Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noni Aslikhah Mustika Pratiwi
"Paduan aluminium sangat sering digunakan untuk komponen pada industri otomotif, penerbangan, dan juga elektronik. Salah satunya adalah paduan aluminium silikon yang sering ditemukan dalam industri otomotif. Sifat silikon yang memiliki kemampuan cor yang baik menjadi salah satu alasan silikon banyak digunakan sebagai
paduan. Namun, adanya kandungan unsur besi yang tinggi dalam paduan Al-Si menyebabkan presipitasi fasa intermetalik beta, adanya fasa intermetalik beta dapat mengurangi sifat mekanik paduan, yang disebabkan oleh morfologi β-Al5FeSi yang berbentuk seperti jarum. Modifikasi morfologi β-Al5FeSi dapat dilakukan untuk mengurangi pengaruh dari fasa intermetalik beta dengan menambahkan unsur pemodifikasi dan dengan meningkatkan laju pendinginan. Dalam penelitian ini, analisis ermal simultan digunakan untuk mengetahui pengaruh laju pendinginan (10°C min-1) pada pembentukan fasa intermetalik beta dalam paduan Al-1Fe-7Si yang ditambahkan dengan yttrium pada 0.3, 0.6, dan 1%. Mikroskop optik juga digunakan untuk melihat struktur mikro dari paduan aluminium ini. Selain itu, juga dilakukan pengujian SEMEDX
untuk melihat unsur yang terkandung dan fasa yang terbentuk dalam paduan. Berdasarkan hasil analisis gambar yang diperoleh, terlihat bahwa terjadi pengurangan ukuran fasa intermetalik beta sebagai hasil dari penambahan unsur tanah jarang yttrium.

Aluminum alloys are mostly used for components in automotive industry,
aerospace, and also electronic. One of aluminum alloys that mostly use is aluminum silicon alloy which can find in automotive industry. Properties of silicon which has good castability cause the reason of silicon mostly found in aluminum alloy. However, the
existence of high content of iron element in Al–Si alloys lead to precipitation of beta intermetallic phase that will decrease mechanical properties caused by morphology of β- Al5FeSi that shaped called needle-likes. Modification morphology of β-Al5FeSi can be done to reduce the effect of beta intermetallic phase by adding element modifier and increasing solidification cooling rate. In this study, simultaneous thermal analysis was used to find out the effect of cooling rate (10°C min-1) on beta intermetallic phase formation in Al–1Fe-7Si alloy added with yttrium at 0.3, 0.6, and 1 wt%. Optical microscopy also used to characterized the microstructure of this aluminium alloy. SEMEDX
also used in this experiment in order to know element of the alloy and phase thatformed during solidification. Image analysis results represented the reduction in size of beta intermetallic phase as a result of the rare earth element addition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayat Ruhiat
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T39966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcahyo K. P.
"ABSTRAK
Penumbuhan heteroepitaksi Si1-xGex di bawah ketebalan ambangnya di atas
substrat silikon membuat heteroepitaksi tersebut menjadi teregang dan menimbulkan terjadinya perubahan terhadap sifat-sifat fisik, antara lain adalah terjadinya penurunan nilai pita energi pemisah, pemisahan subband pada pita konduksi dan pita valensi, dan berubahnya nilai dari kepadatan ruang pada pita konduksi dan pita valensi (density of stares, DOS). Pada skripsi ini dilakukan penelitian untuk mengetahui formulasi yang paling tepat untuk mensimulasikan pengaruh dari teregangnya heterocpitaksi Si1-xGex tersebut.
Untuk menghitung penurunan nilai pita energi pemisah heteroepitaksi
Si1-xGex terhadap substrat silikon, dengan mengabaikan pengaruh doping, formulasi yang paling tepat adalah yang diajukan oleln R. J. E. Hueting. Jika ingin memasukkan pengaruh dari doping ke dalam perhitungan maka sebaiknya digunakanlah formulasi Oyang diajukan oleh Z. Matutinovic-Krstelj er. ul., Data hasil simulasi formulasi Jasprit Singh untuk menghitung pemisahan lembah menghasilkan data yang lebih besar daripada data hasil penelilian, dengan nilai rata-rata kelipatan sebesar l,77.Prinz model dapat mensimulasikan perubahan DOS yang terjadi dan mempunyai karakteristik sesuai dengan penelitian sesungguhnya.
