Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sofyan Nugroho
"Tesis ini adalah tentang Penjagaan Keteraturan Sosial di Kawasan Simpang Lima oleh Satuan Samapta Polwiltabes Semarang. Perhatian utama tesis ini adalah: Corak Kegiatan Satuan Samapta Polwiltabes Semarang dan petugas Satuan Polisi Pamong Praia Pemkot Semarang dalam menjaga keteraturan sosial. Corak kegiatan tersebut meliputi kegiatan pengaturan penjagaan, pengawalan, patroli, penertiban terhadap pedagang kaki lima serta penertiban terhadap pelacur jalanan.
Tesis ini untuk menunjukkan bahwa keteraturan sosial di Kawasan Simpang Lima dapat berjalan dengan baik karena adanya kepedulian dari masyarakat yang terdiri dari pedagang kaki lima yang membentuk paguyuban, preman, serta pecan dari aparat yang terdiri dari satuan Samapta Polwiltabes Semarang, Babinkamtibmas, Babinsa, Satpol PP Pemkot Semarang, kecamatan dan kelurahan, dan dalam mewujudkan keamanan dipungut uang keamanan terhadap para pedagang kaki lima.
Masalah Penelitian dalam tesis ini adalah penjagaan keteraturan sosial di kawasan Simpang Lima oleh Satuan Samapta Polwiltabes Semarang. Sedangkan pertanyaan penelitian dari tesis ini adalah bagairnana Satuan Samapta Polwiltabes Semarang dalam menjaga keteraturan sosial dan para PKL dan pelacur jalanan masih menjalankan kegiatannya?
Dalam tesis ini penjagaan keteraturan sosial yang dilakukan oleh satuan Samapta Polwiltabes Semarang berupa kegiatan Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli, kegiatan penertiban terhadap pedagang kaki lima maupun penertiban terhadap pelacur jalanan. Olen sebab itu saya menggunakan metodologi etnografi, yang dilakukan dengan cara pengamatan terlibat, pengamatan, dan wawancara dengan pedoman untuk mengungkapkan kegiatan dalam melakulcan kegiatan tersebut di atas.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa PKL di kawasan Simpang Lima telah membentuk suatu paguyuban, dimana dalam paguyuban tersebut masing-masing PKL bersepakat untuk bersama-sama dalam menjaga keamanan. Para PKL juga berhubungan dengan patron yang bertujuan untuk meminta perlindungan dari penertiban yang dilakukan aparat; di samping itu para PKL menjalin hubungan dengan aparat, preman maupun memberdayakan PKL sendiri dalam menjaga keamanan di wilayahnya. Para PKL dalam kegiatan berdagang telah dipungut uang keamanan oleh Babinkamtibmas, Preman, Babinsa, dan PKL sendiri sebagai bentuk partisipasi dalam mewujudkan keamanan. Sedangkan peran satuan Samapta Polwiltabes Semarang dalam menjaga keteraturan sosial disini dengan cara melakukan kegiatan Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, Patroli maupun dengan melakukan kegiatan penertiban terhadap PKL dan pelacur jalanan.
