan suatu wadah baru untuk melaksanakan aktivitas sosial dengan pengunaan memes, dimana Internet telah melekat dan menjadi bagian dari budaya masyarakat. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa penggunaan memes untuk aktivitas sosial, Mercy Campaign dan mengukur efektivitas berdasarkan unsur fidelity, fecundity, longevity, replicability, dan searchability. Metode yang digunakan untuk tulisan ini adalah menganalisa isi secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis Mercy Campaign akan memperlihatkan bagaimana memes dan aktivitas sosial dilaksanakan di Internet untuk mencapai tujuannya, yang mempermudah untuk mendapatkan perhatian dan partisipasi dari masyarakat secara luas. Di sisi lain, tulisan ini menganalisa bagaimana online activism dapat memberikan dampak pada aktivitas sosial secara off-line, yang diharapkan dapat menjadi kunci pembelajaran bagi para praktisi komunikasi untuk membuat kampanye di masa depan
The development of online world brings a new platform to execute social activism with the use of memes, where the Internet has embodied and become a part of mass culture. This paper aims to analyze the use of memes for online activism, Mercy Campaign, and measure the effectiveness based on the aspects of fidelity, fecundity, longevity, replicability, and searchability. The methods used for this paper is quantitative and qualitative content analysis. Analysis of Mercy Campaign is going to show how memes online activism are executed in Internet help to achieve the goals of the campaign, which able to gain a broader public awareness and participation. Furthermore, this paper will analyze how online activism could give impact on off-line activism, which is expected as a key learning for communication practitioners to create a campaign in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ritonga, Rieska Winda
"
ABSTRAKAktivisme di masa ini telah muncul di lebih banyak tempat dengan terus berkembangnya ranah digital. Aktivitas ini disebut dengan aktivisme online. Ide dari tindakan ini tidak lagi dibatasi dalam mengisi peitis dan mengadakan demonstrasi di jalan-jalan. Meskipun relatif baru, aktivisme secara online mendapatkan tinjauan yang beragam karena dampaknya yang bervariasi terhadap tujuan yang dimaksud. Keberhasilan suatu aktivisme online selalu diperdebatkan masyarakat yang sering terbagi menjadi dua suara besar; sebagian berpendapat tindakan ini hanya sekedar slacktivism, sementara sebagian lainnya yang berpikir lebih baik untuk melakukan sesuatu daripada tidak sama sekali. Penelitian ini mengambil salah satu contoh dari aktivisme online, Always rsquo; LikeAGirl. Keberhasilan kampanye LikeAGirl akan diselidiki dan akan dihubungkan ke aktivitas memeticnya. Penelitian ini akan menganalisa keberhasilan dari kampanye tersebut berdasarkan tiga faktor dari meme sukses yang dinyatakan oleh Dawkins, yaitu memiliki jangka waktu beredar yang panjang longevity , kualitas replikatif fecundity , dan kualitas mudah diingat fidelity.
ABSTRACTActivism has now emerged to more platforms with the ever evolving digital realm. This activity is called online activism. The idea of act is no longer limited into filling in petitions and holding demonstrations on the streets. Although relatively new, online activism receives mixed reviews from public due to its varying impact towards the causes. The success of an online activism is always debated as the public is often divided into two those who think the act is merely slacktivism, and others who think it is better to do something than nothing at all. This research takes one example of an online activism, Always rsquo LikeAGirl. We will investigate the success of LikeAGirl campaign, linking it to its memetic activity. We will analyse the success based on three factors of a successful meme stated by Dawkins, which includes longevity, fecundity, and fidelity."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library