Dari analisa perbandingan antara data percobaan dan simulasi dapat
disimpulkan hal yang terpenting adalah Prinz model dapat digunakan untuk
mensimulasikan perubahan DOS yang sesungguhnya terjadi sehingga dapat
digunakan untuk merancang divais dengan performansi yang baik.

"
2001
S39941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ago Harlim
"[ABSTRAK
Pendahuluan: Di Indonesia belum ada penelitian tentang injeksi silikon dan komplikasinya, walaupun kasusnya banyak. Patogenesis granuloma silikon masih belum jelas. Beberapa penelitian mengemukakan peran sel T dan sitokin, namun belum ada yang meneliti tentang toleransi imun.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik meliputi rancangan potong lintang membandingkan 3 kelompok, yaitu 31 jaringan granuloma dan 31 kulit submental pasien dengan suntikan silikon di dagu (kasus) dan 37 kulit normal (kontrol), terhadap gambaran klinis, histopatologis, dan respons imun melalui ekspresi sitokin TNF-a, IFN-g, IL-10, enzim IDO, serta sel Treg (CD4+CD25+); Penelitian eksperimental membiakkan darah penuh kasus dan orang normal, pada RPMI, dan RPMI yang distimulasi PHA, dan silikon. Dilanjutkan dengan mengukur kadar sitokin TNF-a, IFN-g, IL-10 dan IDO supernatan biakan darah. Penelitian dilakukan di klinik spesialis JMB, FMIPA, FKUI, FKUNAIR, dan lembaga Eijkman, tahun 2012 - 2014.
Hasil Penelitian: Sebanyak 31 pasien granuloma akibat suntikan silikon di dagu umumnya datang berobat 12,5 tahun setelah penyuntikan, perubahan bentuk dagu terjadi pada tahun ke-4, perubahan warna pada tahun ke-5. Kadar sitokin proinflamasi di supernatan biakan darah lebih tinggi pada pasien granuloma daripada normal. Terdapat korelasi bermakna antara TNF-a di supernatan biakan darah dengan ekspresi TNF-a di jaringan granuloma. Enzim IDO, Treg, IL-10 di kulit submental berkorelasi bermakna dengan sitokin di granuloma. Sitokin anti inflamasi berperan pada kulit submental. Rasio TNF-a/IL-10 di supernatan biakan darah berkorelasi terbalik dengan ekspresi sel Treg di granuloma, membuktikan fungsi Treg sebagai toleransi imun, bekerja melalui IL-10. Enzim IDO di granuloma berkolerasi bermakna dengan rasio TNF-a/IL-10 di supernatan biakan darah dan Treg kulit submental.
Simpulan: Enzim IDO bekerja sama dengan fungsi sel Treg dalam toleransi imun pada granuloma akibat suntikan silikon. TNF-a di supernatan biakan darah dan sitokin anti inflamasi di kulit submental dapat dijadikan prediktor untuk menilai respons imun yang terjadi akibat suntikan silikon.;

ABSTRACT
Background: There is no study on silicone injections and its complications in Indonesia, yet, although the number of cases increased. The pathogenesis of silicone granulomas is still unclear. A few studies have been made to investigate the role of T cells and cytokines, however, none investigates the role of immune tolerance.
Method: An analytical descriptive study encompassing cross sectional research was designed to compare 3 groups of 31 granuloma tissue and 31 submental skin of the patients with silicone injection in the chin (case) and 37 normal skin (control) on the clinical pictures, histopathological features and immune response through the expression of TNF-a, IFN-g, IL-10 cytokines, IDO enzyme, and Treg cells (CD4+CD25+). The experimental study cultured whole blood of the case and control patients and measured the level of TNF-a, IFN-g, IL-10 cytokines and IDO enzyme. The study was conducted in JMB specialist clinics, FMIPA, FKUI, FKUA, and Eijkman foundation from the year 2012 to 2014.
Result: Thirty one patients with granuloma caused by silicone injection in the chin commonly seek medical advice 12.5 years after the injection, the chin shape changed on the fourth year and the skin color changed on the fifth year. Patients with granuloma had higher level of proinflammatory cytokines in their blood cultured supernatant. There was a significant correlation between TNF-a in blood cultured supernatant with the expression of TNF-a in the granuloma tissue. IDO enzyme, Treg cells, IL-10 in the submental skin significantly correlated with the cytokines in the granulomas. Anti inflammatory cytokines played a role on the submental skin. The ratio of TNF-a/IL-10 in blood cultured supernatant reversely correlated with the expression of Treg cells in the granuloma, demonstrating the function of Treg cells as an immune tolerance working through IL-10. IDO enzyme in the granulomas significantly correlated with the ratio of TNF-a/IL-10 in blood cultured supernatant and Treg in the submental skin.