Implikasi dari tesis ini adalah, perlunya penjagaan keteraturan sosiai di Kawasan Simpang Lima dengan melakukan kegiatan pemolisian masyarakat yang dilakukan oleh anggota Polri yang bertugas di situ secara baik."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Unsignalize intersection is very effective because it has less everage delay compare to signalize intersection.. But when the traffic volume getting higher the capacity of unsignalize interaction may not be able to maintain a proper intersection performance
."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Sulistiarini
"Species diversity of orchids in the Gunung Simpang nature reserve, Cianjur, West Java was investigate, where thirty three species of orchids are recorded. Two species (ceratostylis capitata Z. & M. and trichoglottis rigida BI.) are regarded as endemic. Three species are new records to Java namely appendicula babiensis J.JSm., A. aberrans Schltr, and bulbophyllum appressicaule Ridl. "
Bogor: Pusat Penelitian Biologi, 2009
BBIO 9:4 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Ayu Risat Fitrian
"Rumah Sakit Universitas Indonesia RS - UI memiliki jalan akses utama yang rencananya akan terhubung dengan Simpang Margonda -Juanda melalui perlintasan sebidang kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak lalu lintas pengoperasian RS -UI dan mengusulkan rencana penanganan dampak lalu lintas terbaik. Analisis yang dilakukan menggunakan model mikro dengan lingkup tinjauan analisa jaringan terbatas. Pengembangan model dimulai dengan mendefinisikan sistem zonasi yang kemudian dilakukan pengembangan model jaringan jalan menggunakan VISSIM untuk Tahun Dasar. Estimasi bangkitan dan tarikan RS - UI menggunakan pendekatan model trip rate. Pengembangan model matriks asal tujuan MAT tahun dasar menggunakan Double Constraint Gravity Model yang sudah divalidasi. Pada model VISSIM dilakukan proses validasi kinerja dan pengembangan model MAT Tahun rencana menggunakan pendekatan growth rate serta dilakukan pengembangan skenario dan skenario alternatif yang dibantu oleh perangkat lunak TRANSYT. Pengoperasian RS-UI memberikan dampak negatif pada Simpang Margonda -Juanda dan perlintasan sebidang kereta api dengan menambah 17 panjang antrian rata-rata dan 17,2 tundaan rata-rata pada Simpang Margonda -Juanda serta menambah menambah 3,8 panjang antrian rata-rata dan 9,7 tundaan rata-rata pada Perlintasan Kereta Api. Alternatif skenario solusi terpilih untuk kondisi sore hari adalah optimasi sinyal tunggal pada Simpang Margonda-Juanda.

Rumah Sakit Universitas Indonesia RS ndash UI has the main access road which is planned to be connected with Margonda Juanda Intersection through railway crossing. This research aims to analyze the traffic impact on RS ndash UI and find the best traffic solution. The analysis was performed using a micro model with limited scope of network analysis. The model development begins with defining zonation system which then carried out the development of road network model using VISSIM for base year. The estimation of trip attractions and productions of RS ndash UI using trip rate model. The development of origin destination OD matrix in base year using Double Constraint Gravity Model that has been validated. In the VISSIM model performed the performance validation and the development of OD Matrix model in forecasted year using growth rate approach than subsequently develop scenarios and alternative scenarios assisted by TRANSYT. The operation of RS UI had a negative impact by adding 17 average queue length and 17.2 average delay at Margonda Juanda intersection as well as adding 3.8 average queue length and 9.7 average delay on the railway crossing. The selected alternative scenario for the afternoon conditions is a single signal optimization at Margonda Juanda intersection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melindayanti Nurwulan
"ABSTRAK
Transjakarta adalah salah satu pilihan moda transportasi dengan sistem BRT yang diaplikasikan pada daerah Jakarta dan sekitarnya. Transjakarta telah beroperasi sejak tahun 2004, namun pada pengoperasiannya Transjakarta dinilai masih kurang efisien dikarenakan adanya pengaruh dari lalu-lintas di sekelilingnya. Pada operasional bus Transjakarta sering kali terdapat adanya sinyal prioritas khusus bus Transjakarta agar armada tidak memiliki tundaan yang terlalu lama, namun pada beberapa tempat masih terdapat simpang yang belum melakukan integrasi dengan Transjakarta sehingga belum terdapat sinyal bus prioritas yang membuat armada Transjakarta memiliki tundaan yang cukup besar dikarenakan terhambat oleh lampu merah pada simpang tersebut. Pada skripsi ini dilakukan analisis pengaruh lalu-lintas khususnya simpang bersinyal yang belum terintegrasi dengan Transjakarta berdasarkan karakteristik simpang tersebut. Analisis ini dibantu dengan dibuatnya time space diagram untuk mengidentifikasi dimana segmen yang paling sering mengalami hambatan. Hasil akhir dari analisis ini adalah diketahui seberapa besar pengaruh lalu-lintas khususnya simpang bersinyal pada operasional Transjakarta serta perlu atau tidaknya rekayasa lalu-lintas untuk menaikkan tingkat pelayanan Transjakarta.

