Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Anggi Manggiasih
"Dalam suatu kegiatan rantai pasok secara umum, pemilihan lokasi penyimpanan merupakan salah satu hal penting. Terdapat berbagai kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi penyimpanan. Pada penelitian ini, digunakan metode hibrid AHP-TOPSIS untuk menentukan kriteria serta memilih SPBU Hub sebagai tempat penyimpanan serta penyaluran Bahan Bakar Minyak ke Pertashop. AHP digunakan untuk menentukan nilai bobot kriteria dan dilanjutkan TOPSIS untuk memilih SPBU yang akan digunakan sebagai SPBU Hub. Adapun studi kasus pemilihan SPBU Hub dilakukan pada penyaluran BBM di wilayah Banten. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh lima kriteria penting dalam pemilihan SPBU Hub yaitu Ketersediaan Infrastruktur, Kondisi Penyaluran, Kualitas Jalur dari Sumber Pasokan, Ketersediaan Jumlah Tenaga Kerja dan Biaya Penyediaan Infrastruktur Tambahan. Kriteria Ketersediaan Infrastruktur terbagi menjadi tiga subkriteria yaitu Ketersediaan Sarana Penyimpanan, Ketersediaan Lahan untuk Pengembangan Sarfas SPBU Hub, dan Kemudahan set-up sistem kelistrikan dan IT, sedangkan Kriteria Kondisi Penyaluran terdiri dari subkriteria Jangkauan Jumlah Konsumen, Kualitas Jalur Pendistribusian dan Potensi Perkembangan Jumlah Konsumen. Ketersediaan sarana penyimpanan merupakan hal penting dalam memilih SPBU Hub dengan persentase sebesar 33,88%. Pada penerapan studi kasus, diperoleh hasil bahwa SPBU 34.156.09 merupakan SPBU dengan prioritas pertama sebagai SPBU yang dipilih sebagai SPBU Hub dengan persentase 92,48%.
In a supply chain activity in general, the selection of storage locations is one of the important things. There are various criteria that need to be considered in determining the storage location. In this study, the AHP-TOPSIS hybrid method was used to determine the criteria and select the Hub Fuel Station as a storage and distribution of fuel oil to Pertashop. AHP is used to determine the criteria weight value and continues with TOPSIS to select fuel stations to be used as Hub Fuel Station. The study case is carried out on the distribution of fuel oil in Banten area. Based on the results of the research, five important criteria were obtained in the selection of Fuel Station Hub, which are Infrastructure Availability of Infrastructure, Distribution Conditions, Channel Quality from Supply Sources, Availability of Workers, and Cost of Provision for Additional Infrastructure. Availability of Infrastructure Criteria is divided into three sub-criteria, which are Availability of Storage Facilities, Availability of Land for Fuel Station Hub Development, and Ease of set-up for electrical and IT systems, while Distribution Condition Criteria consist of sub-criteria Number of Consumers, Quality of Distribution Channels and Potential Development of Number of Consumers. The availability of Storage Facilities is the most important in choosing a Fuel Station Hub with a percentage of 33.88%. In the application of the study case, the result was that Fuel Station with ID Number 34.156.09 was the station with the priority as the Fuel station Hub with a percentage of 92,48%."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Kresna Nurdianto
"PLN sebagai salah satu pemain utama dalam transisi energi di Indonesia, memiliki rencana untuk mencapai net zero emission di tahun 2060. Salah satu cara yang dilakukan adalah program dedieselisasi, yaitu melakukan pengurangan penggunaan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan pembangkit yang berbasis dari energi baru terbarukan (EBT). Dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2021-2030, ditargetkan penurunan pasokan listrik dari PLTD sebesar 87% hingga tahun 2030. Tahap I program ini mengalami penurunan realisasi PLTD yang akan dilakukan dedieselisasi, dari semula target 200 lokasi menjadi hanya 97 lokasi. Dalam menjalankan program ini, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan, seperti faktor kehandalan, biaya, dan lingkungan, oleh karena itu dibutuhkan metode yang sesuai dengan keingingan dan kepentingan pemilik proses bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peringkat prioritas dedieselisasi dengan menggunakan multi criteria decision making, yaitu metode analytical hierarchy process (AHP) untuk menentukan bobot masing-masing kriteria dan dilanjutkan dengan metode technique for order preference by similarity to ideal solutions (TOPSIS) untuk pemeringkatannya. Penelitian ini menunjukkan bahwa kriteria keterjangkauan mempunyai signifikansi tertinggi, disusul oleh faktor keamanan pasokan dan lingkungan. Hasil analisis juga menunjukkan PLTD A18, A14 dan A7 merupakan tiga PLTD teratas yang diprioritaskan untuk dilakukan dedieselisasi karena memberikan jarak terdekat pada kriteria ideal. Assesment risiko menunjukkan bahwa dengan penerapan pembobotan kriteria dan pemeringkatan, maka tingkat risiko dapat diturunkan menjadi masuk dalam selera risiko PLN.