Conclusion: IDO enzyme collaborates with Treg cells in the immune tolerance caused by silicone injection. TNF-a in blood cultured supernatant and anti inflammatory cytokines in the submental skin can be utilized as predictors to assess the resulting immune response due to silicone injection.
;Background: There is no study on silicone injections and its complications in Indonesia, yet, although the number of cases increased. The pathogenesis of silicone granulomas is still unclear. A few studies have been made to investigate the role of T cells and cytokines, however, none investigates the role of immune tolerance.
Method: An analytical descriptive study encompassing cross sectional research was designed to compare 3 groups of 31 granuloma tissue and 31 submental skin of the patients with silicone injection in the chin (case) and 37 normal skin (control) on the clinical pictures, histopathological features and immune response through the expression of TNF-a, IFN-g, IL-10 cytokines, IDO enzyme, and Treg cells (CD4+CD25+). The experimental study cultured whole blood of the case and control patients and measured the level of TNF-a, IFN-g, IL-10 cytokines and IDO enzyme. The study was conducted in JMB specialist clinics, FMIPA, FKUI, FKUA, and Eijkman foundation from the year 2012 to 2014.
Result: Thirty one patients with granuloma caused by silicone injection in the chin commonly seek medical advice 12.5 years after the injection, the chin shape changed on the fourth year and the skin color changed on the fifth year. Patients with granuloma had higher level of proinflammatory cytokines in their blood cultured supernatant. There was a significant correlation between TNF-a in blood cultured supernatant with the expression of TNF-a in the granuloma tissue. IDO enzyme, Treg cells, IL-10 in the submental skin significantly correlated with the cytokines in the granulomas. Anti inflammatory cytokines played a role on the submental skin. The ratio of TNF-a/IL-10 in blood cultured supernatant reversely correlated with the expression of Treg cells in the granuloma, demonstrating the function of Treg cells as an immune tolerance working through IL-10. IDO enzyme in the granulomas significantly correlated with the ratio of TNF-a/IL-10 in blood cultured supernatant and Treg in the submental skin.
Conclusion: IDO enzyme collaborates with Treg cells in the immune tolerance caused by silicone injection. TNF-a in blood cultured supernatant and anti inflammatory cytokines in the submental skin can be utilized as predictors to assess the resulting immune response due to silicone injection.
, Background: There is no study on silicone injections and its complications in Indonesia, yet, although the number of cases increased. The pathogenesis of silicone granulomas is still unclear. A few studies have been made to investigate the role of T cells and cytokines, however, none investigates the role of immune tolerance.
Method: An analytical descriptive study encompassing cross sectional research was designed to compare 3 groups of 31 granuloma tissue and 31 submental skin of the patients with silicone injection in the chin (case) and 37 normal skin (control) on the clinical pictures, histopathological features and immune response through the expression of TNF-a, IFN-g, IL-10 cytokines, IDO enzyme, and Treg cells (CD4+CD25+). The experimental study cultured whole blood of the case and control patients and measured the level of TNF-a, IFN-g, IL-10 cytokines and IDO enzyme. The study was conducted in JMB specialist clinics, FMIPA, FKUI, FKUA, and Eijkman foundation from the year 2012 to 2014.
Result: Thirty one patients with granuloma caused by silicone injection in the chin commonly seek medical advice 12.5 years after the injection, the chin shape changed on the fourth year and the skin color changed on the fifth year. Patients with granuloma had higher level of proinflammatory cytokines in their blood cultured supernatant. There was a significant correlation between TNF-a in blood cultured supernatant with the expression of TNF-a in the granuloma tissue. IDO enzyme, Treg cells, IL-10 in the submental skin significantly correlated with the cytokines in the granulomas. Anti inflammatory cytokines played a role on the submental skin. The ratio of TNF-a/IL-10 in blood cultured supernatant reversely correlated with the expression of Treg cells in the granuloma, demonstrating the function of Treg cells as an immune tolerance working through IL-10. IDO enzyme in the granulomas significantly correlated with the ratio of TNF-a/IL-10 in blood cultured supernatant and Treg in the submental skin.
Conclusion: IDO enzyme collaborates with Treg cells in the immune tolerance caused by silicone injection. TNF-a in blood cultured supernatant and anti inflammatory cytokines in the submental skin can be utilized as predictors to assess the resulting immune response due to silicone injection.