ABSTRACT
Transjakarta is one of the modes of transportation with BRT system applied to Jakarta area and its surroundings. Transjakarta has been operating since 2004, but in its operation, Transjakarta is considered inefficient due to the influence of the traffic around it. In Transjakarta bus operation there are often special Transjakarta bus priority signals so that the fleet does not have long delay, but in some section there are still intersections that have not been integrated with Transjakarta which is makes Transjakarta fleet has a big enough delay because it is blocked by a red light at the intersection. In this thesis, traffic effects to Transjakarta rsquo s fleet has been analyzed, especially the signal intersection that has not been integrated with Transjakarta based on the characteristics of the intersection. This analysis is assisted by the creation of time space diagrams to identify which segments are most commonly constrained. The end result of this analysis is known how big the influence of traffic, especially the intersection of Transjakarta operations and the need of traffic engineering to raise the level of service Transjakarta. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Muhammad
"Selama ini, untuk penghitungan kinerja simpang digunakan Manual Kapasitas Jalan (MKJI) yang diterbitkan pada tahun 1997. Namun, kondisi dan perilaku lalu lintas saat ini sudah tidak sama dengan saat penyusunan MKJI. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Bina Marga menerbitkan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) pada tahun 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi nilai kinerja simpang eksisting, menganalisis perbedaan kinerja simpang serta meningkatkan kinerja simpang. Penelitian dilakukan di simpang Arion, Jakarta Timur dengan kondisi lalu lintas yang didapatkan secara primer pada jam sibuk pagi pada hari kerja. Hasil penelitian didapatkan nilai derajat kejenuhan pada simpang Arion dalam kondisi eksisting, yaitu 0,87 (MKJI) dan 0,81 (PKJI) pada pendekat utara; 0,4 (MKJI) dan 0,38 (PKJI) pada pendekat barat; 0,81 (MKJI) dan 0,74 (PKJI) pada pendekat selatan; 0,68 (MKJI) dan 0,64 (PKJI) pada pendekat timur. Berdasarkan RMSE perhitungan panjang antrian menggunakan PKJI lebih cocok daripada MKJI jika divalidasi dengan hasil pengukuran di lapangan. Pada skenario peningkatan kinerja, derajat kejenuhan berkurang sebesar 18,39 % (MKJI) dan 17,28 % (PKJI) pada pendekat utara. Pada pendekat selatan terjadi penurunan sebesar 4,9 % (MKJI) dan 4,05 % (PKJI).

To date, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) which was published in 1997 was used to calculate intersections performance. However, the current traffic conditions and behavior are not the same as when the MKJI was drafted. Therefore, the Direktorat Jenderal Bina Marga issued Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) in 2022. The goal of this study are to investigate the performance of existing intersections, analyze differences in intersection performance and improve intersection performance. The research was conducted at the Arion intersection, Jakarta Timur with traffic conditions obtained primarily during the morning rush hour on weekdays. The results showed that the degree of saturation at the Arion intersection in the existing condition are 0.87 (MKJI) and 0.81 (PKJI) in the north approach; 0.4 (MKJI) and 0.38 (PKJI) in the western approach; 0.81 (MKJI) and 0.74 (PKJI) on the southern approach; 0.68 (MKJI) and 0.64 (PKJI) in the eastern approach. Based on the RMSE, the queue length calculation using PKJI is more suitable than MKJI if it is validated with field measurement results. In the performance improvement scenario, the degree of saturation decreases by 18.39% (MKJI) and 17.28% (PKJI) in the north approach. In the southern approach there is a decrease of 4.9% (MKJI) and 4.05% (PKJI)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handi
"Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang banyak digunakan untuk memproduksi bentuk benda putar atau silindris. Suatu kondisi yang bisa terjadi dan berpengaruh terhadap mesin bubut itu sendiri, serta terhadap kualitas komponen atau produk yang dihasilkan adalah inasalah timbulnya getaran pada pahat potong. Getaran ini sangat merugikan dan sedapat mungkin dikurangi atau dihilangkan, melalui tahap awal dalam suatu rancangan mesin perkakas dengan meningkatkan kekakuan dinamik atau dengan menambah suatu sistem redaman sebagai alat tambahan. Suatu peredam getar sistem pegas-massa dibuat untuk mengurangi getaran eksitasi-mandiri.