PLN, as one of the main players in the energy transition in Indonesia, has plans to achieve net zero emissions by 2060. One way to do this is the dedieselization program, namely reducing the use of diesel power plants (PLTD) with plants based on new energy and renewable (EBT). In the 2021-2030 electricity supply business plan (RUPTL), it is targeted to reduce electricity supply from PLTD by 87% by 2030. Phase I of this program experienced a decrease in the realization of PLTD which would be dedieselized, from the target of 200 locations to only 97 locations. In carrying out this program, there are several criteria that must be considered, such as security of supply, cost and environmental factors, therefore requires a method that is in accordance with the desires and interests of the business process owner. This research aims to determine the dedieselization priority ranking using multi-criteria decision making, analytical hierarchy process (AHP) method to determine the weight of each criterion and continuing with the technique for order preference by similarity to ideal solutions (TOPSIS) method for ranking PLTDs that will undergo dedieselization. The analysis results show that the affordability criterion has the highest significance, followed by security of supply and environmental factors. This study also show that PLTD A18, A14 and A7 are the top three PLTDs prioritized for dedieselization because they provide the closest distance to the ideal criteria. The risk assessment shows that by applying weighting criteria and ranking, the risk level can be reduced to within PLN's risk appetite."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sri Ismaryati
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian lahan (site selection) budidaya ikan kerapu dengan KJA dan memetakannya serta untuk mengidentifikasi dan menentukan lokasi existing KJA di Provinsi Lampung menggunakan penginderaan jauh. Metode pada penelitian ini yaitu komposit citra dan overlay objective analysis menggunakan ArcMap. Zona kesesuaian lahan untuk kegiatan budidaya Kerapu dengan KJA di Provinsi Lampung yaitu berada di perairan dekat pantai atau daratan yaitu di daerah sangat sesuai dan cukup sesuai seluas 10.860,03 km2 atau 42,39% dari luas daerah penelitian. Citra ALOS hanya mampu mendeteksi KJA sebagai spectral pure water sehingga tidak dapat digunakan untuk pemetaan KJA.
The aims of the study are to select the site selection for grouper fish culture in floating net cage (KJA) and mapped it; It also to identify and mapping of existing floating net cages (KJA) aquaculture in Lampung Province using remote sensing. Research methods were image composite and overlay objective analysis with ArcMap. Site selection for grouper aquaculture in Lampung province by KJA is located in waters near shore or land that is of 10.860,03 km² or 42.39% of the area being studied. ALOS image has detected KJA as spectral pure water which could not be used for floating net cages area mapping."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42530
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Agung Tri Tjiptadi
"Seleksi OEM adalah metode pemilihan yang unik, kombinasi dari pemilihan lokasi dan pemilihan pemasok. Penelitian ini bertujuan untuk mencari lokasi pabrik obat tradisional di Indonesia menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan menentukan perusahaan Original Equipment Manufacturer (OEM) dengan menggunakan metode Analytic Network Process (ANP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memiliki bobot tertinggi dalam menentukan lokasi obat tradisional adalah ketersediaan bahan baku, akses transportasi dan biaya tenaga kerja sedangkan faktor biaya , kualitas dan kapabilitas merupakan faktor dengan bobot tertinggi. Kombinasi dari faktor-faktor ini menunjukkan bahwa lokasi pabrik terbaik untuk pengembangan obat tradisional adalah provinsi Jawa Tengah dan perusahaan OEM obat tradisional terbaik adalah PT AM, Karanganyar. Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan wawasan kepada perusahaan obat tradisional di Indonesia mengenai pentingnya menentukan lokasi pabrik dan perusahaan OEM untuk membangun strategi kompetitif dalam menghadapi persaingan dari pesaing.
OEM selection is a unique selection method, a combination of site selection and supplier selection. This study aims to find the location of traditional medicines factory in Indonesia using the Analytic Hierarchy Process (AHP) method and determine the Original Equipment Manufacturer (OEM) traditional medicines company using the Analytic Network Process (ANP) method. The results showed that the factors that had the highest weight in determining the location of traditional medicines factory were the availability of raw materials, transportation access and labor costs while the cost, quality and capability factors were the highest weighting factors. The combination of these factors shows that the best factory location for the development of traditional medicine is the province of Central Java and the best OEM traditional medicine company is PT AM, Karanganyar. This research is useful to provide insight to traditional medicines companies in Indonesia about the importance of determining factory locations and OEM companies to develop competitive strategies in the face of competition from competitors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53369
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library