]"
2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Harsono Soepardjo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia,
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Street, R.A.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1991
621.381 52 STR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kautsar Muwahhid Prana Jihad
"Goethite merupakan salah satu mineral utama yang terkandung dalam bijih limonite. Pengaruh NaOH sebagai larutan leaching diteliti dengan pengujian XRD dan AAS. Waktu digunakan sebagai variabel yaitu 30 menit, 60 menit, 90 menit, dan 120 menit. Pengujian XRD dilakukan untuk mengamati transformasi fasa mineral yang terbentuk setelah proses leaching dengan NaOH. Pengujian AAS dilakukan untuk mengetahui recovery dari logam berharga yaitu nikel dan kobalt. Leaching dengan NaOH akan melarutkan unsur pengotor pada sampel awal seperti silikon dan akan mengendapkan nikel dan kobalt dalam bentuk oksida dan hidroksida.

Goethite is one of the major minerals contained in limonite ore. The effect of NaOH as leaching solution was investigated by XRD and AAS testing. Time used as a variable is 30 minutes, 60 minutes, 90 minutes, and 120 minutes. XRD testing was performed to observe the mineral phase transformation that was formed after leaching with NaOH. AAS testing is performed to determine the recovery of precious metals nickel and kobalt. Leaching with NaOH will dissolve the impurities element in the original sample such as silicon and will precipitate nickel and cobalt in the form of oxides and hydroxides.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harsono Hadi
"ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengoptimumkan sistem pompa air fotovoltaik (PVP) dengan kapasitas 3225 Wp yang dipasang di Serpong-Tangerang. Irradiasi matahari memancarkan energi dari pukul 6°° sampai pukul 18°° dengan intensitas yang berbeda-beda, sehingga energi yang dihasilkan oleh solar berubah-ubah pula. Untuk mengatasi masalah ini perlu diadakan pembebanan yang disesuaikan dengan cars mengoperasikan dua pompa (pompa I =1100 W dan pompa II = 2200 W) secara bergantian berdasarkan irradiasi. Dalam pelaksanaan pengaturan ini perangkat yang dibutuhkan sebuah antar-muka PCL 718 yang dipasang di dalam personal komputer. Hasil air yang dipompakan dengan pengaturan ini, menghasilkan air (32 m3) yang relatif lebih besar dibanding sistem PVP dengan beban satu pompa.
Perangkat antar-muka PCL, 718 juga dilengkapi dengan konverter analog-digital 12 bit 16 channel dan digital-digital 16 bit 16 channel. Dengan adanya konverter ini dapat dilakukan pengukuran data dari beberapa parameter PVP (arus-tegangan PV, irradiasi, tekanan air, daya inverter, laju aliran dan temperatur solar sal). Agar pengendalian dan pengukuran ini dapat terkoordinasi serta tersinkronisasi, dibuat suatu perangkat lunak dalam Bahasa C oleh penulis, yang ditempatkan dan dijalankan di dalam personal komputer. Untuk memudahkan dalam proses pengendalian dan pembacaan data pengukuran melalui register-register antar-muka PCL-718 dapat memanfaatkan fasilitas interupsi DMA (direct memory access).
Data-data pengukuran merupakan data komulatif yang dirata-ratakan setiap 60 detik dan disimpan di dalam hard disk. Untuk mendapatkan unjuk kerja dan karakteristik sistem PVP, maka dilakukan analisa dan evaluasi data pengukuran yang dikonversikan ke dalam nilai yang sesungguhnya. Dalam pengerjaan ini dilakukan oleh perangkat lunak yang disusun secara format khusus juga oleh penulis, mengingat data dan parameter pengukuran cukup banyak. Agar mempermudah pembacaan dan pengamatan, hasil analisa dan evaluasi tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Gian Giffar
"ABSTRACT
Gelombang Terahertz memiliki banyak potensi aplikasi seperti untuk keperluan medis, keamanan, spektroskopi, hingga komunikasi nirkabel kecepatan tinggi. Namun minimnya penelitian tentang teknologi ini menjadi hambatan dalam berkembangnya potensi dari gelombang Terahertz. Penelitian ini membahas mengenai teknologi Terahertz itu sendiri, dan akan ditampilkan sebuah rancangan antena yang bekerja pada frekuensi satu Terahertz yang memiliki karakteristik kinerja yang lebih baik dari penelitian sebelumnya. Antena ini adalah sebuah antena planar dipole yang berada pada permukaan sebuah substrat tipis dan dua komponen antenanya berada pada satu sisi yang sama pada substratnya. Rancangan planar dipole akan meningkatkan efisiensi produksi dari segi material karena hanya memerlukan material yang sangat kecil dan mudah untuk direkayasa. Silikon dengan resistivitas tinggi dipilih sebagai bahan untuk membuat substrat pada antena dan material emas dipilih sebagai elemen peradiasi untuk antena di dalam penelitian ini. Kemudian sebuah lensa silikon dielektrik dipadukan dengan antena untuk menaikkan gainnya serta membuat pola radiasinya menjadi directional. Setelah disimulasikan, antena ini awalnya memiliki return loss sebesar -14 dB, bandwidth sebesar 138 GHz, dan gain 2 dB. Antena yang dipadukan dengan substrat dan lensa silikon dielektrik memiliki parameter antena yang jauh lebih baik. Antena dengan penambahan substrat dan lensa silikon dielektrik memiliki return loss sebesar -23,119 dB pada frekuensi satu Terahertz, bandwidth sebesar 423 Gigahertz, dan gain sebesar 33,1 dB serta efisiensi radiasi sebesar 63%. Pola radiasi antena tersebut berupa directional.