Mesin bubut model C6232A1 dirancang untuk membubut permukaan luar silinder, dengan benda kerja yang digunakan adalah besi-cor, kuningan, aluminium-cor, Fe-50 dan stainless-steel. Penelitian yang dilakukan terhadap mesin bubut ini adalah pengukuran terhadap simpang-getar pada pahat potongnya. Karakteristik pemotongan terhadap benda kerja tersebut dengan kecepatan spindle 50, 105, 130, 180, 260. 360 dan 560 rpm. Semakin tinggi kecepatan spindle, simpang getar yang timbul semakin naik. Pada proses penyeiesaian hal tersebut perlu dihindari, atau paling tidak diturunkan hingga pada batas tertentu, dengan suatu alat peredam sehingga benda kerja yang dihasilkan mempunyai kualitas permukaan yang lebih baik. Suatu analisa dilakukan menggunakan mesin bubut dan benda kerja dengan jenis yang berbeda untuk membuktikan apakah terjadi penurunan sim pang getar pada ujung pahat mesin bubut tersebut.
Adapun basil penelitian ini terdapat penurunan simpang getar rata-rata untuk besi-cor 37,7%, kuningan 39,1%, aluminium-cor 19,6%, Fe-50 34,6% dan stainless-steel 31,3%. Tingkat kekasaran permukaan yang lebih baik. Dengan diturunkannya simpang getar pada masing-masing benda kerja maka dapat diketahui bahwa ini adalah sistim over-damped."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agusti Heri M.
"Permasalahan tesis ini didasarkan pada banyaknya keluhan dan pengaduan masyarakat terhadap organisasi publik, khususnya kelurahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak sesuai dengan standar. Hal tersebut terlihat dari prosedur yang berbelit, tidak transparan, kurang efisien, tidak tepat waktu, dan sebagainya.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kepemimpinan kepala kelurahan dan efektivitas organisasi pelayanan publik di Kelurahan Simpang Empat Sipin, Kotamadya Jambi. Datanya dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam kepada sejumlah informan yang mengetahui masalah yang diteliti.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala kelurahan dan efektivitas organisasi pelayanan publik di Kelurahan Simpang Empat Sipin dapat berjalan cukup efektif. Hal itu didasarkan pada komponen kepemimpinan dan efektivitas organisasi pelayanan. Komponen kepemimpinan itu meliputi unsur visi, komitmen, kewibawaan, dan gaya kepemimpinan kepala kelurahan. Dalam hal ini, visi kepala .kelurahan cukup luas, yaitu ia memandang suatu persoalan dalam konstek yang utuh dan menyeluruh. Permasalahan pemerintahan kelurahan tidak dianggap sebagai masalah yang terpisah ada keterkaitannya dengan pemerintahan secara Nasional. Oleh karena itu keberhasilannya mencerminkan keberhasilan pemerintah secara keseluruhan. Kecuali itu, kepala kelurahan juga dapat menampung aspirasi, dan kebutuhan masyarakat melalui musyawarah pembangunan kelurahan. Sementara itu, komitmen kepala kelurahan terhadap organisasi terlihat dari program kerja yang dimusyawarahkan pelaksanaannya selalu dengan perangkat kelurahan lainnya.
Kepribadian kepala kelurahan bersifat fleksibel, aspiratif, dan komunikatif. Hal itu, didukung oleh kehidupan pribadi, keluarga dan bermasyarakat yang tidak tercela sehingga masyarakat percaya bahwa kepala kelurahan dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar. Kehidupan pribadi yang baik tersebut menunjang kewibawaan jabatan dalam organisasi. Gaya kepemimpinannya pun demokratis. Hal itu ditunjukkan dengan kemampuan kepala kelurahan mengayomi, berkomunikasi, dan menempatkan diri di tengah masyarakat dan perangkat kelurahan.
Komponen efektivitas organisasi pelayanan publik, meliputi unsur aparatur yang memadai, iklim organisasi yang kondusif, optimasi pencapaian sasaran, dan kepuasan masyarakat yang dilayani. Dalam hal ini, meskipun jumlah aparatur hanya lima belas orang, kelurahan mampu menangani pekerjaan dengan baik. Iklim organisasi kerja di kelurahan juga kondusif. Hal itu terlihat dari cara pengambilan kebijakan organisasi yang didasarkan pada musyawarah dengan mengacu kepada kepentingan bersama, tanpa ada campur tangan pihak luar. Sementara itu optimasi pencapaian sasaran dapat dikatakan cukup berhasil karena partisipasi masyarakat dalam menyukseskan program kerja pemerintah cukup baik. Hal itu ditunjukkan dengan adanya sumbangan pikiran, keinginan, dan kebutuhan melalui musyawarah pembangunan kelurahan. Masyarakat yang dilayani merasa cukup puas karena pengaduan mengenai kualitas pelayanan yang pernah masyarakat terima dapat ditanggapi oleh kelurahan dengan mengadakan evaluasi dan perbaikan secara bertahap. Kualitas pelayanan yang diberikan pada dasarnya tidak semata ditentukan oleh pihak kelurahan, tetapi ditentukan juga oleh instansi yang terkait.