ABSTRACT
Terahertz waves have many potential applications such as for medical, security, spectroscopy, to high speed wireless communication. But the lack of research on technology is a challenge in the development of the potential of Terahertz waves. This study discusses the Terahertz technology itself, and it will display an antenna design that works on a Terahertz frequency that has better performance characteristics than the previous studies. This antenna is a planar dipole antenna located on the surface of a thin substrate and two components of its antenna are on the same side on the substrate. The planar dipole design will increase the production efficiency in terms of material because it only requires very small and easy to engineer the material. Silicon with high resistivity was chosen as material to make the substrate on the antenna and gold material was chosen as the radiating element for the antenna in this study. Then a silicon dielectric lens is combined with an antenna to increase its gain and make the radiation pattern directional. After being simulated, this antenna initially had a return loss of -14 dB, a bandwidth of 138 GHz, and a gain of 2 dB. Antennas combined with substrate and silicon dielectric lenses have much better antenna parameters. The antenna with the addition of a substrate and silicon dielectric lens has a return loss of -23,119 dB at one Terahertz frequency, a bandwidth of 423 Gigahertz, and a gain of 33,1 dB and radiation efficiency of 63%. The antenna radiation pattern is directional."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Fachri Radjab
"Siklon tropis merupakan salah satu fenomena alam yang turut berperan dalam mengatur dinamika atmosfer dalam skala meso. Salah satu faktor yang turut berperan dalam pertumbuhan siklon tropis di lautan adalah suhu muka laut yang hangat, yaitu lebih dari 27oC. Diseluruh dunia terdapat 7 (tujuh) daerah pertumbuhan siklon tropis, salah satunya adalah di Samudera Pasifik barat laut. Di perairan ini juga diketahui adanya daerah perairan dengan suhu muka laut tinggi, yang disebut dengan daerah kolam hangat. Melalui data pengamatan suhu laut dan dengan menggunakan metode spasial dan statistik, penelitian ini mencaoba mengungkapkan hubungan antara keberadaan kolam hangat dengan pertumbuhan siklon tropis di Samudera Pasifik barat laut. Dari hasil analisis diketahui bahwa ada korelasi yang cukup kuat antara variabel luasan kolam dengan variabel intensitas siklon tropis. Sementara pada variabel lainnya, yaitu antara kedalaman kolam hangat dan periode hidup siklon tropis, kedalaman kolam hangat dan intensitas siklon tropis serta luasan kolam hangat dan periode hidup siklon tropis tidak terlihat adanya korelasi yang siginifikan.

Tropical cyclone is one of the natural phenomena that have an impact to the atmospheric dynamic in the meso scale. Warm sea surface temperature (27oC) is one of the important factor on the development of tropical cyclone. In all around the world there are 7 (seven) area of tropical cyclone development, one of them is in the Northwest Pacific Ocean. There is an area with the relatively high sea surface temperature in this ocean, the area so called Warm Pool. By using the sea surface temperature observation data and using the spatial and statistical method, this research is trying to reveal the correlation between the warm pool and the development of tropical cyclone in the Northwest Pacific Ocean. From the analysis founded that there is a significant correlation between the size of warm pool with the tropical cyclone intensity. On the other hand there is no significant correlation founded between the depth of warm pool with life time of tropical cyclone, depth of warm pool with tropical cyclone intensity and size of warm pool with life time of tropical cyclone."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29469
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>