Faktor kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan salah satu penentu organisasi dapat berjalan secara efektif. Hal tersebut terlihat dari hasil penelitian ini. Sejak kepemimpinan Kepala kelurahan Simpang Empat Sipin dijabat oleh Djafar, A.B., pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan cukup efektif. Hal itu karena arahan, bimbingan kepala kelurahan dapat dipatuhi dan diteladani oleh perangkat kelurahan dan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahril Darwis
"Adanya tuntutan kemandirian dalam aspek pembiayaan kesehatan di daerah serta makin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan Puskesmas yang baik telah mendorong Puskesmas agar dikelola secara profesional. Disamping itu, masih adanya kelemahan manajemen Puskesmas seperti masih kurangnya SDM baik kuantitas maupun kualitasnya, sumber daya keuangan yang belum mencukupi, sarana prasarana Puskesmas yang belum sesuai kebutuhan dan sistem informasi yang masih dilakukan secara manual. Berdasarkan kondisi-kondisi di atas Puskesmas didorong untuk menyusun perencanaan yang baik sesuai dengan analisis situasi setempat dalam bentuk rencana strategtis (renstra) Puskesmas. Penyusunan renstra Puskesmas ini semakin menjadi prioritas setelah adanya SK Kadiskes Kota Pekanbaru NO. 440/SP/2002110.285 yang mengharuskan setiap Puskesmas di Kota Pekanbaru menyusun renstra.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun renstra Puskesmas Simpang Tiga Kota Pekanbaru tahun 2005-2009, yang untuk selanjutnya dapat digunakan oleh pimpinan Puskesmas sebagai acuan dalam menyusun rencana dan penganggaran tahunan Puskesmas.
Ruang lingkup penelitian dilakukan di Puskesmas Simpang Tiga, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, BPS Kota Pekanbaru dan sarana kesehatan yang ada disekitar Puskesmas. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, concencus decision making group dan kajian dokumen.
Hasil penelitian, mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang menjadi peluang, adalah: akses ke Puskesmas yang mudah dijangkau, jumlah penduduk yang semakin meningkat, tingkat pendidikan masyarakat yang semakin membaik, pendapatan masyarakat yang semakin membaik, kebijakan Pemda yang mendukung dan meningkatnya angka kunjungan. Faktor yang menjadi ancaman adalah masih tingginya angka kesakitan, belum memadai teknologi kesehatan dan meningkatnya jumlah pesaing. Faktor yang menjadi kekuatan adalah gedung Puskesmas yang cukup memadai sebagai Puskesmas tingkat kecamatan. Faktor yang menjadi kelemahan adalah belum adanya visi/misi organisasi, manajemen organisasi belum berkembang, masih kurangnya SDM baik kualitas maupun kuantitas, keuangan yang masih belum memadai, sistem informasi yang belum berkembang, pemasaran yang masih bersifat konvensional dan produk layanan yang belum lengkap.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah posisi Puskesmas yang dianalisis dengan matriks IE berada pada set V yaitu Hold and Maintain, dengan alternatif market penetration dan product development. Sedangkan posisi yang sesuai dengan matriks TOWS yang berada pada Internal Fix-it Quadrant dengan alternatif strategi retrenchments, enhancement, market development, product development, vertical integration and related levers. Pada tahap matching dihasilkan strategi product development (pengembangan produk). Pada tahap menentukan strategi prioritas dengan QSPM, strategi yang disarankan dari pengembangan produk adalah Pengembangan Balai Pengobatan Gigi.
Diharapkan metodologi dari penelitian ini dapat diterapkan oleh Puskesmas lain dalam menyusun perencanaan strategis Puskesmas.

Public Health Centers Strategic Plan of Simpang Tiga Pekanbaru in 2005-2009The arising demand to the aspect of financial self-funding of health at the district as well as the increasing of public's demand to the quality of better services given by Public Health Center stimulate the Public Health Center to be professionally well managed. Those demands are due to the facts that currently Public Health Center is lack of human resource both from quality and quantity point of view. Poor management, inadequate financial source, un-perfect infra structures and information system done manually, they are the others factors which cause the demands arising. Such condition support Public Health Center to create suitable programs based on local needs approached to be Public Health's Strategic Plan. The arrangement of Public Health's Strategic Plan is to be the main priority as the chief of regency health office issued a decision letter No. 4401SP/2002110.285 on the obligation of all Public Health Center at Pekanbaru to arrange Public Health's Strategic Plan.
This research aimed to arrange Public Health's Strategic Plan Simpang Tiga, Pekanbaru 2005 - 2009, in order to be used by the head of Public Health Center as a reference in arranging plan and annual budget.
Scope of this research was done at Public Health Center Simpang Tiga, Pekanbaru Health Office, BPS Pekanbaru and health infrastructures available around the Public Health Center. The data was gathered by using intensive interview, consensus decision making group and document study.
The result of this research shows that factors which become an opportunity are: access to the Public Health Center is relatively easy, the greater number of resident, well income of society, the supporting policy of local government, and the increasing number of visitors. Factors that become the threat are: the number of patient is still high, inadequate health facilities, and the coming of new competitor. Factors that become the strength are: sufficient building facility that is possessed by the Public Health in the rural district level.
The weakness factor is that the Public Health Center does not have a clear organizational vision and mission, undeveloped organizational management, the minor quantity and quality of human resource, inadequate financial, undeveloped information system, conventionally product marketing, and uncomfortable services.
The conclusion of this research is that the position of Public Health that is analyzed by implementing matrix IE is on the 5th sell, that is Hold and Maintain, with market penetration alternative and product development. The suitable position based on matrix TOWS is in Internal Fix it Quadrant with the strategy retrenchment, enhancement, market development, product development, vertical integration and related diversification. At the matching stage it is resulted product development strategy. At the decision stage by implementing QSPM matrix to gain priority strategy, it is resulted dental clinic development.
It is hoped that the result of this research could be applied by another Public Health Center in arranging Public Health's Strategic Plan.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Ida Royana
"ABSTRAK
Kemacetan Simpang Putri Hijau-Adam Malik disebabkan oleh komposisi kendaraan yang didominasi oleh jumlah sepeda motor sehingga butuh penanganan khusus. Metode analisa kinerja simpang menggunakan MKJI 1997 dan pemodelan PTV VISSIM dengan menguji coba sebelum dan sesudah penerapan Ruang Henti Khusus (RHK) untuk sepeda motor dalam beberapa skenario. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan waktu tundaan yang minimal.
Rata-rata waktu tundaan simpang pada kondisi eksisting adalah 257,05 det/smp. Semakin bertambah fasilitas semakin kecil nilai waktu tundaan (penerapan fasilitas secara maksimal). Fasilitas yang diujicoba meliputi perubahan lama fase, perilaku pengendara berdasarkan PIEV teori dan penambahan RHK sepeda motor. Skenario dilakukan dengan merekayasa kondisi dengan satu, dua atau tiga fasilitas sekaligus. Skenario kelima merupakan hasil rekayasa ketiganya dan menghasilkan waktu tundaan paling minimal sebesar 101,25 det/smp. Terdapat pengurangan waktu tundaan sebanyak 60,6% dari keadaan eksisting.
Pemodelan RHK sepeda motor dilakukan dengan menguji coba panjang RHK. Semakin panjang RHK sepeda motor semakin kecil waktu tundaan tetapi saat mencapai nilai optimal maka waktu tundaan akan semakin besar. Desain RHK sepeda motor berdasarkan skenario kelima pada pendekat Jalan Putri Hijau luasnya 68,56 m2; pada pendekat Jalan Adam Malik luasnya 67,6 m2; pada pendekat Jalan Yos Sudarso luasnya 88,8 m2; pendekat Jalan Bambu luasnya 79,8 m2. Di masing-masing pendekat ditambahkan lajur pendekat khusus sepeda motor untuk memasuki Ruang Henti Khusus di tiap pendekat seluas 6m × 1m di sisi kiri jalan. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>